Home / Lainnya / Rahasia Suamiku / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Rahasia Suamiku : Chapter 51 - Chapter 60

73 Chapters

Bab 51.

Ayra mengisi piring suaminya dengan nasi serta lauk pauk, kemudian meletakkan kembali di atas meja depan suaminya duduk. "Silahkan makan, Mas.""Terima kasih Sayang, ambilkan juga untuk Pak Revan!"Ayra tampak terkejut mendengar perintah suaminya, namun dengan cepat dia merubah kembali ekspresi wajahnya. Dia meraih piring Pak Revan mengisinya dengan nasi serta lauk pauk, kemudian meletakkan kembali di atas meja depan Pak Revan duduk."Silahkan makan, Pak." ucap Ayra menunduk.Apa yang dilakukan oleh Ayra tidak luput dari pandangan Pak Revan, yang sedang menatap fokus ke arahnya. Dia menarik sedikit sudut bibirnya ke atas. "Terima kasih."Setelahnya Ayra mengisi piring Zavier dan piring untuk dirinya sendiri.Reyhan, Pak Revan serta Zavier makan dengan lahap berbeda dengan Ayra, makanan di piringnya hanya diaduk-aduk saja olehnya. Ayra menoleh ke arah suaminya, putranya dan yang terakhir adalah Pak Revan.DEGAyra tampak terkejut ketika menoleh ke arah Pak Revan, ternyata Pak Revan se
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

Bab 52.

"Pagi, Pak." sapa Reyhan yang baru saja masuk ke ruang makan."Pagi juga."Reyhan segera duduk di kursi, tidak lama kemudian Ayra meletakkan sepotong sandwich serta segelas teh hangat di atas meja depan Reyhan duduk."Ini sarapannya, Mas.""Terima kasih, Sayang. Ayo sarapan bareng!" "Mas duluan saja, aku nanti sarapan bareng Zavier.""Ay, tolong masukin peralatan mandi mas yang ada di kamar mandi ke dalam koper!""Iya, Mas."Ayra keluar dari ruang makan menuju ke kamarnya. Dia bergegas mengambil peralatan mandi suaminya, kemudian memasukkannya ke dalam koper. Ayra juga mengecek kembali isi kopernya, memastikan bahwa tidak ada barang yang tertinggal.Sekitar pukul lima pagi hari Reyhan dan Pak Revan bersiap-siap pergi ke bandara. Setelah menaruh kopernya ke dalam bagasi mobil, Reyhan berjalan menghampiri Ayra yang sedang berdiri di teras menatap ke arahnya."Sayang, mas pergi dulu ya?" Pamit Reyhan setelah berada di hadapan istrinya, sambil mengulurkan tangan ke arahnya.Ayra yang mel
last updateLast Updated : 2025-03-01
Read more

Bab 53.

Ayra tampak terkejut setelah mengetahui orang yang sedang meremas bahunya adalah Pak Revan."Pak, kenapa Anda ada di sini?" tanya Ayra spontan.Bukannya menjawab pertanyaan Ayra, Pak Revan justru balik bertanya. "Kenapa, nggak boleh?"Ayra memutar bola matanya malas mendengarnya, dia kembali mengaduk-aduk nasi gorengnya."Pak, tolong singkirkan tangan Anda dari bahu saya!"Ayra merasa risih dengan apa yang dilakukan oleh Pak Revan."Nasi goreng buatanmu kelihatannya sangat nikmat.""Pak Revan yang terhormat jaga sikap Anda, singkirkan tangan Anda dari bahu saya!" Ayra kembali berkata dengan tegas, berharap Pak Revan akan segera menyingkirkan tangannya dari bahunya."Aku yakin yang membuatnya pasti jauh lebih nik mat." bisik Pak Revan tepat di samping telinga Ayra.Tubuh Ayra seketika menegang mendengarnya, dia memegang sutil di tangannya dengan erat menahan emosi dalam dirinya. Ingin rasanya dia memukul kepala Pak Revan dengan sutil di tangannya, namun dia berusaha menahan diri."Pak,
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more

Bab 54.

