Home / Romansa / Mencintai Seorang Climber / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Mencintai Seorang Climber: Chapter 11 - Chapter 20

59 Chapters

bab 11. Jus Alpukat

Marco masuk ke dalam homebase, meletakkan ranselnya. Sedangkan para penghuni homebase pura-pura kembali pada aktivitasnya semula, sambil menunggu reaksi Marco. Akan tetapi Marco malah membuka lemari, mengorek-ngorek isinya. “Cari apa lo?” tanya Raymond. “Tambang yang merah ada di mana?” Marco menyahut dengan tanya juga. “Itu tambang bukan punya kita, gue pinjam dari Skyger, mau gue balikin. Ada di mana?” “Di dalam peti.” jawab Raymond, lalu dia memberi isyarat pada temannya. Temannya Raymond bicara, “Bang, tuh bakso sama jus alpukat, barusan diantarin pedagangnya. Katanya buat Abang ya?” Marco berjalan mendekati meja, lalu membuka kertas penutup gelas, mengangkat gelas itu, dan meminumnya…. Matanya melotot. Secepat kilat dia berlari ke luar, lalu muntah-muntah di selokan kecil samping homebase. Seisi homebase terbahak-bahak. Dari luar terdengar beraneka ragam sumpah serapah dari mulut Marco. Lantas Marco masuk lagi ke homebase dengan gelas kosong di tangan. Jus mengkudu itu sud
last updateLast Updated : 2024-10-16
Read more

bab 12. Prank

“Raymond meninggal karena apa? Ada yang ngasih tau?” tanya Maryam. Sungguh Maryam merasa khawatir sekali, jika tadi siang, Marco salah pengertian terhadap segala yang telah diucapkannya. Tujuan Maryam supaya Marco berhati-hati terhadap orang di sekitarnya. Tapi bagaimana jika tanggapan Marco malah jadi overthinking terhadap seseorang? Bagaimana jika setelah Maryam pergi dari hadapan Marco, lantas Marco malah mendatangi homebase dan bertengkar dengan Raymond? Bisa saja Marco salah sangka, mengira seseorang yang dimaksud Maryam adalah Raymond. Padahal seseorang yang dimaksud Maryam adalah Silvi. Maryam menyesal sekali, tidak bicara to the point saja, menceritakan soal niat Silvi yang ingin balas dendam pada Marco. “Menurut info, Raymond keracunan.” Nining menjelaskan berita duka yang dia peroleh dari grup WA antarmahasiswa.“Keracunan apa?” Maryam tampak heran.“Nggak tahu. Keracunan itu juga masih dugaan. Menurut info, Raymond sudah meninggal sebelum sempat dirawat di rumah sakit. I
last updateLast Updated : 2024-10-18
Read more

bab 13. Arsenik

Selanjutnya Johan diminta mengamati rekaman CCTV yang memperlihatkan bagian depan homebase. Dari rekaman itu tampak orang-orang yang masuk dan ke luar dari homebase. Johan diminta mengidentifikasi setiap orang yang masuk ke dalam homebase, menjelang kejadian tewasnya Raymond. Sebagai anggota lama UKM Adventure, mestinya Johan mengenali orang-orang itu. Johan menuliskan nama-nama mereka, berikut fakultas tempat orang-orang itu kuliah, dan tahun angkatannya.Polisi menuding seorang wanita yang mengenakan gamis panjang dan berjilbab lebar, tampak berdiri cukup lama di halaman homebase, sesekali dia berjalan bolak-balik, tapi tidak kentara masuk ke markas pencinta alam itu.“Siapa dia?”“Namanya Maryam.”“Dia anggota Adventure?”“Bukan Pak, dia pacarnya Marco.”“Kenapa dia ada di dekat homebase, sebelum kejadian tewasnya Raymond?”“Nggak tahu Pak. Nah, itu Marco datang. Mereka ngobrol tuh.”Inspektur Ekky Wahyudi memperhatikan rekaman CCTV itu dengan seksama. Tampak seorang pedagang datan
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

