Belum juga Binsar mulai bicara, sudah muncul pembeli lain. Seorang wanita berjilbab lebar datang, dan Mang Ujo langsung bangkit dari duduk.“Itu kan, Maryam.” pikir Binsar.Maryam berdiri di dekat gerobak, menaruh sebuah lunc box. Dia beli bakso, tapi tidak akan disantap di situ. Maryam belum menyadari kehadiran Binsar yang duduk di bangku kayu.Mang Ujo bicara, “Neng ini kan, yang kos di pondokan buat mahasiswi, ya? Yang dekat laundry?”“Iya Mang.”“Kalau pondokan khusus perempuan mah, pasti banyak yang beli bakso. Makanya Mang Ujo mah, hapal pondokan khusus perempuan, banyak langganan di situ. Ini mau campur mi, sayur, bihun? Atau bakso aja?”“Nggak pake mi, pake sawi aja. Kuahnya yang rada banyak, ya Mang. Ini buat teman sekamar saya yang lagi sakit, dia pengin makan nasi pake kuah.”“Oh iya atuh, semoga lekas sembuh. Kalau sudah makan bakso Mang Ujo mah, dijamin badan seger lagi.”“In Syaa Allah.” ucap Maryam. “Oh iya Mang, sudah ada empatpuluh harian Almarhumah?”“Iya Neng, sudah
Terakhir Diperbarui : 2024-12-05 Baca selengkapnya