Home / Romansa / Pasangan Gelap Tuan Javier / Chapter 211 - Chapter 220

All Chapters of Pasangan Gelap Tuan Javier : Chapter 211 - Chapter 220

244 Chapters

Ekstra Chapter 10 

Hari yang ditunggu tiba, Avery terlihat bersemangat untuk berlibur. Setelah perjalanan yang tidak sebentar, akhirnya mereka tiba di sebuah villa mewah yang akan menjadi tempat istirahat mereka selama liburan.Avery langsung berlari masuk, memilih kamar yang akan dia gunakan. Sementara di belakang, Javier dan Freya juga melangkah masuk. Tapi, Villa tersebut memiliki dua bagian yang terpisah, dan sisi lain digunakan oleh Dylan bersama Eloise serta Felix."Setelah sekian lama, akhirnya kita bisa datang lagi ke tempat ini," Freya meletakkan tas di meja dan segera menuju balkon, melihat itu Javier menyusul dan seketika suara ombak dan juga angin yang berhembus mengenai wajah mereka.Di tepi pantai, tampak Dylan dan Eloise sudah menikmati momen liburan mereka. Sebagai orang tua, tentu Freya senang bisa melihat putranya bahagia, akan ada kemungkinan dalam waktu dekat, Dylan akan menikah dengan Eloise."Mereka sangat cocok, bagaimana menurutmu?" tanya Freya.Javier mengangguk setuju, ia merang
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Ekstra Chapter 11

Malam terasa semakin gelap, tapi ucapan Felix siang tadi masih menghantui pikiran Freya hingga malam. Jelas itu menjadi sebuah masalah kalau sampai Felix melakukan tindakan yang sama seperti yang Freya lakukan dulu.Freya tidak pernah berpikir bahwa salah satu putranya akan memiliki pikiran seperti itu, semoga saja itu hanya pemikiran Felix semata yang akan hilang dalam waktu dekat. Karena jika sampai Felix mengikuti cara Freya untuk mendapatkan pasangannya, itu sungguh karma yang benar-benar nyata.Tanpa sadar, Freya mengusap wajahnya dan menghela nafas panjang. Ia berdiri di balkon kamar, menikmati hembusan angin yang berhembus. Hawa dingin yang menusuk nyaris tak ia pedulikan, sampai Javier datang memberikan selimut kecil untuk menghangatkan tubuh istrinya."Apa yang kamu lakukan di sini malam-malam, apa kau tidak kedinginan?" tanyanya.Freya menoleh, kemudian menggeleng. Memilih untuk masuk ke dalam, sementara Javier menutup pintu kaca yang terhubung dengan balkon."Ini malam pert
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

Ekstra Chapter 12

Para lelaki masih sibuk menaklukkan ombak, papan selancar mereka meluncur dengan lincah di atas gelombang. Tawa dan sorakan terdengar riuh di tengah deburan air. Javier juga ikut meski usianya tak lagi muda, ia tetap tak mau kalah dengan kedua putranya, Dylan dan Felix. Mereka bertiga terlihat seperti sekutu yang gigih, berjuang melawan gulungan ombak dengan semangat yang sama.Ketika matahari mulai meninggi, Dylan meninggalkan laut dan berjalan menuju tempat para wanita berkumpul di bawah naungan payung pantai. Ia berhenti di depan Eloise, mengulurkan tangan tanpa sepatah kata."Kau mau mengajaknya ke mana?" tanya Avery, melirik Dylan dengan tatapan penuh selidik.Dylan hanya mengedikkan bahu sambil tersenyum santai. "Kau tak perlu tahu kami akan ke mana," jawabnya dengan nada seenaknya. Ia lalu menggandeng tangan Eloise dan pergi meninggalkan adik dan ibunya.Avery mendengus kesal, menatap punggung Dylan yang semakin menjauh. "Cih, sombong sekali setelah punya kekasih," gumamnya sam
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

