Satpam yang tadi sempat dimarahi oleh Daniel, kini kembali dengan gelas kopi di tangannya. Kopi yang sama persis seperti yang tadi Daniel jatuhkan. Hanya saja, jumlahnya yang hanya satu membuat Daniel ragu untuk mengambilnya.“Kenapa, Tuan Mateo?” tanya si satpam.Daniel menoleh pada Sophia yang masih menunggu taksi, berdiri tidak jauh dari Daniel dan satpam itu bertemu.“Tidak ada. Terima kasih, Dean,” jawab Daniel, kemudian mengambil kopi itu dan berjalan lagi mendekati Sophia, berdiri di sampingnya sambil menyesap minumannya dengan khidmat.“Sepertinya kau harus menunggu sampai beberapa jam ke depan untuk mendapatkan taksi. Kalau begitu, kau akan pulang larut malam. Kecuali kau mau menerima tawaranku tadi,” kata Daniel.Sophia menoleh padanya, kemudian menggeleng. “Sebentar lagi,” balasnya, sembari mengusap bahunya yang terasa sedikit dingin.Daniel menyadari hal itu kemudian menyodorkan kopinya ke hadapan Sophia. “Kau mau?”“Apa kau serius menawarkan minuman yang sudah kau minum k
Baca selengkapnya