Semua Bab Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan: Bab 41 - Bab 50

89 Bab

Bab 41 Menagih Bunga Kemarin

“Kamu sudah mau pulang?” Dr. Dean yang melihat anaknya segera melemparkan pertanyaan itu. “Iya, Pa.” “Kebetulan supir Papa belum datang, kamu antar Papa dulu pulang.” Mendapati permintaan sang papa itu Derran bingung. Rencananya dia mau ke toko bunga untuk bertemu Kalea lagi. Jika papanya minta untuk diantar, pastinya dia tidak akan bisa ke toko bunga. “Aku ada urusan, Pa. Jadi tidak bisa mengantar Papa.” Sejujurnya Derran merasa tidak enak dengan papanya, tapi mau bagaimana lagi, dia harus memilih. “Mamamu atur kencan lagi?” tanya dr Dean.“Tidak, Pa.” Dr. Dean menautkan alisnya. Mata birunya menatap putra semata wayangnya. Urusan penting sang anak itu biasanya kalau tidak operasi pasien, yaitu kencan yang dibuat sang istri. “Lalu, kamu mau ke mana?” Dr. Dean tampak penasaran. “Bertemu seseorang, Pa.” “Perempuan?” tebak dr. Derran. Tiba-tiba saja dr. Derran salah tingkah. Dr. Dean yang melihat anaknya itu merasa jika tebakannya itu benar. “Kamu punya pacar?” tanyanya. “B
Baca selengkapnya

Bab 42 Vitamin

Sandra pergi setelah memberikan vitamin itu pada Kalea.Kalea hanya menatap bingung pada Sandra. Padahal dia sedang memikirkan vitamin yang biasa diminum itu, tapi justru Sandra memikirkan hal lain.“Dasar aneh.” Kalea segera berbalik, masuk ke kamar lagi.Kalea melanjutkan lagi menemani anaknya belajar. Kyna begitu semangat menggambar, hal itu membuat Kalea senang.Saat makan malam, Kalea keluar dari kamar bersama Kyna. Menikmati makanan yang sudah disiapkan tadi.“Tadi aku belikan vitamin. Kamu sudah terima?” tanya Alby saat keluar dari kamar.“Sudah.” Kalea mengangguk.“Minumlah dengan rutin agar kandunganmu semakin sehat.” Alby berharap anak yang dilahirkan Kalea akan sehat seperti Kyna.“Iya, nanti aku akan minum.” Kalea mengangguk. Semalam Kalea lupa meminumnya. Jadi mungkin sebelum berangkat nanti, dia akan meminumnya.Kalea segera merapikan bekal yang dibawanya, kemudian membangunkan Kyna. Barulah setelah itu bersiap untuk berangkat.Sebelum keluar dari kamar, Kalea meraih b
Baca selengkapnya

Bab 43 Tidak Sengaja

“Jadi selama ini kamu pulang dengan dokter itu?” Saat di perjalanan, Alby meluapkan kekesalannya pada Kalea. Kalea tentu saja tidak bisa menjawab tidak, karena selama ini dia pulang dengan dr. Derran. “Aku memang pulang dengannya, tapi semua itu tidak sengaja.” “Tidak sengaja?” Alby langsung tertawa terbahak-bahak. Bagaimana bisa hal itu tidak sengaja. “Memang tidak sengaja. Hari pertama dia datang karena membeli bunga untuk mamanya. Hari kedua, karena bunga itu diberikan pada Kyna, akhirnya hari kedua aku memintanya datang karena ingin mengganti bunganya, dan hari ini dia tidak sengaja lewat di depan bunga.” Alby mengeram kesal mendengar penjelasan itu. “Kamu ini paham tidak sebenarnya, dia itu tidak sengaja melakukan semua itu. Pura-pura beli bunga, pura-pura memberikan bunga pada Kyna, pura-pura lewat di toko bunga, itu semua dilakukan untuk mendekati kamu.” Kalea memang juga berpikir seperti itu, tapi dia menyingkirkan pikiran itu. Tak mau besar kepala. “Sudahla
Baca selengkapnya

