Share

75. Saudara (2)

“Apa kau mabuk, Luke?” tanya Sophia.

Luke tertawa. “Kenapa kau berpikir begitu?” Lalu terdengar suara cegukan.

“Karena kau terdengar lebih menjengkelkan. Sudah ya. Selesaikan dulu acara minum-minummu. Aku tidak punya waktu untuk mendengarkan semua omong kosongmu.”

Sophia hendak memutus panggilan tersebut, namun dia mendengar suara rengekan seperti anak kecil di seberang sana yang membuat tangan Sophia terhenti.

Luke menggumamkan kata-kata yang Sophia tidak dapat dengar dengan jelas.

“Luke, kau mabuk berat. Sebaiknya kau menelepon asistenmu atau siapapun untuk menjemputmu dan membawamu pulang.”

“Ngh, kenapa tidak kau saja?”

“Apa?”

“Aku ingin kau yang menjemputku.”

Seperti yang Sophia bilang, Luke menjadi lebih menjengkelkan saat lelaki itu sedang mabuk.

“Aku sibuk. Jadi aku tidak akan melakukannya. Telepon asistenmu!”

“Tapi aku mau kau!”

“Kalau kau tidak mau menelepon asistenmu, aku yang akan melakukannya. Berapa nomor teleponnya?”

“Aku mau kau, Sophia! Datanglah, please…!”

Sophia lagi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status