Home / Horor / Bisikan Tengah Malam / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Bisikan Tengah Malam: Chapter 31 - Chapter 40

179 Chapters

31: Berselingkuh dengan Anak Tiri

Sesco menatap Hendra lekat,"Apa Dena menyakitimu?" "Tidak," Hendra menggeleng."Dia bukan ibu atau istri yang baik?""Bukan itu!""Apa karena deise terlalu baik, sehingga tak layak untuk bersama dengan seorang bajingan macam yey?"Hendra menghela nafas, sementara Sesco memonyongkan bibir merahnya yang tebal oleh gincu."Cuma karena ingin mencoba hal baru, sesuatu yang lama yey tinggalkan, lalu mengkambing hitamkan kalimat rasa 'ketidaknyamanan?' Siapa di sini yang merasa tidak nyaman? Yey atau Dena?""Tentu saja ak...""Eike pikir Dena," potong Sesco sinis. "Kasihan deise, udah brojol anak dua, masih saja yey anggap banyak kurangnya. Kebaikannya yang membuat yey jenuh? Lalu yey cari perempuan lain yang bisa menyajikan suasana baru?""Madam, tidak semua pasangan selingkuh seperti itu...""Betul! Banyak yang selingkuh karena pasangannya brengsek, tidak punya rasa kasih, tidak becus, dan sebagainya. Nah, Dena? Bisa tunjukkan satu saja kesalahan deise?"Hendra menunduk. Sesco langsung ny
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more

32: Peti Mayat

"Apa yang terjadi?"Cuma itu lontaran pertanyaan dari Dena. Tetapi bagai sebuah pedang yang menusuk kepala bagi Hendra. Malu. Itu yang dia rasakan, saat bekas istrinya itu menemukannya tergeletak di lantai dasar dalam keadaan tanpa busana."Aku juga bingung Dena," Hendra akhirnya berucap lirih, sambil sibuk menggapai baju dan celananya yang berserakan.Dena berlutut di depan Hendra, setelah meletakkan lampu minyaknya. Dia fokus memperhatikan pria itu yang tampak masih gugup saat mengenakan pakaiannya."Apakah yang terjadi padaku, juga terjadi padamu?"Hendra menoleh sesaat, sebelum menundukkan kepala. Pikirannya bingung. Apakah saat melihat Dena telanjang dulu, dia juga mengalami halusinasi yang sama? Jika itu benar, Hendra mendadak bertambah malu. Malu mengingat betapa rendahnya dia saat pernah menilai bekas istrinya itu."Aku melihat pria dewasa, dia mengajakku...ya, begitu!""Aku melihat seorang wanita," sahut Hendra lesu."Rumah ini, ada yang aneh. Aku tahu. Tetapi tak ada piliha
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more

33: Iblis

Ternyata ada sekitar 6 peti di sana, kecuali peti Minna. Jadi jumlahnya ada 7 peti. Dari semua peti, ada 2 peti yang tampak paling besar dan bagus, sisanya tampak biasa. Aku mulai mencoba membuka kunci gembok besar pada peti-peti itu, baik dengan kampak, ataupun gergaji besi. Tidak mudah memang, namun akhirnya aku bisa membuka peti-peti itu. Benar dugaanku, itu peti mayat. Dan yang menakutkan, semua mayat itu seperti baru mati kemarin. Tidak membusuk, apalagi rusak. Hanya bentuk rambut dan pakaian mereka yang terlihat begitu kusut dan kusam.Peti pertama kubuka, ada tertidur di sana seorang wanita berwajah indo. Aku menerka dia bakal sama sepertiku, blasteran. Rambutnya coklat pirang dengan hidung yang bangir. Sangat cantik. Dia memakai gaun pengantin warna putih yang berubah kekuningan. Aku membaca tulisan pada dinding bagian dalam peti: MINTJE.Peti kedua, berisi mayat seorang wanita yang tampak lebih muda dan lumayan cantik. Dia memakai kebaya warna merah, namun rambutnya terurai
last updateLast Updated : 2024-10-27
Read more

