Home / Romansa / Pasangan Gelap Tuan Javier / Chapter 231 - Chapter 240

All Chapters of Pasangan Gelap Tuan Javier : Chapter 231 - Chapter 240

244 Chapters

Ekstra Chapter 30

Felix berdiri perlahan dari kursinya, matanya membeku pada sosok Katie yang baru saja memasuki ruangannya. Untuk beberapa saat, keheningan merayap di antara mereka, hanya dipecahkan oleh tatapan tajam yang saling bertautan.Akhirnya, suara Felix terdengar setelah beberapa saat. "Apa yang kau lakukan di sini?" tanyanya.Katie memiringkan kepalanya, seolah menyelidik. "Seharusnya aku yang bertanya, kenapa kau ada di tempat ini?" balasnya, dengan nada penuh tantangan.Felix mengangkat satu alis tinggi-tinggi, lalu tanpa tergesa-gesa, ia mengulurkan tangan menunjuk papan nama di ujung meja yang terukir jelas dengan nama dan jabatannya. "Kau tidak lihat? Aku direktur di agensi ini. Jadi, aku yang seharusnya bertanya, kenapa kau di sini?"Katie menatap papan nama itu dengan mata yang melebar, seolah tak percaya. Bagaimana bisa kebetulan yang sangat tidak masuk akal ini terjadi? New York adalah kota besar yang terbentang luas, dari sekian banyak perusahaan yang ada di kota New York, kenapa m
last updateLast Updated : 2025-01-24
Read more

Ekstra Chapter 31

Satu minggu berlalu dan Felix belum mendapatkan konfirmasi dari Katie, ia berpikir mungkin gadis itu sudah menemukan pekerjaan di agensi lain. Felix berusaha mengabaikan hal itu, meskipun sangat di sayangkan karena dalam hatinya ia tak bisa membohongi diri bahwa ia rindu suara jeritan Katie saat mereka melakukan hubungan yang kasar itu.Hari ini, setelah menyelesaikan pertemuan bisnis yang memakan waktunya hampir sepanjang pagi, Felix berniat segera kembali ke kantor. Namun, langkahnya terhenti begitu saja ketika ia menangkap sosok Katie di lobi hotel tempat ia melakukan pertemuan bisnis. Tubuhnya membeku sejenak, alisnya berkerut tajam.Katie berdiri santai dengan tangan menyilang di dada, seakan-akan kehadirannya di sana memang disengaja. Saat tatapan mereka bertemu, gadis itu mengangkat dagunya dengan percaya diri."Oh, disini kau ternyata." ucap Katie, kalimatnya seakan perempuan itu memang sengaja menunggunya.Felix mendekat, memasang ekspresi tenang meski di dalam dirinya timbul
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more

Ekstra Chapter 32

Suasana mendadak tegang, Katie merasa bingung untuk mengambil keputusan dengan situasi yang tercipta antara ia dan Felix saat ini. Dari tatapannya, Felix berjalan membelakanginya untuk meraih sebuah dokumen yang berisi kontrak perjanjian di atas meja."Ini kontraknya," ucap Felix, nada suaranya tenang, hampir seperti tantangan yang terselubung. Ia menyerahkan dokumen itu kepada Katie. "Baca baik-baik. Jika ada yang tidak kau suka, kau bebas pergi. Pintu apartemenku akan selalu terbuka untukmu... ke luar."Tatapan Katie tajam namun penuh keraguan saat ia meraih dokumen itu. Ia menunduk, mulai membaca setiap halaman. Matanya menelusuri baris demi baris, mencari jebakan yang mungkin tersembunyi di antara kata-kata.Tapi anehnya, tidak ada yang merugikan. Setiap poin dalam kontrak itu terasa masuk akal, bahkan menguntungkan. Meski begitu, ada satu hal yang membuatnya terdiam, lima tahun. Lima tahun adalah waktu yang panjang untuk dihabiskan bersama pria seperti Felix."Jadi," Katie menatap
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more