bab 14. Beberapa Kesaksian

Mang Sueb, pedagang es buah di dekat Kampus Universitas Taruma, sedang berada di kantor polisi untuk memberi kesaksian.“Jadi pada saat Marco membeli jus alpukat dari gerobak saya, ada dua orang mahasiswi yang mau beli es buah. Setelah Marco pergi, salah satu cewek menyebut Marco sebagai orang yang belagu banget. Lantas temannya menyahut, “Ah, lo sewot karena sudah setahun ikut-ikutan naik gunung, masih belum bisa juga menaklukkan Marco! Cari aja yang lain! Masih banyak cowok gondrong!” Lalu cewek itu menjawab, “Kalau gondrong tapi kere, ogah! Gua maunya yang tajir!” Lalu temannya bilang, “Dasar matre!” Lalu kedua cewek itu makan es buah. Begitulah ceritanya , Pak.”Inspektur Ekky bicara, “Mang Sueb sudah boleh pulang. Terima kasih sudah mau datang. Tapi kalau saya butuh keterangan lagi, Mang Sueb mau kan, dipanggil lagi ke sini?”“Iya Pak. Tapi… apakah saya sudah boleh dagang lagi Pak?”“Silakan Mang Sueb, mudah-mudahan laris.”Inspektur Ekky menyuruh anak buahnya memanggil saksi ber
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

15. Mendadak Pulang Kampung

Masih banyak waktu untuk menunggu keberangkatan. Bibi yang bernama Rumsih itu mengeluarkan makanan yang tadi dibelinya, ada lontong isi oncom, bakwan sayur, lemper isi ayam dan pisang molen untuk sarapan. Marco mulai makan, dan menyuruh Maryam juga makan. Di pool travel itu ada juga toko oleh-oleh, di toko itu bibi membeli air mineral buat minum majikannya. “Den, bibi mau belanja sekarang aja ya.” “Belum buka supermarketnya.” “Bibi nggak belanja di supermarket, mau belanja di pasar aja. Bibi hapal daerah sini, di dekat sini ada pasar. Bibi mah lebih senang belanja di pasar daripada di supermarket. Bibi mau naik angkot aja.” “Bibi naik taksi aja.” Marco mengambil ponselnya, hendak pesan taksi online. “Naik angkot juga nggak apa-apa atuh Den. Bibi mah lebih senang naik angkot.” “Ya sudahlah, terserah bibi aja. Uang belanja sudah dibawa, kan?” “Sudah atuh. Bibi pergi dulu ya.” “Nanti pulangnya naik taksi aja ya Bi, angkot nggak masuk ke kompleks kita.” Bi Rumsih cuma ter
last updateLast Updated : 2024-10-25
Read more

16. Konflik dari Masa Lalu

Cepi menceritakan sebuah situasi saat pembentukan organisasi Adventure. Ceritanya sebagai berikut:Pada mulanya ada beberapa organisasi pencinta alam di kampus Universitas Taruma Bandung, yang didirikan pada setiap fakultas. Tak jarang secara bersamaan mereka mengajukan proposal kepada pihak kampus, untuk mengadakan kegiatan tertentu. Karena tidak mungkin memprioritaskan fakultas tententu, lantas Rektor membuat aturan, bahwa setiap Unit Kegiatan Mahasiswa cuma diizinkan memiliki satu wadah resmi. Jika ada lebih dari satu organisasi untuk kegiatan yang sama, maka organisasi-organisasi itu harus dileburkan jadi satu, demi memudahkan pendanaan dan kontrol dari pihak kampus.Dengan aturan itu, maka 7 organisasi pencinta alam di 7 Fakultas, harus digabung jadi satu. Saat itu banyak yang menolak, karena ego fakultas masing-masing, tapi juga tak sedikit yang setuju. Rektor memberi batas waktu untuk pendirian organisasi yang baru. Jika mayoritas para pendaki gunung itu tetap menolak organisas
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more

17. Kesaksian Marco

Marco datang memenuhi panggilan Polrestabes Bandung. Statusnya sebagai saksi. Inspektur Ekky Wahyudi tadinya mengira Marco bakal datang bersama pengacara, karena Marco adalah putra dari seorang pengusaha kaya yang sanggup membayar jasa pengacara terkenal. Ternyata Marco datang sendiri.“Apakah Anda tahu, kalau jus beracun itu kemungkinan besar ditujukan kepada Anda? Tapi salah sasaran malah diminum oleh Raymond.” tanya Inspektur Ekky, sang penyidik.“Saya tidak tahu.” jawab Marco.“Menurut info yang kami dapat dari beberapa mahasiswa, Anda pernah berselisih paham, bertengkar, bahkan berkelahi dengan orang lain, kan?”“Ya, tapi kejadiannya sudah lama.”Inspektur Ekky menatap tajam pada Marco. “Ceritakan saja, kapan, di mana, dengan siapa, dan karena masalah apa, Anda berkelahi!”Dengan berat hati, akhirnya Marco bercerita tentang perseteruannya dengan beberapa orang. Semuanya berkisar pada pembentukan Adventure, organisasi pencinta alam kampus. Kisah yang dituturkannya kurang lebih sam
last updateLast Updated : 2024-10-27
Read more

