All Chapters of Dari Menantu Terhina, Menjadi Kaya Raya: Chapter 71 - Chapter 80

90 Chapters

71. Elly dalam bahaya

Marco sangat tahu, keyakinannya terhadap orang yang dituju sangat besar. Dengan energi yang telah ia keluarkan dari dalam dirinya tanpa sepengetahuan Asher, ia menjadi tahu akan orang yang bisa melihatnya ketika energi itu dipakai. Tentu, Asher tidak mengetahuinya sebab ketika energi itu keluar, hanya Marco yang bisa merahasiakannya. Ditambah dengan berkurangnya energi yang Asher miliki sebab cincin itu telah lepas dari dirinya. Hal itu membuat Asher kekurangan kepekaan terhadap apa yang Marco lakukan. Asher lalu mengikuti arah penglihatan Marco dan itu mengarah kepada Victor dan Elly. "Tidak, kau sama sekali tidak tau," kata Asher. Ia khawatir Marco menyadari suatu hal yang sangat penting. Lalu, Marco pun tertawa sinis. "Aku tau, dan aku sangat yakin dia orangnya." Marco menunjuk ke arah Victor dan Elly di sana. Namun, Asher berusaha untuk membantah. "Kau sama sekali tak tau apa-apa dan dugaanmu mengenai dia tidaklah benar." Apa Marco tahu kalau yang mengenakan cincin itu ...
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more

72. Keadaan Tuan Asher

Parker dan Eric mendapatkan kabar mengenai Asher, ayah dari keduanya. Mereka terburu-buru melihat keadaan sang ayah seperti apa sekarang. Tentu, dalam hal ini ada rasa cemas dari keduanya. "Apa yang terjadi padamu, Papa?" Parker bertanya. "Kenapa bisa seperti ini?" Eric yang turut cemas. Lalu, Asher pun tersenyum. "Apakah kalian khawatir kepadaku? Aku sangat senang kalau memang benar." Selama ini Asher tak pernah merasakan kecemasan dari keduanya. Bahkan ketika dia dilarikan ke Rumah Sakit, mereka tak pernah peduli. Tetapi sekarang? Apakah ini bukan sandiwara dari keduanya? "Tentu kami cemas, kami ini anak-anakmu, Papa." Parker yang sebagai anak pertama mengatakan kekhawatiran mereka berdua. Jika itu benar, maka Asher sangat senang. "Kakek." Kini George yang datang. "Apa yang sudah terjadi padamu?" kata George. "Tidak apa-apa, kakek hanya terjatuh saja." Tanpa mereka tahu, Asher telah mengalami hal buruk, lebih dari sekadar terjatuh, ternyata di dalam kepalanya nampak luka m
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

73. Menyerah atau mati?!

Sangat berbahaya katanya? Apakah tempat itu memang gersang? Victor seolah tak ingin mendengar ucapan yang dikatakan oleh pemilik toko itu. Ia hanya peduli dengan keselamatan Elly. "Nona Elly, aku harap kau baik-baik saja." Harapan Victor sangat besar. Yaitu berharap tidak terjadi sesuatu yang buruk terhadap Elly. Bagaimanapun, Elly adalah tanggung jawabnya kepada kakek tua. Telinganya kembali berdengung. Ada suara bisikan yang mengatakan, 'Sebentar lagi'. Dan itu terdengar berulang kali sampai ia merasa terganggu karenanya. Victor terus mengusap telinganya yang terasa panas. "Kakek tua, bisakah Anda berhenti? Kepalaku mendadak pusing." Victor menggerutu sendiri. Rasanya memang terlalu mengganggu. Beberapa saat setelah ia protes dengan suara bisikan itu, ternyata caranya sangat ampuh. Bisikan itu seolah berhenti. Perjalanannya sungguh panjang. Ia bahkan tidak ditemani siapapun dan kakek tua tak memberi perintah kepada anak buahnya untuk membantu Victor. Sepertinya kakek tua pun
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

