Share

337.Pil Hijau

Penulis: Gibran
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-09 13:05:09

Sekar Asih bersama Ki Marga dan Cakrabuana sama-sama menoleh kearah bawah pohon cemara yang ada di tepi danau luas tersebut saat mereka melihat lingkaran biru muncul disana. Lingkaran yang tak lain adalah Gerbang Gaib milik Gandi Wiratama.

"Sepertinya dia datang," kata Ki Marga yang saat itu sosoknya sudah menjadi seorang pria paruh baya. Cakrabuana mengangguk dan matanya tak berkedip melihat kearah sana. Saat dia melihat sosok wanita berparas cantik dengan pakaian hitam garis emas, kedua matanya membesar dan nampak berkaca-kaca. Bibirnya tersungging senyuman bahagia dan juga haru.

"Rara Sinta putriku..." lirihnya lalu bangkit berdiri dan berlari kearah wanita yang baru saja muncul bersama seorang bayi yang tak lain adalah cucunya, Rara Andini.

"Ayah!" seru Rara Sinta histeris. Kedua bapak dan anak itu pun saling berpelukan setelah sekian lama tidak bertemu. Semua orang yang melihat itu sama-sama tertegun. Bara sendiri tidak tahu menahu tentang mereka. Namun dia menebak, kedua bapak
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Geger Kahyangan   338.Serangan

    Gandi Wiratama mengarahkan tangan kanannya ke depan. Gemuruh air bah raksasa menderu bergulung-gulung kearah depan sana dimana terlihat ribuan makhluk yang bergerak sangat cepat di balik pepohonan. Cakrabuana dan Ki Marga yang melihat kemampuan Gandi untuk pertama kali di depan mata benar-benar dibuat terkejut. Meski sebelumnya mereka melihat kekuatan pemuda itu dari kejauhan saat pertarungan Gandi dan Bara melawan pelayan Dewa Kegelapan dari Alam Swattwam.Rara Sinta yang tahu keadaan mulai kacau segera membawa masuk anaknya ke dalam gubuk untuk menghindari dampak serangan yang Gandi lancarkan. Untungnya Raja Naga Air itu melihat istrinya dan segera menyegel gubuk reyot itu dengan perisai air sehingga gubuk itu tidak akan mengalami hal buruk oleh kekuatan Dewa miliknya.Sekar Asih alias Dewi Rembulan pun ikut terpana melihat kemampuan Gandi yang jelas bukan kemampuan Pendekar biasa. Namun dia segera sadar, bahwa musuh datang menyerang. Dengan cepat dia bergabung bersama Cakrabuana d

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-09
  • Geger Kahyangan   339.Dewa Panah Petir Api

    Kedua mata Iblis wanita itu melotot melihat seringai yang keluar dari bibir Ki Marga."Berani menyeringai didepan mataku!?" teriaknya lalu dia pun membuat gerakan cepat yang berputar di udara sebelum akhirnya menebas ke depan. Serangan kali ini lebih kuat dibanding sebelumnya. Ki Marga pun tak mau menyembunyikan kekuatan miliknya."Hiiaaaat!" teriaknya sambil mengerahkan Roda emas miliknya. Wuungg!Gelombang emas yang diselimuti aura gelap keluar dari dalam roda emas tersebut kemudian menahan serangan kuat dari Iblis wanita.Daaammm!Ki Marga terpental mundur ke belakang hingga beberapa tombak setelah saling beradu kekuatan dengan Iblis wanita tersebut. "Uh...wanita Iblis ini sangat kuat...Meski aku menggunakan hampir seluruh kekuatan, dia masih baik-baik saja. Padahal Ranah kami sama...Tapi kenapa seperti ada kesenjangan yang tidak terlihat?" batin Ki Marga sambil berusaha memulihkan aliran darahnya yang cukup kacau setelah bentrokan tadi."Manusia, kau cukup hebat juga bisa menaha

