Home / Fantasi / Geger Kahyangan / Chapter 331 - Chapter 340

All Chapters of Geger Kahyangan: Chapter 331 - Chapter 340

490 Chapters

331.Tawaran

Terdengar suara kicau burung yang indah di halaman rumah dengan gaya ala tiongkok tersebut. Nampak patung Naga kembar yang melilit pilar merah besar di depan rumah kayu. Di bagian halaman yang terbuat dari susunan batu hitam, terlihat tanaman-tanaman indah yang membuat suasana menjadi sejuk. Bara Sena duduk bersila di bawah pohon dengan daun yang rindang. Kedua matanya nampak terpejam. Aura kuning tipis keluar dari tubuhnya.Seorang pemuda menghentikan langkahnya beberapa tombak dari pohon tersebut menatap apa yang tengah Bara lakukan. Bara membuka matanya lalu menoleh kearah pemuda yang tak lain adalah Gandi Wiratama. Bara tersenyum kecil lalu melambaikan tangannya."Apa kau datang untuk menjenguk diriku yang menyedihkan ini!?" seru Bara.Gandi melangkah mendekati Pendekar Golok Iblis tersebut dan kemudian duduk di sebelahnya. Mereka berdua duduk hanya beralaskan rumput liar."Kau benar, aku datang untuk menjenguk orang yang menyedihkan," kata Gandi sambil bersandar di akar pohon yan
last updateLast Updated : 2025-02-05
Read more

332.Pertemuan Para Dewa

Suasana di bawah pohon itu terasa sunyi hingga kicau burung pun menjadi terdengar lebih nyaring dari sebelumnya. Bara dan Gandi sama-sama terdiam dan menatap kearah pepohonan yang ada di depan sana. "Aku memiliki rencana," kata Gandi tiba-tiba memecah kesunyian setelah mereka saling terdiam cukup lama."Apa?" tanya Bara."Nanti, aku akan ikut denganmu di dalam tempat Kutukan itu," ucap Gandi membuat Bara terkejut."Bukankah kau yang mengatakan padaku bahwa Naga tidak bisa masuk ke dalam sana? kau cari mati?" tanya Bara heran dengan keputusan Gandi yang dirasa cukup aneh."Aku bisa bersembunyi di dalam Pagoda Dewa untuk sementara waktu. Setelah berada di sana, aku akan mengeluarkan boneka air untuk menguji apakah Naga bisa hidup di dalam sana atau tidak. Bukankah menurutmu itu mudah? Aku juga menyarankan agar kau membawa semua pengikutmu untuk membantumu di sana nanti. Karena aku merasa Iblis disana bukanlah makhluk yang lemah dan mudah untuk kau taklukkan. Apalagi, mengingat kemampua
last updateLast Updated : 2025-02-05
Read more

333.Perserikatan Para Dewa

Para Dewa yang mendengar perkataan dari Batara Geni mengerti arah dan tujuan kenapa Mahadewa tersebut berkata seperti itu. Tujuan utama dari sang Batara adalah menyatukan semua Dewa yang ada di langit dan bumi agar bisa menjadi satu kekuatan dan tidak tercerai berai. Saat kekuatan mereka saling terpecah karena kepentingan dan keinginan masing-masing, maka kehancuran akan lebih cepat mereka dapatkan."Jadi tujuanmu sebenarnya adalah untuk menyatukan semua dewa? Aku suka dengan pemikiranmu itu Batara Geni," kata Dewa Ra."Aku sudah pasti akan mengikuti apa yang kau katakan menantuku. Kahyangan Timur selalu berada di pihakmu," kata Mahadewa Izanagi. Batara Geni tersenyum sambil mengangguk. Dewi Amaterasu yang duduk disebelah sang ayah menatap takjub kearah sang suami yang duduk sendiri di atas singgasana."Kakang...kau luar biasa..." ucap wanita cantik itu melalui telepati. Batara Geni menatap wanita itu dengan lembut lalu mengedipkan salah satu matanya. Sementara para dewa tengah saling
last updateLast Updated : 2025-02-05
Read more

