Semua Bab Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket: Bab 131 - Bab 140

209 Bab

Bab 131 : Dasar Otak Mesum!

Mata Rachel terbelalak mendengar ucapan Jonathan yang sangat frontal. Sontak dia memalingkan wajahnya hingga terlepas dari tangan Jonathan.“Dasar mesum!” ucapnya ketus.“Tapi lu suka, kan?” goda Jonathan sembari mengulum senyum.“Ih.. gue gak suka sama cowok mesum ya!” balas Rachel dengan bibir mengerucut.Garis bibir Jonathan semakin melengkung, melihat pada wajah Rachel yang semakin hari terlihat cantik dan menggemaskan.Dia masih tak menyangka, jika akan memiliki perasaan sayang pada gadis berkacamata tebal, yang pernah dijadikan bahan ejekan. Namun justru sekarang Jonathan yang tergila-gila.Tatapan Jonathan beralih pada tangan Rachel yang masih berada dalam genggamannya. Meskipun bibir Rachel mengucap tidak suka, namun gadis itu tak menolak perlakuannya. Sungguh menggemaskan bukan?“Chel..” panggil Jonathan dengan suara lembut.Rachel hanya menggerakkan netranya ke samping tanpa mengubah arah pandangnya.“Dua hari lagi, hari spesial buat gue. Nanti gue mau ngajak lu jalan-jalan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-04
Baca selengkapnya

Bab 132 : Aneh-aneh

Kring!Suara ponsel Jonathan berdering, membuat keduanya berpaling menatap ke sumber suara.“Pasti papa yang nelpon,” tebak Rachel sembari mendorong dada Jonathan yang menghalanginya.Dia pun segera melangkah untuk memeriksa. Namun sebelum tiba di tempat, suara ponsel berhenti.Rachel melirik pada layar ponsel yang masih menyala. Terlihat panggilan tak terjawab dari nenek Maria.“Papa Jacob?” tanya Jonathan yang sudah berdiri di belakang Rachel. Memanjangkan lehernya untuk melihat ke arah ponsel melalui pundak kiri Rachel. Akan tetapi layar ponsel sudah berubah gelap.Jonathan mengulurkan tangan kanannya, sengaja membuat posisi Rachel terhimpit.“Ih.. ngapain deket-deket sih Jo? Jauhin dikit!” ucap Rachel ketus sembari menyilangkan kedua tangannya di depan dada.“Awas aja, nanti gue bakal bikin lu gak bisa jauh dari gue!” balas Jonathan. Setelah meraih ponselnya, gadis itu sengaja mendorong tubuhnya ke belakang.“Coba aja kalau bisa!” tantang Rachel yang kini sudah berhasil lolos dari
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-05
Baca selengkapnya

Bab 133 : Mingky?

Pandangan Jonathan mengikuti langkah Rachel, salah satu alisnya terangkat. “Mau kemana, Beb?” panggil Jonathan sembari mengusap rambut basahnya dengan handuk kecil. “Lu mau ganti baju, kan? Mending gue tunggu di luar,” jawab Rachel tanpa berani memandang ke belakang. Tangan kanannya masih mencengkram handle pintu. “Tunggu aja di dalam, ngapain di luar?” “Jo, mana lu taruh cardlock?” tanya Rachel tak mengindahkan ucapan Jonathan. “Tuh, di samping pintu.” Jonathan melempar handuk basahnya ke atas meja. Lalu melangkah ke arah pintu. Tanpa menunggu lama, Rachel segera meraih kartu persegi itu dan hendak membuka pintu. Namun kembali ditahan oleh tangan Jonathan. “Mau kemana? Tungguin gue! Nanti kita turun barengan. Gue takut lu hilang lagi,” ucap Jonathan. “Ta-tapi Jo, lu telanjang..” “Gue bisa ganti di kamar mandi. Udah, lu tungguin gue di sini aja!” Jonathan menutup kembali pintu yang sudah setengah terbuka. Lalu mengambil kartu dari tangan Rachel, mengembalikan ke tempat semula.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-06
Baca selengkapnya