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10
  • Geger Kahyangan   340.Waranggana & Ragna

    Wuuung!Anak panah raksasa yang berkobar oleh kekuata api dan diselimuti petir merah itu menderu kearah Iblis wanita yang bertahan menggunakan sepasang tangan raksasa ungu miliknya. "Agri! Menghindarlah!" teriak Waranggana yang tahu bahwa kekuatan panah dari Dewa Panah Petir Api itu sangat kuat dan tidak bisa ditahan hanya dengan kekuatan jiwa biasa seperti yang iblis wanita bernama Agri itu lakukan.Dan akhirnya, anak panah tersebut menghujam tepat di punggung tangan raksasa ungu yang melindungi Agri. Suara keras yang terjadi antara panah raksasa dan tangan raksasa membuat gendang telinga serasa ditusuk-tusuk. Gelombang api dan petir menyambar ke segala arah membuat pepohonan di sekitar hangus seketika. Panah tersebut terus menekan dan pertahanan Agri mulai melemah. Ketajaman panah raksasa itu mampu menembus punggung tangan raksasa milik Agri. Dan hal itu membuat Iblis wanita tersebut harus mengalami luka parah. Darah hitam muncrat dari mulutnya."Sialan...Bagaimana bisa aku kalah

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10
  • Geger Kahyangan   341.Pembakar Jiwa

    Duuuummmm!!!Dentuman dahsyat terdengar saat telapak tangan merah yang berukuran lebih kecil menghantam tangan biru raksasa milik Gandi. Tangan biru itu meremas telapak tangan merah hingga hancur. Ragna jatuh berlutut dan muntah darah setelah serangannya dipatahkan oleh Gandi. Waranggana menoleh kearah bawahannya tersebut."Bahkan kemampuan milikmu tidak ada apa-apanya melawan kekuatan mengerikan itu. Meskipun aku tahu bahwa aku bukan lawannya, tapi kau tahu kan sifatku? Aku tidak ingin menyerahkan harga diriku kepada makhluk lain yang lebih rendah dari Yang Mulai Raja Arpa... Ragna, kau bisa mundur sekarang sambil menunggu Yang Mulia. Aku akan tetap menyerangnya meskipun aku harus mati sekalipun!" ucap Waranggana dengan dua senjata jiwa terhunus di telapak tangannya."Kalau kau sudah berkata begitu, apa yang bisa aku lakukan...? Bertahanlah sampai Yang Mulia datang," kata Ragna lalu dia pun bangkit berdiri dan mundur menjauh. Namun tiba-tiba muncul lingkaran biru di belakang penyihir

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-11
  • Geger Kahyangan   342.Akhir Waranggana

    Wuusssss!BLAAARRRR!!!Ledakan dahsyat mengguncang bumi setelah tubuh Waranggana menghantam tanah disusul Pukulan Kilat Neraka milik Gandi Wiratama. Gelombang merah disertai petir merebak. Gandi menatap kearah bawah sana lalu melayang turun dengan perlahan. Asap masih menutupi pandangan."Masih bertahan meski terkena pukulan Kilat Neraka dariku? Ada yang aneh dengan Iblis satu ini..." batin Gandi yang masih merasakan napas kehidupan dari lawan yang baru aja dia hajar dengan keras."Benar-benar menyakitkan...Aku belum pernah dihajar sampai babak belur seperti ini..." Terdengar suara berat dari balik asap yang mulai memudar. Lalu tiba-tiba asap itu terbelah dan cahaya merah membentuk sabit menderu dari dalam sana kearah Raja Naga Air.Wusss!Gandi tak bergeming ditempatnya. Dia penasaran dengan kekuatan Waranggana yang sudah menggunakan Jurus Pembakar Jiwa. Kedua tangan pemuda itu pun bergerak meyilang didepan dada berniat untuk menahan serangan. "Datang!" ucapnya saat cahaya merah it

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-11
  • Geger Kahyangan   343.Sang Ratu Naga?

