Home / Romansa / Pasangan Gelap Tuan Javier / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Pasangan Gelap Tuan Javier : Chapter 191 - Chapter 200

244 Chapters

Bab 191. Keluarga

Malam itu, suasana rumah Javier berubah menjadi hidup ketika suara deru mobil terdengar berhenti di halaman. Beberapa saat kemudian, riuh celotehan anak-anak mengisi udara. Dylan dan Felix melompat keluar dari mobil, berlari ke arah Freya dengan semangat yang nyaris meledak-ledak. Mereka berlomba-lomba untuk menceritakan petualangan mereka selama di luar rumah, wajah mereka berseri-seri seperti dua matahari kecil yang membawa keceriaan.Javier yang duduk di ruang tamu menoleh sejenak. Senyumnya tipis, cukup hangat untuk menandakan kebahagiaannya melihat anak-anak begitu bersemangat. Tapi pandangannya segera tertuju ke arah pintu mobil yang masih terbuka. Dari sana, Morgan muncul, langkahnya mantap namun terlihat lelah. Javier meletakkan ponselnya di meja, bangkit dan berjalan menghampirinya."Biasanya anak buahmu yang mengantar mereka pulang," ucap Javier, nada suaranya penuh rasa ingin tahu.Morgan hanya menatap Javier sekilas, tidak langsung merespons. Ia menyerahkan dua tas milik D
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more

Bab 192. Pernikahan

Hari yang dinanti-nanti akhirnya tiba. Udara pagi itu terasa segar, namun bagi Javier, udara seolah dipenuhi dengan ketegangan yang manis. Berdiri di ruang gantinya, ia merapikan tuksedo putih bersih yang melekat sempurna di tubuhnya. Setiap detail tampak serasi, memberikan kesan bahwa ia adalah pria yang siap memulai kembali kehidupan baru dalam hidupnya, sebagai suami dari wanita yang ia cintai.Javier menatap cermin di depannya, memperhatikan bayangan dirinya. Ada sedikit senyum puas di wajahnya, namun tatapannya segera berubah lembut ketika ia membayangkan sosok Freya."Aku ingin melihat seperti apa dia sekarang," gumamnya pelan.Namun, ketika ia berbalik untuk pergi, langkahnya di hadang oleh David yang tiba-tiba muncul di pintu."Hei, hei! Kau mau kemana, Dude?" David bertanya dengan nada menggoda, tangannya terangkat seolah ingin menghentikan langkah Javier."Bertemu istriku," jawab Javier tanpa ragu, alisnya sedikit terangkat.David tertawa kecil, melipat tangannya di dada. "Di
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more

Bab 193. Menantikan kehadiran bayi

Pesta pernikahan itu berlangsung singkat, tetapi meninggalkan jejak kenangan manis yang mendalam. Semuanya terasa seperti mimpi yang indah, mimpi yang akhirnya menjadi kenyataan setelah perjalanan panjang yang telah mereka lalui bersama.Kini, Freya dan Javier resmi menjadi suami istri, sebuah status yang melambangkan cinta mereka yang akhirnya menemukan tempatnya.Beberapa hari telah berlalu sejak hari pernikahan. Pagi itu, Freya melangkah keluar dari kamar menuju ruang tamu dengan langkah ringan. Namun, pandangannya segera terpaku pada sesuatu yang baru di dinding. Sebuah foto pernikahan mereka, berukuran besar dan menonjol, tergantung megah di tengah ruangan. Cahaya pagi yang lembut menyinari bingkai foto itu, mempertegas keindahan momen yang diabadikan di sana.Freya terkejut sekaligus terpesona. Foto itu begitu besar, hampir setinggi tubuhnya, memancarkan aura kebahagiaan dari senyuman mereka di hari spesial tersebut. Sebelum ia bisa berkata apa-apa, langkah Javier terdengar mende
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

