Home / Pernikahan / MENCURI BENIH SUAMI MANDUL / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of MENCURI BENIH SUAMI MANDUL: Chapter 81 - Chapter 90

109 Chapters

Bab81# Keagresifan Freya

"Gimana, apa kamu setuju?" Arthur bertanya di antara kebimbangan Grace."Idemu tidak masuk akal, Arthur! Aku menolaknya!""Hei, kenapa? Bukannya kamu juga sudah mengatakan pada Max jika kau ingin menanam saham di bisnisku ..." tawa Arthur "Meski aku juga tidak tahu bisnis yang mana yang kamu maksud ..." tawanya tergelak."Tetap saja ini akan beresiko bila Max sampai tau yang sebenarnya!" Grace mendengus kasar."Ya terserah kamu saja ..." balas Arthur seraya menggendikkan bahunya. "Aku tidak ada ide lain."Grace menggigit bibir bawahnya, kemudian bangkit dari duduk, berjalan menuju kaca jendela ruang kerjanya. Sejenak ia memandang lurus pada gedung-gedung bertingkat pencakar langit sembari berpikir."Tapi ... tidak ada salahnya aku coba lebih dulu, Arthur." Grace mengangguk, kemudian berbalik menatap sepupunya. "Aku akan mencoba katakan pada Max."Arthur tersenyum bahagia. "Nah, gitu dong! Aku tunggu kabar darimu!"Setelah mendapat ide dari saran Arthur, Grace sedang merancang rencana
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Bab82# Keputusan Terbang Ke Rusia

Brak!Sorot mata tajam menatap nyalang, menusuk hingga kulit-kulit keduanya. Namun, Freya tidak gentar dengan tatapan tajam itu, ia justru tersenyum licik padanya."Max ...!" bentak Grace murka. Kedua kalinya Max sangat dekat dengan Freya, sebelum pria itu bisa menghindari jebakan wanita ular. "Apa-apaan kau ini?!"Wanita cantik itu benar-benar marah dengan aksi Freya, terlebih melihat suaminya juga tidak melakukan penolakan.Max seketika berdiri menyambut Grace. Bukannya takut, tapi aksi Max sungguh di luar dugaan kedua wanita itu. Max langsung merengkuh pinggang sang istri dan menciumnya. Ya, mencium di hadapan Freya!Grace sontak tertegun, mengerjap dengan tindakan liar Max. Setelah selesai mencium, dan sang wanita tak lagi marah, Max melepaskan tautan bibirnya. "Kenapa, ada apa kau kemari, hm?" tanya Max dengan tatapan penuh hangat. Bahkan, seolah tak ada siapapun di ruangan itu selain mereka berdua."A-aku ..." Grace menjeda ucapannya, kemudian melihat ke arah Freya.Max mengert
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Bab83# Aku Akan Ceraikan Darren!

Kecemasan Grace kembali muncul saat ia menerima email dua tiket boarding pesawat untuk tujuan Italia—Rusia.Pasalnya, jika ia benar-benar pergi ke Rusia, tentu sudah sangat senang dengan kemudahan itu, namun bukan Rusia yang menjadi negara tujuan. Wanita itu sekarang mondar-mandir di ruang tengah dalam rumahnya."Duh, bagaimana ini! Kenapa sih Christ pakai pesan tiket segala?" decak kesal Grace mengomel sendiri.Sebab, ia benar-benar harus merancang perjalanan ini sangat rahasia. Semua apapun tentang mengenai Jerman, tidak boleh tercantum dalam misi kali ini.Sama seperti saat pelariannya 8 tahun silam. Ia sangat menyusunnya dengan sangat rapi, sehingga tidak ada orang yang bisa menemukan dirinya bersembunyi selama itu.Grace mengambil telepon dan menghubungi Arthur. Telepon itu langsung tersambung dengan sosok pria di sana."Hallo, Grace. Ada apa?""Arthur, ada yang harus kamu soal perjalanan kita nanti," ungkap Grace."Hm, kenapa memangnya?""Kau tahu, Max sudah memberikan ijin itu
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

Bab84# Harimau Jadi-jadian?

