Home / Pernikahan / Aku Istri Pengganti Tuan CEO / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Aku Istri Pengganti Tuan CEO: Chapter 21 - Chapter 30

38 Chapters

Video Viral

Yuan memaku dengan tatapan yang begitu terkejut. Arini sudah berani melawan dan menunjukkan taringnya, bukan tatapan seperti ini yang Yuan inginkan, ia hanya ingin Arini menunjukkan tatapan bersalah dan ketakutannya sama seperti yang biasa ia tunjukkan dulu. Seperti menghadapi orang yang berbeda, ia jadi tak mengenali Arini yang kini berada di hadapannya."Maaf, Ibu mertua. Aku hanya berniat melindungi diri. Lagi pula mengapa selalu jadi kebiasaanmu untuk menyakiti menantu secantik diriku?"Monica tak peduli lagi dengan penyamarannya yang harus menjadi Arini si lemah, kali ini ia ingin berdiri di garda terdepan membalaskan sakit hati Arini dulu karena masuk ke keluarga ini.Satu hal yang mulai ia pahami. Sepertinya Arini memang dibesarkan di keluarga ini, kemudian dijodohkan dengan Nathan. Buktinya Yuan sendiri yang mengeluarkan kalimat menyesal karena tak menghabisinya sejak bayi. Menarik, pikirnya. Ia jadi punya tujuan sendiri buat mencari tahu tentang kamar rahasia Nathan, siapa t
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

Membasmi Hama

Sekali pun Monica melarang pelayannya untuk ikut campur, sepertinya perempuan palsu itu pasti masih menjalankan misi dari Nathan untuk terus mengawasi dirinya. Akhirnya setelah menyusun rencana yang matang, ia turun ke ruang makan, dan seperti biasa akan terus diawasi Irish. "Aku tak terbiasa makan sendiri. Apa kau tak keberatan jika menemaniku makan di sini?" tawar Monica dengan senyum menawannya. "Sebelumnya terima kasih, Nyonya. Tapi saya hanya babu di rumah ini, tidak sepantasnya berada di satu meja makan yang sama dengan majikan," ucapnya sembari membungkukkan badan. Monica meletakkan sendok dan garpunya asal, senyumnya memudar begitu saja, membuat Irish panik. "Kau bersikap seolah sedang di rumah suamiku. Ini rumahku dan kau harus mengikuti peraturan ku." Mau tak mau pelayan itu akhirnya menuruti perintah Monica, kemudian mengambil tempat duduk yang tak begitu jauh dari majikannya. "Sebentar! Tolong buatkan dua gelas jus jeruk untuk kita!" "Baik, Nyonya." Tanpa
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Monica Hamil

Duduk bersandar di balik pintu, dengan kedua kaki yang menjuntai ke depan, tatapannya tak lepas dari ranjang pesakitan di hadapan. Mata setajam elang itu kini menatap sendu, bingung, rasa bersalah, juga bersarang jadi satu.Ucapan William dan Monica bergantian masuk ke otaknya. Setelah kondisi Arini yang memburuk, ia lebih memilih untuk menyembunyikan Arini demi kesembuhan istrinya. Berusaha menjauhkan Arini dari keluarga yang menyakiti, ia juga mulai sadar bahwa Arini memang pantas untuk dicintai dan dilindungi.Hatinya mendadak berontak ketika tahu Yuan mengerahkan banyak orang untuk mencari tahu keberadaan Arini waktu itu, beruntung ia bisa mengatasi dan membuat orang suruhan itu menjadi pengkhianat tanpa sepengetahuan Yuan, hingga akhirnya Arini tetap aman di dalam rumahnya sendiri. Sayangnya Yuan yang pandai terus melakukan banyak cara, sampai akhirnya berpura-pura sakit keras agar Nathan mau membawa Arini pulang."Sayang, maaf karena aku terlambat sadar jika kau sangat berharga.
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Arini Salah Paham