74. Hilangnya energi dari tubuh Marco

"Kakek tua kedua, kau ini bicara apa?" Victor sama sekali tidak paham apa yang dikatakan Marco. Tidak. Ia paham, hanya saja berpura-pura tak paham. "Kau harus memberikan apa yang aku mau selama ini." Marco tersenyum jahat. Seperti apa yang dilakukannya kepada Elly, Marco mulai memberi reaksi kepada Victor dengan cara mengeluarkan energi negatif dalam dirinya. Victor merasakan tangannya menghangat. Ia sama sekali tak diberitahu bagaimana cara ia untuk menghentikan energi negatif milik Marco. Namun, seketika kedua matanya tertutup. Ia merasakan denyut nadi yang begitu cepat dan ... "Aarrgghh!!" Marco melepas tangan itu karena ada sesuatu yang mengalir selain energi miliknya. Victor lalu membuka matanya, melihat Marco dengan tatapan tajam. "Tidak semudah itu, kakek tua. Kau tidak bisa mengambil apa yang telah menjadi milikku!" tegasnya. Tentu hal itu membuat Marco naik pitam. "Brengsek!! Bersiaplah untuk mati di tanganku!" Marco melayangkan tangannya seperti hendak mendorong. Na
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

75. Dia penyelamat

"Lihat di sana! Bukit gersang menyeramkan itu berubah." Ada yang memperhatikan ke sekitaran bukit yang dikenal begitu gelap. Siang dan malam suasananya tetap sama, tetapi sekarang, awan itu berangsur cerah. Mereka mendengar pria itu berteriak dan menunjuk ke arah bukit gersang. Tak lama, semua bergerombol melihat perubahan yang terjadi. Ini sungguh nyata. Bagi mereka, ini suatu anugerah. "Tuhan, akhirnya wilayah ini menunjukan perubahan." "Kita akan mendapatkan anugerah yang banyak." "Semua kesulitan akan hilang." Mereka seolah bersorak riang. Ini adalah kejadian yang langka, bahkan baru pertama kalinya di sepanjang abad. Wilayah yang terkenal dengan banyaknya masalah, kemungkinan akan mengalami perubahan yang sangat besar. Mereka senang. "Siapapun orang yang membuat awan gelap itu hilang, kita harus menghormatinya." "Ya, dialah penyelamat." "Persiapkan persembahan untuk orang itu! Kita akan pergi ke sana untuk menyambutnya!!" Semua orang berpendapat dan mereka sama-sama m
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

76. Sudah waktunya

"Hati-hati, kepalamu." Tuan Asher telah kembali ke kediamannya. Keadaannya sudah membaik dan beliau terlihat segar. "Ahhh ... akhirnya." Tuan Asher merebahkan dirinya setelah melalui rasa bosan karena berada di tempat yang tercium banyak obat. "Kau!" Tuan Asher memanggil lelaki itu. Dia adalah teman Asher yang selama ini menemaninya. "Ada apa? Apa kau butuh sesuatu lagi? Jangan manja, kau ini sudah tua," katanya. Asher tertawa. "Hahaha ... kau pun sudah tua dan orang yang sudah tua seperti kita akan kembali ke masa kecil," ucapnya. Di ruangan itu hanya ada mereka berdua. Obrolan sesama orang tua nampak hangat. Mereka tipe orang yang suka dengan candaan ringan. "Ucapanmu ada benarnya, tetapi diriku tidak seperti itu. Di mana aku harus menjagamu yang lebih lemah dan kekanak-kanakan." Asher berdecak. "Ck, kau ini. Aku cuma butuh perhatian." Cadee tahu kalau selama ini tidak ada yang serius memperhatikan Asher. Hanya sebagian orang saja dan yang paling dekat dengannya hanyalah El
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

77. Eric mengetahuinya?

"Suamiku." Amy, memanggil suaminya yang tengah berada di ruang kerja. "Apa kamu tau kalau Elly diculik oleh lelaki bernama Victor?" Eric yang mendengar ucapan itu lalu berbalik. "Hmm, ya, aku tau." "Lalu, tindakan apa yang mau kamu lakukan?" Amy berharap suaminya bergerak dengan cepat. Selain Eric, dirinyapun akan mendapat banyak keuntungan. Eric lalu mendekat, meyakinkan Amy yang terus-terusan membuatnya menggebu ingin segera mendapatkan apa yang ia incar selama ini. "Kamu tenanglah, aku sedang mencari informasi tentang keberadaan dua orang itu. Anak buah Parker dan orang-orangku telah bergerak. Kalau Parker ingin Elly kembali, maka aku akan membawa Victor dan memaksanya menghadapku, kalaupun anak buahku harus bertaruh nyawa." Eric menjelaskan. "Benarkah? Tetapi, bagaimana kalau nantinya mereka kalah lagi? Bukankah waktu itu dia begitu kuat?" Amy meragukannya. "Kamu tenang saja, aku sudah tau kelemahannya dan selama ini aku mencari tahunya dari teman lama Papa." Amy menatap ge
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

