All Chapters of Pernikahan Rahasia dengan Dosen Killer: Chapter 21 - Chapter 30

70 Chapters

Bab 21: Guru Terbaik

Usai menikmati pemandangan matahari terbenam, mereka kembali ke resort. Sesuai dengan janji sebelumnya, Brandon ingin mengajar Belinda berenang sampai mahir. Brandon yang paling bersemangat membuka pakaiannya hingga menyisakan celana renang dipakainya, kemudian menceburkan dirinya ke dalam kolam. Sementara Belinda masih memakai dress putih miliknya, duduk bersantai di tepi kolam sambil merendamkan kakinya. “Kamu ga mau nyebur?” tanya Brandon mengerutkan dahi. “Sebentar lagi,” jawab Belinda dengan datar. Brandon memutar bola mata sambil berenang mendekati istrinya. “Aku jamin bakal membuatmu ketagihan berenang gara-gara aku.”“Kalo sampai kamu galak-galak?”“Kamu boleh mengutuk aku.”Apa boleh buat, mendengar perkataan suaminya yang bisa dipercaya, ia menurutinya. Terang-terangan ia membuka dressnya hingga menyisakan bikini biru membaluti tubuhnya. Lagi-lagi Brandon menatap penampilan sexy istrinya yang memanaskan tubuhnya membuat isi pikirannya melayang. Namun, sekarang ia berusaha
Read more

Bab 22: Pengganggu

Hari kedua bulan madu masih terasa manis seperti sebelumnya. Walaupun Belinda tidak bisa memberikan jawaban atas pertanyaan suaminya semalam, tindakannya masih dimaklumi sang suami karena memang pertanyaan itu cukup berat. Kali ini Brandon mengajak istrinya berbelanja baju renang di sebuah toko dekat resort. Toko itu sudah buka pagi-pagi sekali, sehingga mereka bisa berbelanja sebelum bepergian ke tempat wisata. Belinda bingung ingin membeli baju renang bermodel apa. Hampir semua model baju renang di sini bermodel bikini. Ia jadi teringat pakaian bikini yang dipakainya kemarin terlihat sexy di mata sang suami, hingga suaminya spontan menciumnya tiba-tiba. Apakah karena tergoda dengan tubuh sexy sehingga suaminya tidak bisa menahannya? Apakah kecupan di kolam itu hanya pelampiasan haus hasratnya? “Belinda, kayaknya kamu cocok amat pakai yang ini deh.” Brandon tertawa usil mengambil sebuah setelan bikini merah. Belinda mengerucutkan bibir sambil menggantung bikini itu ke asal. “Tuh
Read more

Bab 23: Perasaan Istimewa

Brandon semakin panik dan takut istrinya sungguh meninggalkannya hanya karena dirinya yang sungguh egois. Ia mencari istrinya sampai ke luar resort sambil membawa ponsel milik sang istri. Hatinya semakin sesak dan rasanya ingin menangis karena tidak ingin istrinya menghilang di negeri asing. Mengingat usia istrinya masih tergolong muda, cemas dicelakai orang jahat atau dilecehkan tanpa sepengetahuannya. Yang membuatnya semakin sesak adalah, di saat dirinya mencoba menghubungi istrinya, foto lock screen tertera di ponsel istrinya adalah foto mereka saat di pantai kemarin. Tidak menyangka istrinya juga melakukan hal yang sama dengannya memasang foto kebersamaan mereka sebagai wallpaper ponsel. Di sisi lain, Belinda masih belum tahu suaminya mencarinya ke mana pun. Padahal ia hanya berjalan di tepi pantai sambil menatap bulan purnama bersinar terang. Tatapannya lesu saat membayangkan suaminya yang tidak memedulikannya sama sekali, apalagi ia tahu yang telepon adalah Isabella. Teringat
Read more