"Entah apa yang kau pikirkan, Nathan? Kau sudah membuat kesalahan dan menyangkal dengan hasil yang kau tanam. Jujur saja, ternyata kau lebih menjijikkan dari para pria bejad di luar sana. Jika memang tak ingin bertanggung jawab, maka ku lenyapkan saja bayi ini bersamaku. Layaknya Arini, aku pun juga tak tahan hidup di keluargamu, apa lagi memiliki suami yang tak berperasaan sepertimu!" Monica bersiap mengacungkan sebilah pisau itu ke perut, tapi dengan aksi heroik Nathan, ia berhasil menghalau pisau itu dengan tangannya. Darah segar mengucur di sana, ada rasa tak tega ketika melihat Monica akan melenyapkan janinnya. Dua pasang netra bertemu tatap, Monica dengan mata sembabnya, dan Nathan dengan tatapan sendunya. "Jangan lakukan itu! Kau akan menyakiti bayi kita," ucapnya lirih. Pisau itu berhasil direbut Nathan, entah keinginan dari mana, mendadak Nathan meraih Monica ke dekapannya, membiarkan Monica menenangkan diri di dada bidangnya. "Maaf, Monica. Jangan lakukan apa pun lagi!
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Ganti Posisi

"Menjauhlah! Hueek, ..."Monica berlari ke kamar mandi, rasa mual menyerang hingga membuat Nathan terkejut. Ia baru saja akan berangkat ke kantor dan berpakaian rapi. "Apa aku semenjijikkan itu?" Nathan membaui ketiaknya, bahkan kerah bajunya. Hanya aroma parfum mahal yang terdeteksi di sana, tapi kenapa Monica seperti melihatnya dengan jijik.Monica membuka pintu kamar mandi, tapi ketika melihat Nathan lagi, ia kembali berlari ke dalam dan berusaha mengeluarkan isi perutnya. Nathan panik dan menggedor pintu kamar mandi. "Monica, are you okay? Jangan membuatku khawatir! Apa sebaiknya kita ke dokter saja.""Pergi, Nathan! Aku tak mau melihat wajahmu lagi."Nathan mengernyit heran. Pria setampan dirinya diusir, wajahnya menarik dari berbagai sisi, tak ada celah kurang dan cacat yang menjadi alasan untuk ditolak begini."Monica, apa salahku? Apa kau pikir aku menjijikkan?""YA! KAU SANGAT BAU. AKU TAK TAHAN DENGAN BAUMU BAHKAN MELIHAT WAJAHMU SAJA AKU ENGGAN. ENYAH, NATHAN ATAU AKU AKA
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Sayang 18+

"Kau pulang selarut ini?"Nathan terkesiap, ia mulai berlari keluar dan membuat Arini jengkel. Wanita itu padahal sudah berdandan rapi, memakai baju haram dan juga aroma wewangian, tapi tingkah Nathan seperti melihat setan. Arini bangkit dari kursi dan berjalan ke arah pintu, rupanya Nathan berada di dalam mobil dan terus menatapnya dari sana."Jika kau tak keluar juga, aku akan mengeluarkan semua pakaianmu dan pergi dari sini!" ancamnya membuat Nathan bimbang.Kejadian pagi tadi di mana Monica malah ingin muntah ketika melihat wajahnya saja membuat trauma, dan sekarang ia malah menyuruh Nathan masuk, yang benar saja. Jangan sampai dia malah memuntahkan isi perutnya di baju Nathan. Suaminya masih bersikeras di dalam, akhirnya Arini yang lembut itu menghampiri Nathan dan mengetuk kaca mobil perlahan."Sayang!" panggilnya lembut.Panggilan itu membuat Nathan terkejut, hanya Arini yang memanggilnya sayang selembut itu. Ia menoleh ke arah Arini yang kini tersenyum hangat. Nathan seperti
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Kedekatan Arini dan Monica

"Bagaimana ceritanya kau bisa diadopsi oleh wanita sejahat Yuan?"Monica tengkurep di kasur, dengan posisi kedua tangan menyangga kepalanya. Pandangannya serius, rasa penasaran menggerogoti. Jika perempuan lain akan saling menjambak untuk berebut suami, lain halnya dengan Monica Arini, keduanya malah seperti dua orang saudara yang lama terpisah.Arini duduk di kursi, entah ia juga bingung kenapa bisa masuk ke keluarga ini. Yang jelas, semakin beranjak dewasa, ia semakin diabaikan seolah terbuang."Entah. Aku tak mengingat apa pun. Bahkan siapa orang tuaku saja aku tak tahu, Monica. Mereka hanya terus mengulang kalimat jika aku anak yang dibuang, dan dipungut dari keluarga miskin. Tapi siapa keluarga miskin itu pun aku tak diberitahu sampai sekarang," jelasnya rinci.Karena Nathan yang sudah menjaga jarak dari Monica, wanita itu semakin leluasa keluar masuk kamar rahasia Nathan. "Mengapa tak lari dari sini? Kau kan istri orang kaya, punya banyak uang dan pergi sejauh mungkin. Itu hal
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Hamil atau Tidak?