34: Hati yang berubah

Hendra menghela nafas, dia kemudian meletakkan buku Van Der Mosch dengan lesu. Dia mulai merasa konyol sudah terjebak dengan cerita Van Der Mosch yang lebih mirip pembelaan diri seorang terdakwa. Tetapi setidaknya, ada sebagian dari penuturan Van Der Mosch dalam buku tersebut yang membuatnya merasa sedikit paham dengan masalah ajaib di rumah tua itu. Lalu, kini Dena bilang ada buku harian Gayatri? Ada misteri apa pula ini? Hendra menjadi mulai muak."Dena, aku harus segera kembali mendampingi Madam Sesco untuk mempersiapkan fashion show-nya. Dia sudah berjanji akan memberikan pinjaman uang untuk kita bisa menyewa sebuah rumah yang jauh lebih baik dari rumah terkutuk ini," ungkap Hendra.Dena bengong,"Betulkah?""Tapi mungkin itu sekitar dua atau tiga hari lagi, setelah Bosku itu pulang dari Paris. Sungguh aku sangat khawatir meninggalkan kalian, meski cuma beberapa hari"Dena mendekap Hendra. Seperti mimpi mendengar kalimat itu lebih dari satu kali. Setelah cerita rumah tangga yang
last updateLast Updated : 2024-10-27
Read more

35: Cerita Gayatri

Pukul 8 malam. Dena menutup tirai jendela kamarnya dengan lesu. Kedua anaknya telah tertidur pulas. Tinggal dirinya yang masih merasa resah menantikan Hendra. Pria itu, akan selalu ada di hati. Meski perselingkuhan yang dilakukannya, sungguh sangat melukai. Sulit dilupakan, apalagi dimaafkan. Namun cinta yang dalam membuatnya sulit lepas dari Hendra. Mungkin, karena ada Aurora dan Axio, sebagai ikatan yang sulit membuat hubungan mereka benar-benar terlepas.Dena bersyukur, Hendra akhirnya bisa "diseretnya" kembali. Bertekuk lutut lagi, dan mulai berusaha melupakan Lolita. Semudah itu ternyata. Cukup dengan menjerat kembali mantan suaminya dengan pelayanan seks yang prima. Lebih dari yang dulu pernah dia berikan. Lebih dari yang wanita lain sodorkan.Ah, andai Dena tak membaca buku harian Ibu Gayatri. Mungkin, membuat Hendra jatuh cinta lagi hanya sekedar impian. Sebuah untaian kalimat yang ditulis Bu Gayatri, seakan membuka pikiran Dena:"Beberapa pria tampak sangat senang memiliki b
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

36: Tak Pernah Puas

Aku tak menyadari hal itu awalnya. Tidak sama sekali. Mana pernah aku berpikir, bahwa Moksa akan tertarik dengan seseorang yang bahkan jauh lebih muda dari Lovina. Sangat-sangat muda. Terlalu kecil malah. Teringat malam itu, seperti biasa aku mengajarkan tarian kepada sekelompok bocah kecil perempuan di halaman belakang. Mereka adalah anak-anak kaum pekerja kami. Setelah tidak sanggup lagi menari dari panggung ke panggung, aku dan Moksa mulai merintis usaha jamu tradisional. Modalnya tentu saja dari orangtuaku. Moksa, pria itu, tak punya pengaruh apa-apa dalam kesejahteraan hidupku. Saat menikah dengannya, dia cuma punya warisan rumah reyot dan tua. Lalu aku dan orangtuaku memperbaiki rumah itu agar menjadi makin besar dan bagus. Bahkan kami membeli tanah di sekitar rumah itu, untuk kegiatan produksi jamu. Orangtuaku memberikan hampir semua harta kekayaan mereka demi aku dan suamiku, Si Moksa itu. Mereka membeli hampir 1,5 hektar wilayah di sekitar rumah tua Moksa. Sebetulnya kami b
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

37: Harta Karun

Hendra menyingkirkan laptopnya, saat Madam Sesco memasuki ruangan kerjanya. Pria yang bergaya wanita itu, begitu luwes duduk di sofa biru sebelah meja kerja Hendra. "Eike sudah memikirkan hal indang ya, beib. Menurut eike, tinta masa lole dengan pinjaman duit yey. Eike bisa kasih lebih, lho. But, eike butuh gaun-gaun cantika ulala wow-wow yang yey kirim fotonya waktu itu. Gaun-gaun itu perfect! Jadi, bisakah eike belalang kupu-kupu itu semua harta karun di rumah tua sewaan Si Dena?" "Maksud Madam?""Yup, eike tahu itu baju orang. Tapi bisakah dibayar tunai? Sah! Sah! Begitu? Eike bisa bayar setengah M, untuk semua koleksi. Mehong kan? Diterima, hayuuu! Cukup bawa eike ke sana, terus pertemukan eike dengan yang punya rumah. Yakin cucok penawaran bergengsi indang, yes?"Hendra mengernyitkan dahi,"Tapi saya tak yakin, Madam.""Stt... jika semua harta karun dalam lemari itu bisa eike beli. Ada 50 juta buat yey, plus eike kreditin rumah agak bagusan untuk Dena dan anak-anak yey. But, pot
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

