All Chapters of Dikhianati Suami Dinikahi CEO: Chapter 21 - Chapter 30

83 Chapters

Sungguh Menyebalkan

Joe mengangguk dan langsung membukakan pintu mobil untuk Daniel. Dia berjalan tergesa-gesa menuju ke mobil."Eren, perempuan itu? Kenapa bisa ada di sini? Joe segera cari tahu ini.""Baik, Pak." Tepat saat sampai di mobilnya, saat Daniel memasuki kursi kemudi, Eren ikut masuk di bangku samping kemudi. Daniel mencengkram tangannya di setirnya dengan kencang, "Kenapa kamu ikut masuk?” bentak Daniel yang kesabarannya sudah habis. “Hus! jangan marah-marah!” pinta Eren. Eren menaikkan rok yang ia kenakan sampai setengah pahanya. Perempuan itu berbicara dengan nada mendesis dan mendayu-dayu, berharap dengan suaranya ia bisa memancing gairah seorang Daniel.“Pak Daniel, sentuh aku!” pinta Eren menggoda. Godaan, rayuan dan desahan yang sengaja dikeluarkan Eren semata-mata untuk menarik perhatian pria di sampingnya. Daniel pria yang berprinsip. Dia tidak akan midah tergoda oleh perempuan manapun dan terlihat jelas bahwa perempuan di sampingnya ini memiliki maksud dan tujuan te
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

Harus Jadi Milikku

“Tidak ada apa-apa, hanya ingin berbincang kecil,” jawab Bagas mengambil duduk di samping Daniel. Daniel hanya mengangguk, mau mengusir pun malas rasanya. Sebisa mungkin Daniel tidak mau berbasa-basi dengan Bagas kalau itu tidak menyangkut pekerjaan. Pria seperti Bagas tidak layak dijadikan teman. "Jika bukan karena paman, aku sudah mengambil sahammu di perusahaanku dan mana mau aku bekerja sama denganmu." Bagas tersenyum tipis, "Paman Nicholas harus bertanggung jawab padaku, jadi kamu tak akan bisa mengusirku dari perusahaan ayahmu." Awalnya semuanya berjalan lancar, tetapi otak licik Bagas dan Eren memang sudah sepaket. Kedua orang itu tidak ada baik-baiknya sama sekali. “Katanya ini menu baru di bar ini. Aku sudah meminumnya, sangat enak dan segar,” ujar Bagas menyodorkan gelas yang ia bawah. Daniel mengerutkan dahinya melihat gelas yang diberikan padanya. “Rasanya memang enak. Kalau mau, biar aku pesankan yang sama seperti ini,” ucap Bagas lagi. “Tuan, menu ocean
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

Rencana Jahat Eren

Siapa sangka jika si cantik Eren ternyata adalah perempuan yang sangat gila harta sehingga ia menyetujui tawaran Bagas hanya karena pria itu mau membayarnya dengan mahal.“Aku mengadakan reuni kuliah akhir pekan ini, kuharap kau mau datang,” ucap Eren.“Akan kupikirkan. Mungkin jika aku tidak sibuk aku bisa datang,” jawab Daniel sambil tersenyum sopan. Eren meraih tangan Daniel, lalu meremasnya. “Kumohon, reuni tak akan indah tanpa kehadiranmu, Daniel. Oh, ayolah, kita sudah lama tidak bertemu dan berkumpul,” bujuk Eren. Daniel melirik Inara yang berdiri di sampingnya, wajah perempuan itu tampak sedikit tertekuk. Daniel lantas melepaskan genggaman tangan Eren dari tangannya. Pria itu menghembuskan napas lelah."Baiklah, aku akan datang,” ucapnya pada akhirnya. Eren yang senang dengan keputusan Daniel hendak bergerak memeluk pria itu. Namun, sebelum sempat ia mendekat, Daniel sudah mundur dan menahannya. “Aku sedang sangat sibuk sekarang. Jika kau tak keberatan, kau bi
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

