Semua Bab Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket: Bab 161 - Bab 170

208 Bab

Bab 161 : Menonjol

“Ish.. gak usah kali Jo pake dijelasin segala kita mau nikah. Kan malu!” gerutu Rachel saat mereka keluar dari ruang terapi dan sedang berada di apotik, menunggu obat yang diresepkan. “Loh, harus dong Chel! Masak iya kamu nikah tapi calon suamimu cacat gini.” “Hush.. jangan bilang gitu! Kamu gak cacat, tapi sedang kurang baik. Dalam waktu dekat juga pasti sembuh tangannya,” balas Rachel dengan tatapan tak suka. Jonathan menghela nafas panjang. “Dengan kondisi tangan gue seperti ini, kira-kira masih bisa gak ya gue main basket?” gumam Jonathan dengan tatapan menerawang. Rachel berpaling menatap ke samping. Terlihat raut wajah Jonathan yang muram dengan pandangan kosong. Diraihnya tangan Jonathan, lalu menautkan dengan tangannya. “Gue yakin lu bisa sembuh, dan tangan lu akan kembali kayak dulu!” tegas Rachel untuk menyemangati. Mendadak suasana hening, Jo tak lagi berucap. Tenggelam dalam pikirannya sendiri. Rachel merasa iba melihat raut wajah Jo yang murung. Walau bagaimanapun
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-03
Baca selengkapnya

Bab 162 : Program Hamil?

Mendengar namanya dipanggil, Rachel pun menghentikan langkah dan melihat ke sumber suara. Terlihat sahabatnya Mila yang berdiri tak jauh, tengah melangkah ke arah mereka. “Mila?” Raut wajah Rachel berbinar ketika melihat sahabat yang sudah berhari-hari tak bertemu. “Chel, gue seneng deh akhirnya bisa lihat elu!” Mila memeluk Rachel dengan perasaan senang. Lalu tatapannya tertuju pada pemuda yang berdiri di belakang Rachel. “Jo? Apa kab.. loh tangan lu kenapa?” tanya Mila yang terkejut melihat kondisi tangan kanan Jonathan yang tergantung. “Hey Mil, apa kabar? Sendirian aja?” sambut Jonathan dengan senyum merekah. Dia bahkan tak menjawab pertanyaan Mila. “Gue baik. Kalian gimana? Udah lama gue gak denger kabar kalian, dan Jo tangan lu kok bisa..” “Gue jatuh dari motor, Mil. Tapi tenang aja kondisinya gak parah kok!” pungkas Jonathan menenangkan. Lalu melihat ke sekeliling Mila, “eh mana si Ray, lu gak bareng dia?” Kini wajah Mila berubah sendu ketika mendengar nama Rayjendra. “
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-04
Baca selengkapnya

Bab 163 : Sikap Tegas Jonathan

Astaga, entah apa yang membuat Jonathan kesal ketika melihat sosok gadis yang ingin dihindarinya itu. Tanpa sungkan, Aluna bergerak menghampiri mobil mereka. Wajahnya tampak riang ketika melihat sosok pemuda yang pernah menjadi mantan kekasihnya dulu. “Kebetulan banget ya kita ketemu Chel,” ucap Aluna ketika langkahnya tiba di depan Rachel. Rachel membalas sapaan Aluna dengan senyum simpul, sementara Jonathan tak berniat menyambut gadis menyebalkan itu. Memilih untuk segera memasuki mobil. “Habis belanja?” tanya Aluna lagi sembari melirik ke arah Jonathan yang sama sekali tak melihat ke arahnya. “Hum, kita belanja. Lu sendiri mau belanja?” tanya Rachel balik. Melihat arah kedatangan Aluna dari arah pintu masuk, tentu Rachel mengira jika gadis itu baru datang. “Tadinya, tapi barusan mama telepon katanya gak usah belanja,” jelas Aluna. Entah benar ataupun tidak, yang jelas sikap Aluna yang ingin mendekati Jo begitu kentara. “Sayang, ayo masuk!” Suara Jonathan terdengar, membuat ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-04
Baca selengkapnya