Bab 134 : Ponsel Rachel Ditemukan

Bu Lastri? Ada hal apa yang membuat wali kelasnya itu menelpon? Jonathan tampak berpikir, menoleh ke arah Rachel seakan meminta pendapat.“Angkat aja, Jo! Siapa tahu ada hal penting!” saran Rachel.Akhirnya Jonathan menerima panggilan itu.“Halo, selamat pagi Bu? Ada apa?” tanya Jonathan setelah panggilan terhubung.Dia pun tampak serius mendengar ucapan orang dari seberang sana. Tatapannya masih tertuju pada Rachel yang wajahnya tampak penasaran, karena Jonathan sengaja tak mengaktifkan mode loudspeaker.“Apa Ibu sudah tanya padanya, tentang alasan mengapa ponsel Rachel ada di tasnya?” ucap Jonathan dengan raut wajah serius.Dia kembali terdiam, mendengar penuturan guru wali kelasnya. Sementara itu, Rachel sedikit terkejut kala mendengar ucapan Jonathan. Benarkah ponsel miliknya sudah ditemukan?Ingin bertanya karena penasaran, siapa orang yang sudah mengambil ponselnya. Namun urung Rachel lakukan, takut mengganggu pembicaraan Jonathan dengan Bu Lastri.“Tolong Bu, jangan percaya sam
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-07
Baca selengkapnya

Bab 135 : Hari Spesial?

“Papi sudah menemukan supir itu. Dia sudah ada di kantor polisi untuk dimintai keterangan. Dan mengenai tukang kebun di sekolahmu, papi juga sudah meminta keterangannya. Papi sudah berhasil membuat dia mengakui perbuatannya. Dan memang benar apa katamu, anak Jeremy yang menyuruhnya.” Mendengar penjelasan Nicholas yang panjang lebar, tentu membuat Debora begitu penasaran. Selama ini suaminya itu tidak pernah bercerita secara rinci permasalahan yang terjadi. Bahkan dia juga belum tahu siapa pelaku kejahatan terhadap calon menantunya. Namun ketika mendengar nama Jeremy, sontak membuatnya terkejut. Mencoba untuk menerka-nerka sendiri dalam hati. Sementara itu Jonathan hanya diam, wajahnya tak memperlihatkan keterkejutan sama seperti maminya. Karena dia sudah tahu, dan berharap papinya bisa bertindak sesuai dengan harapannya. “Berikan papi waktu untuk menyelesaikan masalah ini. Papi pastikan gadis itu akan mendapatkan sanksi yang setimpal,” lanjut Nicholas lagi. Tanpa menunggu respon
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-08
Baca selengkapnya

Bab 136 : Kejar-kejaran

Rachel terperanjat saat kedua matanya tertutup oleh telapak tangan besar seseorang.Namun ketika indera penciumannya mengendus wangi maskulin yang tak asing, bibirnya pun berucap, “Jonathan!?”.Tangan Rachel meraih telapak tangan besar yang menutup kedua matanya. Berusaha menyingkirkan tangan itu dari pandangannya.Jonathan mendesah pelan, “ih curang! Kok tahu sih?”Bukannya menjawab, mata Rachel justru terbelalak melihat buket mawar putih dengan ukuran cukup besar di hadapannya.Jonathan beralih ke depan Rachel, duduk berjongkok dengan mempertahankan buket itu di depan kekasihnya.Mata Rachel tak berkedip, memandang ke arah buket dan wajah Jonathan secara bergantian.“Apa ini?” tanyanya dengan raut bingung.“Lu gak lihat? Bungalah, apalagi coba!” ujar Jonathan sembari mengulas senyum manis. Ketika dilihatnya Rachel hanya bengong tak menyambut bunga pemberiannya, Jonathan pun kembali berucap, “buat kamu, Chel! Kamu suka gak?” ucapnya lagi, kini dengan nada yang lebih lembut.Apapun ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-09
Baca selengkapnya

Bab 137 : Dingin, Tapi Apa Serunya?

“Nih..!” Jonathan menyodorkan sebuah kertas putih yang terlipat pada Rachel. Dahi Rachel semakin mengerut dalam, “apa ini, Jo?” tanyanya penasaran. “Daftar acara kita hari ini,” jawab Jonathan mengulas senyum. “Coba kamu buka!” pintanya dengan lembut. Pandangan Rachel kembali beralih pada kertas yang sudah berada dalam genggamannya. Membuka lipatan itu, lalu mulai membaca dalam hati dengan mata memicing. Ada lima poin yang Jonathan tulis tentang kegiatan yang dia ingin lakukan bersama Rachel. “Kamu udah mandi, kan? Kita mulai dari yang pertama.” Jonathan beranjak berdiri, lalu meraih tangan Rachel dan menariknya pergi. “Ta-tapi Jo, gue belum bilang ke nenek kalau..” “Sekarang kita ijin ke nenek! Ayo tunjukin dimana kamar nenek!” pinta Jonathan memotong ucapan Rachel. Rachel pun memberitahu dimana kamar neneknya. Saat melewati dapur, Jonathan mengambil satu buket bunga warna merah yang besarnya hampir sama dengan buket bunga putih. “Bik, nanti tolong titip bunga merah mudanya u
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-10
Baca selengkapnya

