Home / Horor / Bisikan Tengah Malam / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Bisikan Tengah Malam: Chapter 141 - Chapter 150

179 Chapters

141: Tangisan Maria

Karel sesaat memandangi Kiki dan kedua staf Humas itu dengan tajam. Dia butuh waktu untuk menjelaskan. "Secara kebetulan," lanjutnya. "Satu hari sebelum menghilangnya Mbak Centini, ada petugas polisi di Kapolsek yang dipimpin Pak Sangiran, masih mengingat wajah wanita dalam video ini, yang mereka katakan sebagai 'keluarga Kapolsek yang terganggu jiwa dan ngamuk di Polsek'. Lalu dibawa Si Kapolsek pergi dengan mobil dinasnya dalam kondisi tangan terborgol dan mulut dilakban...""Oh, Tuhan!" Kiki dan kedua stafnya kompak berteriak sambil menutup mulut mereka. Karel menghela nafas dan langsung bangkit dari duduknya. "Saya akan melaporkan kasus ini ke Polda, dan saya berharap pihak Rajawali Air dapat turut membantu saya untuk itu. Kapolsek Sangiran saya perkirakan juga sudah berusaha membunuh Ibu Inoy, klien saya, karena beliau memiliki video-video ini sebagai barang bukti..."***Julianna tertegun di hadapan wanita tua itu. Sejak pagi dia datang ke rumah besar tersebut, malah Maria di
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more

142: RSJ Karsa Menuri

Hendra menikmati fasilitas VIP di rumah sakit, karena si pedangdut kontroversial itu. Rasanya dia ingin tinggal lebih lama, namun Doza Fahmi memintanya segera keluar dari tempat itu. Lagi pula dia telah mulai sembuh dan juga sudah lepas dari jeratan tersangka. "Nanti disewakan Alya Dildo sebuah apartemen," kata Doza Fahmi."Bagus nggak tempatnya? Kok sewa sih, kenapa nggak dibelikan saja?""Waduh, bacot... awas aja mati lu!" Keluh Doza Fahmi dalam hati, saat mendorong kursi roda Hendra di sepanjang koridor rumah sakit. Pria itu mengaku burungnya masih sakit, jadi dia juga minta perawat khusus yang bisa mengurus dan menjaganya kelak di apartemen.Tingkah Hendra memang semakin menyebalkan dan menjijikkan. Seperti lupa dengan segala masalah hidup sebelumnya, dia malah semakin kacau dan berulah saja. Merasa dirinya dibutuhkan Alya Dildo untuk membunuh karakter Sesco, Hendra semakin pongah. Dari hari ke hari, dia terus menekan banyak permintaan kepada Alya Dildo melalui Doza Fahmi."Tingg
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

143: Zulfan

Zulfan langsung bangkit. Dia bergegas mendekati foto itu satu persatu. Mendadak darahnya mendidih. Masih terkenang rasanya, peristiwa 15 tahun lalu. Saat kakak sulung yang paling dibanggakan keluarga, malah menghabisi dirinya dengan tergantung di kamarnya. Usia Zulfan juga baru 15 tahun saat itu, masih SMA. Bersama kedua orangtuanya, dan dua kakaknya yang lain, mereka histeris saat menurunkan tubuh Emilia yang sudah dingin kaku dengan lidah terjulur.Emilia adalah satu-satunya anak perempuan dalam keluarga. Menjadi seorang Dokter adalah pilihannya, termasuk untuk memutuskan melanjutkan ke bidang spesialis kejiwaan. Dia berusia sekitar 36 saat itu, dan belum juga menikah. Wajahnya memang tidak cantik, mungkin itu pula yang membuatnya sulit menemukan jodoh, meski dia sudah bergelar dokter sekalipun.Siapa yang menyangka, jika hidupnya harus usai dengan cara sesedih itu. Tertangkap basah saat sedang ganas bercinta dengan seorang pasiennya. Betapa memalukannya kasus itu. Meski pihak RSJ
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

