Home / Romansa / Pasangan Gelap Tuan Javier / Bab 194. Perhatian Javier

Share

Bab 194. Perhatian Javier

Author: SILAN
last update Last Updated: 2024-12-24 21:38:48

Kamar yang Javier siapkan dengan sepenuh hati untuk menyambut bayinya sudah selesai. Ia berdiri di tengah kamar, matanya menyapu ruangan dengan rasa puas. Namun, ada satu hal yang masih harus ia lakukan. Tanpa menunda, Javier melangkah keluar dari kamar menuju tempat Freya.

Di ruang keluarga, Freya duduk santai di sofa dengan perutnya yang sudah besar, sementara Dylan dan Felix, dua jagoan kecil Javier, sibuk mengobrol dengan bayi yang masih berada dalam kandungan ibunya. Keduanya terlihat sangat antusias menyambut kehadiran anggota keluarga baru.

"Adik bayi banyak bergerak, Bu! Apa itu berarti dia laki-laki seperti kami?" tanya Felix polos, sambil meletakkan tangannya di perut Freya.

Javier mendekat, mengusap kepala Felix sambil tersenyum. "Kau ingin punya adik laki-laki, ya?" tanyanya lembut.

Felix menggeleng kecil sambil terkekeh. "Sebenarnya, aku lebih ingin adik perempuan."

Javier mengangkat alisnya tinggi, lalu tertawa kecil. "Laki-laki atau perempuan, yang penting adik sehat. K
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 195. Hari yang dinanti

    Keesokan paginya, suasana rumah kembali tenang setelah Javier mengantar Dylan dan Felix ke sekolah. Freya, yang kini memiliki waktu luang, memanfaatkannya untuk berolahraga ringan di ruang gym milik Javier. Meski tubuhnya sudah terasa berat karena kehamilannya, ia tetap ingin menjaga kebugaran agar persalinannya nanti berjalan lancar.Saat melakukan peregangan terakhir, Freya tidak bisa menahan rasa cemas yang perlahan menyelinap. Ia ingat betapa sulitnya proses persalinan sebelumnya, dan ia bertekad untuk tidak mengulanginya. Setelah satu jam, ia memutuskan cukup dan menuju dapur untuk meneguk segelas air dingin.Ketika ia baru saja mengangkat gelasnya, pintu depan terbuka, dan Javier melangkah masuk. "Semalam kau menjanjikan sesuatu padaku. Apa itu?" tanyanya, nada suaranya penasaran.Freya memiringkan kepala, pura-pura tidak mengerti. Tapi beberapa detik kemudian, ia tersenyum penuh arti saat ingatan tentang janjinya semalam ia ingat kembali. "Oh, itu. Tunggu sebentar," jawabnya, m

    Last Updated : 2024-12-25
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 196. Kehadiran bayi mungil

    Tiba di rumah sakit, suasana yang awalnya dipenuhi kepanikan berubah drastis. Freya yang sebelumnya menahan rasa sakit luar biasa, kini berjalan santai seolah tak terjadi apa-apa. Javier menatapnya dengan ekspresi tak percaya, alisnya berkerut dalam kebingungan."Bagaimana ini bisa terjadi?" tanyanya, nada suaranya campuran antara heran dan lega.Freya menoleh santai, bibirnya melengkung membentuk senyum kecil. "Sepertinya itu tadi hanya kontraksi awal. Itu biasa terjadi pada ibu hamil, tapi belum tentu tanda aku akan segera melahirkan."Javier menghela nafas panjang, mengusap rambutnya dengan tangan. "Tuhan, tadi aku benar-benar panik setengah mati. Rasanya seperti waktu sudah berhenti."Freya terkekeh kecil. "Kau harus belajar untuk tetap tenang, Babe. Tapi untuk memastikan, sebaiknya kita periksakan ke dokter."Setelah menjalani pemeriksaan, dokter mengonfirmasi bahwa jalan lahir sudah memasuki pembukaan tiga. Itu berarti Freya harus tetap di rumah sakit sampai waktunya tiba. Wajah

    Last Updated : 2024-12-26
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 197. Kesempatan