Bab 194. Perhatian Javier

Kamar yang Javier siapkan dengan sepenuh hati untuk menyambut bayinya sudah selesai. Ia berdiri di tengah kamar, matanya menyapu ruangan dengan rasa puas. Namun, ada satu hal yang masih harus ia lakukan. Tanpa menunda, Javier melangkah keluar dari kamar menuju tempat Freya.Di ruang keluarga, Freya duduk santai di sofa dengan perutnya yang sudah besar, sementara Dylan dan Felix, dua jagoan kecil Javier, sibuk mengobrol dengan bayi yang masih berada dalam kandungan ibunya. Keduanya terlihat sangat antusias menyambut kehadiran anggota keluarga baru."Adik bayi banyak bergerak, Bu! Apa itu berarti dia laki-laki seperti kami?" tanya Felix polos, sambil meletakkan tangannya di perut Freya.Javier mendekat, mengusap kepala Felix sambil tersenyum. "Kau ingin punya adik laki-laki, ya?" tanyanya lembut.Felix menggeleng kecil sambil terkekeh. "Sebenarnya, aku lebih ingin adik perempuan."Javier mengangkat alisnya tinggi, lalu tertawa kecil. "Laki-laki atau perempuan, yang penting adik sehat. K
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Bab 195. Hari yang dinanti

Keesokan paginya, suasana rumah kembali tenang setelah Javier mengantar Dylan dan Felix ke sekolah. Freya, yang kini memiliki waktu luang, memanfaatkannya untuk berolahraga ringan di ruang gym milik Javier. Meski tubuhnya sudah terasa berat karena kehamilannya, ia tetap ingin menjaga kebugaran agar persalinannya nanti berjalan lancar.Saat melakukan peregangan terakhir, Freya tidak bisa menahan rasa cemas yang perlahan menyelinap. Ia ingat betapa sulitnya proses persalinan sebelumnya, dan ia bertekad untuk tidak mengulanginya. Setelah satu jam, ia memutuskan cukup dan menuju dapur untuk meneguk segelas air dingin.Ketika ia baru saja mengangkat gelasnya, pintu depan terbuka, dan Javier melangkah masuk. "Semalam kau menjanjikan sesuatu padaku. Apa itu?" tanyanya, nada suaranya penasaran.Freya memiringkan kepala, pura-pura tidak mengerti. Tapi beberapa detik kemudian, ia tersenyum penuh arti saat ingatan tentang janjinya semalam ia ingat kembali. "Oh, itu. Tunggu sebentar," jawabnya, m
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Bab 196. Kehadiran bayi mungil

Tiba di rumah sakit, suasana yang awalnya dipenuhi kepanikan berubah drastis. Freya yang sebelumnya menahan rasa sakit luar biasa, kini berjalan santai seolah tak terjadi apa-apa. Javier menatapnya dengan ekspresi tak percaya, alisnya berkerut dalam kebingungan."Bagaimana ini bisa terjadi?" tanyanya, nada suaranya campuran antara heran dan lega.Freya menoleh santai, bibirnya melengkung membentuk senyum kecil. "Sepertinya itu tadi hanya kontraksi awal. Itu biasa terjadi pada ibu hamil, tapi belum tentu tanda aku akan segera melahirkan."Javier menghela nafas panjang, mengusap rambutnya dengan tangan. "Tuhan, tadi aku benar-benar panik setengah mati. Rasanya seperti waktu sudah berhenti."Freya terkekeh kecil. "Kau harus belajar untuk tetap tenang, Babe. Tapi untuk memastikan, sebaiknya kita periksakan ke dokter."Setelah menjalani pemeriksaan, dokter mengonfirmasi bahwa jalan lahir sudah memasuki pembukaan tiga. Itu berarti Freya harus tetap di rumah sakit sampai waktunya tiba. Wajah
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

Bab 197. Kesempatan

Kepedulian Javier tak hanya terarah pada bayi mungil yang baru saja lahir, tetapi juga pada Freya. Ia berusaha semampunya untuk memastikan keduanya merasa nyaman dan dicintai. Sebagai bentuk tanggung jawabnya, ia memberikan perhatian lebih, seperti seorang kepala keluarga yang tahu betul pentingnya kebersamaan.Keesokan paginya, suasana rumah sakit perlahan terasa lebih hidup. Dylan dan Felix, dua bocah kecil yang tak sabar bertemu adik perempuan mereka untuk pertama kalinya, sedang dalam perjalanan. Mereka bahkan membawa hadiah berupa boneka kecil yang sudah dipilih dengan penuh antusias."Kapan anak-anak akan tiba?" tanya Freya, sambil mengelus kepala Avery yang tertidur di pelukannya."Sepertinya sekitar siang hari," jawab Javier sambil tersenyum. Ia tengah menggendong Avery yang kini membuka matanya, seolah memperhatikan ayahnya dengan tenang.Beberapa saat kemudian, terdengar suara langkah kaki kecil di balik pintu. Perlahan pintu terbuka, dan muncullah Dylan bersama Felix, merek
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

