Share

82. Demam Tinggi

Sophia tadi menganggap perkataan Albert yang mengatakan padanya untuk tidak pingsan dulu adalah hal yang sangat konyol dan berlebihan.

Tapi sekarang, Sophia berbaring di atas ranjang dalam keadaan antara sadar dan tidak sadar. Tidak tahu bagaimana kondisinya bisa jadi seburuk ini, Sophia hanya ingat tadi karena terlalu pusing setelah telepon Albert, dia membaringkan tubuhnya lalu menutup mata.

Tahu-tahu saat bangun, Albert sudah ada di kamarnya dengan seorang dokter wanita yang tengah memeriksa keadaannya.

Sophia tidak kuasa membuka mata, dia hanya mendengar suara-suara di sekitarnya. Dan Sophia dapat mendengar seberapa cemasnya Albert, sesekali Sophia juga mendengar nada khawatir Dana, dan juga suara lembut nan profesional dokter yang menjelaskan mengenai kondisi Sophia.

Sungguh, Sophia berharap bisa membuka mata, tapi sekujur tubuhnya terasa sakit dan dingin. Kepalanya berdentum sangat keras dan menyakitkan. Sedikit saja suara yang didengar telinganya akan membuat dentuman itu semak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status