All Chapters of Dari Menantu Terhina, Menjadi Kaya Raya: Chapter 61 - Chapter 70

90 Chapters

61. Bertemu di sini

Sebuah acara besar dan megah diadakan secara terbuka. Sebuah acara pengenalan produk, banyak dihadiri oleh orang-orang besar. Mereka akan memperkenalkan produk hasil rakitannya demi kelangsungan perusahaan. Setiap tahun atau setiap kali akan diadakan pengenalan produk dalam Negeri dan tentu, jika produk itu sukses maka akan dikenal di seluruh penjuru dunia. Inilah kesempatan mereka untuk menjadikan perusahaan mereka semakin lebih baik. Bukan hanya produknya saja, tetapi perusahaan pun turut terkenal. Acara didahului oleh pembukaan, baru setelah itu memperkenalkan sebuah produk. Namun, sebelum itu mereka tentu memperkenalkan diri kepada setiap yang hadir. Marten, dengan ditemani oleh Vivian sebagai istrinya, ia lalu melihat sesuatu yang membuatnya tak suka akan kedatangan orang tersebut. Dialah seorang Salim. "Suamiku, bukankah itu Tuan Salim?" kata Vivian dan tentu, ia mengenali pria bernama Salim itu. Namun, Marten tak menyukainya. "Istriku, mari kita keluar dari sini. Lagi pun
last updateLast Updated : 2024-11-12
Read more

62. Tak terima atas kemenangan Victor

"Marten, kita bertemu di sini." Ada yang menyapanya dan itu adalah orang yang ia kenali. "Tuan ... George Mark? Benarkah ini Anda?" Marten hampir lupa dengan wajah itu. "Ya, ini saya." Beruntung kali ini tebakan Marten benar. "Oh, sudah lama saya tidak bertemu dengan Anda, Tuan George." Marten menjabat tangan George begitu pula sebaliknya. "Apakah Anda mengikuti acara besar ini?" tanya George. "Ya, saya mengikutinya." "Haha, saya yakin Anda akan menang." George sangat tahu kemampuan dari Marten ini, sayangnya selama ini Marten telah menyembunyikan sesuatu. "Ah, terimakasih atas sanjungannya." Mereka lantas duduk bersama. Tempatnya dan Salim berjarak. Terhalang oleh beberapa orang di sana. George tidak mengikuti launching nya sebuah produk telekomunikasi, tetapi dia memiliki toko tersendiri dan dia hanya perlu update terbaru tentang dunia telekomunikasi. Saling menguntungkan, itulah intinya. "Acara kami buka." Pembawa acara pun resmi membuka acaran
last updateLast Updated : 2024-11-13
Read more

63. Ini memalukan

Victor ragu dengan ungkapan George yang mengatakan jika dirinya seorang cucu dari si kakek tua yang tak lain ialah Tuan Asher. Sang pemilik cincin yang telah menyatu dengan tubuhnya. Selama ini, ia dan George hanya berteman, pertemuan mereka memang tidak terlalu sering, tetapi mereka cukup dekat. Bahkan Victor menceritakan semua tentang dirinya dan ... cincin itu. "Benarkah kau ..." "Halo, benarkah Anda bernama Victor?" Hendak memastikan mengenai George, dua orang pria tua menyapanya. "Oh, ya, saya Victor." Mereka berdua adalah bagian dari orang-orang besar yang turut mengikuti acara ini. "Bisakah kami menawarkan sesuatu kepadamu? Kami sangat tertarik dengan kemampuanmu dalam hal telekomunikasi ini." Victor tak menjawab langsung, ia kembali berbalik melihat George. Namun, sayangnya George malah pergi begitu saja. "Pak Victor." Orang itu memanggilnya kembali. "Oh, iya." Kali ini Victor berfokus kepada mereka berdua."Kami berharap Anda mau bergabung dengan kami sebab Anda beg
last updateLast Updated : 2024-11-13
Read more