Bab 198. Keharmonisan keluarga

Setelah dua hari menjalani perawatan di rumah sakit, akhirnya Freya diperbolehkan pulang. Saat melangkah masuk ke rumah, ada sesuatu yang berbeda yang langsung menarik perhatiannya. Beberapa perabotan tampak berganti, memberikan kesan ruangan yang lebih lapang dan elegan. Freya memutar tubuhnya, menatap Javier yang tengah menggendong Avery."Apa yang terjadi di sini? Kenapa terlihat berbeda?" tanyanya heran.Javier tersenyum tipis. "Beberapa barang terlalu memakan tempat, jadi aku menggantinya. Aku pikir kita membutuhkan lebih banyak ruang dengan kehadiran bayi di rumah."Freya mengangkat alis, tampak sedikit terkejut namun tak dapat menyembunyikan senyumnya. Sebelum ia bisa berkata lebih banyak, Javier melanjutkan, "Sekarang, ayo. Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu."Dengan penuh rasa penasaran, Freya mengikuti langkah Javier, yang sudah lebih dulu menuju kamar bayi. Saat memasuki ruangan itu, Freya terpana. Semua sudah tersusun dengan rapi, jauh lebih lengkap dari yang terakhir ka
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

Bab 199. Bertemu Viona

Setelah lima bulan berlalu, dan kehidupan Javier bersama Freya berlangsung dengan harmonis. Tidak ada hal yang perlu mereka khawatir, semuanya baik-baik saja sampia tiba-tiba saat Freya tengah sibuk bermain di halaman belakang bersama anak-anak, Javier datang menghampiri."Babe, bisa bicara sebentar?" seru Javier.Freya menoleh, mengangguk singkat lalu menatap kedua putranya. "Dylan, Felix. Jaga adik kalian, ibu akan kembali sebentar lagi." katanya yang diangguki patuh oleh kedua lelaki kecil itu.Langkah Freya menghampiri Javier dengan tatapan bertanya, tapi sebelum ia bertanya, Javier sudah lebih dulu berkata. "Kau masih ingin bertemu dengan Viona seperti yang kamu katakan waktu itu?"Wajah Freya terlihat senang, "Kamu akan mempertemukan aku dengannya?" tanyanya balik.Tapi berbanding terbalik dengan respon Freya, Javier justru tampak tidak senang. "Dia mungkin tidak berubah, dan masih sama seperti yang kamu kenal dulu. Aku khawatir saat Viona melihatmu, dia akan menyerangmu.""Buka
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

Bab 200. Beberapa tahun kemudian

Beberapa tahun kemudian.Seorang remaja berusia tiga belas tahun terlihat sibuk memacu kendaraan bermotornya, di halaman belakang rumah, menerjang tiap rintangan dan membuat kendaraan bermotor itu melayang di udara selama beberapa saat.Teriakan dari sisi jalan terdengar menyemangati, tak lama kemudian kendaraan bermotor yang lain menyusul di belakang, melakukan atraksi serupa seperti motor sebelumnya. Dua kendaraan bermotor menghilang dari pandangan, hanya suara mesin yang terdengar dari kejauhan. Tidak berselang lama, suara mesin kendaraan terdengar mendekat dengan kecepatan tinggi. Secara bersamaan, dua kendaraan itu berhenti di depan seorang gadis kecil berusia enam tahun. "Wow! Kalian luar biasa!" seru Avery sembari mengacungkan kedua jempolnya pada saudara kembarnya.Dylan dan Felix melepaskan helm, rambut mereka berantakan. Setelah memarkirkan motor dan meletakkan helm begitu saja ke tanah, Dylan langsung meraih adiknya ke pelukannya, sementara Felix hanya mengacak-acak rambut
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
25
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status