Ekstra Chapter 33

 Sejak malam itu hubungan Katie dan Felix nyaris tidak ada jarak, sesuai kesepakatan maka setiap kali Felix membutuhkan Katie, maka perempuan itu harus datang memenuhi tugas sampingannya.Tidak terasa, hubungan yang mereka jalani itu sudah dua bulan berlalu. Katie juga sudah mulai aktif melakukan pemotretan perdananya, tak jarang pula ia dan Felix saling bertemu di kantor atau bahkan bercinta di dalam ruang kerja pria itu.Sebuah tindakan yang memalukan jika ketahuan orang lain, tapi baik itu Katie atau Felix tak peduli, mereka hanya saling memuaskan hasrat satu sama lain di manapun dan kapanpun mereka menginginkannya."Kau memanfaatkan tubuhmu dengan sangat baik menggoda orang lain," ujar Felix, ia menekan tengkuk Katie ke meja saat tubuhnya sibuk menghujam area feminim perempuan itu.
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

Ekstra Chapter 34

Sore itu, Felix dan Avery berjalan berdampingan di sebuah pameran seni. Ruangan itu dipenuhi aroma cat dan kayu halus, suasananya tenang dengan bisikan-bisikan kagum dari para pengunjung yang memandangi karya seni yang dipajang. Avery berdiri mematung di depan sebuah lukisan abstrak yang dominan warna biru dan keemasan, ekspresi anggunnya mencerminkan kekaguman mendalam. Felix yang memperhatikannya dari samping, tak bisa menahan senyum kecil melihat adiknya begitu serius."Ave," panggil Felix, berdiri di sebelahnya. "Kau sudah memutuskan di mana kau akan melanjutkan pendidikan?"Avery menoleh, lalu berjalan perlahan menuju lukisan lain. "Aku akan melanjutkan pendidikan ke New York University. Dan aku tidak akan mengambil cuti setelah lulus. Begitu kelulusan tiba, aku langsung masuk."Felix mengangguk sambil berjalan mendampinginya. "Pilihan yang bagus. Aku mendukung penuh keputusanmu. Tapi, kau sadar kan? Masuk ke NYU tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kau sudah mempersiapkan s
last updateLast Updated : 2025-01-27
Read more

Ekstra Chapter 35

Selesai mengikuti kegiatan, Avery dan Nancy berjalan keluar dari aula, berbagi tawa ringan sambil bercanda. Namun, langkah mereka melambat ketika melihat Gabriel berdiri di dekat tangga jalan keluar, bersandar dengan sikap santai yang terlalu mencolok. Senyumnya yang setengah menggoda langsung menarik perhatian, meskipun tidak untuk Avery.“Oh, lihat siapa yang menunggu,” bisik Nancy, menyikut Avery dengan cengiran kecil.Avery hanya mendesah malas. "Aku tidak punya energi untuk meladeni pria itu."Tanpa mengubah ekspresi, Avery terus berjalan melewati Gabriel, mengabaikan pria itu seolah dia hanyalah tiang lampu di pinggir jalan. Tapi, Gabriel tidak menyerah begitu saja.“Avery, aku perlu bicara denganmu,” panggilnya, nada suaranya terdengar tegas namun menggoda.Avery berhenti sejenak, menoleh setengah hati. “Tidak ada yang perlu dibicarakan antara kita,” jawabnya dingin, melanjutkan langkah tanpa menunggu tanggapan.Gabriel mendecih, tapi ia tidak menyerah. Saat Avery hampir mencap
last updateLast Updated : 2025-01-27
Read more

Ekstra Chapter 36

Semenjak Avery menemukan hadiah saat hari ulang tahunnya di depan pintu apartemen, kini ia justru lebih sering mendapatkan hadiah lain yang tidak ia sangka. Setiap hari, selalu ada setangkai bunga mawar di depan pintu unit apartemen dengan kata yang sama."Untuk Winter Avery."Dan kini Avery semakin bingung dan penasaran, siapa orang yang memberinya hadiah-hadiah itu. Mungkinkah dia orang yang dikenalnya? Atau jangan-jangan adalah Gabriel? Avery menggeleng, ia hampir saja membuang bunga yang ia dapatkan di depan pintunya jika bunga itu dari Gabriel, tapi tangannya berhenti sejenak."Bagaimana kalau ternyata bukan dari Gabriel?" batinnya.Ia menggeleng pelan, akhirnya membawa masuk setangkai bunga mawar itu dan memasukkannya ke dalam vas bunga. Di sebuah meja di sudut ruangan, Avery menatap beberapa kotak dan juga bunga yang sebelumnya dikirim untuknya, semua barang yang dikirim memiliki kata yang sama, yaitu 'Untuk Winter Avery'.Semua barang itu berarti dikirim oleh orang yang sama d
last updateLast Updated : 2025-01-28
Read more