144: Manipulator

Terakhir kali yang Zulfan dengar, Centini melaporkan pacarnya itu ke kantor polisi karena sering ringan tangan. Zulfan sempat mengunjungi Centini di rumah sakit, pasca babak belur dihajar pacarnya. Tapi wanita terlihat tidak suka diperhatikan Zulfan lagi."Jangan dekati aku, Mas Zulfan. Jika pun yang tersisa di muka bumi ini cuma satu pria yaitu kamu, aku juga tak akan memilih pria yang banyak tanggungan sepertimu!" Kata Centini tajam, membuat Zulfan putus harapan.Bertahun-tahun tak mendengar kabar Centini, kini sosial media malah heboh dengan kasus menghilangnya wanita itu. Zulfan berpikir, mungkin bekas pacarnya yang brutal itu masih dendam, jadi saat keluar dari penjara... bisa saja dia menculiknya? Meski lama tak bertemu, mendapat kabar mantan terindah menghilang begini, siapa yang tidak jadi sedih?"Kamu mengenalnya, Zulfan?"Zulfan menoleh, Julianna berdiri di sebelahnya, ikut memandangi foto-foto Austin."Jika benar dia Austin, kakak saya juga hamil dan bunuh diri gara-gara di
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

145: Lepas

X kita nih, beri pengarahan..." kata Aris Setyo, sambil menandatangani beberapa berkas."Siap, Dan!" Sahut Himawan."Himawan, saya ingin bertanya soal kasus yang lagi ramai sekarang. Soal Pramugari Rajawali Air yang menghilang""Centini, Dan?"Aris Setyo mengangguk, sambil menyerahkan kembali berkas-berkas yang telah ditandatanganinya."Saya tahu kalau soal Centini itu, Dan. Dulu, sekitar dua tahun lalu dia pernah melaporkan pacarnya yang brutal di Polsek ini. Dipenjara itu dulu pacarnya, mungkin sudah bebas sekarang. Sudah lama itu. Tapi saya curiga, itu mungkin dia diculik pacarnya yang ingin balas dendam. Cuma dugaan sih, Dan!""Bisa nanti saya lihat arsip kasusnya?""Siap, Dan!""Himawan, pada saat kasus saudara perempuan Kapolsek ngamuk di Polsek ini, apakah kamu ada di lokasi kejadian?""Oh...cerita soal saudara Kapolsek yang terganggu jiwa itu, Dan? Saya cuma denger ceritanya saja. Waktu itu saya sedang ke SMK, Dan. Pengarahan kasus bahaya narkoba di lingkup pelajar..."Aris Se
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

146: Reuni

Prana tak bisa lagi bicara, hatinya betul-betul lelah. Baru saja keluar dari rumah itu, dia sudah disambut pertengkaran antara Hendra dan seorang wanita, yang kata Astari kemudian ternyata mertuanya. Syahreza, Julianna dan Zulfan juga tak bersuara. Terpana memandangi tontonan gratis tersebut. "Dasar nenek tua peyot, masih saja mengejarku sampai ke sini. Kau pikir aku mau padamu? Kalau kau tidak menggodaku, mana sudi aku!" Teriak Hendra yang kini telah duduk di kursi roda."Hei, kamu Hendra! Hati-hati bicaramu, ya. Aku cuma minta kunci rumah untuk mengambil barang-barangku yang ada di rumahmu. Kalau Lolita tidak memberi alamat ini, aku juga tidak tahu harus mencarimu dimana lagi," sahut Atikah."Alasan, pergi kau! Najis!""Kurang ajar, kau yang najis!"Keduanya terus saling melemparkan makian, sampai para penonton di sekitarnya merasa bosan. Tetapi ketika Prana sudah meminta Astari untuk masuk ke mobil, Hendra malah kencang berteriak."Heh, Mas! Mana itu Si Dena keparat?"Prana menole
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

147: Klinik Aborsi

Prana mengernyitkan dahinya, dia sebetulnya masih penasaran dengan kalimat Julianna saat mereka masih berada di ruangan bawah tanah. Siapa sesungguhnya orang yang diduga Julianna, sebagai dalang dari segala masalah di rumah ini? "Sudah pukul 2 siang, sebentar lagi kita akan menggelar ritual Hoom Pim Pah, yang kata Pak Samiran wajib dilakukan. Dan ruangan ini, setidaknya satu dari kita telah saling mengenal, atau ada urusannya dengan rumah ini..." terdengar suara Prana, membuat mereka saling memandang satu sama lain."Kecuali dia!" Gerutu Hendra, sambil menunjuk Atikah dan meludah."Emang ibu ini siapa?" Tanya Dena."Mertuanya," sahut Astari."Bekas mertua!" Tegas Hendra.Dena mendadak tertawa,"Jadi ini Ibunya Lolita yang membuatmu kelojotan, sampai nyaris di penjara?"Hendra melengos,"Bersyukurlah aku bebas. Karena aku tak bersalah. Wanita tua liar itu yang menggodaku. Dia sama seperti Lolita, binal! Perusak rumah tangga orang!""Dan kau?" Dena mencibir ke arah Hendra. "Kau tak perna
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