Ekstra Chapter 13 

Sejak semalam Eloise jadi terus kepikiran, ia benar-benar tak bisa membedakan mana Dylan dan Felix dan itu sangat berbahaya jika kejadian yang sama kembali terulang. Semalam, Eloise tak bisa menyalahkan mengapa Felix tak segera memberitahu bahwa dia bukan Dylan, alkohol yang di minum oleh pria itu mungkin saja salah satu alasan kenapa Felix tak segera memberitahu Eloise.Tapi ia tak tenang, jika tidak segera diluruskan maka semua ini akan menjadi masalah besar nantinya. Dan pagi itu, Javier bersama istrinya sudah bepergian lebih dulu bersama Avery. Tampak dari kejauhan sosok Felix menyantap sarapannya sendirian dengan pemandangan yang menghadap langsung ke arah laut."Babe, kau mau makan apa?" tanya Dylan sambil membuka buku menu.Eloise menoleh, "Seperti biasanya, oh ya, bagaimana kalau aku menunggumu di sebelah sana?" tunjuknya pada tempat kosong di seberang Felix.Tanpa ragu Dylan mengangguk, dan Eloise pun menuju ke tempat itu dengan niat meminta maaf atas apa yang terjadi sebelum
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more

Ekstra Chapter 14

Hari semakin sore, menciptakan bayangan panjang di sekitar kolam renang. Felix melompat ke dalam air dengan gerakan sempurna, tubuhnya menyelam dan menembus permukaan dengan mulus. Namun, meski tubuhnya menyatu dengan dinginnya air, pikirannya terasa membara.Beberapa hari terakhir, pikirannya kacau seperti sebuah pusaran yang sulit dihentikan. Ada sesuatu yang terus menghantui, sebuah keinginan yang tidak seharusnya ada. Dan yang lebih buruk, ia sadar sepenuhnya bahwa mendekati Eloise adalah kesalahan besar. Eloise adalah milik Dylan, saudara kembarnya.Felix mengepalkan tangan di bawah air, mencoba melawan perasaan yang tak terkendali. "Ah, sial! Apa otakku sudah benar-benar tercemar?" geramnya sambil berenang ke tepi kolam.Ketika ia menoleh, matanya tanpa sengaja menangkap sosok Dylan berjalan menjauh dari area kolam. Tak lama kemudian, Eloise muncul. Perempuan itu berjalan perlahan dengan kaki sedikit pincang, langkahnya mencuri perhatian Felix meski ia berusaha keras untuk tidak
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

Ekstra Chapter 15

Felix semakin menekan ciumannya tanpa peduli pemberontakan yang Eloise lakukan. Ia hanya ingin memuaskan keinginannya, tanpa memperdulikan bahwa tindakannya itu akan membuatnya berada dalam masalah yang lebih besar. Ketika ia mulai hampir kehilangan kendali, tiba-tiba saja Eloise menggigit bibirnya. "Aw!" refleks ia menyentuh bibirnya yang berdarah, namun belum selesai rasa kagetnya akibat gigitan Eloise, sebuah tamparan mendarat dengan mulus di wajah Felix.PLAKK!Nafas Eloise naik turun menahan emosi, "Aku kekasih saudara kembarmu, Felix! Kenapa kau melakukan hal ini?!"Sejenak Felix merasakan perih di wajah dan juga bibirnya, namun ia masih dapat tersenyum miring dengan perkataan Eloise barusan. Dengan santainya ia membalas tatapan perempuan itu, tapi detik selanjutnya seringat tersebut berubah, hanya ada tatapan tajam yang membuat Eloise merasa terintimidasi."Aku tidak menyalahkanmu atas apa yang sudah terjadi, aku hanya berharap saat itu kita tidak pernah kembali sehingga aku t
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

Ekstra Chapter 16

Di seberang pulau, sebuah yacht baru saja menepi. Javier turun lebih dulu sebelum ia membantu Freya turun dan juga Avery. Namun wajah Avery terlihat tidak senang saat ia menginjakkan kaki di dermaga tersebut, liburan kali ini ia merasa di kekang erat oleh Javier, tak boleh ini, tak boleh itu.Sementara Avery ingin mencoba banyak hal, ia sudah remaja dan sebentar lagi akan berusia delapan belas tahun. Tapi Javier memperlakukannya seolah anak kecil yang baru tumbuh gigi, itu menyebalkan."Ave, jangan terlalu pergi jauh, dan tetap pastikan ponselnya tidak kehabisan daya." pesan Javier.Avery memutar bola matanya jengah, liburan macam apa ini, ia terus diawasi. Namun setelahnya, Javier pergi bersama Freya ke tempat penginapan yang akan mereka tempati selama dua malam di pulau tersebut."Kapan Dylan dengan Felix ke pulau ini juga?" tanya Avery sebelum kedua orang tuanya benar-benar menghilang dari pandangannya.Javier menoleh, "Besok pagi yacht yang sama akan menjemput mereka, kita akan ti
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