Ekstra Chapter 37

Melihat Gabriel yang tidak melawan, Daniel segera meraih tangan Avery dan menuntunnya menjauh dari tempat itu. Sentuhan tangan Daniel membuat Avery terkejut, dan meski ia menurut, pikirannya penuh dengan pertanyaan. Bagaimana mungkin pria ini tiba-tiba muncul di sini? Kebetulan? Atau… dia mengikutiku?Ketika mereka sudah cukup jauh dari Gabriel, Avery berhenti dan menarik tangannya dari genggaman Daniel. Pria itu berbalik, menatap Avery dengan sorot bingung."Bagaimana kau bisa tiba-tiba muncul di depanku seperti itu?" tanya Avery dengan nada curiga.Daniel menghela nafas pelan sebelum menjawab, "Kebetulan aku ada pekerjaan di sekitar sini. Dulu saat kita pertama bertemu, kau pernah bilang kalau sekolahmu ada di daerah ini. Tak kusangka, saat berjalan di sekitar area sekolahmu, aku justru melihat sesuatu yang sangat... tidak terduga." Ucapannya terdengar ringan, tapi matanya menyiratkan keseriusan.Avery memandang Daniel dengan ragu, mencoba mencerna jawabannya. Apakah itu benar, atau
last updateLast Updated : 2025-01-28
Read more

Ekstra Chapter 38

Malam itu terasa begitu sunyi, hanya suara angin dingin yang berhembus lembut di antara mereka, seperti ikut menyaksikan ketegangan yang memenuhi udara. Avery berdiri kaku, matanya menatap Daniel dengan sorot tidak percaya. Kata-kata pria itu barusan terus terulang di benaknya, menggema tanpa henti. Daniel merindukannya?Ia merasa bingung, hampir tidak bisa memahami maksud semua ini. Bukankah Daniel telah menolaknya dengan mudah musim panas lalu? Lalu, mengapa pria ini datang seakan memberikan kesempatan lagi.Akhirnya, Avery menarik nafas panjang, mencoba menenangkan gemuruh di dadanya. Namun, ketika ia kembali membuka mulut, suaranya terdengar bergetar. “Aku berterima kasih atas semua hadiah yang kamu berikan padaku. Tapi kau tidak perlu melakukannya lagi.”“Avery, aku hanya ingin—”“Berhenti, Daniel!” potong Avery dengan nada tinggi. Ia memalingkan wajah, tidak sanggup menatap mata Daniel yang penuh dengan emosi yang belum pernah ia lihat sebelumnya. “Jangan membuatku berharap akan
last updateLast Updated : 2025-01-28
Read more

Ekstra Chapter 39

Beberapa waktu telah berlalu, dan pagi ini Avery tampak lebih sibuk dari biasanya. Ia berjalan cepat menuju pintu, memeriksa kembali tasnya, memastikan semua peralatan ujian sudah lengkap. Hari ini adalah hari yang menentukan, ujian masuk Universitas New York. Semua persiapan telah ia lakukan jauh-jauh hari, namun tetap saja, perasaan gugup tak bisa ia hindari.Saat membuka pintu, ia mendapati Daniel sudah menunggu di dalam mobilnya, bersandar santai dengan satu tangan di kemudi. Begitu melihat Avery, pria itu langsung tersenyum tipis."Kau sudah siap?" tanyanya begitu Avery masuk ke dalam mobil.Avery mengangguk, meskipun kedua tangannya mencengkeram erat tali tasnya. "Sedikit gugup," jawabnya.Daniel tertawa kecil, lalu mulai menjalankan mobilnya. "Itu hal yang wajar. Tapi aku yakin kau akan melakukannya dengan baik."Selama perjalanan, Avery mencoba mengatur nafasnya, sementara Daniel terus berusaha membuatnya rileks dengan beberapa obrolan ringan. Namun, saat mereka tiba di depan
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more
PREV
1
...
202122232425
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status