Bab 24: Resmi Jadian

Mengamati tingkah suaminya sungguh polos padahal biasanya tegas dan kejam, Belinda tertawa puas sambil memegang perutnya. Ia hanya bisa menggeleng-geleng sambil menepuk-nepuk pundak suaminya. “Polos amat sih kamu.”Brandon mengerutkan dahi. “Kan mana mungkin aku langsung menyerangmu padahal kamu masih di bawah umur!”Belinda melipat kedua tangan di dada dengan wajah cemberut. “Kamu masih anggap aku sebagai bocil?”Brandon menggeleng. “Tidak. Aku anggap kamu sebagai wanitaku.”“Lalu, kenapa pakai minta izin segala?”“Habisnya kamu–”“Lagi pula, kamu kan bukan pria asing bagiku. Kalo sama pria asing, sudah pasti aku bunuh mereka. Tapi kalo sama suamiku, mustahil aku tidak mengizinkanmu.”Mendengar jawaban dari istrinya berhasil memuaskan hatinya, ia langsung mencium bibir istrinya dengan mendalam sambil membaringkan tubuh istrinya di ranjang. Begitu juga Belinda masih dalam kondisi memejamkan mata melakukan pergerakan bibir bersama sang suami sambil meraba leher perlahan. *****Tidak
Read more

Bab 25: Kehidupan Baru

Setelah pergi berbulan madu berhari-hari, sepasang pengantin baru pulang ke negeri asal mereka. Sebenarnya Brandon masih belum puas pergi berlibur, tetapi mustahil meninggalkan dua pekerjaannya dan istrinya masih harus kuliah. Setibanya di bandara, kedatangan mereka langsung disambut mantan kakak ipar Belinda. Bola mata Belinda membulat menatap kakak iparnya terlihat sangat akrab dengan suaminya. Semakin bingung apa hubungan antara mereka berdua karena Brandon tidak pernah menceritakan hal ini. “Kak William?” “Sudah lama kita tidak bertemu, Belinda.” William memeluk tubuh mantan adik iparnya sekilas. Melihat tubuh istrinya disentuh pria lain, membuat api cemburu mulai membara. “Ehem! Lu ga boleh sembarangan peluk dia.” Sorot mata Belinda tertuju pada mantan kakak iparnya masih terlihat sama seperti sebelumnya dari ujung kepala hingga kaki. “Kak William kok bisa kenal dekat sama Brandon?” William tertawa terkekeh sambil merangkul pundak Brandon. “Aku dan Brandon teman dekat. Se
Read more

Bab 26: Sahabat Perhatian

Tangannya terkepal kuat seolah-olah ingin menghajar suaminya habis-habisan yang sedang cemburu. Padahal suaminya sendiri tidak mengaca dulu dan bahkan lebih parah membantu wanita lain saat sedang berbulan madu. Inilah salah satu hal yang tidak disukai Belinda sebenarnya. Suaminya masih bersikap egois, meskipun sudah resmi menjadi suami istri. “Kamu bikin PR?” Belinda tertawa remeh. “Daripada kamu bikin PR bareng temanmu itu. Dia tidak bisa dipercaya!” omel Brandon. “Padahal kan aku ketemuan sama dia cuma mau bikin PR. Ga melebihi itu kok.” Sebenarnya Brandon ingin melanjutkan perdebatannya, tetapi tidak mungkin bersikap egois lebih lanjut. Terutama mengamati raut wajah istrinya semakin cemberut, apa boleh buat terpaksa menuruti keinginannya. “Oke, aku tidak akan melarangmu.” Netra Belinda langsung berbinar-binar. “Benarkah?” “Tapi ada syaratnya!” “Ish sebenarnya niat ga sih kasih aku pergi bareng Daniel!” “Jangan pergi terlalu lama. Kamu ga mau mengunjungi ibu?” Brandon me
Read more

Bab 27: Lovebird

Setelah mengunjungi rumah sakit, Belinda kembali melanjutkan mengerjakan PR yang masih ditunda. Akibat tadi sore kebanyakan berbincang dengan sahabatnya, ia belum sempat menyelesaikan PR membuat ringkasan. Namun, ada satu hal yang mengganggu pikirannya adalah tindakan Daniel yang sangat perhatian padanya justru membuat hatinya ikut luluh sekaligus gugup. Luluh karena sahabatnya yang lembut itu sangat peka, sedangkan gugup karena tidak terbiasa diperlakukan berlebihan dan terlebih lagi sudah menjadi istri pria lain. Membayangkan Brandon mengetahui kejadian sesungguhnya, sulit memikirkan jalan keluarnya akan seperti apa. Apakah dua pria itu akan saling bertengkar fisik hanya karena demi memperebutkan satu wanita? Awalnya ingin mengetik rangkuman, yang dilakukannya dari tadi mencurahkan isi hatinya dalam tulisan membuatnya tidak bisa berpikir jernih. “Aish, kapan aku selesaikan PR menyebalkan ini!” keluhnya sambil mengacak-acak rambut. “Kenapa sih dari tadi ngoceh melulu?” omel
Read more