Bab 138 : Ice Rink

“Beb, udah pernah belum main di tempat ini?” tanya Jonathan sebelum memesan tiket.Rachel menggelengkan kepala sebagai jawaban. Ingin rasanya menolak ajakan Jonathan. Namun tak ada satupun kata terucap di bibirnya. Batinnya berperang, antara menolak atau menerima ajakan Jonathan demi untuk menyenangkan hatinya di hari spesial.Begitu banyak pasangan muda menikmati berseluncur di atas ice rink. Bahkan ada sepasang kekasih yang seperti tengah melakukan aksi. Dan bisa dipastikan jika mereka sudah ahli. Lalu bagaimana dengan Rachel sendiri? Sungguh tak pernah muncul dalam bayangannya, Jonathan akan mengajaknya melakukan permainan yang cukup ekstrim menurutnya.“Jo, apa gak lebih baik kita..”“Ayo, kita pesan tiket!” pungkas Jonathan sembari menarik tangan Rachel dan membawanya ke loket pemesanan tiket.“Jo, gue gak pernah main ini. Gue takut..”“Jatuh? Kan ada gue?! Tenang aja Beb,” potong Jonathan lagi, mengulas senyum sembari menepuk lembut pundak Rachel, berusaha menghapus keraguan di
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-12
Baca selengkapnya

Bab 139 : Baju Seksi

Rachel menarik ujung baju Jonathan, lalu berjinjit mendekatkan bibirnya ke depan telinga Jonathan.“Jo, apaan sih! Gue gak suka pakai baju seksi!” bisik Rachel seraya mendesah kesal.“Loh, sesuai dengan permintaan kamu, kan? Bukannya kamu yang suruh aku buat pilihin?” jawab Jonathan sembari mengerlingkan satu matanya.“Tapi..”“Silahkan ini beberapa pilihan yang saya rekomendasikan untuk anda. Mungkin nona bisa mencobanya dulu?!” ucap staff wanita sembari menyodorkan dua potong baju berwarna hitam pada Rachel.Mata Rachel semakin membulat ketika melihat dua dress mini tanpa lengan. Hanya dengan melihatnya saja, bisa dipastikan jika Rachel tak akan nyaman memakainya.Namun sebelum Rachel sempat menolak, Jonathan justru meraih baju itu. Memperhatikan dengan seksama satu dress yang memang terlihat seksi.“Gak ada salahnya mencoba, kan?” tanya Jonathan sembari menyodorkan baju itu pada Rachel.“Kita ini mau dinner, Jo. Bukan ke klub!” tegas Rachel menolak. Segera meraih baju itu, lalu men
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-13
Baca selengkapnya

Bab 140 : Makan Siang Romantis?

Mendengar nama Jonathan dipanggil, sontak membuat keduanya menoleh ke arah sumber suara.Terlihat Aluna yang tengah berdiri tak jauh dari posisi mereka, sembari melambaikan tangan dengan senyum cerianya. Mata Rachel terpaku akan dress hitam yang dikenakan gadis itu. Dress yang sempat menjadi pilihan Jonathan, namun kini mantan Jo yang memakainya.Ketika melihat gadis itu mulai berjalan menghampiri, Rachel segera membuang pandangan. Kembali melihat pada buku menu di hadapannya.“Hay, Jo! Apa kabar? Kebetulan sekali kita ketemu di sini. Happy birthday, Jonathan!” ucap Aluna dengan suaranya yang lembut, seraya mengulurkan tangan kanannya di depan Jonathan.Bukannya langsung menyambut, Jonathan justru memandang ke arah Rachel yang duduk di hadapannya. Kebetulan sekali meja yang dia pesan hanya memiliki dua kursi.Jonathan menyadari rasa tak suka yang jelas tergambar dalam raut wajah Rachel.“Thank you ucapannya, Lun. Kabar kami baik!” jawab Jonathan menegaskan kata ‘kami’ di kalimatnya. A
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-15
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1213141516
...
21
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status