Ayra tampak terkejut mendengar ucapan Pak Revan, atasan suaminya itu benar-benar menguji kesabarannya yang setipis tisu dibagi sepuluh. Dia menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya secara perlahan berusaha mengendalikan emosi dalam dirinya."Bagaimana?""Terima kasih atas tawarannya Pak, lebih baik saya tidak mengetahuinya." Ayra menutup kembali pintu kamarnya."Sabar sabar, menghadapi Pak Revan membutuhkan kesabaran ekstra." gumam Ayra mengusap-usap dadanya.Detik berikutnya terlihat Reyhan keluar dari kamar mandi, dia memicingkan matanya melihat apa yang dilakukan oleh Ayra. "Sayang, kamu kenapa?"Ayra tersentak kaget mendengar pertanyaan Reyhan, refleks menoleh ke arahnya. "Nggak apa-apa, Mas." jawabnya berusaha tersenyum seolah-olah tidak terjadi apa-apa."Kalau ada masalah cerita jangan dipendam sendiri, barangkali mas bisa membantumu mencari solusinya!""Aku nggak apa-apa, Mas nggak perlu khawatir." Ayra berusaha meyakinkan suaminya. "Nggak apa-apa kalau kamu belum m
last updateLast Updated : 2025-03-03
Read more

Bab 55.

"Ibu kenapa nggak mau ikut?" tanya Zavier heran mendongak menatap wajah ibunya."Nggak apa-apa, Zavier dan Om Revan saja yang ke mall." jawab Ayra mengusap rambut Zavier dengan lembut sambil tersenyum ke arahnya."Zavier ingin sama ibu juga." Zavier menunduk dengan raut wajah tampak sedih.Ayra yang melihatnya segera berjongkok di hadapan Zavier, kedua tangannya diletakkan di sisi kanan dan kirinya."Zavier, ibu sibuk mau membantu nenek di butik jadi nggak bisa ikut Zavier jalan-jalan. Zavier jalan-jalan sama Om Revan saja ya?" Ayra berusaha mencari alasan yang tepat agar Zavier tidak memaksanya ikut dengannya.Perlahan Zavier mengangkat pandangannya menatap ke arah ibunya. "Tapi Bu ....?""Lain kali kalau nggak sibuk ibu ajak Zavier jalan-jalan. Sekarang Zavier jalan-jalan sama Om Revan, jangan nakal!" Zavier menganggukan kepalanya dengan ragu. "Iya Bu."Ayra mendaratkan kecupan singkat di kening Zavier lalu berdiri dari jongkoknya. Dia membuka tasnya mengambil beberapa lembar uang
last updateLast Updated : 2025-03-04
Read more

Bab 56.

Setelah selesai makan Pak Revan mengajak Zavier ke toko pakaian. Zavier mengedarkan pandangannya mengamati beberapa pakaian yang digantung di sana. Hingga akhirnya pandangannya tertuju pada setelan pakaian anak laki-laki dengan model kekinian. Dia mengamatinya dalam waktu yang cukup lama.Karena merasa penasaran akhirnya Pak Revan mengikuti kemana arah pandang Zavier. "Sepertinya Zavier menginginkannya?" batinnya menerka."Zavier, kamu mau pakaian yang itu?" tanya Pak Revan menoleh ke arah Zavier."Nggak Om, harganya mahal." jawab Zavier berusaha tersenyum.Zavier pernah pergi ke toko pakaian bersama dengan ibunya. Dia ingin sekali membeli pakaian yang modelnya sama dengan pakaian yang baru saja dilihat olehnya. Namun ibunya mengatakan bahwa pakaian tersebut mahal harganya, sehingga meminta Zavier untuk memilih pakaian yang lainnya, kejadian tersebut tentu saja masih terekam jelas di ingatan Zavier."Kamu tenang saja, Om punya uang untuk membayarnya."Mendengar ucapan Pak Revan, Zavie
last updateLast Updated : 2025-03-05
Read more

Bab 57.

Suara dering hp menarik perhatian Ayra, dia segera meraih benda pipih yang tergeletak di atas meja lalu mengangkat panggilan yang masuk ke hp-nya. "Hallo Mas, apa ada menelpon?" tanya Ayra heran tidak biasanya Reyhan menelpon di saat jam kerja, kecuali ada sesuatu yang mendesak."Dokumen buat meeting nanti siang ada yang tertinggal di rumah, apa kamu bisa mengantarkannya ke kantor? Mas banyak pekerjaan nggak sempat pulang untuk mengambilnya." jawab Reyhan menjelaskan alasan dirinya menelpon."Dokumen yang mana, Mas?""Dokumen yang ada di dalam map berwarna biru, ada di atas meja ruang kerja mas.""Ok, nanti aku antar ke kantor Mas.""Terima kasih, Sayang."Ayra memutuskan panggilannya, dia bergegas mencari dokumen yang dimaksud oleh suaminya. Setelah menemukannya, dia segera pergi ke kantor suaminya untuk mengantarkannya.Ayra menitipkan dokumennya ke resepsionis karena Reyhan tidak bisa menemuinya. Setelahnya dia berjalan keluar dari sana, namun baru beberapa langkah berjalan dia be
last updateLast Updated : 2025-03-06
Read more

Bab 58.

