Lahat ng Kabanata ng Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas: Kabanata 141 - Kabanata 150

166 Kabanata

Bab 141. Terluka Parah

Welung Pati meludah ke tanah sekali lagi, dia lalu berputar seperti hendak meninggalkan tempat itu. Namun tiba-tiba dia membalik, tangan kanannya bergerak lima buah benda hitam yang merupakan senjata rahasia berupa paku-paku kecil halus beracun melesat di udara, menyambar ke arah Arya."Laknat keparat!" teriak Arya marah.Tangan kanannya bergerak cepat kembali menghantamkan pukulan Topan Gunung Sumbing, segulung angin dahsyat menyambar membuat semua senjata rahasia yang dilepaskan Welung Pati itu mencelat mental.Pukulan sakti itu selanjutnya menerpa ke arah Welung Pati, namun Ketua Padepokan Gagak Timur itu sudah lebih dahulu berkelebat ke balik sebatang pohon besar lalu menghilang ditelan kegelapan malam.“Braakkk!” batang pohon kayu berderak keras dilanda pukulan sakti yang dilepaskan Arya." Arya! Kau tak apa-apa?!" terdengar Dewi Sasanti berseru, lalu gadis itu setengah berlari menghampiri sang pendekar."Saya tak kurang suatu apapun jua, terima kasih," jawab Arya."Seharusnya Ra
last updateHuling Na-update : 2025-02-26
Magbasa pa

Bab 142. Di Timur Kota Raja

“Kami adalah orang suruhan dari Welung Pati.”“Tidak mungkin, Welung Pati baru saja mengadakan pertemuan di pinggiran sungai ini beberapa hari yang lalu. Dan sekarang dia pasti berada di Demak bersama Adipati Seto Wirya,” bantah salah salah seorang prajurit Adipati Gadra itu.Meskipun Danar mengenal mereka karena pada saat Welung Pati bertemu dengan Adipati Gadra dia berada di sana, akan tetapi pada waktu itu dia menyamar menjadi Adipati Seto Wirya hingga para prajurit istana kecil itu tak mengenalnya.“Kisanak, kami berkata yang sebenarnya bahwa kami memang di utus oleh Ketua Welung Pati.”“Ketua kalian?!” para prajurit istana kecil terkejut.“Ya benar Kisanak, dia adalah pemimpin kami di padepokan yang berdiri di seberang sungai sana. Padepokan itu bernama Padepokan Gagak Timur, dan sekarang Ketua tengah terluka parah akibat bertarung dengan seseorang. Beliau ingin meminta tolong pada Adipati Garda untuk memberi ramuan penyembuh luka dalam yang ia derita itu,” ujar Danar.“Apa kata-
last updateHuling Na-update : 2025-02-26
Magbasa pa

Bab 143. Hasut Dan Fitnah

“Saya akan beritahukan ini pada Ayahanda,” tegas Dewi Sasanti.“Jangan sekarang Raden Ayu, Sang Prabu akan bingung dan semakin tak mempercayai kita. Biar saya saja yang akan menyelidiki ini semua, hingga saya mendapatkan bukti yang dapat dipercayai Baginda Prabu nantinya. Sekarang lebih baik Raden Ayu segera kembali ke istana, sebelum ada prajurit Kerajaan yang melihat keberadaan kita di tempat ini,” cegah Arya kemudian meminta Dewi Sasanti untuk kembali ke istana.“Tapi Arya...!” belum sempat putri bungsu Prabu Kerajaan Kediri itu melanjutkan ucapannya, Arya pun telah berkelebat pergi dari tempat itu.“Ih, benar-benar menyebalkan seenaknya saja dia pergi!” gerutu Dewi Sasanti, ia kemudian melompat ke punggung Grido lalu meneruskan perjalanannya menuju istana.****Hampir malam menjelang Danar dan Bari juga Adipati Gadra berserta beberapa orang prajuritnya tiba di Padepokan Gagak Timur, tak menunggu waktu lama lagi mereka langsung menemui Welung Pati di kediamannya.Ramuan buatan Dewa
last updateHuling Na-update : 2025-02-27
Magbasa pa