78. Berbincang dengan Elly

Victor hanya mengabulkan keinginan Elly. Selain itu, ia ingin Elly melanjutkan pengobatannya di Kota dan kembali ke kediamannya bersama kakek tua. Bicara soal kakek tua, semenjak ditemukannya Elly, suara bisikan yang seperti Tuan Asher tidak terdengar lagi. Apakah mungkin hanya khayalan saja? 'Seingatku, anak buah Tuan Parker memiliki kulit gelap. Apa mungkin mereka orang yang lainnya?' batin Victor. Ia ingat, ketika itu anak buah Parker mencarinya sampai ke kediaman Vivian. Mereka memaksa, hingga membuat keributan. Dan mungkin akan terjadi lagi.Entah apa yang mereka cari, tetapi Victor merasa kalau mereka tengah mencari Elly. "Nona Elly, sepertinya papa Nona khawatir. Itulah mengapa papa Nona mencari Nona dengan cara mengutus anak buahnya," kata Victor. Tanpa ia tahu kalau mereka tengah mengincarnya juga. "Tapi aku takut, mereka jahat dan kasar." Victor tidak bisa menjawab lagi. Apapun keputusan Elly, ia turuti sebab Elly tanggungjawabnya. Kembali ke suasana gaduh di sana. Ke
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

79. Waktunya tidak tepat!

Brum ... ckiitt!!Brum ... ckiitt!! Banyak mobil yang berhenti, mereka mengarah ke tempat di mana Victor tengah mengecek kondisi mobil wanita tua. Satu per satu mereka keluar dari mobil itu dan salah satu dari mereka menunjuk ke arah Victor sambil meneriakinya. "Itu dia Victor!!" Secara otomatis, mereka yang ada di sana melihat ke arahnya, termasuk Victor dan Elly yang duduknya berjarak. Elly yang mengenakan pakaian luar Victor, lalu menutupi wajah dan kepalanya dengan pakaian itu. Ia tidak mau ada orang yang melihatnya di sana. Namun, sepertinya mereka bukan anak buah Parker. 'Siapa mereka? Dari mana mereka datang dan, untuk apa menunjuk ke arah paman?' kata Elly dalam hati. Ia memperhatikan lagi dan memang, tidak ada yang ia kenali. Berbeda ketika di wilayah terpencil, dia tahu dengan semua anak buah Parker. Mereka bersama-sama berlari menuju Victor. Victor yang tidak tahu apa-apa hanya diam dan memperhatikan sekitar. Mereka sudah mengelilinginya. "Hei ... siapa kalian ini?
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

80. Dari musuh menjadi budak

Victor terjaga. Dua kubu kini menyerangnya secara bersamaan. Di kubu Parker, anak buahnya sangat banyak. Begitupun di kubu Eric. Mereka datang di waktu yang tidak tepat. Tidak ada yang berani menolong sebab mereka terlalu banyak. Badan mereka tegap-tegap, pakaian rapih serta tinggi dan berotot. Auranya begitu kuat. Selain itu, di kubu Eric sudah mengeluarkan sesuatu yang bisa membuat energinya melemah. Berbeda dengan kubu Parker yang kini tengah mengincar Elly. "Kau ... di mana Nona Elly?!" pinta seseorang di kubu Parker dengan suara lantang. Hanya Elly yang dia inginkan. Elly panik. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang, sementara dirinya tidak bisa lari bahkan menggunakan kakinya untuk berjalan. 'Aahhh kenapa keadaanku seperti ini!!' rutuk Elly. Ia benci dengan dirinya sekarang. Victor sama sekali tak menjawab. Ia tahu di mana Elly. Dia tengah bersembunyi. Victor hanya khawatir dengan keadaan Elly dan lagi, sebelumnya Elly mengatakan kalau ia begitu takut terhadap a
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status