64. Berharap kembali

"Ibu, sekarang Victor sudah kaya, dia memiliki bakat terpendam, dia pemenang atas launchingnya barang baru di bidang telekomunikasi. Aku keliru, dan Marten lah yang bodoh, dia jahat. Dia sudah melakukan penggelapan dana, dia yang membuat perusahaan Tuan Salim bangkrut." "Apa?!" Joanna sungguh syok mendengar kenyataan yang telah Vivian katakan. Marten adalah menantu kesayangannya selama ini. Ia tak percaya kalau kelakuan Marten sejahat itu. "Tidak mungkin Marten melakukan hal itu, dia sangat baik." Joanna masih berpihak kepada Marten. Bagaimana pun, Marten selalu memberikan apa yang ia mau. "Tidak. Aku yakin dia membelikan ibu barang yang banyak, semuanya hasil dia mencuri. Yang mencuri itu Marten, bukan Victor." Vivian memastikan lagi. Ia lalu kembali memohon kepada Jessica. "Jessica, kakak mohon kembalilah kepada Victor. Dia lelaki baik yang sesungguhnya." Di sana, Jessica sungguh merasa bersalah. Karena percaya akan tuduhan itu, ia sampai memutuskan pernikahannya dengan Victor
last updateLast Updated : 2024-11-14
Read more

65. Tidak bisa

Apakah niatnya kemari hanya untuk membicarakan hal yang tak penting? "Kenapa tiba-tiba? Bukankah kamu sendiri yang ingin kita berpisah? Dan kamu sendirilah yang memprosesnya." Victor merasa heran akan keputusan Jessica ini. Dia telah melakukan hal yang ia benci dan sekarang meminta kembali? "Ya, aku telah salah, maafkan aku." Namun, Victor sudah tahu sesuatu. "Kamu telah tidur dengan Alex, bagaimana bisa kamu kembali kepadaku?" Jessica terkejut atas itu. "Victor, bagaimana kamu ..." "Aku tau." Jessica merasa malu. Namun, keinginannya untuk kembali sangatlah besar. "Pulanglah. Aku sudah tidak penting bagimu. Di matamu, aku adalah seorang yang suka berselingkuh dan di mata keluarga kamu, aku seorang pengangguran, pencuri, dan seorang yang tidak berguna." "Victor, aku ..." Kali ini Victor enggan bicara kepadanya. Ia memutuskan untuk pergi tanpa peduli Jessica yang menangis di sana. "Maafkan aku, Victor." ***"Kakek, apa kabar?" "Oh, cucuku, kabarku sangat baik dan sehat. Kau
last updateLast Updated : 2024-11-15
Read more

66. Tidak masuk akal

Drrrttt!! Ponselnya berdering, ada panggilan masuk sehingga mengganggu waktu tidurnya. Victor mengingat kembali akan mimpinya, seakan begitu nyata ketika George membunuh kakek tua di tangannya sendiri. Tidak. Jikapun itu nyata, hal itu takkan terjadi. 'Sepertinya aku harus menemui kakek tua.' gumamnya dalam hati. Ponselnya berhenti berdering, Victor tidak ada waktu untuk mengangkatnya. Pikirannya sibuk dengan mimpinya barusan. Namun, tak lama ponselnya berdering kembali. Ternyata itu dari seorang yang tidak dikenal. Nomornya tidak ia simpan. "Siapa ini?" Walaupun begitu, Victor menerima panggilan tersebut dan ternyata itu seorang wanita. /"Victor, ini aku, Weny."/"Nyonya Weny?" Tentu Victor mengenalinya. Weny ialah istri Salim yang tak lain ialah nyonya dari pemilik rumah yang ia tempati. Terdengar dari suaranya, sepertinya Weny menangis. Dari tangisannya, terdengar begitu menyakitkan. Sebenarnya ada apa? /"Victor, mobil suamiku mengalami kecelakaan. Suami dan putriku tel
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

67. Permintaan Asher

"Siapa itu Marten?" Leo tidak tahu dan ia baru mendengar nama itu. "Dia kakak ipar, maksudku bekas kakak ipar. Tidak ada hubunganku dengannya namun dia pernah ada kasus dengan Pak Salim," jelas Victor. "Begitukah?" Lantas, Victor pun melanjutkan. "Periksalah dia." "Lalu kau mau ke mana?" protes Leo yang mendapati Victor hendak pergi. "Aku mau menemui seseorang." Sejak bangun dari tidurnya, Victor merasa tidak tenang. Mengenai mimpi itu, terlihat seperti nyata dan ia merasa ada yang salah. Lagi pula, sudah lama ia tak menemui kakek tua. Rasanya sedikit kurang jika ia tak tahu akan kabar kesehatan kakek tua. Tidak ada yang salah jika ia menemuinya sekarang. Victor hanya ingin bertanya kabar saja dan ia ingin menceritakan semua pengalaman pada kakek tua selama ia tak menemuinya. Di kediaman Tuan Asher, suasananya masih sama. Namun, banyak penjaga di Mansion itu dan mereka tengah melakukan tugas. "Siapa kau?" tanya salah satu penjaga yang tidak tau Victor. "Saya ingin bertemu d
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more