334.Pelukan Terakhir

Gandi Wiratama menghentikan langkahnya di depan sebuah pendopo yang berada di tengah sebuah taman yang indah di halaman belakang Istana Probo Lintang. Suasana di taman itu benar-benar menyejukkan hati ditambah suara kicau burung dan aliran air sungai kecil yang jernih airnya tepat di bawah pendopo berukuran sedang tersebut. Pemuda itu terdiam terpaku dan juga terpana melihat sosok yang ada di dalam pendopo. Sosok yang sangat tidak asing baginya. Yaitu sosok Kahiyang Dewi. Wanita itu berdiri membelakanginya dan sepertinya tengah menatap keindahan sungai jernih yang ada di depan sana."Kau sudah datang, kenapa tidak masuk ke dalam?" ucap Kahiyang Dewi lalu dia pun menoleh dan tersenyum ke arah Gandi. Sontak saja wajah pemuda itu memerah seketika. Lalu dengan sedikit canggung sang Raja Naga Air tersebut pun melangkah masuk ke dalam pendopo setelah menaiki tiga anak tangga. Gandi berdiri di samping wanita cantik tersebut dan ikut menatap kearah depan sana dimana terdapat pemandangan yang
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more

335.Memilih Pengawal

Beberapa hari berlalu setelah pertarungan Bara melawan Gandi di Kerajaan Jiwa. Pemulihan yang Bara lakukan cukup berdampak karena adanya bantuan dari para kekasihnya yang dengan suka cita membantunya berlatih meningkatkan kekuatan. Selain melatih kekuatan di rumah penginapannya, Bara juga mengikuti kembali Ujian Pagoda Dewa miliknya sendiri untuk menambah kemampuan. Meski sebenarnya itu tak cukup berdampak karena dia sudah lulus dari tempat tersebut.Batara Geni pun memberi waktu kepada Bara untuk benar-benar memulihkan kembali kekuatan Dewa miliknya sebelum pertarungan terakhir berlangsung. Keadaan yang cukup langka dari Bara tersebut membuat Batara Geni sendiri merasa bingung, bagaimana bisa ranah dari pemuda itu menurun banyak padahal pertarungannya melawan Gandi berada di dalam Kerajaan Jiwa. Karena merasa sedikit bersalah sebagai penyelenggara, Batara Geni pun memberikan bantuan kepada Bara Sena berupa tanaman obat langka yang hanya tumbuh di Kahyangan Selatan. Tanaman tersebut b
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more

336.Berangkat

Sukma Geni mengunjungi Bara Sena yang masih ada di rumah pemulihan. Dia mengira pemuda itu tengah bersedih atas apa yang telah terjadi padanya. Namun kenyataan berkata lain. Sukma Geni harus terdiam melihat bagaimana Bara yang tengah asyik bercengkrama dengan para kekasihnya di depan rumah di bawah pohon yang rindang."Apa-apaan ini...? Sepertinya aku salah menduga..." batin wanita cantik itu lalu dia pun berniat untuk kembali. Namun seseorang sudah berdiri di hadapannya membuat dia cukup terkejut karena dia tidak merasakan hawa kehadiran dari sosok yang tak lain adalah Gandi Wiratama."Ada apa Sukma? Kau sepertinya akan ke rumah itu, kenapa putar balik?' tanya Gandi sambil tersenyum. Sukma Geni mendengus sambil menunjuk ke arah halaman rumah dimana Bara dan kekasihnya tengah asyik bercanda ria."Lihatlah, apakah dia terlihat sedang bersedih? Bagaimana bisa dia tetap senang meski Ranah nya baru saja turun? Apa dia tidak menganggap pertarungan terakhir dengan serius?" gerutu Sukma Geni
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more

337.Pil Hijau

Sekar Asih bersama Ki Marga dan Cakrabuana sama-sama menoleh kearah bawah pohon cemara yang ada di tepi danau luas tersebut saat mereka melihat lingkaran biru muncul disana. Lingkaran yang tak lain adalah Gerbang Gaib milik Gandi Wiratama."Sepertinya dia datang," kata Ki Marga yang saat itu sosoknya sudah menjadi seorang pria paruh baya. Cakrabuana mengangguk dan matanya tak berkedip melihat kearah sana. Saat dia melihat sosok wanita berparas cantik dengan pakaian hitam garis emas, kedua matanya membesar dan nampak berkaca-kaca. Bibirnya tersungging senyuman bahagia dan juga haru."Rara Sinta putriku..." lirihnya lalu bangkit berdiri dan berlari kearah wanita yang baru saja muncul bersama seorang bayi yang tak lain adalah cucunya, Rara Andini. "Ayah!" seru Rara Sinta histeris. Kedua bapak dan anak itu pun saling berpelukan setelah sekian lama tidak bertemu. Semua orang yang melihat itu sama-sama tertegun. Bara sendiri tidak tahu menahu tentang mereka. Namun dia menebak, kedua bapak
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more

