Aku terdiam berada dalam gendongan di belakang punggung Bang Fahad. Entah apa yang dipikirkan orang lain yang melihat keadaan ini. Karena di sini lebih terlihat seperti kakak yang sedang menggendong adiknya.Meski keadaannya seperti ini, setidaknya aku bisa menikmati udara sekitar yang begitu menyejukkan dibanding harus berdiam di dalam villa. Semilir angin sore menerpa dahan pepohonan rindang yang dilewati sepanjang jalan memberikan ketenangan. Di mana aku bisa menghirup oksigen dengan begitu rakus."Bang, cepetan jalannya kenapa? Pelan banget. Sengaja pengen lama-lama gendong aku, iya?!" Aku menegur Bang Fahad yang terlampau santai berjalan. Sementara aku sudah cepat ingin diturunkan dan tiba di pantainya."Kamu gak sadar, ya? Kamu ini berat, tahu! Saya heran, tubuh kurus begini tapi kok berat banget. Emm, kayaknya kamu kelebihan dosa," cetusnya membuat mataku membola."Iya, iya deh, si paling suci!" jawabku malas. Mulutnya b
Terakhir Diperbarui : 2024-10-24 Baca selengkapnya