    Kepedulian Javier tak hanya terarah pada bayi mungil yang baru saja lahir, tetapi juga pada Freya. Ia berusaha semampunya untuk memastikan keduanya merasa nyaman dan dicintai. Sebagai bentuk tanggung jawabnya, ia memberikan perhatian lebih, seperti seorang kepala keluarga yang tahu betul pentingnya kebersamaan.Keesokan paginya, suasana rumah sakit perlahan terasa lebih hidup. Dylan dan Felix, dua bocah kecil yang tak sabar bertemu adik perempuan mereka untuk pertama kalinya, sedang dalam perjalanan. Mereka bahkan membawa hadiah berupa boneka kecil yang sudah dipilih dengan penuh antusias."Kapan anak-anak akan tiba?" tanya Freya, sambil mengelus kepala Avery yang tertidur di pelukannya."Sepertinya sekitar siang hari," jawab Javier sambil tersenyum. Ia tengah menggendong Avery yang kini membuka matanya, seolah memperhatikan ayahnya dengan tenang.Beberapa saat kemudian, terdengar suara langkah kaki kecil di balik pintu. Perlahan pintu terbuka, dan muncullah Dylan bersama Felix, merek

    Last Updated : 2024-12-27
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 198. Keharmonisan keluarga

    Setelah dua hari menjalani perawatan di rumah sakit, akhirnya Freya diperbolehkan pulang. Saat melangkah masuk ke rumah, ada sesuatu yang berbeda yang langsung menarik perhatiannya. Beberapa perabotan tampak berganti, memberikan kesan ruangan yang lebih lapang dan elegan. Freya memutar tubuhnya, menatap Javier yang tengah menggendong Avery."Apa yang terjadi di sini? Kenapa terlihat berbeda?" tanyanya heran.Javier tersenyum tipis. "Beberapa barang terlalu memakan tempat, jadi aku menggantinya. Aku pikir kita membutuhkan lebih banyak ruang dengan kehadiran bayi di rumah."Freya mengangkat alis, tampak sedikit terkejut namun tak dapat menyembunyikan senyumnya. Sebelum ia bisa berkata lebih banyak, Javier melanjutkan, "Sekarang, ayo. Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu."Dengan penuh rasa penasaran, Freya mengikuti langkah Javier, yang sudah lebih dulu menuju kamar bayi. Saat memasuki ruangan itu, Freya terpana. Semua sudah tersusun dengan rapi, jauh lebih lengkap dari yang terakhir ka

    Last Updated : 2024-12-27
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 199. Bertemu Viona

    Setelah lima bulan berlalu, dan kehidupan Javier bersama Freya berlangsung dengan harmonis. Tidak ada hal yang perlu mereka khawatir, semuanya baik-baik saja sampia tiba-tiba saat Freya tengah sibuk bermain di halaman belakang bersama anak-anak, Javier datang menghampiri."Babe, bisa bicara sebentar?" seru Javier.Freya menoleh, mengangguk singkat lalu menatap kedua putranya. "Dylan, Felix. Jaga adik kalian, ibu akan kembali sebentar lagi." katanya yang diangguki patuh oleh kedua lelaki kecil itu.Langkah Freya menghampiri Javier dengan tatapan bertanya, tapi sebelum ia bertanya, Javier sudah lebih dulu berkata. "Kau masih ingin bertemu dengan Viona seperti yang kamu katakan waktu itu?"Wajah Freya terlihat senang, "Kamu akan mempertemukan aku dengannya?" tanyanya balik.Tapi berbanding terbalik dengan respon Freya, Javier justru tampak tidak senang. "Dia mungkin tidak berubah, dan masih sama seperti yang kamu kenal dulu. Aku khawatir saat Viona melihatmu, dia akan menyerangmu.""Buka

    Last Updated : 2024-12-28
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 200. Beberapa tahun kemudian

    Beberapa tahun kemudian.Seorang remaja berusia tiga belas tahun terlihat sibuk memacu kendaraan bermotornya, di halaman belakang rumah, menerjang tiap rintangan dan membuat kendaraan bermotor itu melayang di udara selama beberapa saat.Teriakan dari sisi jalan terdengar menyemangati, tak lama kemudian kendaraan bermotor yang lain menyusul di belakang, melakukan atraksi serupa seperti motor sebelumnya. Dua kendaraan bermotor menghilang dari pandangan, hanya suara mesin yang terdengar dari kejauhan. Tidak berselang lama, suara mesin kendaraan terdengar mendekat dengan kecepatan tinggi. Secara bersamaan, dua kendaraan itu berhenti di depan seorang gadis kecil berusia enam tahun. "Wow! Kalian luar biasa!" seru Avery sembari mengacungkan kedua jempolnya pada saudara kembarnya.Dylan dan Felix melepaskan helm, rambut mereka berantakan. Setelah memarkirkan motor dan meletakkan helm begitu saja ke tanah, Dylan langsung meraih adiknya ke pelukannya, sementara Felix hanya mengacak-acak rambut

