All Chapters of Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan: Chapter 71 - Chapter 80

83 Chapters

Bab 71 Pelaku

Admin langsung mengecek. Semua orang menunggu dengan cemas, termasuk dengan Kalea. Kalea penasaran siapa yang melakukan hal itu.“Di sini pemesanannya bernama Kalea.”Semua mata langsung tertuju pada Kalea yang masih duduk di kursi kerjanya. Tidak menyangka jika yang memesan adalah Kalea.“Aku tidak memesan karangan bunga itu.” Kalea langsung menggeleng.“Tapi profil pemesannya fotomu.” Admin memberitahu.Kalea segera melihat laptop milik admin. Dia benar-benar bingung kenapa profil di chat itu punyanya.Admin mencoba mengirim pesan, dan ponsel Kalea berbunyi.Semua orang semakin terkejut ketika mengetahui hal itu. Mereka yakin jika Kalea yang memesan karangan bunga itu.“Kalea, kamu ke ruangan saya.” Kenaya memberikan perintah.Kalea segera mengikuti Kenaya ke ruangannya, dr. Derran juga ikut serta. Dia ingin mendengar penjelasan dari Kalea.Di ruangan pemilik toko, Kalea begitu berdebar-debar karena takut mereka semua salah paham.“Bu Kenaya, tolong percaya pada saya, saya tidak me
Read more

Bab 72 Jauhi Derran!

“Iya.” Dr. Derran mengangguk. Dua bola mata indah milik Kalea membulat sempurna. Tidak menyangka jika Mama Arra sudah tahu hubungan mereka. “Lalu bagaimana? Apa mereka akan melarang hubungan ini?” tanya Kalea panik. Dr. Derran diam. Tak menjawab. “Dok, jawab! Apa mereka akan mengizinkan dr. Derran menikah dengan saya?” Kalea merasa begitu takut jika keluarga dr. Derran tidak mengizinkan.“Aku yakin mereka akan mengizinkan. Kamu tidak perlu khawatir.” Dr. Derran tersenyum sambil menatap Kalea. Berusaha meyakinkan Kalea. Sayangnya, tetap saja Kalea tidak bisa tenang. Dia memikirkan bagaimana jika sampai keluarga dr. Derran tidak memberikan restu. Mobil sampai di parkiran sekolah. Kalea segera menjemput anaknya dan membawa ke rumah dr. Derran. Rencananya, setelah ini, dia akan segera pindah. Semalam, Kalea sudah mengemasi pakaiannya. Jadi nanti dia tinggal membawanya saja. Saat mobil sampai di rumah dr. Derran, Kalea masih diam di dalam mobil. Tak berkutik sama sekali. Padahal
Read more

Bab 73 Menjaga Kita

Dr. Derran dan Kalea mencerna ucapan dari Mama Arra. Berusaha untuk memahami setiap kata yang terucap. Sampai sah? Mereka mencerna kalimat itu dan artinya Mama Arra mengizinkan hubungan mereka. “Mama mengizinkan aku dan Kalea?” tanya dr. Derran memastikan. “Iya, Mama mengizinkan.” Dr. Derran begitu senang dan langsung memeluk sang mama. Dia pikir sang mama tidak akan merestuinya. “Terima kasih, Ma.” Dr. Derran melepaskan pelukannya. Mama Arra membelai lembut wajah sang anak. “Mama mau kamu bahagia. Jadi apa pun pilihanmu, Mama akan mendukung.” Dr. Derran tersenyum. Dia memang tahu persis jika sang mama pasti mengizinkannya. Hanya saja menunggu waktu. Namun, tidak menyangka akan secepat ini. Mama Arra beralih pada Kalea. “Kemarilah.”Permintaan itu mengantarkan Kalea mendekat. Mama Arra meraih tangan Kalea. Kemudian menggenggamnya. “Aku memintamu menjauh agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Aku tidak keberatan jika kamu menikah dengan Derran.” Mama Arra akhirny
Read more