Bab 144. Istana Kecil

“Maafkan saya Baginda, saya telah melakukan kesalahan besar dengan membawa secara diam-diam keris Narasinga dari istana. Saya menyesal telah melakukan semua itu, Baginda akan lebih marah lagi jika mengetahui jika keris Narasinga kini berada di tangan Welung Pati si keparat itu..!” ronta Adipati Seto Wirya dalam ruangan penjara di istana kecil itu.Beberapa penjaga di depan penjara itu hanya menoleh sejenak lalu mereka tak mengacuhkannya, padahal sebelumnya mereka merupakan prajurit dari Adipati itu sendiri. Akan tetapi sejak kepemimpinan istana kecil itu beralih ke tangan Pawala, para prajurit di sana beralih tunduk pada pimpinan yang baru begitulah ketentuannya baik di Kerajaan besar maupun Kerajaan kecil atau cabang Kerajaan Kediri itu.****Istana kecil hanyalah sebutan saja, sementara bangunan itu cukup besar dan didiami sekitar 1.500 orang prajurit. Istana itu juga memiliki halaman yang luas serta pintu gerbang dengan pengawalan yang cukup ketat dari penjaga di sana, dari kegelap
last updateHuling Na-update : 2025-02-27
Magbasa pa

Bab 145. Lorong Rahasia

Arya bersabar menunggu saat para penjaga benar-benar mengantuk, ia kerahkan ilmu meringan tubuh hingga setiap langkahnya tak dapat di dengar menyelinap perlahan menyisi lorong kamar yang memanjang ke belakang.Murid Nyi Konde Perak itu tiba di persimpangan lorong 3 arah, salah satu lorong tampak gelap hanya beberapa buah obor terlihat di sana itu pun jaraknya sangat jauh.“Hemmm, aku yakin di ujung lorong sana ada ruangan rahasia hingga lorong ini cukup gelap dibanding yang lainnya,” gumam Arya terus melangkah hingga ke ujung lorong itu.Setibanya di ujung lorong itu Arya terkejut dan hampir saja tubuhnya terlihat oleh beberapa penjaga yang tampak mondar-mandir di depan ruangan berjeruji besi, Pendekar dari Gunung Sumbing itu pun faham jika di depannya terdapat bangunan penjara.Dari tempat gelap posisi tubuhnya berdiri saat itu, dapat melihat jelas jika di dalam ruangan berjeruji besi ada seorang pria yang tengah bersandar di dinding penjara itu. Arya memperhatikannya lekat-lekat, da
last updateHuling Na-update : 2025-02-28
Magbasa pa

Bab 146. Dewi Sasanti Cemas

“Apa?! Welung Pati mengajak Adipati Gadra memberontak? Keparat...! Benar-benar setan alas dia, kok bisa Adipati Gadra percaya dengan si keparat itu?”“Seperti yang pernah saya katakan tadi, Welung Pati meminta salah seorang anak buahnya untuk menyamar menjadi Adipati. Tentu saja Adipati Gadra itu percaya karena dia datang bersama Adipati,” jawab Arya.“Ini tak bisa dibiarkan terjadi, yang ada nanti Adipati Gadra akan terbunuh sia-sia. Pasukannya di sana tidak sebanyak pasukan di sini, pasti akan sangat mudah dikalahkan oleh prajurit istana Kerajaan Kediri.”“Welung Pati juga telah merencanakan seluruh prajurit di istana ini akan ikut bergabung dengan prajurit istana kecil Adipati Gadra,” tambah Arya.“Oh, pantas saja keparat itu diam-diam bekerja sama dengan Pawala merebut istana kecilku dan memasuki saya ke dalam penjara.”“Lalu bagaimana Adipati, apa yang akan Adipati lakukan sekarang?”“Tenang Arya, besok pagi saya akan mengambil alih kembali istana itu dari tangan Pawala. Kemarin
last updateHuling Na-update : 2025-02-28
Magbasa pa

Bab 147. Menghajar Pawala

Pagi hari di kawasan perbatasan Demak cuaca terlihat cerah setelah sejak tengah malam juga diguyur hujan, beberapa orang prajurit istana kecil di kawasan itu terkejut saat mendapat 5 orang penjaga penjaga berdiri kaku karena tertotok. Mereka lebih terkejut lagi saat mendapatkan Adipati Seto Wirya tak lagi berada di dalam ruangan penjara, maka serentak mereka menemui Pawala untuk melaporkan hal yang terjadi itu.“Apa?! Seto Wirya kabur dari penjara?” Pawala bukan alang kepalang terkejutnya setelah mendengar laporan beberapa orang prajurit itu.“Benar yang mulia, sepertinya ada seseorang yang berilmu tinggi yang telah membebaskannya. 5 orang penjaga saat ini mematung dalam keadaan tertotok di depan ruangan penjara itu,” tambah salah seorang prajurit, membuat Pawala makin terkejut.Otaknya langsung berfikir dan langsung mengarah pada Arya, yang merupakan tamu di istana kecil itu.“Cepat kalian periksa tamu kita semalam itu, apakah dia masih berada di kamarnya?” Pawala memerintahkan beber
last updateHuling Na-update : 2025-03-01
Magbasa pa