Bab 164 : Terasa Berbeda

“Ngapain sih ke dapur Jo, gue kan udah bilang tunggu aja di kamar,” ujar Rachel melangkah ke arah Jonathan dan mengambil barang yang dia inginkan.“Gue bosen di kamar sendirian. Makanya gue ikut sini, mau bantu lu masak,” jawab Jonathan seraya melirik ke wajan penggorengan, melihat menu masakan yang tengah Rachel buat. “Humm.. wangi, pasti enak rasa masakan calon istri gue. Jadi gak sabar cobain masakan lu.”Rachel tak menjawab, segera menyelesaikan pekerjaannya. Memberi tambahan bumbu lalu mengaduk sayur yang sudah hampir matang.“Mau coba?” tanya Rachel sembari menoleh ke arah Jonathan yang sudah berdiri di sampingnya.Jonathan mengangguk penuh antusias, garis bibirnya melengkung sempurna.Rachel mengambil sendok dan mengambil sedikit masakan. Meniupnya beberapa kali sebelum mengarahkannya langsung ke mulut Jonathan.“Gimana enak gak?” tanya Rachel meminta pendapat. “Gue tahu pasti masakan ini gak seenak masakannya nenek, tapi..”“Enak kok, gak kalah sama masakan nenek. Serius, gak
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-05
Baca selengkapnya

Bab 165 : Rasa Penyesalan

Jonathan segera beranjak dan melangkah ke arah pintu.“Mami?” ucap Jonathan kala melihat sosok Debora di sana. Sebelumnya dia mengira jika yang datang adalah asisten rumah tangga.“Mami denger dari asisten, Rachel terkena minyak panas ya?” tanya Debora dengan raut wajah khawatir.“Mami baru datang?” Jonathan mengabaikan pertanyaan Debora, justru penasaran akan kehadiran maminya yang pulang lebih awal.“Iya, kenapa memangnya kalau mami baru datang?” Debora merangsek masuk ke dalam kamar, melewati putranya yang masih berdiri menghalangi pintu.Debora segera menghampiri calon menantunya untuk melihat langsung keadaan Rachel.“Gimana Rachel? Apa sudah diobati? Apa perlu ke rumah sakit?” tanya Debora memindai pandangannya pada tubuh gadis yang duduk dengan wajah memerah itu.Rachel menggeleng pelan, “gak usah Tante. Barusan sudah Jo yang obatin,” jawabnya dengan senyum yang terlihat kaku.Debora beralih menatap ke belakang, melihat pada putranya yang sudah berdiri di belakangnya.“Jo, lain
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-06
Baca selengkapnya

Bab 166 : Mengacuhkan Jonathan

“Siang nanti, papa ada perjalanan keluar kota. Mungkin sepulang kamu sekolah nanti, kamu sudah gak lihat papa.” “Sendiri atau sama mama?” “Sendiri, nak. Biarkan mamamu istirahat di rumah. Kamu juga, tolong jaga diri baik-baik di rumah. Papa titip mama sama nenek ya. Kalau ada apa-apa bisa telepon papa. Dan jika papa sedang sibuk gak bisa terima panggilan, kamu bisa minta tolong Jonathan atau papanya.” “Berapa hari, Pa?” tanya Rachel lagi. “Kemungkinan tercepat tiga hari, dan paling lambat lima hari papa sudah kembali,” jelas Jacob sembari mengusap lembut puncak kepala Rachel penuh kasih sayang. Rachel mengangguk dan tersenyum. Perasaannya yang campur aduk dari semalam, kini mulai menghangat setelah mendapatkan perhatian ayahnya. “Bagaimana hubunganmu dan Jonathan, hum? Apa kalian sudah saling mencintai?” tanya Jacob sesekali menoleh ke arah putrinya untuk melihat respon Rachel. Terlihat Rachel menghela nafas panjang sebelum menjawab, “kami sudah lebih dekat dan saling mengenal.”
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-07
Baca selengkapnya

Bab 167 : Jejak Langkah Masa Depan

Mila kini berada di antara sepasang kekasih yang tengah bersitegang. Dia pun bingung harus bagaimana. Kembali menatap Jonathan untuk meminta pendapat. “Hum, gak masalah. Gue bisa tunggu sampai nanti pulang sekolah aja,” ucap Jonathan seraya mengulas senyum pada Rachel dan Mila. Lalu segera melangkah menuju bangku belakang. Kini Mila tak tahan lagi untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi antara sahabatnya dan si Kapten Basket itu. “Chel, ada apa sih? Apa yang sebenarnya terjadi? Cerita deh sama gue!” tanya Mila berbisik dengan raut penasaran. Padahal di depan kelas, ketua kelas tengah mengajak teman-temannya untuk berdiskusi tentang pertunjukan pentas seni. Rachel hanya melirik Mila sekilas, lalu kembali fokus ke depan. “Gak ada apa-apa, Mil. Lu yang harusnya cerita ke gue, kok bisa putus sih dari Ray?” Mila menoleh ke bangku belakang untuk mencari sosok Ray. Namun tak melihat keberadaan pemuda itu. Mila pun menghela nafas lega. Kembali menatap ke arah Rachel. “Ray seling
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-07
Baca selengkapnya