38: Dukun

GAYATRIApa yang kutakutkan, ternyata benar. Saat Marni mendadak demam esok hari sehingga tak bisa menari, kembali Moksa memanggil seorang anak perempuan untuk memijat kakinya di kamar. Kali ini, aku melepaskan selendangku, lalu mengikuti langkah gadis kecil itu. Dia bernama Nung Layu. Berumur 10 tahun, berambut pendek, dengan kulit kuning langsat. Matanya sipit, dengan hidung yang bangir. Orangtuanya sudah dua tahun bekerja di pabrik jamu kami. Nung tak punya saudara, dia anak semata wayang. Hobinya menari, meski tak seluwes Marni. Hari itu, aku melihat Nung menjerit-jerit di kasur tempatku tidur bersama Moksa. Lalu suamiku itu dengan buas menyumpal mulut mungil itu dengan celana dalamnya. Tubuh bocah kecil itu terguncang-guncang di ranjang dengan menakutkan, membuat dengkulku serasa lemas saat melihatnya. Aku berlari ke luar kamar, bahkan nyaris jatuh ke bawah tangga jika tidak diselamatkan Pak Mun. Pria berbaju hitam itu membimbingku untuk turun tangga, lalu duduk diam bersebela
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

39: Sengketa Tanah

Maria, masih mengenakan pakaian tidur saat Darren memintanya duduk di depan rumah. Mereka bercakap dengan halus, sambil memandangi Mercedes Benz G Class 6x6 yang parkir dengan manis di depan rumah tetangganya."Mobil yang mewah, pasti itu mobil bosnya Pak Hendra. Tapi apa urusannya dia berada di situ?" Tebak Maria."Mereka tidak sedang mengincar sesuatu kan, Mami? Apa mereka tahu sesuatu?" Darren melirik ibunya dengan sikap gelisah.Maria menggeleng,"Tak ada satupun yang bisa memiliki seluruh kawasan terkutuk ini. Termasuk Samiran yang cuma anak babu itu. Ini awalnya tanah Nenek moyang kita. Mereka merampasnya semua, dengan memanfaatkan kebodohan Si Marce dengan tipu daya Moksa untuk membeli tanah dengan harga sangat murah. Bertahun-tahun, Marce bertahan. Berharap bisa memperbaiki banyak kesalahan. Biar kita kini yang melanjutkan...""Asal tidak ada lagi korban, Mami. Aku tidak mau mati konyol seperti dulu."Maria memandang Darren, lalu membelai rambutnya dengan penuh kelembutan."Mam
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more

40: Ketagihan

Samiran tumbuh makin dewasa, lalu mengaku-ngaku menjadi pewaris rumah dan tanah tersebut. Dia pernah mencoba menempati rumah itu, tetapi anehnya, dia selalu terbangun dengan keadaan sedang tidur di halaman rumah. Membuatnya hanya bisa menggerogoti harta peninggalan di rumah itu, sebelum tinggal di rumah lain. Hal itu dia lakukan, usai Bapaknya Muntarso mati.Rumah itu pernah disewakan pada keluarga Mr Van der Mosch. Membuat masalah baru dalam hidup Marce, karena Austin terjerat hubungan terlarang dengan Minna. Ketika sisa anggota keluarga Van der Mosch kembali ke Belanda, pertikaian Marce berlanjut pada Samiran. Apalagi ketika memergoki Austin diam-diam tertangkap basah berusaha masuk ke rumah tua itu, karena berusaha mencari data surat-surat perjanjian lama antara Moksa dan Marce soal tanah.Konflik semakin meruncing, karena perbuatan Austin pada Minna, yang membuat keluarga Van der Mosch mendadak kembali ke Belanda usai kematian anaknya. Samiran dan Marce tak pernah akur. Itu juga y
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more
PREV
123456
...
18
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status