All Chapters of Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan: Chapter 51 - Chapter 60

83 Chapters

Bab 51 Hasil Lab

Di ruangannya, dr. Derran melihat map yang berada di atas meja. Dengan segera dia mengambil berkas itu dan membukanya. Melihat apa hasil tes darah milik Kalea.Kedua bola mata berwarna biru milik Kalea seketika berhenti ketika melihat hasil tes darah milik Kalea. Ada ditemukan kandungan obat yang dapat menggugurkan kandungannya.“Apa jangan-jangan ada yang sengaja menggugurkan kandungan Kalea?” tanya dr. Derran bermonolog.“Aku harus tanya Kalea.” Dr. Derran segera mengayunkan langkahnya keluar dari ruangannya.Namun, baru saja membuka pintu, tiba-tiba saja langkah dr. Derran terhenti. Dia memikirkan sesuatu.‘Jika aku beritahu Kalea sekarang, Kalea pasti akan melampiaskan kekesalannya pada mantan suaminya. Saat mantan suaminya tahu jika Kalea keguguran karena istrinya, bisa jadi mantan suaminya tidak akan jadi menceraikan Kalea. Jika begini jadinya, kesempatan bersama Kalea akan hilang.’Di dalam hati, dr. Derran memikirkan hal itu. Mempertimbangkan untuk memberitahu Kalea.Sebagai d
Read more

Bab 52 Di rumahku

Kemarin ....“Kyna di rumah dengan siapa saja?” tanya Mama Arra saat Kyna bermain.“Dengan mama, papa, nenek, dan istri papa.” Dahi Mama Arra berkerut dalam ketika Kyna menyebut ‘istri papa’, masih belum paham apa maksudnya.“Istri papa itu maksudnya mama?” tanyanya memastikan. “Bukan, Oma. Istri papa itu Tante Sandra. Dia istri baru papa.” Dari apa yang dijelaskan Kyna, Mama Arra mulai paham. Artinya papa Kyna itu punya dua istri. Satu Kalea dan satu lagi Tante Sandra yang disebut Kyna.“Tante Sandra tidak baik.” Kyna yang bermain boneka menceritakan hal itu. “Tidak baik bagaimana?” Mama Arra tampak penasaran sekali. “Iya, dia bilang jangan kembali lagi ke rumah, waktu antar Kyna ke rumah sakit.” Mama Arra mengangguk-anggukkan kepalanya. Akhirnya tahu jika ternyata Kyna dan mamanya diusir dari rumah. Dari cerita kemarin itu, Mama Arra bertanya ke mana perginya Kalea. Tidak tega dengan Kalea karena pasti tidak punya tempat tinggal setelah diusir. “Ma, sementara Kalea dan Kyna
Read more

Bab 53 Wanita? Siapa?

“Kamu tidur di sini malam ini?” tanya Mama Arra. Waktu sudah menunjukkan jam tujuh, tapi anaknya masih ada di rumah. Biasanya ada saja alasan sang anak yang mau pulang, tapi kali ini sepertinya tidak. “Iya, sudah jam segini juga. Aku malas mau pulang.” Dr. Derran mendudukkan tubuhnya di sofa. Mama Arra pun tidak menaruh curiga. Lagi pula, dia belum melihat kedekatan anaknya dengan Kalea. “Kyna main apa?” Dr. Derran ikut bermain dengan Kyna. “Main boneka sapi Uncle Dokter.” “Sapi mooooo ....” Dr. Derran menggoda Kyna membuat Kyna tertawa. Tawa Kyna itu membuat dr. Dean yang sedang membaca buku mengalihkan pandangan. Senyumnya terangkat tipis di sudut bibirnya. Hal yang sama juga dilakukan Mama Arra. “Lihat Kyna yang lucu seperti itu, apa kamu tidak iri?” Dr. Derran mengalihkan pandangan ke arah sang mama. “Iri kenapa?” tanyanya. “Iya iri karena seharusnya kamu bisa main dengan anak sendiri.” Dr. Derran langsung paham apa yang dikatakan oleh sang mama. Setiap obrolan, memang
Read more