Permasalahan Chelsea ternyata terdengar oleh sosok pria yang baru datang. Dialah Max, kakak kandung Chelsea.Pria dengan wajah datar, tapi dengan tatapan tajam, bertanya ulang pada sang adik, "Apa kau mau pergi?"Grace tergugu mendengarnya, sementara Chelsea gelagapan dengan pertanyaan mendadak itu."Aku tanya sekali lagi, Chelsea, apa kau mau pergi?!" Suara Max kini menggelegar hingga seluruh ruang tamu. Pria itu menatap makin tajam dengan mengepalkan tangan. "Kalau kau ingin bercerai, cerailah! Tapi kau tidak perlu pergi!""Max!" Grace makin tidak terima di saat sang suami justru mendukung Chelsea bercerai. Max kemudian masuk ke dalam kamar, meninggalkan dua wanita itu. Pria itu tidak banyak bicara dalam menghadapi masalah sang adik."Apa-apaan dia, malah setuju dengan idemu," gerutu Grace tidak terima. "Biar nanti aku yang bicara padanya."Chelsea menarik tangan Grace sembari menggeleng, "Tidak Grace, biarkan saja dia begitu. Aku bisa selesaikan masalahku sendiri. Terima kasih kam
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

Bab85# Mode Suami Takut Istri

Sebelum keberangkatan Grace menuju Bandara, Max kini sedang bermanja-manja memeluk sang wanita. Pria itu tak hentinya menciumi bibir sang istri hingga berulang kali. "Max, hentikan, kau membuat lipstikku hilang!" protes Grace menjauhkan wajah sang pria.Max terkekeh dengan ketidaksukaan itu. "Kau ini membuatku ingin tertawa Grace, dan kau masih tetap cantik!""Tapi, tetap saja kau harus berhenti. Kau sudah menciumku berulang kali ..." Grace mengerucutkan bibir."Oke, oke, aku berhenti," balas Max mengalah. "Karena sebentar lagi kita berpisah. Aku dan kamu tidak akan bertemu untuk waktu yang lama."Grace menangkup wajah Max menggunakan telapak tangan. "Di mana lamanya, Max? Aku hanya pergi beberapa hari saja.""Jadi berapa hari kamu di sana, Baby?""Uhm, kemungkinan satu Minggu."Grace sudah menyusun semua rencana yang akan memperlancar perjalanannya menuju ke Rusia. Setelah perjalanannya menuju Rusia dengan tiket yang dipesan oleh Christ, ketiganya akan menuju Jerman dengan tiket yan
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

Bab86# Yeay, Jerman!

Perjalanan Grace, Arthur, dan Edward yang cukup lama itu makan waktu hampir beberapa jam. Memang tidak terlalu lama, tetapi keduanya harus melakukan transit terlebih dahulu sebelum ke Jerman.Grace tidak mau mengambil resiko atau bahkan tidak memakai tiket yang diberikan Max. Karena akan membuat kecurigaan pria itu semakin besar.Mendengar pramugari menyerukan pesawat akan landas, maka Arthur menoleh sekilas, "Sebentar lagi kita landas, Grace. Kencangkan sabuk pengamanmu," ucap sepupunya.Grace langsung mengencangkan dan mengecek sabuk pengamannya. "Kau tau Arthur, aku sudah tidak sabar."Mata binar bahagia tampak pada raut wajah wanita itu. Perjalanan kali ini, Grace tidak bisa tenang. Pasalnya ia akan bertemu dengan sang buah hati. "Tunggu sebentar lagi, kau bisa melihat dan memeluk sepuasnya.""Tentu. Aku sangat berhutang padamu kali ini," jawab Grace."Ah, tidak. Ini pun juga menguntungkanku. Aku bisa melihat keponakanku," cetus Arthur terkekeh.Grace mengulas senyum lembut, kemu
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

Bab87# Menggali Informasi

Di Negara Italia, Perusahaan Phoenix Enterprises. Hari menjelang siang, kebetulan Steve dan Agatha datang bersamaan secara tidak sengaja ke perusahaan itu.Keduanya tampak terkejut saat berpapasan satu sama lain, dan bertemu dengan cara tidak terduga."Hai, Agatha!" sapa Steve terlihat turun dari mobil. Ia melihat Agatha yang juga baru saja menutup pintu mobilnya.Wanita itu terperanjat, sekilas ia mengingat-ingat. "Wah, Steve!" Senyum senang tersungging seketika di wajah cantik sahabat Grace saat ia sudah mengingatnya. "Tidak menyangka akan bertemu denganmu di tempat ini! Apa kamu mau bertemu Grace?" tanyanya."Hm, ya, aku mencarinya," pria itu tersenyum tipis, "dan Kamu? Apa kamu akan pergi dengannya? Kenapa kamu terlihat cantik sekali."Pujian Steve membuat Agatha tersipu malu. Wanita itu seketika berusaha menyembunyikan pipinya yang menjadi merah merona.*Ah tidak, kamu bisa saja," balas Agatha merendah. "Ayo, kita naik!"Keduanya lantas langsung menaiki lift dari basement parkir
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab88# Pengakuan Steve