    Sekar Asih menahan tubuhnya yang baru saja terpental setelah menahan pukulan keras dari Iblis yang dilawannnya. Dari apa yang terlihat, gadis itu mengalami kesulitan melawan Iblis bertubuh besar dengan senjata sepasang palu tersebut. Beberapa kali gadis cantik itu harus menahan serangan mematikan menggunakan Perisai tenaga dalam yang sangat menguras kekuatannya. Kemampuan Sekar Sari masih berada di Ranah Puncak Pemurnian Jiwa. Jelas dia akan kesulitan melawan Iblis dengan Ranah Alam Mendalam karena perbedaan kekuatan yang sangat jauh. Meski tahu hal itu, Gandi masih belum bertindak karena dia ingin melihat calon istrinya tersebut melewati batasannya. "Kau akan diam saja melihat dia dihajar makhluk itu?" tanya Bara sambil duduk di samping Gandi."Biarkan saja dulu. Aku ingin memastikan kekuatan dasar yang Sekar miliki. Karena setelah menjadi Ras Naga, dia harus mengasingkan diri untuk mempelajari Jurus Kuno peninggalan Raja Naga Air terdahulu. Meski para tetua akan menentang keputusa

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-12
  • Geger Kahyangan   344.Sentilan Maut

    Sekar Asih membalas senyuman itu dengan senyuman termanis yang dia miliki. Semangat di dalam hatinya membara dan mengubahnya menjadi Kekuatan yang tak pernah dia kira. Bara benar-benar terdiam melihat perubahan yang sangat mencolok tersebut."Sisik Naga...hanya dengan memberinya kekuatan gadis manusia ini bisa memiliki sisik naga...Apakah Kahiyang Dewi juga bisa melakukan hal yang sama? Tapi selama ini dia hanya meminjamkan kekuatan miliknya, bukan memberikan seperti yang Gandi katakan. Sepertinya akan menjadi menarik jika aku, sang Dewa Iblis memiliki kekuatan Naga...Hehe," batin Bara sambil tersenyum kecil."Apa yang kau pikirkan tentang dia? Jangan bilang kau juga tertarik padanya. Aku tak akan membiarkan Dewa Iblis Mesum sepertimu mengotori gadis yang akan menjadi Ratu di Kuil Naga Air," kata Gandi membuat Bara menoleh dan melongo."Kau ini selalu berprasangka buruk padaku. Apa kau memang orang yang seperti itu sejak dulu? Membosankan sekali!" sungut Bara. Gandi mendengus kesal di

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-12
  • Geger Kahyangan   345.Tubuh Dewa Guntur

    Pertarungan Cakra Buana melawan Iblis Tinju Besi benar-benar semakin menjauh dari tempat sebelumnya. Beberapa kali orang yang pernah menjadi Senapati di Kerajaan Galuh itu harus menghindari serangan Iblis tersebut hingga membuat pepohonan hancur oleh tinju sang Iblis yang memang sangatlah kuat."Kalau terus seperti ini terus yang ada aku rugi besar! Tenaga dalamku semakin menipis setiap waktu, dan sepertinya dia masih memiliki kekuatan yang tak terhitung jumlahnya..." batin Cakra Buana."Mau kemana kau buntung sialan! Apakah kau hanya seperti tikus yang lari ketakutan!?" teriak Iblis Tinju Besi.Mendengar cacian itu cukup mengusik perasan Cakra Buana yang memang tidak suka ada orang merendahkan dirinya. "Kau bilang tikus!? Mana ada tikus sebesar diriku demit bajingan!" teriak Cakra Buana lalu dia bergerak cepat kearah Iblis itu dan siap melancarkan serangan. Iblis Tinju Besi menyeringai lebar menampakkan gigi-gigi tajamnya."Bagus! Datanglah dan terima kematianmu!" ucapnya sambil men