Bab 54 Tidak Akan Kembali

“Papa mengecek kamu.”Dr. Derran menelan salivanya. Merasa begitu cukup takut ketahuan oleh sang papa. Bukan tidak mau mengatakan, tapi merasa belum siap saja. Apalagi Kalea belum bercerai.“Kenapa mengecek aku?” Dr. Derran tampak tenang.“Kamu lama. Jadi Papa penasaran apa yang kamu lakukan.” Dr. Dean melihat anaknya dari atas sampai bawah.Saat sang papa melakukan itu, dr. Derran merasa aneh. “Kenapa Papa melihatku seperti itu?”“Aku hanya memastikan bajumu rapi.”Reflek dr. Deran memegangi tubuhnya. Melihat jika bajunya rapi.“Aman.”Dr. Derran segera mengalihkan pandangan ke arah dr. Dean. Berusaha mencerna ucapan ‘aman’ yang dilontarkan. Aman apa dia masih bingung.“Cepat turun, Mamamu sudah menunggu untuk makan malam.” Tanpa menjelaskan apa-apa dr. Dean segera berbalik untuk menuju ke ruang makan.Dr. Derran benar-benar dibuat pusing dengan aksi dari sang papa itu. Dia masih memandangi tubuhnya. Merasa apa yang dikatakan aman oleh sang papa.“Cepat, jangan sampai mamamu berubah
Read more

Bab 55 Sidang

Tatapan Alby tampak dipenuhi dengan kebencian. Hal itu jelas dirasakan oleh Kalea. Namun, Kalea tidak mau terpengaruh oleh Alby. Dengan langkah pasti dia masuk ke kantor pengadilan.Kalea duduk di ruang tunggu. Begitu juga dengan Alby dan pengacaranya. Mereka duduk cukup jauh dari satu dengan yang lain.Sepanjang menunggu Kalea benar-benar berdebar-debar sekali. Memikirkan apa yang akan dilakukan Alby nanti. Apakah Alby benar-benar akan menceraikan seperti yang dikatakan tempo hari.Beberapa saat nama Kalea dan Alby dipanggil. Mereka segera masuk bersama dengan pengacara.“Apa saudara penggugat benar-benar ingin bercerai?” Hakim kembali menanyakan hal itu.“Iya, Pak Hakim. Saya tetap ingin bercerai.” Keputusan Kalea benar-benar tidak berubah sama sekali.“Apa ada tuntutan yang Anda ajukan?”“Saya hanya mau hak asuh saja, Pak Hakim.” Kalea tidak butuh harta, baginya Kyna adalah harta paling berharga.Hakim beralih pada Alby. “Apa saudara tergugat ingin benar-benar ingin bercerai?” Kal
Read more

Bab 56 Maling

“Sampai sekarang Derran menjelaskan jika mereka sudah tidak cinta saja. Masalah sebenarnya kami tidak tahu.” Mendengar cerita dari Mama Arra membuat Kalea merasa banyak misteri yang dimiliki oleh dr. Derran. Kalea memang belum tahu banyak tentang dr. Derran. Padahal dia sudah menerima lamaran dari dr. Derran. “Oh ... ya tadi bagaimana persidanganmu dengan mantan suamimu?” tanya Mama Arra mengalihkan pembicaraan. “Tadi lancar, Tante. Dia menerima gugatan cerai yang saya berikan. Dia juga memberikan hak asuh Kyna.” “Bagus jika dia melakukan itu.” Mama Arra ikut senang dengan yang diceritakan Kalea. Makan malam kali ini hanya berempat. Dr. Derran yang di rumahnya sendiri, tentu saja tidak akan makan di sini. Usai makan malam, mereka menyempatkan mengobrol sebentar, baru setelah itu ke kamar masing-masing. Kalea menemani Kyna untuk tidur. Seperti biasa, Kalea menyempatkan untuk membacakan dongeng lebih dulu. Akhirnya Kyna tidur juga setelah dibacakan dongeng. Sayangnya, karena
Read more

Bab 57 Tanggung Jawabku

“Dok, maaf.” Kalea begitu panik ketika dr. Derran kesakitan. Rasanya dr. Derran ingin tertawa. Sejujurnya tidak sesakit itu. Dia hanya ingin mencari perhatian saja dari Kalea. Namun, sepertinya Kalea langsung panik. “Tidak apa-apa.” Dr. Derran pura-pura sok kuat. “Harusnya tadi saya tidak melakukan ini. Lihat sampai lengan dr. Derran merah.” Kalea merasa bersalah sekali. “Jangan merasa bersalah. Lagi pula jika aku jadi kamu juga akan melakukan hal yang sama. Aku akan memukul orang yang masuk.” Dr. Derran berusaha untuk menenangkan Kalea. Sayangnya saat dr. Derran berusaha membujuk, Kalea masih merasa bersalah. “Ini hanya luka ringan. Jangan takut.” Dr. Derran kembali berusaha untuk menenangkan Kalea. Kalea merasa lebih baik saat dr. Derran kembali menenangkan lagi. Dia mengolesi dengan sangat hati-hati. Saat salep dioles ke seluruh luka merah di lengan, dia meniup perlahan. Apa yang dilakukan Kalea itu membuat dr. Derran langsung terdiam sejenak. Udara lembut yang menerpa kuli
Read more