Part 44 Sakit Perut

“Mungkin aku kelelahan saja.” Kalea memilih untuk berpikir positif. Akhirnya dia memilih untuk beristirahat saja. Merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Berusaha memejamkan kata agar dapat mengurangi rasa sakit yang dirasakan. “Mama, Kyna mau makan.” Tepat jam tujuh malam, Kyna membangunkan Kalea sambil menggoyangkan tubuh sang mama. “Kyna minta Bi Ina dulu. Bilang saja minta telur ceplok. Mama sedang tidak enak badan.” Kalea merasa perutnya tidak enak. Jadi memilih membiarkan anaknya makan bersama asisten rumah tangga. “Baik, Ma.” Kyna segera keluar untuk mencari Bi Ina, tapi ternyata Bi Ina tidak ada di sana. “Cari siapa?” Sandra yang melihat Kalea penasaran sekali. “Cari Bi Ina.” Kyna takut-takut menjawab. “Mau apa cari Bi Ina?” Sandra menatap Kyna. Walaupun tatapan Sandra biasa saja, tapi bagi Kyna menakutnya. “Mau minta goreng telur ceplok.” “Memang mamamu ke mana sampai kamu minta Bi Ina.” “Mama sakit.” Sandra tersenyum tipis. “Bi Ina ke supermarket, biar Tante
Baca selengkapnya

Bab 45 Rumah Sakit

Saat terdesak seperti ini, Kalea terpikir satu orang yang bisa membantunya. Siapa lagi jika bukan dr. Derran. Hanya pria itu yang sekarang ada di pikirannya. Tak pikir panjang, Kalea segera kembali ke kamar untuk menghubungi dr. Derran. “Halo, Kalea. Ada apa kamu menghubungi aku malam-malam?” Dr. Derra di seberang sana terdengar begitu khawatir. “Dok, perut saya sakit, tolong bawa saya ke rumah sakit.” Hanya dr. Derran yang kali ini Kalea harapkan. Tidak ada orang lain. “Baiklah, aku akan segera ke sana.” Dr. Derran segera mematikan telepon. Kalea hanya bisa merintih ke sakitan ketika perutnya tak tertahan. Darah yang keluar semakin banyak. Keringat dingin membasahi tubuhnya. Pendingin ruangan di dalam kamar seolah tak bisa menghalau. Kalea benar-benar tidak tahu apa yang terjadi. Kenapa bisa seperti ini?Sambil menunggu dr. Derran, Kalea menghubungi asisten rumah tangga. Meminta bantuannya untuk menjaga Kyna.Saat dr. Derran datang, asisten rumah tangga langsung mempersilakan dr
Baca selengkapnya

Bab 46 Melepaskan

“Mas Alby.”Alby segera mengayunkan langkahnya masuk dan menghampiri Kalea. Berdiri di sisi ranjang, berseberangan dengan dr. Derran. “Apa yang terjadi padamu?” Alby menatap Kalea tajam. “Aku keguguran, Mas.” Kalea balas menatap Alby tajam. Alby membulatkan matanya ketika mendengar hal itu. Dia memegangi lengan Kalea. “Katakan jika yang kamu katakan itu salah!” Alby masih tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar. “Aku mengatakan apa adanya. Semalam aku pendarahan dan saat dibawa ke rumah sakit, aku keguguran.” Air mata Kalea menetes tak tertahankan. Tubuh Alby lemas mendengar kabar kematian calon anaknya. Padahal dia berharap anaknya bisa lahir dan tubuh dengan baik. “Kamu sengaja melakukannya ‘kan?” tanya Alby. Tatapan pria itu begitu dipenuhi amarah. “Sengaja bagaimana maksudmu, Mas?” Kalea menyingkirkan tangan Alby di lengannya. “Kamu sengaja menggugurkan kandunganmu karena ingin bersama dokter ini.” Alby menunjuk ke arah Alby. Apa yang dikatakan Alby sontak memb
Baca selengkapnya

Bab 47 Menikahlah Denganku

Setelah Alby pergi Kalea menangis. Hancur hati Kalea ketika dituduh seperti itu oleh Alby. Padahal dia benar-benar keguguran, bukan sengaja menggugurkan kandungan.“Kalea.” Dr. Derran sejak tadi diam. Dia ingin membela Kalea, tapi saat Kalea justru mengiyakan tuduhan itu. Jadi dia memilih diam. Dr. Derran membawa Kalea ke dalam pelukannya. Berusaha untuk menangkan Kalea.Di dalam pelukan dr. Derran Kalea meluapkan kesedihannya. Dr. Derran membelai lembut rambut Kalea.Namun, beberapa saat kemudian Kalea tersadar ketika dipeluk dr. Derran. Dia langsung menjauhkan tubuh dr. Derran. “Maaf, aku hanya tidak tega saja padamu.” “Tidak apa-apa, Dok.” Kalea mengusap air matanya. “Kenapa kamu mengiyakan tuduhan itu?” dr. Derran begtu penasaran dan ingin tahu. Kalea menatap lekat dr. Derran. “Saya lelah, Dok. Dia terus menuduh saya, jadi lebih baik mengiyakan agar dapat mengakhiri semuanya.” Kalea benar-benar tidak tahan.“Tapi, ini akan jadi bumerang untukmu nanti.” Dr. Derran merasa langk
Baca selengkapnya

