Share

226. Kembali Ke Kampus

Penulis: Almiftiafay
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-11 16:17:23

Sudah saatnya kembali ke kesibukan kampus, Amaya sebagai mahasiswa dan Kelvin sebagai dosen.

Tapi mungkin ada yang sedikit membedakannya mulai semester ini. Kelvin tak lagi menjadi dosen mata kuliah Amaya, melainkan dosen yang lain.

Tak apa ... mereka juga masih bisa bertemu di kampus, mereka bahkan menghabiskan banyak waktu di rumah juga, bukan?

Pagi ini di dalam ruang ganti—Kelvin seringnya menyebut begitu sehingga Amaya turut mengatakannya demikian padahal anak-anak muda sekarang akan menyebutnya sebagai walk in closet—Amaya sudah selesai bersiap.

Ia dengan dress di bawah lutut yang ia kenakan, ia pilih yang warnanya broken white, baju yang dibelikan oleh Kelvin saat mereka berbulan madu di Kanada.

Jika biasanya Amaya akan menyiapkan setelan jas lengkap untuk Kelvin pergi ke Rajs Holdings sebagai kepala konsultan, pagi ini Amaya menyiapkan yang tak terlalu formal untuk suaminya itu pergi ke kampus.

Kelvin ia pilihkan jas broken white dengan kemeja putih. Tapi setelah ia siapkan it
Almiftiafay

done 2 bab yah akak semuanya 🌝 owh ... jadi ini kejutan dari Bude Calista? makin seru ☺️ Amaya yang tengil ketemu sama Bude yang ngeyelan wwkwkwkwkwk

| 15
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Nissya
Ya ampun Si bunglon kok ndak nyerah ya apa memang ada kelainan
goodnovel comment avatar
Eva
Sengaja banget mau deketin Kelvin secara terang terangan ini mah! Tapi pasti dia nggak bakal bertahan lama di kampus itu! Let’s see your drama!
goodnovel comment avatar
Bunga Impian
bude nya Ndak laku jadi menyiapkan segala untuk mendapatkan Kelvin..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    1. Perjodohan Darurat

    “Apa?! Menikah dengan Pak Kelvin? Papa bercanda?!” Amaya hampir saja menjerit saat mengatakan itu pada sang ayah—Athan—yang sedang berbaring di atas ranjang rawat rumah sakit. Mata Amaya melebar pada ayahnya yang mengangguk dengan tegas membenarkan, “Iya, May,” jawabnya. “Nggak mau!” tolak Amaya. “Pak Kelvin itu umurnya jauh beda sama aku! Papa belum tahu saja gosip apa yang dibilang sama semua mahasiswa kalau dia itu sukanya sama … cowok juga,” lanjutnya sedikit lirih. “Mengarang!” kata ayahnya, mendengus mendegar celotehannya. Amaya hampir saja kembali memprotes Athan sebelum pria yang rambutnya bersemburat putih itu menyela, “Gimana kalau ini permintaan terakhir Papa?” tanyanya. “Apakah kamu juga masih akan menolak?” “Pa—“ “Papa lelah menghadapi kamu yang nakal dan nggak bisa diatur!” potongnya. “Menikahlah … maka dengan begitu kamu akan memiliki tanggung jawab dan memikirkan sesuatu bukan untuk kesenanganmu sendiri.” Bibir Amaya tertekuk sedih. Ia tak serta-merta menjawab

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    2. Tiba-tiba Menikah

    Amaya masih diberi kesempatan untuk melihat sang ayah bangun. Sekitar pukul tujuh malam saat ia menyaksikan Kelvin menjabat tangan ayahnya seraya mengucap, “Saya terima nikah dan kawinnya Amaya Madira Hariz binti Athandika Hariz dengan mas kawin tersebut tunai.” Pada akhirnya … Amaya mengesampingkan apapun agar bisa melihat ayahnya tersenyum. Sekarang, ia telah menjadi istri Kelvin meski masih sebatas istri siri. Athan sendiri yang menikahkan mereka beberapa saat setelah bangun dari ketidaksadarannya. “Terima kasih, Kelvin,” ucap Athan, senyum terkembang saat matanya yang masih sayu menatap Kelvin yang duduk di samping Amaya, tak jauh dari ranjang di mana ia dirawat. “Papa titip Amaya kepadamu ya?” ujarnya. “Tolong jaga dan bimbing dia karena sepertinya pria tua ini nggak bisa menjaganya lebih lama.” “Baik,” jawab Kelvin seraya menganggukkan kepalanya. Amaya menghela dalam napasnya, memandang pria di samping kanannya ini melalui sudut matanya, sadar penuh bahwa Kelvin mau