Bab 168 : Pengumuman Kelulusan

“Nanti pulang sekolah kita barengan ya. Please, jangan marah lagi!” Ucapan terakhir Jonathan saat di kantin tadi, begitu terngiang di dalam otak Rachel. Rasa kesal yang tersisa pun mulai terkikis. Ketika kembali ke kelas, Rachel tak melihat pemuda itu di bangku belakang. Mungkin saja Jonathan sudah kembali ke kelas 12A. Ada sedikit rasa kehilangan dalam hati Rachel karena tak bisa satu kelas lagi dengan Jonathan. Saat di kelas, acara perencanaan pun dilanjutkan kembali. Rio memilih beberapa temannya untuk menjadi pemeran dalam drama musikal. Rachel pun ikut terlibat. Jika Mila memilih untuk menunjukkan bakatnya menari, beda halnya dengan Rachel yang tak menyukai musik ataupun tarian. “Chel, mending lu aja yang jadi pemeran utamanya!” celetuk Alisha. “Hah? Kok gue? Gue gak bisa..” “Lagian pas kok karakter pemain utamanya sama elu. Ayolah Chel terima aja!” timpal Mila yang ikut mendukung. “Ta-tapi gue kan..” Rachel masih berpikir untuk mencari alasan yang tepat untuk menolak. “Ud
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-08
Baca selengkapnya

Bab 169 : Euforia Kelulusan

Rachel berjinjit seraya memanjangkan lehernya untuk berusaha melihat ke depan. Bukannya tak mempercayai ucapan Jonathan, namun dia belum lega jika tak melihatnya secara langsung. Saat tengah berusaha, tiba-tiba Jonathan menunduk dan tangan kirinya melingkari kedua paha Rachel dari belakang. Ketika hendak protes, pemuda itu justru mengangkat tubuh Rachel, menggendong dengan satu tangannya. Rachel yang sangat terkejut sontak melingkarkan lengan kanannya di pundak Jonathan. “J-jo turunin..” “Lu mau lihat langsung, kan? Gue cuma bantu lu biar bisa lihat!” “Ta-tapi.. malu kan dilihat yang lain,” ucap Rachel setengah berbisik dengan wajah yang mulai memerah. Melihat pada beberapa teman-teman sekelasnya yang begitu terkejut melihat ke arahnya. Memang di posisinya yang sekarang, Rachel bisa dengan jelas melihat ke arah mading. “Ciye, pasangan baru nih!” Terdengar salah satu suara siswa yang berdiri di samping mereka. “Ah.. sweet benget sih kalian! Bikin gue ngiri,” timpal Mila yang tam
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-09
Baca selengkapnya

Bab 170 : Aksi Konvoi

Jonathan menarik Rachel menjauh dari perkumpulan teman-temannya. Membawa ke tempat yang lebih sepi.“Ada apa, Jo? Ada yang sakit?” tanya Rachel dengan dahi mengerut. Arah pandangnya tertuju pada tangan kanan Jonathan yang tertutup kain penyangga lengan. Kain hitam yang sudah terkena cat semprot warna-warni.Sama halnya dengan keadaan baju seragam Jonathan yang sudah dipenuhi oleh coretan spidol dan cat warna-warni di segala sisi.Jonathan mengulas senyum tipis, tak langsung menjawab pertanyaan Rachel. Pertanyaan singkat dari sang kekasih yang terdengar seperti sebuah perhatian.Tangan Jonathan terulur mengusap pipi Rachel. Tepatnya di bagian yang terkena cat semprot. Membuat gadis itu tertegun dan menegakkan pandangannya ke depan. Membalas tatapan Jonathan yang terlihat begitu lembut.Jonathan menarik tangannya kembali. Berusaha melepaskan tali penyangga lengan yang melekat di pundak kirinya.“Jo, ngapain? Kok dilepas?” tanya Rachel sedikit terkejut. Tangannya menahan tangan kiri Jo,
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-10
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1516171819
...
21
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status