“Tapi, gimana soal yang pernah kita omongin waktu itu?” tanya Kelvin setelah tawa di antara mereka perlahan menjadi lirih. “Apa?” tanya Amaya balik. “Resepsi, Sayang,” jawabnya mengalihkan pembicaraan ke topik lain. “Kamu setuju nggak kira-kira?” “Aku sih mau-mau aja, tapi coba besok kita bilang ke Mama sama Papa dulu,” usul Amaya. “Aku juga belum bilang itu ke Kak Gafi sama Kak Rena.” “Menurut kamu, mereka bakalan setuju nggak?” Amaya mengangguk lebih dari satu kali. “Setuju aja sih kayaknya. Bagi Mama Riana dan Papa Rajendra itu adalah momen buat ngumpulin semua rekan sama kenalannya karena Mas Vin satu-satunya anak mereka, ‘kan?” “Kalau beneran setuju, kamu mau kayak gimana kira-kira?” Amaya mengangkat sekilas kedua bahunya. “Belum ada pandangan sih ... mungkin kayak Kak Gafi dulu?” “Adat Jawa pagi, modern malam?” sambung Kelvin setelah mengingat seperti apa dulu pernikahan Gafi dan Serena. “Iya. Mas Vin sekalipun kadang ngomongnya suka pedes, tapi kalau lagi mode
Last Updated : 2025-01-10 Read more