Home / Pernikahan / MENCURI BENIH SUAMI MANDUL / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of MENCURI BENIH SUAMI MANDUL: Chapter 91 - Chapter 100

109 Chapters

Bab91# Bertemu Leon

Kedua bola mata Grace terbelalak saat melihat putra kesayangannya terduduk di kursi roda. Wanita itu menatap haru dengan mata berkaca-kaca. Pandangan Leon yang semula menerawang jauh lorong rumah sakit, beralih riang ketika melihat sosok wanita yang ditunggunya selama ini. Hatinya seketika berbunga-bunga. "Mommmyyy ...!" seru Leon menyibakkan selimut kemudian berlari merentangkan dua tangan menghampiri sang ibu. "No, Leon tidak boleh lari!" Grace langsung menangkap bocah 7 tahun itu dalam pelukannya. Ia bahkan berjongkok untuk mengimbangi tinggi badan anak itu. Memeluk sangat erat, bahkan ia menghiraukan tatapan penghuni atau pengunjung lainnya. Suasana haru seketika menyelimuti rombongan itu. Arthur, Stella, dan Edward bisa merasakan kebahagian yang tercipta antara pertemuan ibu dan anak. "Kenapa Mommy lama sekali ..." Isak tangis bocah dalam pelukan wanita itu terdengar lirih, meski hatinya sangat bahagia. "Iya, maaf ya, Sayang." Grace mencium kepala sang anak, menghi
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

Bab92# Resmi

Setelah mendapat jawaban setuju dari Agatha, Steve tampak sangat bahagia. Agatha menerima pernyataan cinta dari pria tersebut.Steve juga demikian. Pria itu nampak berseri-seri dan berikrar akan selalu setia pada sang wanita. "Kapan kamu mengenalkanku pada orang tuamu, Tha?"Agatha yang mendengarnya semakin tercengang. "Haa, secepat itu, Steve?"Pria itu mengangguk, "Tentu saja, aku sudah lama menantikan ini."Senyumnya tampak tulus dengan mata berbinar senang. Hatinya benar-benar dipenuhi seolah taman bunga dengan pemandangan pelangi, sangat indah.Permintaan ini tentu saja sangat buru-buru untuk Agatha, karena keluarganya yang berada di luar negeri. "Aku tidak bisa menjawab sekarang Steve, karena orang tuaku terlalu sibuk mengurus bisnis mereka," jawab Agatha."Baiklah, kalau begitu kita menikah saja dulu. Kita catatkan pernikahan di kantor catatan sipil, gimana?Agatha tampaknya tidak bisa menolak permintaan Steve. Di luar negeri tentu saja hal seperti ini sudah menjadi hal biasa.
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab93# Supir Belagu

Pertengkaran kembali terjadi di rumah Chelsea. Wanita itu sungguh tidak tahan dengan perilaku Darren yang semakin menjadi. Setelah Darren melayangkan tamparan tempo lalu, kini pria itu kembali mengulangi dan lebih parah lagi.Wajah serta mata Chelsea tak terhindarkan dari pukulan tangan sang suami. Darren seperti kesetanan saat melakukan hal tersebut."Sudah aku katakan padamu, Chelsea! Berapa kali aku harus mengulangnya? Aku tidak sadar melakukan itu!" bentak Darren dengan suara tinggi. Ia bahkan tidak mau mengakui bila melakukannya dalam keadaan sadar.Chelsea yang sudah tidak tahan pun pilih bungkam dan berurai air mata. Ia bahkan tidak mampu lagi berteriak untuk menyatakan kekesalannya."Cukup, Darren! Kita akhiri saja semuanya ..." pintanya dengan suara hampir tak terdengar.Pria itu masih saja menolak dengan perceraian yang diajukan sang istri. Darren tidak mau menceraikan Chelsea. "Selamanya aku tidak akan mengabulkan itu! Meski kamu atau siapapun memohon, aku tidak akan melepa
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab94# Rumah Sakit