    Last Updated : 2024-12-29
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 201 END

    Perjalanan panjang ditempuh oleh Javier sambil membawa serta keluarganya, suasana perjalanan terasa sangat ramai karena tiga anak-anak yang duduk di belakang tidak ada hentinya berbicara. Mereka berhenti ketika tidur, dan setelah beberapa jam berkendara, akhirnya mereka pun tiba di sebuah perumahan di mana sekitar mereka adalah ladang jagung yang sangat luas."Anak-anak, kita sudah sampai." ucap Freya membangun Dylan, Felix dan Avery.Ketiga anak itu membuka mata, menoleh keluar jendela dan detik itu juga mata mereka terbuka lebar penuh semangat. "Wow! Kita menemui kakek?" seru Dylan.Mereka segera turun dari mobil, sementara seorang pria yang tidak lagi muda terlihat berlari menghampiri dari belakang rumahnya. Senyum cerah terlihat di wajah Morgan menyadari cucu-cucunya datang, mereka segera berhambur ke pelukan Morgan sebelum pria tua itu mengajak anak-anak ke halaman belakang rumah."Tuan Davidson terlihat lebih sehat setelah memutuskan untuk menjadi seorang petani." ucap Freya yang

    Last Updated : 2024-12-30
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 1

    Langit terlihat mendung, hujan pun juga sudah mengguyur tanah dan pohon sekitarnya. Suasana dingin dan lembab terasa menyejukkan, Avery mengulurkan tangan, membiarkan air membasahi tangannya.Senyum cantik menghiasi bibir gadis tujuh belas tahun itu, matanya memandang jauh saat ia mendengar suara mobil. Buru-buru Avery menuju pintu utama, berharap itu adalah saudaranya yang sudah lama tidak ia temui."Dylan, Felix, kalian akhirnya pulang!" serunya penuh semangat, tapi saat ia membuka pintu, orang yang terlihat di depan sana bukanlah kedua saudaranya, melainkan David bersama putrinya yang berusia lima belas tahun."Hai, Ave!" David melambaikan tangannya singkat menyapa sosok Avery.Tatapan Avery terlihat kecewa, sudah dua tahun lamanya ia tidak bertemu dengan Dylan dan Felix, mereka begitu sibuk dengan dunia pekerjaan sampai tidak pernah sekalipun pulang di kediaman pribadi kedua orang tuanya."Aku pikir paman adalah saudaraku." ucapnya.David menghampiri, "Sayang sekali, kau terlihat

    Last Updated : 2025-01-01

Latest chapter

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 43

    Pesta masih berlangsung meriah, meski tak diadakan di gedung mewah dengan lampu kristal berkilauan. Sebaliknya, halaman belakang kediaman baru Dylan dan Eloise yang luas menjadi saksi kebahagiaan malam itu. Suara tawa, denting gelas sampanye yang saling beradu, serta alunan musik yang mengiringi tarian para tamu menciptakan suasana hangat dan intim.Namun, seiring waktu berlalu dan malam semakin larut, satu per satu tamu mulai berpamitan. Udara yang tadinya penuh dengan euforia perlahan berubah menjadi kehangatan yang lebih tenang."Selamat sekali lagi untuk pernikahan kalian," ujar Freya, merangkul Eloise dengan penuh kasih sayang. "Selamat bergabung di keluarga kami, Eoise." tambahnya dengan senyum tulus.Eloise membalas senyum itu dengan mata berbinar. Kebahagiaan yang ia rasakan malam ini begitu sempurna. Tak lama kemudian, Javier mendekat, menyampaikan ucapan serupa dengan sedikit canggung, namun tetap tulus.Di tengah percakapan, Daniel dan Avery ikut bergabung. Daniel menatap J

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 42

    Hari yang dinanti akhirnya tiba. Pesta pernikahan Dylan dan Eloise diselenggarakan dengan megah di halaman luas sebuah rumah di New Jersey, rumah yang akan mereka tempati setelah resmi menjadi suami istri.Para tamu mulai berdatangan, memenuhi tempat pernikahan dengan senyum bahagia. Di tengah hiruk-pikuk itu, Dylan berdiri dengan perasaan campur aduk antara gugup dan bahagia. Dylan sudah merasa berdebar debar karena hari ini ia akan memiliki Eloise sepenuhnya. Wanita itu akan menjadi istrinya, ini adalah pilihan yang tepat setelah tiga tahun menjalin hubungan dengan Eloise."Ini cukup mendebarkan," gumam Dylan.Felix yang mendengar itu menoleh, kemudian menepuk pundak saudara kembarnya dengan santai. "Kau bahkan setiap hari bertemu dengan Eloise." katanya.Dylan berdecak, "Kau ini, saat dirimu menikah nanti, aku yakin kau pasti akan merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan sekarang." Felix terkekeh, namun tatapan Dylan tiba-tiba beralih ke seorang perempuan berbaju cokelat y