Bab 74 Awal Baru

Mendapati jawaban dari Kyna itu membuat Kalea langsung terdiam. Dia tidak tahu harus bagaimana lagi menjelaskan pada Kyna agar mudah dimengerti. “Kenapa Kyna tidak mau?” tanya Kalea penasaran. “Karena sudah ada Uncle Dokter. Kenapa Mama harus cari yang lain untuk menjaga?” Kalea dan dr. Derran langsung saling pandang. Mereka tidak menyangka jika jawaban Kyna akan seperti itu. “Jadi Kyna mau Uncle Dokter yang jaga mama dan Kyna?” Kali ini dr. Derran yang langsung bertanya. “Iya, Kyna mau Uncle Dokter saja yang jaga. Tidak mau yang lain.” Kyna dengan polosnya meminta. Selama ini, dia merasakan kebaikan dr. Derran dan juga keluarga. Jadi wajar jika dia hanya mau dr. Derran yang menjaga. Rasanya dr. Derran senang sekali saat tahu Kyna berharap dirinya yang menjaga. “Tapi, menjaga Kyna dan mama, Uncle Dokter harus menikah dengan Mama, agar Kyna dan mama tinggal bersama Uncle Dokter. Apa Kyna mengizinkan jika Uncle Dokter menikah dengan mama?” Dengan hati-hati dr. Derran bertanya.“K
Read more

Bab 75 Janji Suci

Dr. Derran melihat Kalea yang tampak begitu cantik. Jika melihat Kalea sekilas, tidak akan ada yang percaya jika Kalea adalah seorang wanita dengan anak satu. Kalea masih muda dan cantik. Melihat Kalea dengan baju pengantinnya, rasanya dr. Derran benar-benar tidak menyangka jika kini dia akan menjadi Kalea istrinya. Waktu berputar begitu cepat. Serasa baru kemarin, dia mengenal Kalea, tapi tiba-tiba ini Kalea sudah menjadi istrinya. Sebenarnya sejak enam tahun lalu, saat bertemu Kalea pertama kali, tak pernah terbesit rasa cinta sama sekali. Namun, saat melihat Kalea datang di kehamilan kedua, hatinya bergetar. Rasa iba perlahan mengantarkan dr. Derran jatuh cinta. Saat langkah Kalea sampai di depannya, dr. Derran segera mengulurkan tangan, membantu Kalea untuk membantu Kalea duduk di kursi yang terdapat di depan penghulu. Tangan keduanya yang dingin, perlahan menghangat saat saling bergandengan. Walaupun senyuman menghiasi wajah mereka, tapi wajah gugup mereka tetap terlihat je
Read more

Bab 76 Tersangkut

Dr. Derran mengekor di belakang Kalea. Dia melihat Kalea yang ragu-ragu berjalan. Tentu saja dia tahu apa yang dipikirkan oleh dr. Derran.“Apa gaunmu membuatmu susah untuk berjalan?” tanya dr. Derran tepat di telinga Kalea.Suara yang terdengar langsung tepat di telinga itu membuat Kalea membeku. Jantungnya semakin berdegup kencang.“Ti-ti-tidak.” Kalea menjawab dengan gugup.Dr. Derran tersenyum. “Kalau begitu ayo jalan,” pintanya.Permintaan itu segera membuat langkah Kalea terayun. Semakin langkahnya diayunkan, dia semakin melihat dengan jelas kamar yang didekorasi dengan bunga. Bunga mawar merah di tempat tidur itu berbentuk ‘love’. Terdapat juga kalimat ‘happy wedding’ yang terbuat dari bunga.“Aku sudah minta menaruh bajumu. Kamu cari saja di lemari.”Suara dr. Derran menyadarkan Kalea yang sedang berada di dalam pikirannya. Saat punya kesempatan untuk pergi, tentu saja Kalea tidak melepaskan kesempatan itu.Buru-buru Kalea mencari baju yang berada di lemari. Beruntung dia men
Read more

Bab 77 Aku Siapamu?

Apa yang dilakukan dr. Derran itu membuat Kalea benar-benar terkejut. Jantungnya berdegup dengan kencang. Apalagi sekarang dia ada di pangkuan dr. Derran. “Aku siapamu?” Dr. Derran menatap Kalea lekat. Mendapati pertanyaan itu, Kalea membalas tatapan dr. Derran. Dia justru bingung ketika ditanya seperti itu. “Maksudnya?” Kalea benar-benar bingung. Tidak tahu apa yang dimaksud oleh dr. Derran. “Sekarang aku siapamu?” Dr. Derran kembali bertanya. “Dr. Derran suami saya.” Kalea yang mulai mengerti apa yang dimaksud Kalea langsung menjawab. “Bagus kalau begitu kamu tahu. Lalu, kenapa masih panggil aku ‘dokter’?” Sejak tadi dr. Derran memerhatikan Kalea yang tetap memanggilnya ‘dokter’ padahal mereka sudah menikah.Sejenak Kalea tersadar jika masih memanggil seperti itu. “Saya masih terbiasa memanggil seperti itu.” Dia memberikan alasannya. Dr. Derran sadar jika mengubah kebiasaan memang sulit. “Baiklah, aku akan maafkan.”Mendengar itu Kalea merasa lega. “Lalu, saya harus panggil
Read more