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    3. Ciuman Pengkhianatan

    “Rama?” panggil Amaya yang membuat si pemilik nama dengan cepat menoleh padanya dengan terkejut. Begitu juga dengan Miranda yang bergegas bangun dari duduknya. “B-Babe?” sebut Rama tergagap. “A-apa yang kamu lakukan di sini?” tanyanya. “Kenapa kalau aku di sini memangnya?” tanya Amaya balik, mencengkeram semakin erat paper bag berisi toast yang ada di tangan kanannya. “Nggak boleh?” lanjutnya dengan dada yang naik turun menahan marah. “Kamu nggak suka aku di sini karena aku bisa melihatmu dan Miranda berciuman?” “Ini nggak seperti yang kamu lihat, Babe,” jawab Rama. “May … aku—“ “Kalau nggak seperti yang aku lihat lalu apa yang kalian lakukan barusan memangnya?” potong Amaya sebelum Miranda turut membela diri. “Apa bibir kalian yang menempel sampai lengket itu nggak bisa disebut sebagai ciuman?” “Babe, dengar—“ Lelaki itu mendekat pada Amaya kemudian meraih pergelangan tangannya. “Jangan menyentuhku, Buaya sialan!” umpat Amaya seraya menepis kasar tangan Rama. “Kita putus! ngga

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    4. Kita Akhiri Saja

    “Nggak,” jawab Amaya. “Untuk apa saya mengharapkan Bapak mencium saya? Sudah gila apa?!” Kelvin hanya mendengus. Ia membuka pintu mobil dan sekali lagi meminta Amaya agar masuk. “Masuklah! Kamu mau ke rumah sakit, ‘kan?” tanyanya. “Iya. Pak Kelvin sendiri?” “Sama,” jawab pria itu singkat. “Bapak tidak ada kelas lagi?” “Ada, tapi karena saya tadi melihatmu—“ Kelvin berhenti bicara, ia berdeham meralat kalimatnya. “Nanti saya akan kembali lagi ke kampus. Sekarang masuklah biar saya mengantarmu ke rumah sakit.” Amaya tak ingin menolak, tenaganya seperti terkuras habis sejak ia melihat Rama dan Miranda mengadu bibir di dekat lapangan futsal. Sebab jalan raya tergenang air hujan, membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama untuk mereka tiba di rumah sakit. “Pakai itu!” ucap Kelvin, menyerahkan coat miliknya saat mereka berjalan di sepanjang lorong menuju ke ruang rawat Athan. “Kamu nggak punya pakaian ganti di kamarnya Om Athan?” “Ada, kemarin dikirim sama sopirnya Papa.” Semakin

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    5. Pernikahan Rahasia

    “Saya nggak mau mengkhianati janji saya pada Papamu, Amaya,” kata pria itu. “Papa juga nggak akan tahu kalau pernikahan ini selesai, Pak Kelvin,” terangnya mencari alasan. Amaya hanya ... tidak ingin hidup bersama dengan pria yang tidak ia cintai. Apalagi itu gunung es yang sikapnya menyebalkan bernama Kelvin Indra Asgartama. Sikapnya yang kaku atau perbedaan umur mereka yang terpaut enam belas tahun baginya adalah sebuah ketidakserasian yang besar. “Kamu tahu sakitnya dikhianati, bukan?” tanya Kelvin mengakhiri kebisuan sesaat di antara mereka. “Setelah tahu rasanya, apakah kamu akan mengkhianati janjimu pada Papamu juga?” Amaya meremas jari kecilnya semakin erat. Kelvin seperti sedang membiarkannya berpikir dan mencari jawabannya sendiri. “Kenapa lama sekali, Vin?” tanya sebuah suara yang datang dari ambang pintu, ibunya Kelvin. “Ayo ke rumah Mama, May,” ajak ibunya Kelvin seraya tersenyum. Hangat sikap wanita itu membuat Amaya tak enak hati untuk menolaknya. “Iya, Tante—m

