Home / Lainnya / Rahasia Suamiku / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Rahasia Suamiku : Chapter 41 - Chapter 50

73 Chapters

Bab 41

"Mbak, apa lihat istriku? Wanita yang tadi duduk di sini." tanya Arland kepada pelayan restoran yang kebetulan lewat di dekatnya."Nggak Pak.""Ayra, dimana kamu?" batin Arland mengacak rambutnya frustasi.Arland akhirnya teringat ketika Ayra berpamitan mau pergi ke toilet. "Apa Ayra pergi ke toilet, tapi kenapa belum juga Kembali?"Akhirnya Arland memutuskan untuk mencari Ayra ke toilet, dia merasa khawatir sesuatu buruk terjadi pada istrinya. Karena sampai detik ini istrinya belum juga kembali. Setelah sampai di depan toilet wanita, dia segera bertanya kepada seseorang yang bertugas sebagai penjaga toilet."Mbak, apakah istriku masih berada di dalam toilet?" tanya Arland kepada penjaga toilet."Sebentar, saya cek dulu."Beberapa saat kemudian penjaga toilet sudah selesai melakukan pengecekan, dia kembali menghampiri Arland. "Setelah saya cek, semua toilet sudah kosong. Sepertinya istri Bapak sudah keluar."DEGArland terkejut mendengar ucapan penjaga toilet."Jadi Ayra sudah keluar
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

Bab 42.

Ayra melepaskan diri dari pelukan Lisa, lalu menghapus buliran-buliran bening yang membasahi kedua pipinya. Dia memperbaiki posisi duduknya."Kak, boleh aku minta tolong nggak?" tanya Ayra menoleh ke arah Kevin yang duduk di kursi pengemudi."Minta tolong apa? Katakan!" ujar Kevin tegas fokus mengemudi tanpa menoleh ke arah Ayra."Minta tolong untuk menyelamatkan Mas Reyhan, selama ini Mas Arland menyekapnya di ruang bawah tanah." Kevin tampak terkejut mendengar ucapan Ayra. Sedangkan Lisa tidak begitu terkejut karena Ayra sudah menceritakan kepadanya terlebih dahulu."Jadi selama ini Reyhan masih hidup?""Iya Kak, Mas Arland menyekapnya di ruang bawah tanah yang ada gudang rumahnya.""Berikan alamat rumah Arland, aku akan mengurusnya."Ayra memberitahu Kevin alamat rumah Arland.Flashback end"Sejak kapan kamu pindah ke sini?" Ayra mendaratkan bokongnya di atas sofa."Sekitar lima bulan yang lalu karena Mas Kevin pindah tugas ke kota ini." Ayra manggut-manggut mendengarnya.***Arlan
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

Bab 43.

Seorang wanita berjalan menghampiri Ayra yang sedang duduk bersama dengan Kevin dan Lisa di depan ruang rawat Reyhan."Ayra!"Mendengar suara seseorang memanggil namanya Ayra segera mengedarkan pandangannya mencari sumber suara, hingga akhirnya pandangannya tertuju pada seorang wanita paruh baya yang sedang berjalan ke arahnya."Ibu." gumam Ayra dengan mata berbinar ternyata wanita yang sedang berjalan ke arahnya merupakan ibunya.Sebelumnya Lisa sudah menelepon Ibunya Ayra, mengatakan kepada beliau bahwa Ayra masih hidup.Ayra segera beranjak dari duduknya berjalan mendekat ke arah ibunya lalu memeluknya dengan erat. Ibu dan anak saling melepas kerinduan setelah dua tahun tidak bertemu. Rasa haru dan bahagia bercampur aduk menjadi satu, tanpa sadar cairan bening menetes dari sudut mata mereka."Ayra, bagaimana keadaanmu Nak?" Bu Rina (ibunya Ayra) bertanya di sela-sela isak tangisnya, semakin erat memeluk putrinya."Ayra baik-baik saja Bu."Kevin dan Lisa saling melempar senyum satu
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more

Bab 44.