Kennan bergegas jongkok, meraih Chelsea agar dengan mudah ia gendong. "Bertahanlah, Nyonya!" ujarnya panik sambil berusaha bangkit berdiri. Namun, kakinya tiba-tiba dipegang oleh Darren yang entah sejak kapan memutar tubuh, meskipun masih dalam keadaan berbaring tengkurap.Kennan terkejut, ia menoleh cepat ke arah tangan Darren yang melingkar di kakinya. "Lepas!" Pegangan tangannya pada tubuh Chelsea menguat. "Tidak! Kamu tidak berhak membawa istriku pergi, mengerti?!" tolak Darren sambil memperkuat pegangannya, juga mendongak ke atas, sehingga bisa melihat tubuh lemas Chelsea yang terkulai lemah. Rasa cemburu seketika berkobar, kala melihat istrinya menyenderkan kepala pada dada bidang Kennan. Napasnya terdengar berburu dengan raut merah padam, tangan kirinya ikut memperkuat genggaman. "Kamu tidak aku ijinkan membawa pergi istriku!" tegurnya menghardik, "Dia milikku! Hidup dan matinya adalah bersamaku!" Kennan mendengkus, kesal melihat tingkah Darren. "Dasar lelaki tidak berkeprim
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

Bab95# Tak Ada Kata Maaf

Mobil yang membawa Max dan Christ akhirnya tiba di parkiran rumah sakit. Bergegas Max turun, tepat ketika Christ membukakan pintu penumpang. Lalu, berlari kencang ke arah ruang unit gawat darurat. Tiba-tiba seorang petugas keamanan menghentikan langkahnya. "Maaf, ada yang bisa Saya bantu, Tuan?""Adik Saya—" Suara Max terdengar terengah bersama raut panik yang terlihat jelas. Ia lantas meneguk ludah sebelum meneruskan ucapannya, "Chelsea atau wanita yang dibawa ke rumah sakit ini dalam keadaan tidak sadarkan diri, setelah mendapatkan kekerasan dalam rumah tangga oleh suaminya."Petugas itu pun terkejut. Lalu, segera mengangguk kecil. "Ikuti Saya, Tuan! Nyonya Chelsea saat ini berada di ruang operasi." Ia berjalan mendahului Max yang sempat tercengang. Namun, segera mengikuti, saat mendengar deheman singkat dari Christ. Ketiganya pun tidak terlibat pembicaraan sedikit pun. Hanya suara derap langkah kaki menyusuri lorong yang terdengar seirama. Hingga mereka tiba di depan seorang pri
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Bab96# Pembalasan Untuk Chelsea

Pertanyaan Darren sungguh membuat Max semakin murka. Pria itu bahkan tidak menyadari kesalahannya atau dia sedang pura-pura bodoh?Max berdiri di depan Darren dengan tegap, rahangnya mengeras hingga gigi-giginya gemelutuk, tangan pun siap terkepal, "Kau masih tidak menyadari kesalahanmu, Darren?! SIALAN, KAU!!"Darren yang masih mengusap bibirnya karena pukulan Max, tanpa persiapan, pria itu seketika terkejut saat Max menarik kerah bajunya. Kedua wajah pria saling bertatapan tajam, sangat dekat.Melihat wajah Darren, Max sontak teringat wajah sang adik yang sedang dirawat, karena ulah pria di hadapannya sekarang. "Kau masih pura-pura bodoh, Darren! Fuck You!, Dammit!"Tanpa aba-aba Max langsung menghantam perut Darren dengan satu tangannya. Pukulan itu langsung mengenai ulu hati Darren yang langsung membungkuk. "Argh ...! Brengsek mau, Max!" pria itu masih bisa mengumpat.Namun, Max tidak melepaskan Darren begitu saja. Ia masih mencengkram kerah baju itu dan melayangkan pukulan lagi
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Bab97# Telepon Dari Siapa?

Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit, Max memutuskan agar Chelsea pulang ke rumahnya lebih dulu. Karena untuk menghindari Darren yang ingin mencari kesempatan guna membalaskan dendamnya yang lebih pada sang adik. Meskipun mendapat penolakan dari wanita itu, namun keputusan Max tetap keputusan, Chelsea tidak bisa menolak ucapan sang kakak.Begitu pula sang supir, Kenan terlihat keluar masuk di area kawasan elite itu. Kedatangan kedua paruh baya, yaitu Alex dan Felly membuat mereka terkejut, saat mendapati anak bungsunya berada di rumah Max. Mengapa mereka tidak tau hal ini?"Chelsea, kenapa kamu ada di sini?" tegur Felly mendapati anaknya sedang duduk di teras samping. Chelsea tidak tau jika kedua orang tuanya akan datang, ia mengamati kolam yang yang berisi ikan di taman samping rumah mewah itu. "Mami!" Kepalanya tertoleh ke kanan. Senyumnya seketika terbit kala melihat sosok yang berada di sana. Bergegas ia bangkit berdiri, lalu berjalan lirih ke arah sang bunda, "Mami kapa
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab98# Kecemasan Grace

