“Kalea, terima kasih kamu bisa ajak Derran ke sini. Aku berharap dia bisa dekat dengan anak temanku ini.” Mama Arra mengalihkan pandangan ke arah temannya, seolah ingin menunjukkan pada Kalea. “Sama-sama, Tante.” Kalea ragu-ragu menjawab. Sejujurnya ada penyesalan yang besar yang dirasakannya. Namun, mau bagaimana lagi, semua sudah terjadi. “Ra, aku pulang dulu saja. Biar nanti anakmu antar anakku.” Teman Mama Arra pun segera berpamitan.“Baiklah, biarkan anakmu nanti diantar Derran.” Mama Arra langsung setuju. Akhirnya teman Mama Arra pergi. Kini tinggal Mama Arra, Kalea, dan Kyna saja di sana. “Nanti kamu pulang denganku saja.” Mama Arra menatap Kalea yang kebetulan duduk di depannya. “Iya, Tante.” Di tempat yang sama, dan hanya beda kursi, dr. Derran sedang mengobrol dengan Veronika. Sebenarnya dia malas. Namun, mau bagaimana lagi. Dia sudah berada di depan seorang wanita. “Aku dengar kamu seorang dokter kandungan?” Veronika membuka obrolan itu.Dari apa yang ditanyakan Ve
Read more