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-12

Bab terbaru

  • Geger Kahyangan   495.Dewi Sarasvati

    Bebatuan yang hancur akibat terkena serangan tak terlihat itu menciptakan suara bergemuruh dahsyat. Gandi menatap semua itu dengan perasaan yang sedikit gelisah. Hal itu dikarenakan serangan sebesar itu tak disadari olehnya dan bahkan tak terasakan sama sekali hawa kedatangannya. Padahal dampak yang ditimbulkan dari serangan itu mampu menghancurkan puncak gunung batu yang ada di belakang sana."Sungguh mustahil...Bagaimana bisa aku tak merasakan aura kekuatan sebesar itu...? Apakah ini kemampuan sebenarnya dari Pedang Naga Langit?" batin Gandi."Sepertinya dia sudah tahu kedatangan kita. Padahal jarak dari tempat kita saat ini dengannya masih sangat jauh. Tapi dia bisa melancarkan serangan sekuat ini tanpa kau sadari sama sekali. Sepertinya, lawanmu kali ini lebih hebat lagi dibanding Bolo Satrio," kata Narashansa. Gandi menghela napas dalam-dalam dan menghembuskannya dengan keras."Kenapa kau bisa merasakan serangan itu sedangkan aku tidak? Seandainya tak ada dirimu, mungkin aku akan

  • Geger Kahyangan   494.Menuju Dunia Ruang Lain

    Gandi menatap kearah lereng gunung yang longsor akibat hantaman tubuh Bolo Satrio yang baru saja terkena pukulan darinya. Tangan pemuda itu pun bergerak kedepan. Dari dalam telapak tangannya muncul aura biru yang merupakan kekuatan air miliknya. Tangan air tersebut bergerak cepat memanjang dan masuk ke dalam sela-sela batu.Tubuh Bolo Satrio keluar dari dalam reruntuhan tanah dan Batu dalam keadaan mengenaskan. Zirah di tubuhnya hancur dan nampak luka yang parah pada bagian dadanya. Tangan air itu mencengkram lehernya dan menyeret roh senjata tersebut keluat dari reruntuhan."Apa kau sudah menyerah? Kau tak mungkin bisa menang melawanku," kata Gandi.Bolo Satrio yang merasa tak berdaya pun melepaskan Palu Naga Bumi hingga terjatuh ke tanah pertanda dia telah menyerah. Gandi pun melepaskan cengkraman tangan air miliknya pada leher pria besar tersebut lalu melompat di dekatnya. Pemuda itu menempelkan telapak tangan kanannya di bahu Bolo Satrio. Saat itu juga aura kuning keluar dari tang

  • Geger Kahyangan   493.Ingin Mengembalikan Pukulan

    Disaat Gandi tengah berbincang dengan Dewi Narashansa yang baru saja muncul dari dalam Pedang Guntur Saketi, Bolo Satrio yang sebelumnya terkena pukulan wanita tersebut melompat keluar dari dalam tanah yang mengubur dirinya. Wajahnya terlihat sangat marah dan tubuhnya pun nampak gosong di beberapa bagian akibat pukulan mengandung kekuatan petir dari Narashansa."Kau...Apakah kau juga roh senjata sama seperti diriku?" tanyanya sambil menunjuk kearah wanita buta yang ada di hadapan Gandi. Meski marah dan dendam, tapi rasa penasarannya terhadap sosok yang keluar dari dalam Pedang Guntur Saketi itu lebih besar. Narashansa pun menoleh lalu tersenyum."Tidak. Aku bukan roh seperti dirimu. Aku adalah janin Dewa yang baru saja terlahir tepat disaat pemilikku memanggil diriku. Sebagai seorang Roh Senjata, seharusnya kau tahu apa itu janin dewa bukan?" sahut Narashansa. Kedua mata Bolo Satrio nampak membesar mendengar jawaban dari wanita cantik dengan ikat kepala biru tersebut."Janin Dewa...?

