Aluna berbaring di atas kasur dengan lelah. Hatinya masih berkecamuk memikirkan apa yang baru saja terjadi. Pelukan Kaisar, kata-kata penuh cinta, bahkan usulannya yang menggoda untuk menjadi selingkuhannya. Semua itu membuat dadanya terasa sesak, antara marah, bingung, dan entah kenapa, sedikit lega.Ia mengulurkan tangan ke meja di samping tempat tidur, meraih ponselnya. Jemarinya gemetar saat ia membuka kontak dan melihat nama Kaisar di layar. Jantungnya berdetak kencang. "Apa yang sedang aku lakukan?" pikirnya, namun entah kenapa ia tak bisa menghentikan dirinya.Ia mengetik pesan singkat, [Baiklah, Kaisar, aku mau jadi selingkuhan kamu]Namun, ia ragu-ragu. Pesan itu belum terkirim. Ia menatap layar ponsel cukup lama, lalu menghapusnya sebelum akhirnya membanting ponselnya kembali ke meja. “Gila. Aku nggak boleh melakukan ini. Aku nggak boleh tergoda ajakan Kaisar,” gumamnya, berusaha mengembalikan kesadarannya.Namun, pikirannya terus melayang pada Kaisar. Kenapa lelaki itu teta
Terakhir Diperbarui : 2024-11-25 Baca selengkapnya