Beranda / Horor / Bisikan Tengah Malam / Bab 71 - Bab 80

Semua Bab Bisikan Tengah Malam: Bab 71 - Bab 80

141 Bab

71: Jadi Lonte

Samiran merasa penting untuk bicara dengan seseorang. Usianya sudah hampir 80 tahun, merana dalam kesunyian dan ketakutan. Jika ditanya tentang agama, dia tak bisa menjawab jelas. Saat kecil bersama Kinasih ibunya, dia dididik sebagai muslim. Tetapi saat dipaksa tinggal bersama Muntarso Bapaknya, di rumah besar Ibu Ratu Gayatri dan Tuan Moksa, dia justru diarahkan untuk menjadi setan. Membunuh, meracuni, menyakiti dan mengorbankan banyak orang. Bahkan sejak usianya belum genap 10 tahun."Saya tak tahu harus kemana. Bahkan saya tidak tahu apa tujuan hidup saya. Berpuluh tahun, saya merasa cuma hidup untuk keinginan Bapak saya dan Majikannya. Mereka terus berusaha mengikat jiwa saya, meski mereka telah lama meninggal dunia..."Ustadz Hanif, baru berusia 40 tahun. Merasa kaget didatangi Kakek tua kaya raya yang tinggal cuma sekitar 50 meter dari masjid, tempat Sang Ustadz mengajar anak-anak mengaji secara gratis. Tapi pria tua itu, baru kali itu terlihat memasuki masjid. Berdiri bingung
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-16
Baca selengkapnya

72: Dipaksa Iblis

Itulah yang membuat Lolita tak menolak saat bertemu Hendra di night club. Pria itu tak terlalu tua, cukup tampan dan dia membawa kendaraan BMW 5 Series. Apalagi ternyata pria itu sangat royal padanya, jadi diperawani di dalam mobil itu terasa indah saja. Mana dia tahu jika pria itu cuma membawa mobil inventaris perusahaan, yang dipinjamkan bosnya yang sangat baik untuk sementara, karena saat itu Hendra belum punya mobil? Mana dia paham jika ternyata Hendra cuma pegawai bagian keuangan, dengan tanggungan istri dan 2 orang anak? Dan harta terbesarnya cuma sebuah rumah yang baru lunas cicilan kreditnya?Cinta yang menjebaknya untuk menerima Hendra yang ternyata bukan siapa-siapa. Dia yang membuat Hendra bercerai, menjual rumahnya untuk harta gono-gini kurang adil, lalu membeli rumah baru dan kredit mobil baru. Dia juga yang membuat Hendra melepas tanggung jawab atas Aurora dan Axio, karena khawatir uang belanja berkurang.Kini, pria itu tak mau kembali, bahkan memilih ngekost atau tidur
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-16
Baca selengkapnya

73: Melawan Iblis

Samiran lalu menceritakan kisah yang nyaris sulit diterima akal siapapun yang bakal mendengarnya. Tentang dirinya yang terus dipaksa menyerahkan tumbal wanita hamil setiap masa 20 tahun sekali ke rumah bekas majikan Bapaknya. Jika tidak, maka sosok menyeramkan itu akan ganas menghantui. Bahkan kini rumahnya selalu dipenuhi dengan bercak telapak kaki berlumuran darah."Ini bukan khayalan. Saya yang selalu mengepel bercak berdarah itu. Itu pertanda dia hanya ingin saya segera menyerahkan korban jiwa!""Buat apa korban wanita hamil?" Ustad Hanif nampak bingung,"Ini agak kurang masuk di akal saya.""Iblis," kata Samiran tercekat. "Butuh janin yang bisa ditumpangi anak keturunannya. Biar terus bisa berkuasa di dunia. Dia sangat berkuasa sekali, bahkan terhadap para roh yang sudah mati. Mereka berkumpul menjadi budaknya. Mungkin jika saya mati, saya juga akan seperti itu. Berkumpul tak berdaya di bawah kekuasaannya.""Allah yang paling berkuasa di dunia dan akhirat kelak. Semesta ini milik-
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-17
Baca selengkapnya