18. Asumsi

Marco menceritakan hal-hal yang dia lakukan pada hari tewasnya Raymond.“Dari chat di grup WA, ada berita kalau Raymond di rumah sakit, tapi sudah meninggal. Waktu itu saya kira Raymond mendadak sakit, atau kena serangan jantung. Keluarga Raymond minta jenazahnya diautopsi. Saya dan beberapa rekan mendatangi rumah Raymond, sampai malam menunggu kedatangan jenazahnya.”“Kapan Anda tahu, kalau Raymond tewas karena keracunan?”“Mungkin besoknya. Ada rekaman video di grup WA Adventure, isinya pernyataan dari orang tua Raymond, katanya autopsi sudah selesai dan sudah ada hasilnya. Penyebab kematian Raymond karena keracunan arsenik. Menurut dokter, arsenik itu ada dalam makanan yang paling akhir masuk ke lambung Raymond, yaitu jus alpukat.”“Apakah Anda sempat berpikir, tentang jus alpukat yang Anda pesan?”“Iya, saya teringat jus alpukat saya yang ditukar dengan jus mengkudu. Waktu di homebase, saya tidak kepikiran, dikemanakan jus alpukatnya? Tapi saat mendengar hasil autopsi, saya kaget
last updateLast Updated : 2024-10-27
Read more

19. Accessory to Murder

Ipda. Binsar tak bisa menerima asumsi seperti itu. “Bagaimana kalau jus alpukat itu salah sasaran, bukan diminum oleh Raymond, tapi malah diminum oleh orang lain. Marco kan, nggak bisa mengendalikan hal itu?” Iptu. Ekky masih memaparkan pemikirannya. “Nggak ada anggota Adventure yang berani ngerjain Marco, kecuali Raymond yang kentara tidak suka pada Marco. Sejak awal Marco sudah menduga, kalau ada orang yang berani iseng pada makanannya, orang itu pasti Raymond!” Ekky lanjut berujar, “Saya kira, saat Marco berada di tenda es buah dan tenda bakso, dia selalu memandang ke luar tenda. Menurut Marco, dia melihat apakah dosen walinya sudah datang, atau belum. Padahal mungkin saja Marco lagi mengintai Raymond, sudah datang atau belum, sudah masuk ke homebase atau belum. Saat dilihatnya Raymond datang ke kampus, dia buru-buru pesan jus alpukat itu." Inspektur Ekky masih berasumsi. "Untuk mengaburkan penyelidikan polisi kelak, dia masuk ke tenda bakso, karena dilihatnya dua orang mant
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

20. Fitnah yang Berbuah Skorsing

Raymond berdiri di depan forum. “Rekan-rekan, saya akan beritahu siapa sesungguhnya orang yang selama ini memimpin kita! Dia gagal berangkat ke Jayawijaya karena hasil tes urinenya positif mengandung narkoba! Dia bilang sama kalian semua, kalau dia cuti, padahal dia kena skorsing akibat kasus narkoba itu! Tadinya mau di DO, tapi Rektor kita segan sama bokapnya, makanya hukuman buat dia cuma skorsing satu semester! Nah, apa kalian masih mau dipimpin oleh Marco?!”Tak ada yang menjawab, semua mata menatap ke arah Marco. Kemudian Marco berdiri, lalu menghampiri Raymond. Tiba-tiba Marco mencengkeram kerah baju Raymond, lalu menyeretnya keluar ruangan. Di teras homebase, Marco menghempaskan tubuh Raymond ke climbing wall. “Nggak ada orang yang tahu soal hasil tes urine itu…!” desis Marco di dekat kuping Raymond. “Bokap gua sudah wanti-wanti sama rektor supaya jangan ada yang tahu kalau gue kena skorsing! Lantas bagaimana lo bisa tahu, hah?!”“Ha ha ha… karena gue nggak lolos seleksi ke Ja
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status