Sesaat Steve tampak serius dengan ponselnya. Ia baru saja mengirim pesan pada anak buahnya agar membawa mobil Agatha ke tempat makan itu. Setelah mengirim pesan, Steve kemudian mendongak, fokus kembali pada sang wanita.Di dalam gedung resto tempat acara makan siang Steve dan Agatha, keduanya juga bertemu sosok pria yang berjalan dengan Christ. Pria itu adalah Max.Ya, Steve dan Agatha bertemu Max. Max pun demikian, pria itu menggeleng lirih. Seharusnya ia tidak perlu bertemu dengan pria yang menyukai istrinya. "Huh, malas sekali bertemu dengannya! Membuat moodku buruk saja," gerutunya lirih." Kenapa harus bertemu di sini?" Agatha pun juga membatin.Keduanya lantas berdiri menyapa pria tampan tersebut. "Hai, Max!" sapa Steve menyodorkan tangan saat di depan pria itu.Tetapi ... Max enggan membalasnya. Wajahnya terlihat datar dengan kedua tangan ia masukkan ke dalam saku. Christ yang berada di belakang Max, tertunduk sekilas seolah menyapa."Tuan Steve, Nona Agatha," ucap Christ mewak
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab89# Sosok Asli

Memanglah Max melarang Chelsea pergi bila wanita itu ingin menceraikan Darren, namun hal itu sepertinya tidak akan mudah bagi sang adik.Seperti siang ini, Darren menahan Chelsea pergi karena pria itu tidak ingin menandatangani gugatan yang dilayangkan padanya. Darren meremas dan merobek-robek kertas di tangan. Sorot matanya tajam, rahangnya mengeras, dengan kepalan kertas di genggamannya."Sudah aku katakan berapa kali, Chelsea, aku tidak akan menceraikanmu!"Pria itu langsung menarik tangan Chelsea, dan suara nyaring tangan yang mengenai kulit membuat semua penghuni rumah itu tersentak, termasuk sang ART dan supir yang mendengarnya.PLAK!Tamparan keras mendarat pada pipi Chelsea saat keduanya bertikai di dalam kamar dengan pintu terbuka. Pintu yang tidak tertutup, karena Chelsea yang hendak pergi ke kantor Max setelah menyerahkan kertas gugatan itu. Tapi nyatanya, belum sempat ia melangkah, Darren murka dan hal itu tidak terhindarkan.Denyutan di kepala sontak datang tiba-tiba. Ras
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

Bab90# Grace Bertemu Dengan ...

Setelah pulang dari kantor milik Max, Chelsea langsung masuk ke dalam mobil dan memberi perintah agar sang supir membawanya ke kantornya.Sepanjang perjalanan terasa sangat sepi hingga satu nada panggilan dari sang papi, setelah ia mengubah mode hening, melenyapkan lamunan wanita itu."Papi ...?" Chelsea menghela napas, ingin rasanya ia mengabaikan panggilan itu. Akan tetapi, mana mungkin?Jemarinya mulai menggeser ikon hijau hingga terdengar suara pria paruh baya. "Hallo, Chelsea, ada apa dengan ponselmu. Mengapa kamu baru menerima telepon papi?"Chelsea menepuk dahinya. Baru saja ia melupakan ponselnya dalam mode senyap. "Ah ya, Pi. Maaf, Chelsea lupa mengubahnya ..." kekehnya terbahak.Ken bisa mendengar tawa bahagia itu. Baru ini selama ia menjadi supir Chelsea, melihat wanita itu tertawa lepas."Ada di mana kamu?" tanya Alexander."Chelsea mau ke kantor, Pi, barusan dari kantor Max. Ada apa?""Ah begitu, jadi Max ada di kantornya?" balas Alex. "Ya sudah mungkin Grace juga ada di
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status