Beban pikiran Grace tentang info yang ia dengar secara tidak sengaja, di ruangan profesor semakin membuatnya ketakutan. Pasalnya, Leon benar tampak sehat di luar, bahkan anak itu terlihat baik-baik saja, tetapi dalam fisik anak itu sedang digerogoti. Jaringan punca dalam tubuh sang anak semakin menipis, Leon sering kali mimisan atau pun memar-memar di setiap tubuhnya.Wanita itu saat ini sedang bersandar pada ranjang rumah sakit dengan Leon yang berada di pelukannya. Detak jantung sang ibu membuat kenyamanan tersendiri bagi Leon sembari menikmati masa-masa kasih sayang Grace."Mommy, kapan mau pergi lagi?" Pertanyaan itu tiba-tiba mencuat begitu saja dari bibir sang anak. Grace sempat tersentak, namun segera mengendalikan lagi reaksi wajahnya. "Mungkinkah Leon juga merasakan?" batinnya tetap mengelus-elus kepala sang anak.Beberapa menit tidak ada jawaban dari Grace membuat Leon mendongak, menatap wajah sang ibu, "Benarkan, Mommy mau pergi lagi?"Raut wajah polos itu tampak sedang me
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab99# Membeli Saham

"Ingat, aku sudah banyak memberimu uang! Sekarang waktunya kau buktikan, balas kebaikanku itu!" Setelah menggertak seseorang di seberang, Freya mematikan telepon itu tanpa menunggu balasan. Tak lama ponsel dalam genggamannya kembali berbunyi. Wanita itu langsung membuka notif dan seketika kedua bola matanya terbeliak."What?!" pekik Freya hingga memperbesar foto yang sedang ia pandangi. Ia bahkan hampir tidak percaya dengan apa yang dia lihat. "Benarkah itu Grace? Tapi dengan siapa dia? Siapa laki-laki di sampingnya?"Senyuman dengan penuh binar langsung memenuhi seluruh wajahnya. Freya sebelumnya hampir putus asa, saat Jack tidak kunjung memberi informasi yang ia inginkan. Namun, apa sekarang? Ia benar-benar melihatnya."Apa dia suami yang di sembunyikan, Grace?" Tawa Freya sontak langsung terbahak sangat keras. Suara melengking menyebar seluruh ruang kerjanya, Siska yang berada di luar pun bisa samar-samar mendengar, padahal ruang kerja itu kedap suara."Akhiryaaa .... Akhirnya ak
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab100# Waktu Yang Terbatas

"Mommy!" panggil Leon, menghentikan gerakan Grace saat sedang melipat mantel bulu miliknya. Grace juga menoleh ke belakang, ke arah sang putra yang berbaring sambil memeluk sebuah boneka rusa, yang baru saja ia belikan beberapa saat yang lalu. Grace mendekat. Lalu, duduk di tepi brankar. "Yes, Honey. Ada apa?" Tangan kanannya terulur, mengusap lembut poni Leon. "Apa Mommy, mau pulang sekarang?" Mata Leon mengerjap lucu, membuat senyum lebar menghiasi wajah sang bunda. "Mommy mau ketemu sama Dokter Brian dulu, Sayang. Nanti Mommy pasti kembali. Lalu, sorenya Mommy akan pulang," ungkap Grace jujur. Lalu memberikan kecupan sayang di kening ang putra, yang segera memejamkan mata, menikmati kasih sayang tercurah dari ibunya. "Ok. Jangan lama-lama, ya!" pinta Leon, semakin mengeratkan pelukan pada bonekanya, yang baru saja ia nobatkan sebagai Tuan Fufu yang Lucu. "Iya. Jika sudah selesai, Mommy pasti akan kembali." Grace terenyuh melihat kedewasaan sang putra, di usianya yang terbila
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status