"Arini! Keluar kamu!"Jam baru menunjukkan pukul 08:00 pagi, tapi teriakan Ambar sudah menggema menggemparkan seisi rumah. Saat tahu Yuan dibuat malu kemarin, Ambar berinisiatif untuk memberi Arini pelajaran.Beberapa pelayan terlihat takut, apa kejadian yang pernah menimpa Arini akan diulang ke Monica lagi. Ambar masuk dengan raut wajah dengan amarah yang menggebu, mendobrak kasar pintu, bukan selayaknya tamu, ia malah persis seperti penagih hutang yang tak punya tata krama."Tunjukkan wajah busukmu itu, Arini! Dasar tak tahu terima kasih. Sini hadapi aku kalau berani! Sampai kapan kau terus bersembunyi? Jika tak muncul sekarang, biar aku sendiri yang menyeretmu keluar!"Teriakan Ambar mengganggu tidur Monica. Ia merenggangkan ototnya yang kaku, dengan malas keluar kamar, melihat ke arah bawa di mana Ambar berada. Mendadak keduanya bertemu pandang, tapi Monica tak gentar."Sini kamu kampungan!"Monica menarik sudut bibirnya angkuh, sambil membunyikan lehernya ia turun dari tangga. Am
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Tidak Hamil

Nathan berlari panik ke koridor rumah sakit, langkah lebarnya menuju ruangan Ambar. Tak peduli seberapa jahat sikapnya pada Arini dulu, ia tetap saudari perempuannya. "Dokter, bagaimana keadaannya?" dedaknya pada dokter yang baru keluar dari ruangan."Pasien sudah mulai membaik. Mungkin sebentar lagi sadar," sahutnya menenangkan Nathan. Pria itu bernapas lega, setidaknya tak terjadi sesuatu pada Ambar. Tangannya entah kenapa gatal ingin menghubungi Alex, tak peduli seberapa sibuk dia dengan para gundiknya di luar, tapi ia harus tahu keadaan putrinya saat ini."Di mana?" tanyanya singkat.Hingar bingar musik terdengar menggema, memekakkan telinga, ditambah suara wanita yang sepertinya sedang bergelayut manja pada Alex. Pria tua itu memang tak berpikir panjang sebelum bertindak, tapi sejauh ini tak pernah ada berita yang memuat kabar miring tentangnya.Mungkin karena sejak awal ia tak pernah terlalu wara-wiri menunjukkan citra baik depan masyarakat, seolah kepala keluarga sudah diambi
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Iblis itu Arini

Kendaraan roda empat tiba di pekarangan rumah Nathan. Berkat surat palsu, Monica berhasil mengelabui Nathan dan mengatakan jika ia kehilangan bayinya. Padahal ia tak hamil. Monica turun, bersikap seolah pura-pura sakit di bagian perut bawahnya."Hati-hati!"Nathan memapah dengan telaten, keduanya masuk seperti biasa akan disambut banyak pelayan. Perlahan Monica duduk di kursi, tanpa disuruh Nathan langsung memijat kakinya yang mungkin merasa pegal."Apa yang kau lakukan?" Monica berusaha menyingkirkan kakinya. Tapi, Nathan terlanjur memegang erat kaki mulus Monica agar tetap berada di tempat."Kau baru saja terluka, aku hanya meringankan sedikit rasa sakitmu," ujarnya.Ia bersikap lembut seolah suami idaman, padahal Monica selama ini mati rasa pada pria. Selain karena kekerasan yang dilakukan ayahnya, ia juga beranggapan jika pria selalu bertekuk lutut di bawah selangkangan wanita, tak ada yang setia dan tulus di muka bumi.Tapi setiap kali mendapat perlakuan baik seperti hari ini, be
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status