Hampir Nahas

“Aku benar-benar minta maaf, Nona,” ucap pelayan itu sekali lagi. Tentu saja pelayan itu tak benar-benar merasa bersalah dan meminta maaf karena ia sudah dibayar oleh Eren untuk menumpahkan minuman ke dress yang dikenakan Inara agar bisa mempermalukan wanita tersebut. Rencana Eren bisa dibilang berhasil karena saat ini, semua orang menatap Inara dengan tatapan mengejek. Seolah kesialannya tak berhenti di sana, pelayan yang sedang mengelap dress Inara ternyata justru mendorong wanita itu hingga ia tercebur ke dalam kolam renang.Byurrrr .... Suara air terdengar begitu keras. Orang-orang yang ada di sana sontak terkesiap dan berteriak. Pelayan tadi sontak langsung berlari karena ia tak mau ketahuan jika dirinya dengan sengaja mendorong Inara hingga perempuan itu tercebur. Inara yang sudah basah kuyup berusaha untuk keluar dari kolam renang. Namun, karena ia memang tak pandai berenang, ia mengalami kesulitan yang membuatnya hampir tenggelam. Inara melambaikan tangannya di
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Tingkah Lucu Seorang Daniel

“Ta, apakah kamu baik-baik saja?” tanya Daniel. Perasaan kalut yang tadi sempat menyelimutinya sedikit demi sedikit mulai berkurang begitu Inara membuka bola matanya. “Katakan sesuatu, Sayang ....” Inara menganggukkan kepalanya perlahan. “Aku baik-baik saja, El,” jawabnya sambil tersenyum lemah. Melihat tubuh Inara yang tampak menggigil, Daniel lantas melepaskan jasnya dan membalut tubuh Inara dengan jasnya. Pria itu lantas membopong tubuh Inara untuk meninggalkan acara reuni dan menuju ke mobilnya yang terparkir tak begitu jauh dari teras restoran tersebut. Eren dan Bagas yang melihat hal tersebut tak bisa berbuat apa-apa untuk mencegah Daniel. Rencana mereka pastinya akan mudah ketahuan jika mereka terlihat terlalu mengotot untuk memisahkan dua sejoli tersebut. Sementara Rika menatap tajam ke arah suaminya, dia menarik tangan Bagas dan membawa pria itu pulang."Apakah maksudmu seperti ini pertunjukan yang harus aku tonton? Aku harus melihat suamiku hampir saja
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Dasar Perempuan Bermuka Dua

“Justru rasanya sangat enak. Kamu memang pria yang begitu sempurna, sudah tampan, pintar masak, dan begitu perhatian lagi." Daniel menyentil dahi Inara dengan gemas. “Kamu saja yang tidak tahu apa kekuranganku,” celetuknya melirik istrinya. Inara tertawa terbahak-bahak. Wajah Daniel yang tampak masam membuatnya menggeleng-gelengkan kepala dengan geli. Pria tampan itu ternyata bisa menunjukkan ekspresi demikian di hadapannya. Padahal, dulu ia sempat berpikir jika Daniel adalah pria yang cool. Daniel ikut tertawa bersama Inara. Setelah berbagai upaya yang dilakukannya, akhirnya Inara dapat kembali dengan normal. Perempuan itu tak lagi terlihat pucat dan menggigil karena kedinginan. Bahkan perempuan itu sudah mulai banyak berbicara. Tidak seperti tadi. "Apa kamu sudah agak baikan, Ta?""Iya, sudah baikan kok." Tangan Daniel bergerak untuk mengacak-acak rambut Inara, lalu mengecup puncak kepala gadis itu tanpa sadar.“Kamu tahu, aku tadi sangat khawatir denganmu Sebenarny
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

Video Di Kamar Hotel

Eren tersenyum, lalu berkata, “Kamu tahu bukan, jika aku memiliki perusahaan yang bergerak di bidang fashion? Sebagai seorang designer, aku sangat ingin memiliki toko yang dibangun oleh perusahaanmu dan perusahaan Bagas.” Daniel sedikit tersentak karena Eren membawa-bawa nama Bagas Bukan apa-apa, dia hanya sedikit terkejut saja. Pria itu tak menyangka sama sekali jika Eren ingin bekerja sama dengan dirinya dan Bagas sekaligus.“Kita bisa membagi keuntungan dari hasil penjualan produk fashion-ku. Tentu kamu tahu jika fashion adalah sesuatu yang sangat menjanjikan saat ini mengingat banyaknya anak muda yang tertarik dengan dunia mode,” bujuk Eren. Daniel berpikir sejenak. Dia tahu jika Eren memanglah teman lamanya, namun sepertinya dia harus memikirkan keputusannya secara matang-matang. Dia tak boleh menerima tawaran Eren hanya karena mereka telah lama mengenal satu sama lain.“Eren, sepertinya aku harus membicarakan ini dengan sekretarisku terlebih dahulu,” jawab Daniel dengan
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