Bab 78 Beri Waktu

Tepat jam empat, dr. Derran bangun lebih dulu. Lumayan tiga jam tidur. Paling tidak, dia bisa menikmati waktu istirahatnya. Perlahan dr. Derran menjauhkan tubuh Kalea agar dapat melihat wajah cantik istrinya itu. “Cantik.” Dr. Derran memuji Kalea. Ini kali pertamanya melihat Kalea yang tidur. Walaupun tidur, Kalea masih cantik. Kata orang wanita cantik dilihat saat dia bangun tidur, dan dr. Derran membuktikannya. Kini dia melihat sang istri yang cantik.Sebenarnya dr. Derran tidak tega membangunkan Kalea, tapi mereka harus pergi ke bandara pagi ini. “Sayang.” Dr. Derran membangunkan Kalea dengan membelai wajah cantik Kalea. Sentuhan itu membuat Kalea terbangun. Saat membuka matanya, dia melihat sang suami yang sudah bangun. “Apa aku terlambat bangun?” tanya Kalea panik.“Tidak, kamu tidak telat bangun. Kita masih punya waktu satu jam untuk bersiap ke bandara.” “Kalau begitu ayo bersiap.” Kalea segera beranjak dari tempat tidur.Dr. Derran segera menarik kembali tubuh Kalea dan
Read more

Bab 79 Sentuhan

Melihat apa yang dilakukan Kalea membuat dr. Derran tersenyum. Memang tidak salah menikah dengan seorang janda. Tak perlu susah payah mengajari, dia sudah tahu harus berbuat apa. Saat pakaian tersingkir dari tubuh, mereka lebih leluasa menjelajah. Sentuhan lembut penuh kehati-hatian memberikan kenyamanan bagi Kalea. Membuatnya menyerahkan diri pada sang suami. “Aku memang bukan yang pertama, tapi aku akan jadi yang terakhir.” Dr. Derran membelai wajah Kalea. Tatapannya begitu memuja pada wanita yang dicintainya itu. Dengan pasti Kalea mengangguk. Berharap, dr. Derran akan jadi labuhan terakhirnya. Tak ada lagi kegagalan untuk kedua kalinya. Dr. Derran mengikis jarak di antara mereka. Mendaratkan bibirnya tepat di bibir Kalea. Ciuman yang diberikan dr. Derran tak tergesa-gesa. Seolah ingin memastikan jika apa yang dilakukannya akan mengukir kisah indah untuk mereka. Suara indah yang keluar dari mulut Kalea pun membuat dr. Derran semakin bergairah. Bertahun-tahun menahan diri untu
Read more

Bab 80 Ke mana?

Jangan tanya ke mana saja pengantin baru pergi! Karena mereka seharian tidak pergi ke mana-mana. Mereka hanya menghabiskan waktu di kamar. Kemudian memesan makanan dan memakannya di kamar. Tak mau keluar barang sebentar. Apalagi pantai terlihat dari kama mereka. Lalu, untuk apa pergi? Mereka melawati malam hanya di kamar. Menghabiskan waktu berdua saja. Tak sama keluar. Sampai pagi lagi pun mereka masih di vila. Pagi ini mereka memilih berenang di vila dan menikmati sarapan di kolam renang. Makanan sudah siap, dr. Derran sudah masuk ke kolam renang lebih dulu, sedangkan Kalea masih berganti baju. Beberapa saat kemudian Kalea datang. Dr. Derran yang melihat sang istri langsung membulatkan matanya. Sang istri memakai bikini saat mau berenang. Walaupun kanan dan kiri sisi kolam renang tertutup. Dari arah depan menuju ke pantai, terbuka. Jadi jelas akan terlihat orang. “Cepat masuk!” Dr. Derran langsung menarik sang istri masuk ke kolam renang. “Sayang, aku belum pemanasan.” Kalea
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status