Bab 48 Ke Rumah Orang Tuaku

Dr. Derran jelas tahu peraturan itu. Jadi dia tidak mungkin akan membantah apa yang dikatakan perawat. “Iya, aku tahu.” Dr. Derran segera menjawab. Perawat yang mendapati jawaban dari dr. Derran, segera pergi meninggalkan ruangan perawatan. “Aku akan bawa Kyna ke rumah orang tuaku karena di sana akan ada yang jaga Kyna.” Dr. Derran menatap Kalea. “Apa tidak apa-apa jika Kyna di rumah orang tua dr. Derran?” tanya Kalea. “Tentu saja tidak.” Dr. Derran tersenyum. “Terima kasih banyak, Dok.” Kalea merasa bersyukur karena dr. Derran ada di saat seperti ini. Jika tidak ada dr. Derran. Entah akan seperti apa nasibnya. “Tidak perlu berterima kasih. Ini akan jadi tanggung jawabku.” Dr. Derran segera beralih pada Kyna. “Kyna, karena mama sedang sakit, jadi Kyna ikut ke rumah Uncle Dokter dulu.” Dia membelai lembut rambut Kyna. Kyna menatap ke arah Kalea, seolah meminta jawaban atas ajakan itu. “Kyna ikut Uncle Dokter dulu, Sayang. Nanti kalau Mama sudah sembuh, Mama akan jemput.” Kalea
Baca selengkapnya

Bab 49 Anak Calon Istri

Mata dr. Derran langsung membulat sempurna ketika mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh sang papa. “Gosip apa, Pa?” Dr. Derran tampak penasaran. “Dini hari kamu bawa ibu hamil ke UGD, lalu membantunya operasi. Setelah itu kamu menemani selama di ruang perawatan.” Dr. Dean menjelaskan seperti apa gosip yang didengarnya. “Itu bukan gosip, Pa.” Dengan entengnya dr. Derran menjawab. Dr. Dean tidak menyangka jika anaknya akan mengiyakan apa yang dikatakanya. “Lalu, siapa wanita yang kamu antarkan?” tanya dr. Dean. “Dia teman aku, Pa. Malam kemarin dia menghubungi aku karena suaminya tidak ada. Aku menemani dia karena tidak ada yang menemani.” Untuk saat ini dr. Derran belum berani cerita jika dia akan menikahi Kalea. Ini pasti akan mengejutkan bagi orang tuanya. Terlebih lagi baru saja Kalea keguguran. “Karena itu kamu membawa anaknya ke sini?” tanya dr. Dean pada sang anak. “Iya, Pa. Karena tidak ada yang menjaga anaknya, makanya aku bawa ke sini.” Mama Arra dan dr. Dean m
Baca selengkapnya

Bab 50 Penyebab

Dr. Derran baru ingat jika kemarin dia meminta mengecek sample darah milik Kalea untuk tahu apa yang Kalea makan dan minum sebelum terjadi keguguran. Dia harus memastikan untuk mengambil kesimpulan apa yang menyebabkan Kalea keguguran.“Taruh di mejaku saja. Aku mau fokus dulu operasi.” Dr. Derran tidak membuka berkas itu, dan memilih memberikan pada perawat.“Baik, Dok.” Perawat menerima berkas yang diberikan oleh dr. Derran. Setelah semua persiapan operasi, dr. Derran segera menuju ke ruang operasi. Melakukan operasi untuk membantu ibu hamil melahirkan.Ada beberapa operasi sore, dan baru selesai saat tepat jam delapan malam.Dr. Derran segera ke ruangannya khusus dokter yang berada di lantai atas untuk membersihkan tubuhnya. Ruangan itu biasa digunakan dokter untuk tidur dan membersihkan diri.Mengingat dr. Derran adalah anak pemilik rumah sakit, jadi dia jelas punya ruangan khusus.“Tadi perawat memberiku berkas milik Kalea.” Baru saja selesai mandi, Kalea memikirkan hal itu. “Ak
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
9
DMCA.com Protection Status