  • Geger Kahyangan   492.Dewi Narashansa

    Bolo Satrio dan Naga Bumi miliknya telah jatuh ke dalam cengkraman tangan air raksasa milik Gandi Wiratama. Keduanya meronta-ronta berusaha untuk melepaskan diri dari cengkraman tersebut. Namun mereka tak bisa melakukannya karena kekuatan air milik Gandi sangat besar dan sulit untuk ditembus. Yang ada Bolo Satrio justru menjadi semakin lemah karena terperangkap di dalam air. Sedangkan Naga Bumi tubuhnya mulai remuk karena remasan tangan raksasa tersebut."Menyerahlah dan aku akan lepaskan kalian!" kata Gandi sambil menatap mereka berdua yang terlihat tersiksa.Bolo Satrio yang mendengar hal itu merasa harga dirinya diremehkan dan mulai terlihat sangat marah. Tangan kirinya pun mengarah ke Naga Bumi yang hampir hancur karena cengkraman tangan air raksasa. Kedua mata pria itu nampak menyala keemasan."Kau pikir aku sudah kalah hah!?" geram pria besar tersebut lalu dari dalam telapak tangannya keluar sinar emas. Tiba-tiba tubuh pria itu lenyap dari dalam telapak tangan air tersebut membu

  • Geger Kahyangan   491.Bolo Satrio

    Gandi melangkah ke depan sambil mengerahkan aura tenaga dalam miliknya sehingga kabut tipis itu pun tersibak. Saat itulah, terlihat satu sosok Naga dengan ukuran yang cukup besar muncul tepat di hadapannya menatap marah kearahnya. Naga tersebut memiliki warna yang serupa dengan tanah dan sedikit kehijauan pada bagian atasnya. Kedua matanya berwarna hitam dan memiliki titik merah pad pupilnya. Gandi mendengus keras lalu merubah wujudnya menjadi seekor Naga sempurna sama seperti Naga yang ada di hadapannya. Hanya saja, pada bagian kepalanya nampak mahkota Raja berwarna perak. Tubuh Naga Gandi juga lebih besar dari Naga Bumi tersebut.Naga berwarna tanah itu nampak mundur beberapa langkah setelah melihat perubahan wujud Gandi Wiratama. Dari sorot matanya jelas dia terkejut dan ketakutan karena aura yang Gandi tebarkan sangat menekan lawan."Naga Bumi, apakah kau ingin bertarung melawanku!?" tanya Gandi setelah dirinya berubah menjadi seekor Naga bersisik biru terang dengan sepasang Tandu

  • Geger Kahyangan   490.Dunia Ruang

    Setelah pembicaraan singkat di ruangan tersebut, Kusumadewi tiba-tiba mengarahkan tangannya ke depan dan saat itu juga dia membuat gerakan menebas. Nampak aura biru muncul dari bekas tebasan tersebut yang kemudian menderu ke depan sana lalu...Sring!Tiba-tiba di depan sana tercipta pecahan ruang yang tidak asing lagi bagi Gandi Wiratama. Karena pecahan ruang itu sangat mirip dengan apa yang pernah dia lihat di Turnamen Probo Lintang. Yakni pecahan ruang milik Chang Hao."Menciptakan pecahan ruang dengan mudah...Wanita ini sebenarnya sekuat apa?" batin Gandi.Kusumadewi menoleh kearah dua orang yang ada di dekatnya lalu mengajak mereka memasuki pecahan ruang tersebut. Namun sebelum pergi, dia meminta kepada Pragasena untuk tetap berada di gudang senjata karena pecahan ruang yang dia ciptakan hanya bisa dimasuki oleh tiga orang saja. Pragasena pun tidak keberatan dengan hal itu karena dia memang tidak begitu ingin memasuki wilayah yang pernah membuatnya ketakutan. Dia justru ingin meng

