Dara, yang sejak tadi setia di sisi Serin, segera menarik tubuh sahabatnya ke dalam pelukan. Pelukan yang erat, lembut, dan menenangkan—seolah menjadi jembatan antara kegelapan di masa lalu, dan terang yang sudah terbit di masa depan. “Serin, ini keajaiban,” bisik Dara dengan suara serak, menahan tangis.Serin tersenyum sambil mengangguk perlahan. Masih menatap kagum ke sekelilingnya, seperti seorang bayi yang baru pertama kali melihat dunia.Dokter pun mendekat, setelah memberi waktu sebentar bagi Serin untuk menenangkan diri. Dengan ketelitian profesional, ia mulai memeriksa kondisi kedua mata Serin secara menyeluruh.“Sekarang, saya akan memeriksa pupil dan reaksi mata terhadap cahaya,” ujar sang dokter sembari mengarahkan senternya. “Tolong tatap ke arah cahaya ini, lalu gerakkan matamu ke kiri, kanan, atas, dan bawah.”Serin mengikuti setiap instruksi yang diberikan kepadanya. Sang dokter memperhatikan dengan cermat bagaimana pupil Serin bereaksi, sekaligus memastikan tidak ada
Terakhir Diperbarui : 2025-04-05 Baca selengkapnya