74: Dilaporkan ke Polisi

Maria mencoba menahan kemarahannya, saat melihat kedua mahluk itu duduk berdampingan di dalam mobil. Pikirannya sudah kemana-mana, apalagi dia paham betul tingkah anaknya yang tak bisa disodori wanita. "Keluar!" Bentak Maria."Iya, Mam. Sebentar," suara Darren terlihat resah, dia membuka pintu mobil dan bergerak menjauh. "Saya mau bicara, Bu." Lolita menyunggingkan senyumnya."Justru saya yang mau bicara!" Sahut Maria ketus, membuat Lolita sedikit takut.Pono yang berada di depan stir langsung buru-buru keluar mobil, saat Maria masuk dari pintu yang tadi dibuka Darren."Saya sudah berusaha menelepon Ibu tadi...""Anda sudah membawa anak saya, Mbak. Tanpa seizin saya. Tubuhnya memang tinggi besar, tapi dia masih anak remaja belasan tahun. Saya tidak tahu apa yang anda lalukan berdua. Apa seperti saat Dena gatal menggodanya?"Lolita tercekat, dia merasa sangat salah tingkah. Tatapan mata Maria seakan menusuk tajam sampai membuatnya begitu gugup. "Urusan kita, adalah menyingkirkan Don
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-17
Baca selengkapnya

75: Ditahan di Polda

Lolita, tak berhenti menangis. Di ruangan reserse dan kriminal Polda, dia minta didampingi pengacara. Seorang pria datang akhirnya, pengacara kiriman Abdul, Bapaknya. Pria itu marah dan enggan datang, sama seperti Hendra. Tapi Abdul masih peduli, dia mencarikan pengacara untuk anaknya itu. "Tenangkan dirimu dulu, biar proses pemeriksaan berjalan lancar. Cobalah untuk bersikap kooperatif," kata Petrus, pengacaranya. Lolita tidak menjawab, dia masih terlihat putus asa. Polisi memanggilnya bukan sebagai saksi, tetapi malah meningkat jadi tersangka. Sebab Anya dan Dona telah mengungkapkan sejumlah bukti penyebaran konten video mesum mereka yang mengarah kepada Lolita. Membuat perempuan itu harus berurusan dengan Pasal 27 ayat (1) UU ITE, dengan ancaman pidana Pasal 45 ayat (1) UU 19/2016, berupa penjara paling lama 6 tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1 miliar.Belum tuntas rasa takutnya, Petrus mengatakan, Lolita bakal kena pasal berlapis karena dicurigai sementara telah melakukan u
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-18
Baca selengkapnya

76: Hoom Pim Pah

Maria terpaku menonton berita televisi tersebut. Sedikitpun dia tak bergerak dari kursi empuk yang didudukinya, bahkan kopi hangat di sampingnya dibiarkan diam di atas meja. Berita itu, bukan sekedar gosip. Video mesum yang beredar di sosial media, yang menyeret nama 2 model majalah dewasa dan seorang dukun, ternyata Lolita adalah pelakunya. Lolita ditahan Polda, karena menjadi tersangka kasus pembunuhan dan penyeberan video porno. "Motifnya, karena tersangka berinisial L ini... dendam pada korban yang berinisial KA, yang telah memaksanya untuk terus berhubungan intim dengan iming-iming biar bisa kembali kepada suaminya yang konon katanya berselingkuh. Tapi ternyata tersangka cuma dimanfaatkan saja untuk melayani kebutuhan biologis korban. Tersangka juga dendam kepada rekannya, inisial A dan D, yang telah menjebaknya untuk mengenal korban. Kehidupan korban sebagai dukun palsu ini semasa hidupnya, juga membongkar fakta yang lebih mengejutkan, karena menurut data dari rumah sakit temp
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-18
Baca selengkapnya

77: Bocah Misterius

Tiba-tiba, bocah-bocah yang berputar hebat itu berhenti. Tubuh-tubuh mereka bahkan memudar seperti asap, sirna bersama udara malam yang dipenuhi angin. Dena dan Hendra berlarian untuk memeluk anak-anak mereka yang masih terus menangis. Prana menoleh kepada tetangga Dena, yang berdiri di depan rumah mereka. Seorang anak lelaki tampak menurunkan ponselnya, lalu dia berlarian masuk bersama ibunya yang tampak seusianya neneknya. Pandangan Prana lalu beralih pada bagian luar halaman rumah Dena. Sosok pria tua kurus berbaju hitam itu, masih dikenalinya, karena pernah diusirnya saat berada di bagian jok belakang mobilnya. Dengan cepat Prana berlari mendekatinya. "Jangan pernah ikut campur apa yang bukan menjadi urusanmu!" Bentak pria tua itu dengan keras, matanya melotot seram. Prana tersenyum,"Ini akan menjadi urusan saya. Karena istri pemilik rumah ini adalah Kakak sepupu dari Ibu mertua saya!" "Keturunan saya yang lebih berhak atas segala harta peninggalan, Kanjeng Ratu Gayatri telah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-19
Baca selengkapnya