Perempuan Licik

"Pak, Nona Dhita dan pak Joe belum selesai meeting. Mereka akan tiba sebentar lagi," ucap seorang wanita yang tak lain adalah Manajer umum. Mendengar itu, Daniel pun ikug keluar berama perempuan tadi membuat Eren kesal karena harus menunggu. Beberapa menit telah berlalu, namun Daniel tak kunjung kembali juga. Ide licik seketika muncul di otak Eren. Perempuan itu tersenyum penuh arti sambil menunggu kedatangan Daniel. Tak lupa Eren mengaplikasikan lipstik ke bibirnya lagi supaya bibirnya tampak semakin merah merona. Jika Eren ingin membuat Daniel berpaling dari Inara, Eren harus tampil secantik mungkin. Setidaknya jauh lebih cantik dari Inara. Itulah yang ada di pikiran Eren. Padahal, yang membuat Daniel jatuh cinta dengan Inara sebetulnya bukan hanya karena paras perempuan itu semata. Tapi juga hatinya. Begitu melihat Daniel yang berjalan masuk bersama Inara dan Joe di belakang Daniel, dengan buru-buru Eren bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati mereka.Bruk!“Adu
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Inara Mulai Cemburu

Di tengah perbincangan mereka, ponsel Eren tiba-tiba saja berbunyi. Perempuan itu memeriksa ponselnya, lalu buru-buru berpamitan untuk mengangkat telepon sebentar.“Maaf, aku harus mengangkat panggilan ini,” ucap Eren lalu berjalan menjauh. Entah kenapa sejak pertama bertemu dengan Eren, dia sudah curiga dengan gerak-gerik perempuan itu kemudian memutuskan untuk diam-diam mengikutinya. Inara bersembunyi di balik pilar yang tak jauh dari posisi Eren saat ini. Perempuan itu membuka telinganya lebar-lebar untuk mendengar percakapan Eren.“Aku sedang bersama dengan Daniel sekarang,” ucap Eren. “Dia datang ke sini bersama Dhita. Padahal aku berencana ingin mendekati Daniel. Menyebalkan sekali.”["Kamu harus pastikan bisa merebut Daniel dari Dhita agar kita dapat keuntungan dari paman Nicholas."]"Tentu saja, aku akan melaksanakan tugas dengan baik. Aku akan menantikan hadia dari pria tua bangka itu." Mendengar itu, Inara mengepalkan tangannya. Ternyata kecurigaannya selama ini be
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Bisa Besar Kepala

"Aku ke toilet dulu dalam waktu 10 menit aku akan ke lantai atas.""Baik Nona." Awalnya, Inara begitu gelisah untuk berhadapan dengan pemegang saham perusahaan namun kepalang basah kuyub. Dia mencari cara agar para investor menyukainya. Usai berganti pakaian, Inara lekas keluar dan semua mata yang menatap dirinya. Akan tetapi perempuan itu sama sekali tidak peduli da segera menuju ke ruangan meeting guna menunjukkan dirinya sesuai permintaan para investor."Selamat siang, maaf saya terlambat." Semua orang menyambut kedatangan Inara dengan penuh suka, awalnya dia mengira semua orang tak suka dengannya namun malah berbanding tebalik. Semua para investor menyukainya karena mendiang ayahnya Inara pernah berpesan untuk menerima sang putri bagaimanapun keadaannya."Tidak masalah Nona Inara, kami juga baru tiba kok." Seorang pria berperawakan genduk tersenyum hangat dan meminta para semua anggota pemegang saham untuk berdiri menyambit kedatangan Inara."Tidak perlu sungkan s
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status