Aluna baru saja hendak membuka pintu mobil saat suara seseorang memanggilnya dari belakang. "Aluna! Tunggu!" Ia menoleh dan melihat seorang wanita tua berlari kecil ke arahnya. Kania, mantan ibu mertuanya. Wajahnya tampak lelah, ada guratan cemas di sana. Aluna menghela napas. Ia sudah bisa menebak tujuan wanita itu datang menemuinya lagi. "Tolong, Aluna..." suara Kania bergetar, matanya berkaca-kaca. "Aku mohon, bebaskan Betran... Aku tahu dia salah, aku tahu dia pantas dihukum, tapi dia tetap manusia. Dia tetap ayah dari Alva..." Aluna menegang. Ia menggenggam pegangan pintu mobil erat-erat, mencoba menahan gejolak dalam dirinya. "Kania, sudah kubilang berkali-kali, aku tidak bisa begitu saja membebaskan dia. Ini masalah hukum, bukan masalah pribadi," ujar Aluna setenang mungkin. Kania terisak. "Aku mohon, Aluna... Aku sudah tua, aku tidak sanggup melihat anakku menderita seperti ini. Dia sudah menerima kesalahannya, dia menyesal. Tolonglah, Aluna..." Aluna menatap K
Last Updated : 2025-03-22 Read more