78: Tanah Warisan

Inoy melemparkan koper ke atas kasur, sementara Abdul sibuk menahan dengan memegangi pundak istrinya yang sedang marah. "Lepaskan, Bang! Urus saja anak Abang Si Lolita itu. Jangan pikirkan nasibku dan ketiga anakmu yang lain. Jual saja semua, biar kami pergi dari sini dan mati di tengah jalan!" teriak Inoy sambil menangis."Noy, kamu ngomong apa? Berpikirlah!""Kau yang tak berpikir, Bang! Satu-satunya warisan kau jual demi anak kurang ajar itu. Lalu tiga anakmu yang masih kecil-kecil ini dapat apa? Dapat kuburanmu saja?""Noy!"Kedua suami istri itu tak berhenti ribut beberapa hari ini, sejak Lolita ditahan polisi dan beritanya heboh kemana-mana. Apalagi sejak Abdul diam-diam menjual tanah warisannya demi menyelamatkan Lolita yang sedang terlibat kasus mengerikan. Hal itu jelas menyakitkan bagi Inoy yang juga memiliki 3 anak dengan standar kehidupan ala pegawai negeri golongan biasa, bukan pejabat daerah."Selama ini aku ikhlas kita hidup hemat, Bang. Aku tak menuntut apapun! Aku pa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-19
Baca selengkapnya

79: Gambreng!

Maria memegang kuat gelang giok di lengannya, sebelum dia dengan lesu melepasnya, dan menyodorkan gelang itu pada pedagang toko emas dan perhiasan di pasar. "Sertifikatnya ada?" Tanya Encik pemilik toko, sambil memeriksa gelang itu.Maria menggeleng,"Saya lupa di mana meletakkannya. Dulu saya beli sekitar 4,5 juta.""Saya berani beli mahal jika masih ada sertifikatnya. Kalau tidak... paling cuma satu juta rupiah!""Apa?! Ini giok asli... saya pesan khusus dari China.""Saya tahu, tapi saya juga butuh sertifikatnya untuk bakal di jual lagi. Tanpa itu, harga bakal sangat murah. Saya tak mau rugi. Paling nanti saya jual dengan harga satu juta lebih sedikit kepada pembeli saya. Bagaimana?"Maria tampak cemberut, tapi akhirnya dia menyerah. Dengan sedih dia meremas uang satu juta dari Si Encik, sebelum memasukkannya ke dompet. Menyesal sekali Maria, selama ini sibuk foya-foya menghabiskan harta warisan Bibi Marce. Kini, yang tersisa cuma gelang giok itu. Bahkan besok, mungkin demi makan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-20
Baca selengkapnya

80: Keturunan Selir

Abdul menutup kedua wajahnya, usai memperhatikan begitu banyak wartawan dari balik kaca. Para awak media itu penuh di luar Kantor Kecamatan. Bukan untuk membuat KTP, tapi untuk mencarinya. "Urus dengan baik masalah keluarga anda, Pak Abdul. Jangan sampai orang media ramai berkunjung ke Kecamatan bukan untuk meliput kantor, tapi cuma mencari salah satu stafnya yang anaknya di penjara..." kata Camat Hendri, membuat Abdul mengangguk."Mohon maaf atas kekacauan ini Pak," ujar Abdul.Siapa bakal menduga, jika kasus Lolita akan semakin panjang? Bahkan tak berhenti menyedot perhatian media. Setelah membunuh dan menyebarkan video porno, kini wanita muda itu nekat nyaris berusaha bunuh diri di sel tahanan Polda dengan cara tak berhenti membenturkan kepalanya sampai berdarah-darah. Lolita kecewa karena Bapaknya tidak mau meneruskan bantuannya lewat Petrus. Pengacara itu mengatakan, dia akan segera mundur dari kasus Lolita akibat Abdul mengingkari janjinya tentang bayaran 5 miliar tersebut."D
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-20
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
15
DMCA.com Protection Status