"Bu, Ayra mau jemput Zavier dulu?" pamit Ayra kepada ibunya ketika mereka berada di butik milik Bu Rina (Ibunya Ayra)."Iya sana! Lebih kamu yang menunggu Zavier, daripada Zavier yang menunggumu. Sekarang banyak kasus penculikan kamu harus hati-hati, jangan sampai Zavier menjadi salah satu korbannya!" ujar Bu Rina mengingatkan putrinya."Iya Bu." Ayra meraih tangan ibunya lalu mencium punggung tangannya."Ayra, semoga kebahagiaan selalu menyertai keluarga kecilmu!" batin Bu Rina penuh harap, menatap kepergian Ayra yang semakin menjauh darinya.Ingatannya terlempar pada kejadian beberapa tahun yang lalu. Ketika Ayra dan Reyhan dinyatakan meninggal dunia karena rumahnya kebakaran. Namun dua tahun setelah kejadian tersebut, dirinya kembali dipertemukan dengan Ayra yang ternyata masih hidup. Karena ada seseorang yang memanipulasi kematian Ayra dan Reyhan waktu itu, Bu Rina berharap kejadian tersebut tidak akan menimpa Ayra maupun Reyhan kembali.Ayra berjalan menuju mobilnya, namun ketika
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

Bab 59.

"Om!" Zavier mengarahkan sesendok es krim ke mulut Pak Revan. Pak Revan yang melihatnya segera membuka mulutnya membiarkan sesendok es krim masuk ke dalamnya."Manis 'kan, Om?" tanya Zavier dengan mata berbinar menatap ke arah Pak Revan."Manis." jawab Pak Revan sambil tersenyum ke arah Zavier.Mereka saling menyuapi es krim satu sama lain diiringi canda dan tawa terlihat begitu bahagia. Apa yang mereka lakukan tidak luput dari pandangan Ayra yang berada tidak jauh dari mereka. Seulas senyum tipis terbit di bibirnya melihat kebersamaan mereka."Ibu!" Panggil Zavier yang tidak sengaja melihat Ayra berada tidak jauh darinya.Setelah mendengar Zavier memanggilnya, Ayra berjalan mendekat ke arah mereka. "Ibu ke sini nyusul Zavier, ya?" tebak Zavier dengan polosnya."Iya, ibu mau ke supermarket Zavier mau ikut nggak?" "Ikut, tapi Zavier makan es krim dulu." Zavier melanjutkan makan es krimnya."Ok.""Ay, duduk dulu!" Suara Pak Revan menyadarkan Ayra, bahwa di sana tidak hanya dirinya dan
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

Bab 60.

Ayra menjeda ucapannya membuat Reyhan merasa semakin penasaran. "Pak Revan kenapa, Ay?" tanya Reyhan menatap lekat Ayra menuntut jawaban darinya.Ayra hanya diam mendadak lidahnya terasa kelu, ada beberapa kata yang ingin diucapkan olehnya namun tersangkut di tenggorokan. Melihat Ayra hanya diam Reyhan merasa khawatir, entah kenapa perasaannya semakin tidak tenang takut sesuatu yang buruk telah terjadi pada istrinya. Dia mengulurkan tangannya merengkuh tub uh Ayra ke dalam pelukannya. Tangannya bergerak mengusap-usap punggungnya berharap bisa memberinya ketenangan.Ayra menempelkan kepalanya pada dada Reyhan mencari kenyamanan, sesekali memejamkan matanya. Beberapa saat kemudian Ayra membuka mulutnya, melanjutkan ucapannya yang tadi sempat tertunda."Mas Arland." Dua kata tersebut akhirnya lolos dari mulut Ayra.Reyhan yang mendengarnya tampak terkejut, seketika melebarkan matanya. "Arland?" "Pak Revan dan Mas Arland sebenarnya ...." Lagi-lagi Ayra menjeda ucapannya."Kenapa dengan
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more
PREV
1
...
345678
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status