Reyhan sudah mengirimkan surat lamaran kerja ke beberapa perusahaan, namun belum ada perusahaan yang memanggilnya untuk interview. Dia saat ini sedang berada di balkon kamarnya. Pandangannya menerawang jauh ke sana. Reyhan kira setelah bebas dari Arland bisa menjalani kehidupan yang bahagia bersama dengan Ayra.Kebahagiaan seolah hanya angan semata. Jangankan untuk membahagiakan Ayra, tempat tinggal dan makan saja masih menumpang dengan mertuanya. Tapi mau bagaimana lagi dirinya belum mendapatkan pekerjaan.Reyhan tersentak kaget ketika merasakan tepukan di bahunya. Seketika dia menoleh ke samping, ternyata Ayra yang baru saja menepuk bahunya."Bikin kaget saja." Reyhan mengusap-usap dadanya."Sebenarnya apa yang sedang Mas pikirkan? Aku perhatikan dari tadi Mas banyak melamun." tanya Ayra merasa heran melihat suaminya lebih banyak diam tidak seperti biasanya."Itu hanya perasaanmu saja kali." jawab Reyhan berusaha tersenyum ke arah istrinya."Kalau Mas ada masalah cerita sama aku, se
last updateLast Updated : 2025-02-21
Read more

Bab 45.

Reyhan yang mendengar Ayra mengadu kesakitan segera menoleh ke arahnya dengan raut wajah tampak khawatir, lalu berjalan mendekat."Ayra, kamu kenapa?" tanyanya khawatir."Nggak tahu Mas, tiba-tiba perutku terasa sakit." jawab Ayra sesekali meringis kesakitan, membuat Reyhan semakin merasa khawatir."Apa mau periksa dulu ke dokter?""Nggak perlu Mas, cuma sakit perut doang.""Kamu yakin nggak mau periksa?" Ayra yang ditanya hanya mengangguk sebagai jawabannya sambil menahan rasa sakit di perutnya."Ok, nanti kalau perutnya semakin terasa sakit bilang sama mas!""Iya Mas." jawab Ayra lirih.Mereka segera naik ke motor meninggalkan area pasar malam. Ketika motor yang mereka naiki mulai berjalan tanpa sengaja Ayra menoleh ke arah beberapa orang yang sedang nongkrong di pinggir jalan. Dia terkejut ketika pandangannya tertuju pada sosok yang sangat dikenal olehnya."Kenapa ada di sini, bukankah dia telah ...." batinnya.***Ketika sedang membantu ibunya di butik melayani para pembeli, Ayra
last updateLast Updated : 2025-02-22
Read more

Bab 46.

"Jadi aku sedang hamil." gumam Ayra lirih reflek mengusap perutnya."Tapi bukan anak Mas Reyhan ...." gumamnya lagi air matanya langsung mengucur deras membasahi kedua pipinya. Dunianya seakan hancur mengetahui kenyataan pahit menimpa dirinya. Hamil anak dari pria yang dibenci olehnya.Orang yang sejak tadi menguping pembicaraan Bu Rina dan Reyhan adalah Ayra."Di saat aku ingin hidup bahagia bersama dengan Mas Reyhan, kenapa benih yang Mas Arland taburkan justru tumbuh dalam rahimku?"Ayra menutup mulutnya dengan telapak tangannya lalu berjalan masuk kembali ke dalam kamarnya. Dia langsung tengkurep di atas kasur, menyembunyikan isak tangisnya dengan batal.Sebelumnya Ayra memang sudah tidur tapi terbangun karena merasa haus, namun dia terkejut menyadari Reyhan tidak ada di sampingnya. Akhirnya Ayra memutuskan untuk ke dapur mengambil air minum sambil mencari keberadaan suaminya.Ketika hampir sampai di dapur Ayra samar-samar mendengar suara ibunya dari taman belakang rumahnya. Karen
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more

Bab 47.

Ketika proses persalinan Ayra berlangsung, Reyhan dengan setia menemaninya bahkan membiarkan Ayra mencakar-cakar tangannya. Sebenarnya dia merasa tidak tega melihat perjuangan Ayra dalam melahirkan seorang bayi. Sebelumnya Reyhan menyarankan Ayra agar melahirkan secara sesar, namun Ayra menolaknya dengan tegas kalau bisa melahirkan secara normal kenapa harus sesar.Ketika suara tangis bayi yang baru dilahirkan terdengar, semua orang yang ada di dalam ruang persalinan tersenyum begitu juga dengan Ayra dan Reyhan."Anak kita sudah lahir." Reyhan tersenyum bahagia lalu mendaratkan kecupan di kening Ayra."Terima kasih, Sayang."Ayra juga turut tersenyum mendengar ucapan suaminya. Dia berharap setelah ini bisa hidup bahagia bersama suami serta putranya, mengubur segala kenangan buruk di masa lalu."Pak, ini putranya." Seorang perawat menyerahkan seorang bayi yang baru saja dilahirkan kepada Reyhan."Terima kasih." Reyhan segera mengulurkan tangannya mengambil alih bayi yang diserahkan ole
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more

Bab 48.