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 41

    Hari pernikahan Dylan dan Eloise hanya tinggal menghitung waktu. Keluarga Javier begitu menantikan hari bahagia ini, merayakan kedatangan anggota baru dalam keluarga mereka.Semua persiapan telah rampung. Gaun pengantin sudah siap, dekorasi telah disempurnakan, dan undangan telah tersebar. Dalam dua hari, Dylan dan Eloise akan mengucapkan janji suci mereka.Di sisi lain kota, Avery tengah sibuk di dalam butik milik Daniel. Pria itu dengan ketelitian seorang seniman, membantu Avery memilih dan menyesuaikan gaun terbaik untuk dikenakannya di hari pernikahan Dylan nanti.Avery menatap bayangannya di cermin besar yang memantulkan dirinya dalam gaun elegan yang memeluk tubuhnya dengan sempurna. Senyum puas terukir di bibirnya."Kau sangat berbakat," ujarnya, mengagumi hasil karya Daniel. "Gaunku jadi terlihat luar biasa."Daniel tersenyum tipis. "Aku hanya memastikan kau akan terlihat paling memukau setelah pengantin perempuan nanti."Avery tertawa kecil, kemudian menoleh pada Daniel denga

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 40

    Pesta masih berlangsung meriah, lantunan musik memenuhi ruangan, dan para tamu menikmati malam dengan penuh semangat. Avery dan Daniel turut larut dalam suasana, melangkah mengikuti irama dalam tarian perdana mereka. Mata mereka saling bertaut, seakan dunia hanya milik mereka berdua.Namun, kehangatan itu perlahan bergeser saat acara utama tiba, yaitu pengumuman King dan Queen malam ini.Seorang pembawa acara naik ke panggung, memegang mikrofon dengan percaya diri. "Hadirin sekalian, saat yang kita tunggu-tunggu akhirnya tiba!" suaranya menggema, membuat semua mata tertuju padanya.Ruangan itu dipenuhi dengan ketegangan yang hampir terasa di udara, sebelum akhirnya satu nama disebut dengan lantang."Dan pemenang King tahun ini adalah… Gabriel!"Sorak-sorai memenuhi ruangan. Beberapa orang bertepuk tangan, sementara yang lain bersiul riang. Gabriel melangkah ke panggung dengan senyum percaya diri, menerima mahkota yang diberikan kepadanya.Tak lama, nama sang Queen pun diumumkan."Dan

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 39

    Beberapa waktu telah berlalu, dan pagi ini Avery tampak lebih sibuk dari biasanya. Ia berjalan cepat menuju pintu, memeriksa kembali tasnya, memastikan semua peralatan ujian sudah lengkap. Hari ini adalah hari yang menentukan, ujian masuk Universitas New York. Semua persiapan telah ia lakukan jauh-jauh hari, namun tetap saja, perasaan gugup tak bisa ia hindari.Saat membuka pintu, ia mendapati Daniel sudah menunggu di dalam mobilnya, bersandar santai dengan satu tangan di kemudi. Begitu melihat Avery, pria itu langsung tersenyum tipis."Kau sudah siap?" tanyanya begitu Avery masuk ke dalam mobil.Avery mengangguk, meskipun kedua tangannya mencengkeram erat tali tasnya. "Sedikit gugup," jawabnya.Daniel tertawa kecil, lalu mulai menjalankan mobilnya. "Itu hal yang wajar. Tapi aku yakin kau akan melakukannya dengan baik."Selama perjalanan, Avery mencoba mengatur nafasnya, sementara Daniel terus berusaha membuatnya rileks dengan beberapa obrolan ringan. Namun, saat mereka tiba di depan