68. Balasan untuk Marten

"Papa." Seorang anak laki-laki menemui orang tuanya di kantor. Anak laki-laki yang sangat sibuk dengan urusannya, meluangkan waktu demi berbincang. George, bukan hanya sekadar menemui Parker, tetapi ia ada kepentingan lain sehingga membawanya ke mari. Kebetulan sekali, Parker baru saja selesai dengan kesibukannya sehingga ia ada kesempatan luang untuk berbincang dengan putranya sendiri. Jarang sekali mereka bertemu, mereka memiliki kesibukan masing-masing sehingga orang-orang menganggap mereka seperti bukan ayah dan anak. Dunia ini dipenuhi oleh orang sibuk. Banyak yang seperti itu dan seorang anak akan sangat jarang menemui ayahnya seperti layaknya George. Namun, hubungan mereka akhir-akhir ini cukup baik. Sebelumnya bahkan sangat jarang George menemui Parker, begitu pula sebaliknya. Mereka seolah tidak peduli dan tidak mementingkan pertemuan. "Oh, kau, masuklah." Parker menyuruhnya untuk masuk. Ternyata hubungan mereka memang seperti orang asing. Kalau bukan karena cincin itu
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

69. Tuan Asher senang

Dia bisa gila jika itu benar terjadi. Semua yang telah dimilikinya telah hilang, perusahaan yang ia dirikan dari hasil mencuri pun tidak bisa dia pertahankan. Padahal selama ini dia telah berusaha. Marten, tidak menyangka nasibnya akan berakhir tragis seperti ini. Bayangannya untuk mengharumkan nama baiknya kembali pun telah pupus. Semua itu dikarenakan Victor. 'Bukan kau, tetapi aku yang akan membunuhmu, Victor.' Ungkapan dalam hati dengan mulutnya seolah berbeda. "T-tidak ... aku mohon jangan bunuh aku. Ampuni aku, Victor. Tolong kembalikan harta yang kumiliki. Hanya perusahaan ini yang aku punya untuk membiayai Ronald." Marten beralasan dengan mengatasnamakan Ronald. Namun, Victor bukan orang bodoh. "Pengalihan perusahaan ini telah diproses. Semua bukti-bukti sudah aku serahkan, jadi, sebaiknya kamu kemasi barang jika memang masih berguna." Dalam waktu singkat, Victor telah mengumpulkan banyak bukti. Semuanya ada di ruang bawah tanah tempat ia tinggal. Ternyata Salim telah be
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

70. Kedatangan Marco

Seorang pria dengan pakaian serba hitam menyapa Asher yang tengah memperhatikan cucunya. Usianya sama dengan Asher. Namun, dia terlihat lebih muda dan segar, tidak ada kulit keriput bahkan rambutnya selalu dicat hitam. Dia tersenyum. Seketika langit menjadi gelap kala kedatangan pria tua itu. Tidak. Ini seperti bukan dirinya. Dia terlihat sangat berbeda. Namun, perihal itu Asher tentu tahu. Sudah lama mereka tidak berjumpa dan di sini, Asher sama sekali tak menginginkan kehadiran lelaki itu. Dialah Marco. Pria yang memiliki aura negatif sehingga membuat suasana di sekitarnya menjadi gersang. Langit yang gelap adalah favoritnya, petir yang menyambar adalah kesukaannya. Semua pengunjung pantai pun berlomba-lomba meninggalkan sekitaran pantai. Mereka takut kalau sebentar lagi akan turun hujan badai sebab, langit berubah secara cepat dan petir mulai menampakkan kilatan terang seperti api. Di sana, Elly yang baru menyelam pun tiba-tiba ketakutan. Dia berpegangan erat kepada Victor sak
last updateLast Updated : 2024-11-20
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status