"Ayra, mas mohon di ulang tahun Zavier yang ke lima lihatlah ke arahnya." Reyhan menatap penuh harap ke arah Ayra."Kenapa aku harus melakukannya?""Ayra, Zavier itu putramu." Reyhan kembali mengingatkan Ayra tentang status Zavier."Dia bukan putraku." jawab Ayra tegas.Reyhan menghembuskan napasnya dengan kasar, dia benar-benar kehabisan akal dalam membujuk Ayra. Ayra tetap teguh pada pendiriannya. Namun bayangan Zavier memohon kepadanya kembali terlintas di otaknya."Apa yang harus aku lakukan, sangat sulit membujuk Ayra. Tapi bagaimana dengan Zavier?" batin Reyhan bimbang."Ayra, mas mohon kali ini saja!" Reyhan kembali memohon kepada Ayra."Sudah berapa kali aku katakan Zavier bukan putraku, berhenti memintaku untuk peduli dengannya." Ayra meninggikan nada bicaranya, setelahnya dia langsung masuk ke dalam kamar mandi lalu mengunci pintunya."Ayra!" Reyhan menatap ke arah pintu kamar mandi, dimana Ayra baru saja masuk.Seminggu telah berlalu Zavier menatap ke arah teman-temannya ya
last updateLast Updated : 2025-02-25
Read more

Bab 49.

Ayra menuntun Zavier berjalan menuju pantai, sebelumnya dia dan Lisa sudah sepakat untuk bertemu di pantai. Senyumnya mengembang ketika melihat Lisa dan putrinya sedang duduk di kursi yang ada di tepi pantai."Lisa?"Mendengar suara Ayra memanggil namanya, Lisa segera menoleh ke arahnya. "Sini, Ra!"Ayra mempercepat langkah kakinya menuju ke arah Lisa. "Lis, maaf membuatmu menunggu lama.""Nggak kok, aku dan Tiara (putrinya Lisa dan Kevin) juga baru sampai. Ayo duduk!"Ayra menjatuhkan bobot tub uhnya di atas kursi, duduk berhadapan dengan Lisa."Ra, kamu kalau pakai hijab jadi kelihatan lebih muda, seperti baru berumur dua puluh tahun."Ayra mengerutkan keningnya mendengar ucapan Lisa. "Masa sih?""Jika kamu ke sini tidak bersama dengan putramu, aku yakin orang-orang akan mengira kalau kamu masih single.""Nggak mungkinlah, lagipula umurku sudah tiga puluh tahun dan sudah menikah. Sudah ada Zavier juga. Wanita yang sudah menikah dengan wanita yang belum menikah pasti terlihat berbeda
last updateLast Updated : 2025-02-26
Read more

Bab 50.

Jantung Ayra seketika berhenti berdetak walau hanya beberapa detik, ketika pandangannya tertuju pada tato gambar naga di punggung Pak Revan, handuk di tangannya bahkan sampai jatuh ke lantai. Tato gambar naga tersebut mengingatkan dirinya pada sosok seseorang di masa lalunya yang telah memberinya luka."Nggak nggak mungkin." Ayra refleks, menggelengkan kepalanya pelan, salah satu tangannya terangkat menutupi mulutnya."Bukankah dia telah ....""Apa yang sedang kamu lakukan?" Suara Pak Revan menyadarkan Ayra dari keterkejutannya, refleks menunduk merasa malu seperti seorang maling yang tertangkap basah."Apa yang baru saja aku lakukan, bisa-bisa Pak Revan mengira aku sedang mengintipnya?" batin Ayra meruntuki kebod0hannya.Perlahan Ayra berjongkok mengambil handuk yang tadi jatuh ke lantai."Maaf Pak, handuknya jatuh saya ganti sama yang lain."Di luar dugaan Ayra, Pak Revan dengan cepat mengambil alih handuk yang ada di tangannya. "Nggak perlu." Ayra membalikkan badannya hendak perg
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more
PREV
1
...
345678
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status