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 38

    Malam itu terasa begitu sunyi, hanya suara angin dingin yang berhembus lembut di antara mereka, seperti ikut menyaksikan ketegangan yang memenuhi udara. Avery berdiri kaku, matanya menatap Daniel dengan sorot tidak percaya. Kata-kata pria itu barusan terus terulang di benaknya, menggema tanpa henti. Daniel merindukannya?Ia merasa bingung, hampir tidak bisa memahami maksud semua ini. Bukankah Daniel telah menolaknya dengan mudah musim panas lalu? Lalu, mengapa pria ini datang seakan memberikan kesempatan lagi.Akhirnya, Avery menarik nafas panjang, mencoba menenangkan gemuruh di dadanya. Namun, ketika ia kembali membuka mulut, suaranya terdengar bergetar. “Aku berterima kasih atas semua hadiah yang kamu berikan padaku. Tapi kau tidak perlu melakukannya lagi.”“Avery, aku hanya ingin—”“Berhenti, Daniel!” potong Avery dengan nada tinggi. Ia memalingkan wajah, tidak sanggup menatap mata Daniel yang penuh dengan emosi yang belum pernah ia lihat sebelumnya. “Jangan membuatku berharap akan

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 37

    Melihat Gabriel yang tidak melawan, Daniel segera meraih tangan Avery dan menuntunnya menjauh dari tempat itu. Sentuhan tangan Daniel membuat Avery terkejut, dan meski ia menurut, pikirannya penuh dengan pertanyaan. Bagaimana mungkin pria ini tiba-tiba muncul di sini? Kebetulan? Atau… dia mengikutiku?Ketika mereka sudah cukup jauh dari Gabriel, Avery berhenti dan menarik tangannya dari genggaman Daniel. Pria itu berbalik, menatap Avery dengan sorot bingung."Bagaimana kau bisa tiba-tiba muncul di depanku seperti itu?" tanya Avery dengan nada curiga.Daniel menghela nafas pelan sebelum menjawab, "Kebetulan aku ada pekerjaan di sekitar sini. Dulu saat kita pertama bertemu, kau pernah bilang kalau sekolahmu ada di daerah ini. Tak kusangka, saat berjalan di sekitar area sekolahmu, aku justru melihat sesuatu yang sangat... tidak terduga." Ucapannya terdengar ringan, tapi matanya menyiratkan keseriusan.Avery memandang Daniel dengan ragu, mencoba mencerna jawabannya. Apakah itu benar, atau

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 36

    Semenjak Avery menemukan hadiah saat hari ulang tahunnya di depan pintu apartemen, kini ia justru lebih sering mendapatkan hadiah lain yang tidak ia sangka. Setiap hari, selalu ada setangkai bunga mawar di depan pintu unit apartemen dengan kata yang sama."Untuk Winter Avery."Dan kini Avery semakin bingung dan penasaran, siapa orang yang memberinya hadiah-hadiah itu. Mungkinkah dia orang yang dikenalnya? Atau jangan-jangan adalah Gabriel? Avery menggeleng, ia hampir saja membuang bunga yang ia dapatkan di depan pintunya jika bunga itu dari Gabriel, tapi tangannya berhenti sejenak."Bagaimana kalau ternyata bukan dari Gabriel?" batinnya.Ia menggeleng pelan, akhirnya membawa masuk setangkai bunga mawar itu dan memasukkannya ke dalam vas bunga. Di sebuah meja di sudut ruangan, Avery menatap beberapa kotak dan juga bunga yang sebelumnya dikirim untuknya, semua barang yang dikirim memiliki kata yang sama, yaitu 'Untuk Winter Avery'.Semua barang itu berarti dikirim oleh orang yang sama d

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 35

    Selesai mengikuti kegiatan, Avery dan Nancy berjalan keluar dari aula, berbagi tawa ringan sambil bercanda. Namun, langkah mereka melambat ketika melihat Gabriel berdiri di dekat tangga jalan keluar, bersandar dengan sikap santai yang terlalu mencolok. Senyumnya yang setengah menggoda langsung menarik perhatian, meskipun tidak untuk Avery.“Oh, lihat siapa yang menunggu,” bisik Nancy, menyikut Avery dengan cengiran kecil.Avery hanya mendesah malas. "Aku tidak punya energi untuk meladeni pria itu."Tanpa mengubah ekspresi, Avery terus berjalan melewati Gabriel, mengabaikan pria itu seolah dia hanyalah tiang lampu di pinggir jalan. Tapi, Gabriel tidak menyerah begitu saja.“Avery, aku perlu bicara denganmu,” panggilnya, nada suaranya terdengar tegas namun menggoda.Avery berhenti sejenak, menoleh setengah hati. “Tidak ada yang perlu dibicarakan antara kita,” jawabnya dingin, melanjutkan langkah tanpa menunggu tanggapan.Gabriel mendecih, tapi ia tidak menyerah. Saat Avery hampir mencap

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status