Atikah tampak terduduk lemas di lantai, dia mulai menangis. Astari mendekatinya, membujuknya untuk tidak larut dengan emosi. Atikah akhirnya lelah, dia tersungkur tak berdaya. Meski masih terisak dan air mata membanjir, dia tidak menjerit lagi. Astari memandangi suaminya yang sibuk menelepon Yusuf, sudah sesore ini nasi belum datang. Roti, biskuit dan minuman sudah nyaris habis. Rasa lapar, belum disembuhkan juga oleh nasi, mana di rumah ini malah banyak orang yang pada sibuk bertarung. "Order makanan aja, Mas! Pasti pada lapar ini," kata Astari."Sudah, tadi order lewat ojek online. Sejak jam 3, waktu Yusuf belum datang-datang juga ...""Lalu?""Tak ada kabar lanjutan juga ojeknya!""Cancel sepihak?""Sudah terkirim laporannya. Nih... aneh nggak?"Astari bangkit memeriksa ponsel suaminya, lalu bergegas ke jendela. Membuka tirai, dan tak melihat apapun kecuali mobil mereka dan motor Zulfan yang mulai diliputi kabut. Ke mana mobil yang tadi dibawa Hendra, apakah sopir dan perawat itu
Terakhir Diperbarui : 2024-12-26 Baca selengkapnya