Bab 28: Penyakit Killer Kambuh

Seperti biasa Belinda memasuki lobby kampus dari depan, agar tidak tertangkap basah berangkat ke kampus bersama suaminya. Untungnya kampus masih terlihat sepi, walaupun sudah menghabiskan waktu cukup lama bersama suaminya di dalam mobil. Sementara suaminya kali ini memasuki gedung kampus dengan menaiki lift basement yang sudah terhubung langsung dengan lobby. Belinda terus menyentuh bibir merahnya dengan jempol. Pagi-pagi pikirannya sudah terngiang-ngiang karena sudah diberikan asupan manis oleh suaminya. Tanpa disadari memutar-mutar tubuhnya sambil berlompat dengan girang. “Cieee pagi-pagi sudah happy amat!” Yena menepuk pundak kanan Belinda tiba-tiba dari belakang. Belinda memasang tatapan melotot sambil mengelus dada. “Aish, lu bikin gua selalu hampir serangan jantung tiap pagi!” Yena tertawa usil merangkul tangan sahabatnya. “Gimana honeymoon kalian?” “Menyenangkan amat honeymoon di Maldives lihat pemandangan laut setiap hari. Terima kasih juga hadiahnya sangat indah!” Beli
Read more

Bab 29: Kejutan tidak Terduga

Belinda merasa sikap suaminya selama mengajar di kelas lebih killer dibandingkan sebelum menikah. Setiap ada mahasiswa yang melamun selain Daniel, pasti suaminya langsung marah. Rasanya ingin menahan suaminya dan menceramahi suaminya agar tidak bersikap berlebihan di kelas. Entah perkara apa membuat suasana hati suaminya pagi-pagi ingin marah-marah terus seperti singa kelaparan. Saat jam makan siang, Belinda sampai tidak selera makan, meskipun menyantap makanan favoritnya, yaitu mie ayam. Tangan kanannya terus mengaduk mie dengan sumpit sampai membuat Daniel menggeleng-geleng. “Perasaan gua yang kena omel tadi, kenapa lu yang marah sih?” protes Daniel. “Lagi pula, Pak Brandon juga senang sama lu tadi,” tambah Yena sambil meneguk jus jeruk. Belinda menghembuskan napas dengan lemas. “Ya tapi gua kan kasian sama yang lain kena omel terus, padahal mereka ga melamun kok menurut gua. Dia aja yang terlalu sensi.” “Siapa yang sensi, Belinda?” Mendengar suara suaminya, Belinda langsun
Read more

Bab 30: Maksud Terselubung

Saat pulang kuliah, Belinda langsung mengunjungi rumah sakit untuk merawat ibu mertuanya. Namun, di saat dirinya sedang mengelap tangan sang ibu mertua, isi pikirannya masih dihantui sosok wanita yang menurutnya adalah pengganggu sejak menjalani bulan madu bersama suaminya. Tatapannya lesu menatap ibu mertuanya. Di saat dirinya ingin mengelap leher menggunakan handuk basah, tangannya ditahan tiba-tiba. “Kamu kenapa?” Belinda menggeleng. “Aku tidak apa-apa, Bu.” “Soalnya ibu tidak terbiasa melihat wajahmu lesu begini. Brandon memperlakukanmu tidak baik?” Belinda membelalakan mata sambil mengelap leher dengan semangat. “Justru Brandon masih sayang sama aku, Bu.” Sejenak menghela napas dengan lemas. “Tapi aku justru takut.” “Kamu takut Brandon akan mengkhianatimu?” Belinda mengangguk-angguk. “Habisnya banyak cewek yang menyukai suamiku. Apalagi ada satu wanita yang menurutku dia paling dekat dengan Brandon.” Bu Yenny tersenyum tipis sambil mengelus punggung tangan menantunya. “I
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status