Bab 148. Akan Menebus Kesalahan

“Tadi kamu mengatakan jika Pawala nanti dapat kita gunakan untuk menjebak Welung Pati, maksudnya bagaimana Arya?” tanya Adipati Seto Wirya saat mereka telah berada di ruangan yang selama ini menjadi ruangan kebesaran raja di istana kecil itu.“Begini sobatku Adipati, Welung Pati saat ini pasti tengah memulihkan luka dalam yang ia alami saat berkelahi dengan saya di kawasan di depan ruangan penjara Kerajaan Kediri sebelum saya menuju ke sini.”“Hah..! Kamu sempat berkelahi dengannya? Dan kenapa pula berkelahi di kawasan penjara Kerajaan Kediri itu?” Adipati Seto Wirya terkejut.“Saya sempat di tahan di penjara itu,” jawab Arya.“Apa?!” Adipati Seto Wirya kembali terkejut.“Ya Adipati, saat itu saya memberi laporan perihal pertemuan secara diam-diam antara Welung Pati dan Adipati Gadra di pinggiran Sungai Berantas. Akan tetapi entah kenapa Sang Prabu tak percaya dengan yang saya laporkan itu justru dia menuduh saya berbohong dan di anggap sebagai mata-mata pemberontak,” tutur Arya kesal
last updateHuling Na-update : 2025-03-01
Magbasa pa

Bab 149. Mengutus Dan Menyelidiki

“Baru saja putri bungsuku saya minta menghadap perihal dia pergi secara diam-diam menuju penjara Kerajaan, dia mengatakan tidak membebaskan pemberontak itu melainkan ada seseorang yang datang hendak membunuhnya hingga ia terbebas dari sana. Menurut Pendeta benarkah apa yang di katakan putriku itu?” Sang Prabu balik bertanya.“Maafkan saya sebelumnya Baginda, menurut saya semua yang dikatakan Raden Ayu Dewi Sasanti memang benar adanya. Saya juga telah memberi saran pada Baginda untuk menyelidiki,” paras Sang Prabu kembali terlihat merah bukan karena menahan amarah melainkan merasa malu Pendeta Durpala tahu juga jika apa yang disarankan beberapa waktu yang lalu itu tidak ia kerjakan.“Baiklah saya akan mengutus mata-mata Kerajaan untuk menyelidiki kebenaran dari yang dikatakan putriku itu, apakah ada hal lain yang hendak Pendeta beritahu kepada saya?” Pendeta Durpala hanya menggelengkan kepalanya pertanda tidak ada yang hendak ia sampaikan lagi.“Baiklah jika memang tidak ada keterangan
last updateHuling Na-update : 2025-03-02
Magbasa pa

Bab 150. Ide Cemerlang Arya

Lebih kurang 3 jam perjalanan tibalah penunggang kuda utusan dari Padepokan Gagak Timur itu di depan istana kecil di perbatasan Demak, seorang penjaga memberi laporan dulu pada Adipati Seto Wirya tentang datangnya salah seorang utusan padepokan itu. Setelah mengetahui jika utusan itu hendak menyampaikan surat yang ditujukan pada Pawala dari Welung Pati, Adipati Seto Wirya meminta penjaga itu untuk menerima suratnya.Surat dari Welung Pati yang ditujukan untuk Pawala itu pun di terima salah seorang penjaga, setelah utusan Padepokan Gagak Timur itu mohon diri kembali ke padepokannya barulah penjaga itu kembali menemui Adipati Seto Wirya menyerahkan surat itu di ruangannya.“Isi surat dari Welung Pati ini memberi perintah pada Pawala agar besok pagi seluruh pasukan berkumpul di istana kecil kediaman Adipati Gadra, bagaimana menurutmu Arya apa yang sebaiknya kita lakukan?” tutur Adipati Seto Wirya setelah membaca surat dari Welung Pati itu.Arya tak segera menjawab, dia terlihat tengah be
last updateHuling Na-update : 2025-03-02
Magbasa pa
PREV
1
...
121314151617
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status