Ekstra Chapter 17

Rumah kecil itu tampak sunyi dan gelap saat Avery tiba, terpisah jauh dari hiruk-pikuk penginapan lainnya. Daniel dengan sigap membuka pintu dan menyalakan lampu, mempersilakan gadis itu masuk.Interiornya sederhana, hampir minimalis. Dapur kecil menyatu dengan ruang utama, hanya ada satu tempat tidur di sudut ruangan. Meski minim perabotan, dindingnya dihiasi berbagai jenis kerang yang tertata rapi, menciptakan suasana hangat nan unik.“Kau bisa duduk dulu,” ujar Daniel sambil melangkah menuju dapur. “Aku akan menyiapkan makanan sebelum mengantarmu kembali ke penginapan.”Avery menatap sekeliling dengan rasa ingin tahu, kemudian pandangannya beralih ke punggung Daniel yang sibuk mengeluarkan bahan masakan. Entah kenapa, keramahan pria itu membuatnya sedikit penasaran.“Apa kau selalu seperti ini pada setiap pengunjung pulau?” tanyanya, mencondongkan tubuh ke depan.Daniel menoleh sekilas, senyum tipis tersungging di bibirnya. “Tentu saja. Tamu-tamu yang datang ke sini harus merasa pu
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more

Ekstra Chapter 18

Setelah hampir satu jam berlayar di atas yacht, akhirnya mereka tiba di pulau tujuan. Angin pantai menyapa mereka dengan aroma laut yang segar, sementara ombak kecil menjilati pasir putih yang tampak memanggil untuk dijejaki. Felix turun lebih dulu, wajahnya dingin seperti biasa, meninggalkan jejak kakinya di atas pasir. Katie menyusul di belakangnya, langkahnya ringan tapi dipenuhi rasa penasaran yang mengintip di matanya.“Sejak awal kita bertemu, kau belum juga bisa menikmati liburan ini, ya?” ujar Katie dengan nada santai, namun matanya menelisik tajam.“Kenapa kau peduli soal itu?” balas Felix, nadanya ketus, seperti biasa.Katie mempercepat langkahnya, menyamai Felix yang tampak tak ingin berbicara lebih banyak. “Aku tahu kenapa kau tidak menikmatinya. Apa kau cemburu karena saudara kembarmu membawa kekasihnya?”Langkah Felix terhenti seketika, seperti dihentak oleh sesuatu yang tak terlihat. Katie yang mengikuti terlalu dekat tak sempat menghindar. Tubuh kecilnya menabrak bahu
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more

Ekstra Chapter 19

Katie menjauh dari Felix dengan senyum kemenangan, karena ia tau kalau Felix tidak akan melarikan diri untuk menghindari hukuman karena kekalahannya. Setelah Katie pergi, Dylan mendekat."Apa yang terjadi diantara kalian? Kau kalah dari seorang perempuan?" tanya Dylan, ekspresi wajah seakan mengejek sementara Felix mengabaikan Dylan dan menjauh dari area tempat penyewaan jetski.Melihat bahu Felix yang menjauh, Dylan cuman bisa menggelengkan kepalanya. Sementara Eloise muncul di belakang Dylan sambil melepaskan baju pelampungnya. "Kelihatannya mereka sangat dekat.""Aku harap juga begitu," kekeh Dylan, "Ayo ke penginapan, kita belum melihat kamar yang akan kita gunakan nanti." katanya sambil berjalan lebih dulu.Sejenak Eloise terdiam, memandangi bahu Dylan sebelum mengikuti pria itu. Sebenarnya, Eloise sedikit cemas kalau Felix benar-benar menunggunya pukul sembilan malam nanti. Apa yang harus ia lakukan agar Dylan tidak mencurigainya bertemu Felix diam-diam?Saat ini, ia hanya berha
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more
PREV
1
...
202122232425
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status