  • Geger Kahyangan   489.Tentang Banyu Biru

    Kusumadewi yang awalnya berhati dingin pun menjadi lunak setelah melihat kebaikan Gandi Wiratama. Orang yang dia anggap remeh namun ternyata memiliki kemampuan yang berada di luar pemahamannya. Setelah wanita itu sembuh dari luka yang dia derita, Raja Naga Air itu pun melepaskan totokannya pada tubuh roh senjata tersebut."Kau sudah pulih," ucap Gandi sambil menyeka keringat yang membasahi dahi nya. Kusumadewi bangkit berdiri dengan wajah yang malu-malu."Terimakasih..." ucapnya dengan suara lirih dan mata menunduk. Gandi tersenyum sambil melambaikan tangan."Tak perlu berterimakasih. Biar bagaimana pun, kau itu kakak dari Dara Purbavati. Itu berarti, kau juga kakakku," kata Gandi santai tak tahu apa yang dirasakan oleh wanita di hadapannya tersebut.Kusumadewi terlihat aneh setelah mendengar ucapan Gandi. Dia menatap pemuda itu dengan sedikit sungkan. Ingin dia mengatakan sesuatu pada pemuda tersebut namun tenggorokannya terasa tersekat. Disaat yang sama, Dara datang bersama Pragasen

  • Geger Kahyangan   488.Tanda Pewaris

    Nyai Kusumadewi menatap kearah Gandi yang terlihat tengah termangu. "Apa yang tengah dia pikirkan? Berani sekali dia mengalihkan perhatiannya saat berada di depanku...? Orang seperti ini akan mudah dikalahkan karena terlalu menganggap remeh lawan..." batin Kusumadewi. Namun di sisi lain dia masih sangat penasaran bagaimana cara Gandi bertahan dari serangan terkuat miliknya. Padahal serangan itu tak mudah untuk dipatahkan apalagi ledakan tersebut terkurung di dalam kubah hijau yang pastinya tingkat kekuatannya akan menjadi lebih dahsyat dari sebelumnya. Belum pernah ada yang selamat oleh serangan tersebut.Wanita itu tak tahu bahwa saat itu Gandi tengah berbincang dengan Ki Ageng Samudra Biru di dalam alam jiwa milik sang pemuda. Mereka tengah membahas tentang Kahiyang Dewi yang masih menjadi pikiran Gandi Wiratama. Pembicaraan mereka benar-benar serius karena entah mengapa Gandi kembali teringat akan wanita Naga Api tersebut setelah dia menggunakan kekuatannya untuk bertahan dari gem

  • Geger Kahyangan   487.Bimbang

    Srttttt!Tubuh Gandi bergerak secepat kilat diikuti kekuatan petir miliknya. Kusumadewi tak tinggal diam melihat serangan kilat tersebut. Dia segera membuat gerakan tangan yang kemudian disusul munculnya ratusan anak panah yang melayang di belakangnya."Ingin menyerangku? Coba dulu kekuatan Panah Penghancur Surga!" teriak Kusumadewi lalu dia pun mendorong tangan kanannya ke depan. Ratusan anak panah nampak berputar dan mengeluarkan kekuatan aneh bercahaya hijau. Sesaat kemudian panah-panah tersebut menderu kearah Gandi yang tengah melesat kearah roh wanita tersebut.Raja Naga Air itu terkejut melihat ratusan anak panah yang menderu kearahnya. Gandi segera berkelit dari serangan anak panah tersebut dengan kecepatan kilat yang dia miliki. Namun rupanya anak panah itu sudah mengunci tubuhnya sehingga saat panah berhasil dihindari, anak panah tersebut berputar kembali dan menyerang pemuda tersebut tanpa henti.Geram karena dikepung serangan ratusan anak panah, Gandi pun langsung menciptak

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status