148: Terjebak Bunda Ratu

Hujan masih deras, seorang wanita yang membawa payung besar, tampak terhuyung-huyung keluar dari rumah sebelah."Bu Maria?" Prana menyapa bingung."Darren belum kembali, Pak. Hilang dalam rumah itu..." kata Maria dengan lemas."Sudah kami cari, Bu. Tapi Darren tidak ada," kata Prana, sambil membantu wanita tua itu untuk meletakkan payung, dan memasuki rumah. Prana sempat melirik mobil hitam yang tepat berada di depan rumah, tampak sopir dan perawat Hendra masih terlihat sibuk ngobrol di dalamnya.Kehadiran Maria, membuat formasi "reuni" di rumah itu seakan lengkap sudah. Astari dan Julianna bergegas membantu Maria untuk duduk, wanita itu tampak begitu lahap makan, ketika disodori minuman dan roti."Dari semalam saya gelisah mencari Darren. Dia hilang di rumah ini..." kata Maria, dengan mulut penuh roti. "Kenapa dia masuk ke sini?"Maria nyaris tersedak mendengar pertanyaan itu, dia memandangi Dena yang kini memilih duduk tepat di sebelah Aurora yang tidak lagi dipangku Astari."Oh...
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

149: Gayatri Merayu Austin

Samiran, memejamkan matanya. Dia teringat akan peristiwa puluhan tahun silam. Saat Moksa sedang sibuk di pabrik jamu dibantu Muntarso, dan kedua anaknya Kalungga dan Turangga sedang tidak ada di rumah. Hujan begitu deras, namun Samiran melihat sosok itu menyelinap dari pintu lain. Berharap akan dibagi sekantung permen seperti biasa, namun "Kakak yang Baik Hati" itu malah berkelebat ke ruangan lantai dasar. Langkah kakinya yang panjang itu tampak begitu cepat, membuat Samiran lamban mengejarnya. Namun apa yang harus dikejar? Suara nafas yang begitu ganas memburu, terdengar dari tangga. Menakutkan. Jeritan dan lenguhan nakal begitu memekakkan telinga. Samiran mundur, duduk diam di dapur, dengan tubuh berkeringat takut.Hampir satu jam menanti, baru kemudian dirasakannya ada tangan seseorang yang tiba-tiba menyentuh pundaknya dengan lembut."Ini permenmu," kata Austin, sambil mengeluarkan beberapa butir permen dari saku celananya yang resletingnya masih tampak terbuka. Memperlihatkan d
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

150: Lolita Mati

Cerita Samiran, membuat semua orang yang berada di rumah itu jadi membisu. Sulit bersuara."Austin itu terganggu jiwa, dan ada masalah dengan hal seksual..." terdengar suara Samiran, seperti menyimpulkan semua cerita panjang lebarnya."Lalu, apa penyebabnya dia sampai tidak bisa tua?" Tanya Julianna."Mungkin... ini mungkin ya... efek dia jatuh itu, merusak sel syaraf, termasuk sel pertumbuhannya. Tubuhnya tidak mengalami perkembangan, dan terhenti cuma sampai usia terakhir dia mengalami peristiwa musibah jatuh tersebut. Usianya pas jatuh itu 15 tahun kan? Ini yang dinamakan "kepencet" tombol awet muda. Sesuatu yang dijabarkan dan masih terus coba dikuak oleh ilmuwan, " sahut Prana."Bisa begitu?" Julianna mengernyitkan dahi, dia merasa ragu."Ini cuma dugaan. Saya pernah baca kasus seorang balita yang tubuhnya tidak sengaja ditimpa Kakaknya, tubuhnya anak itu jadinya tidak pernah besar. Meski usia bertambah, tapi tubuhnya tetap saja seperti balita. Meski kemudian dia jadi selalu saki
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more
PREV
1
...
131415161718
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status