338.Serangan

Gandi Wiratama mengarahkan tangan kanannya ke depan. Gemuruh air bah raksasa menderu bergulung-gulung kearah depan sana dimana terlihat ribuan makhluk yang bergerak sangat cepat di balik pepohonan. Cakrabuana dan Ki Marga yang melihat kemampuan Gandi untuk pertama kali di depan mata benar-benar dibuat terkejut. Meski sebelumnya mereka melihat kekuatan pemuda itu dari kejauhan saat pertarungan Gandi dan Bara melawan pelayan Dewa Kegelapan dari Alam Swattwam.Rara Sinta yang tahu keadaan mulai kacau segera membawa masuk anaknya ke dalam gubuk untuk menghindari dampak serangan yang Gandi lancarkan. Untungnya Raja Naga Air itu melihat istrinya dan segera menyegel gubuk reyot itu dengan perisai air sehingga gubuk itu tidak akan mengalami hal buruk oleh kekuatan Dewa miliknya.Sekar Asih alias Dewi Rembulan pun ikut terpana melihat kemampuan Gandi yang jelas bukan kemampuan Pendekar biasa. Namun dia segera sadar, bahwa musuh datang menyerang. Dengan cepat dia bergabung bersama Cakrabuana d
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more

339.Dewa Panah Petir Api

Kedua mata Iblis wanita itu melotot melihat seringai yang keluar dari bibir Ki Marga."Berani menyeringai didepan mataku!?" teriaknya lalu dia pun membuat gerakan cepat yang berputar di udara sebelum akhirnya menebas ke depan. Serangan kali ini lebih kuat dibanding sebelumnya. Ki Marga pun tak mau menyembunyikan kekuatan miliknya."Hiiaaaat!" teriaknya sambil mengerahkan Roda emas miliknya. Wuungg!Gelombang emas yang diselimuti aura gelap keluar dari dalam roda emas tersebut kemudian menahan serangan kuat dari Iblis wanita.Daaammm!Ki Marga terpental mundur ke belakang hingga beberapa tombak setelah saling beradu kekuatan dengan Iblis wanita tersebut. "Uh...wanita Iblis ini sangat kuat...Meski aku menggunakan hampir seluruh kekuatan, dia masih baik-baik saja. Padahal Ranah kami sama...Tapi kenapa seperti ada kesenjangan yang tidak terlihat?" batin Ki Marga sambil berusaha memulihkan aliran darahnya yang cukup kacau setelah bentrokan tadi."Manusia, kau cukup hebat juga bisa menaha
last updateLast Updated : 2025-02-10
Read more

340.Waranggana & Ragna

Wuuung!Anak panah raksasa yang berkobar oleh kekuata api dan diselimuti petir merah itu menderu kearah Iblis wanita yang bertahan menggunakan sepasang tangan raksasa ungu miliknya. "Agri! Menghindarlah!" teriak Waranggana yang tahu bahwa kekuatan panah dari Dewa Panah Petir Api itu sangat kuat dan tidak bisa ditahan hanya dengan kekuatan jiwa biasa seperti yang iblis wanita bernama Agri itu lakukan.Dan akhirnya, anak panah tersebut menghujam tepat di punggung tangan raksasa ungu yang melindungi Agri. Suara keras yang terjadi antara panah raksasa dan tangan raksasa membuat gendang telinga serasa ditusuk-tusuk. Gelombang api dan petir menyambar ke segala arah membuat pepohonan di sekitar hangus seketika. Panah tersebut terus menekan dan pertahanan Agri mulai melemah. Ketajaman panah raksasa itu mampu menembus punggung tangan raksasa milik Agri. Dan hal itu membuat Iblis wanita tersebut harus mengalami luka parah. Darah hitam muncrat dari mulutnya."Sialan...Bagaimana bisa aku kalah
last updateLast Updated : 2025-02-10
Read more
PREV
1
...
3233343536
...
49
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status