Bab 58 Kencan Malam

Suara batuk itu seketika membuat Kalea dan dr. Derran menoleh ke sumber suara. Ada dr. Dean di sana. Dr. Derran seketika menarik tangannya buru-buru. Tak mau sampai sang papa melihatnya. Tak hanya dr. Derran yang terkejut dengan kedatangan dr. Dean, Kalea juga begitu terkejut sekali. Takut dr. Dean melihat dr. Derran menggenggam tangannya. “Kalian belum tidur?” tanya dr. Dean memastikan. “Belum, Pa. Aku lapar, jadi aku makan dulu.” Dr. Derran mencoba menjelaskan. “Makan apa? Memangnya masih ada makanan tersisa?” Dr. Dean menatap anaknya sambil tersenyum tipis. “Ini, Pa. Aku makan masakan Kalea.” Dr. Derran memamerkan makanan yang dibuat Kalea untuknya. “Oh ... Kalea memasakkanmu.” Dr. Dean terseyum tipis. Melihat senyum sang papa, Dr. Derran langsung terdiam. Dia sedikit salah tingkah. Entah kenapa dia merasa senyum sang papa penuh arti. Kalea pun jadi tidak enak ketika dr. Dean tersenyum. Seolah dia tahu jika dirinya dan dr. Derran ada hubungannya. “Papa kenapa bangun? Ada y
Read more

Bab 59 Ada Aku

Dr. Derran langsung membulatkan matanya ketika sang papa mengatakan itu. Dia semakin yakin jika sang papa sedang curiga dengan kedekatannya dengan Kalea. “Malam?” tanya Mama Arra bingung dengan penjelasan sang suami. “Iya, Malam. Derran tidak tinggal bersama kita. Bisa jadi dia berkencan saat malam.” Dr. Dean menjelaskan kembali pada sang istri. Dari jawaban sang Papa. Dr. Derran berpikir jika pikirannya salah sudah berpikir papanya curiga hubungannya dengan Kalea. Terbukti papanya tidak membahas dirinya yang semalam bersama Kalea. “Aku harap dia benar-benar berkencan saat malam. Agar cepat menikah.” Mama Arra melirik sang anak. Dr. Derran memilih diam ketika sang mama kesal padanya. Dr. Dean hanya tersenyum saja melihat sang anak yang jadi korban sang istri. Mereka segera menikmati makan bersama. Kalea dan dr. Derran bersikap biasa ketika berada di depan orang tua dr. Derran. Usai sarapan dr. Derran mengantarkan Kalea dan baru mengantarkan Kyna ke sekolah. Ini adalah kesena
Read more

Bab 60 Mengusir

“Memangnya kenapa?” Dr. Derran bingung dengan pertanyaan sang mama. “Kamu tidak pulang” tanya Mama Arra. “Ini aku sudah pulang.” Dengan polosnya dr. Derran menjawab seperti itu. “Bukan itu maksud Mama.” Mama Arra menggeleng heran. “Lalu?” Masih dengan polosnya menjawab. “Bukannya seharusnya kamu pulang ke rumahmu. Kamu sudah punya rumah sendiri ‘kan?” Mama Arra merasa berapa hari ini anaknya rajin sekali ke rumah. Dr. Derran hanya bisa mengembuskan napasnya ketika diusir oleh sang mama. Tidak menyangka jika sang mama mengusirnya. “Mama tega sekali mengusir aku.” Dr. Derran merajuk. “Siapa juga yang suruh tinggal di rumah sendiri. Sudah bagus tinggal di sini, kenapa harus ke sana?”Mama Arra memang sejak awal tidak suka dr. Derran tinggal sendiri. Dia maunya dr. Derran tinggal bersamanya. “Astaga, Ma. Waktu itu aku sudah bilang jika aku menempati rumah itu karena sayang rumah itu tidak dipakai.” Dr. Derran hanya bisa mengembuskan napasnya kesal. Bisa-bisanya mamanya mengungkit
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status