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    6. Saya Yang Bertanggung Jawab Atasmu

    “Pak Kelvin mau melanggar kesepakatan kita?” tanya Amaya, menoleh pada Kelvin yang sekilas mengangkat kedua bahunya secara bersamaan. “Memangnya kita pernah membuat kesepakatan?” tanya Kelvin balik dengan tanpa beban, membuat Amaya mendengus tak habis pikir. “Apakah ada perjanjian hitam di atas putih? Dengan materai? Dengan—” “Nggak ada,” potong Amaya dengan cepat. “Tapi Pak Kelvin ‘kan setuju kalau di kampus nggak boleh ada yang tahu kita menikah?” “Saya setuju dengan syarat yang kamu ajukan, sebagai gantinya kamu juga harus melakukan hal yang sama, Amaya,” jawabnya. “Hal yang—” “Saya bukan Papa atau Abangmu yang bisa kamu bantah dengan sikapmu yang keras kepala,” terang Kelvin. “Meski nggak ada yang tahu kita menikah, tapi bukan berarti kamu bisa melakukan segala hal sesuka hatimu. Baik dan buruknya kamu sayalah yang bertanggung jawab.” Tiba-tiba ... Amaya tak bisa bicara. Ia menelan ludahnya dengan kasar mendengar dingin dan tegasnya cara Kelvin berucap. Baru kali ini ada s

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    7. Pemuda Jompo

    Tapi bagaimana caranya ponsel Kelvin ada di dalam tasnya? ‘Apa aku salah ambil tadi?’ batin Amaya bertanya-tanya. Seingatnya ... tadi memang ada dua ponsel yang tergeletak di meja ruang makan saat mereka melahap sarapan pagi. Amaya yang bersiap mengenakan ‘revenge outfit’ meninggalkan kursi dengan gegas dan menyambar ponsel yang salah. ‘Begonya kamu, May ....’ Amaya menggigit bibirnya, memukuli kepalanya, membodohkan dirinya sendiri yang malah terus saja mencari gara-gara dengan Kelvin! “Mampus ....” desisnya pasrah. Batinnya, ‘Bagaimana caraku bilang kalau ponsel kami tertukar?’ Apa ia harus mendatangi Kelvin di ruang dosen? Itu sama saja membongkar rahasia! “Kenapa, May?” tanya Alin yang duduk di sebelah kanannya, terbengong melihat Amaya yang bertingkah aneh. Amaya belum sempat menjawab Alin karena ia mendengar ponsel milik Kelvin yang bergetar dari dalam tasnya. Saat ia melihatnya, tangannya dibuat tremor. Kontak dengan nama ‘Arshaka Nagara’ tengah memanggil, yang mana Am

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-17
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    8. Pergaulan Lewat Batas

    ‘Dia bilang masih sayang padaku?’ ulang Amaya dalam hati setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Rama untuk mencegahnya pergi. Jika tak ingat di bangku yang tak jauh dari mereka berdiri itu Amaya menyaksikannya mengadu bibir dengan sahabatnya sendiri, Amaya pasti akan luluh. Tapi tidak! Seperti yang dikatakan oleh Kelvin bahwa tak pantas baginya merengek atau bergantung pada lelaki yang jelas-jelas ia tahu lelaki itu tidak baik, Amaya tak membiarkan Rama menggoyahkannya. “Aku nggak butuh sayang darimu, Ram,” jawab Amaya akhirnya. “May—“ “Aku ‘kan sudah bilang sebaiknya kita berpura-pura nggak kenal saja kalau ketemu? Apa itu kurang jelas buatmu?” Amaya membawa langkah kakinya untuk pergi dari hadapan lelaki dengan hoodie warna hitam itu. “Amaya—” Amaya menepis tangannya, tak sudi ia disentuh oleh lelaki pengkhianat yang bahkan sudah tidur dengan—mantan—sahabatnya. “Aku cuma mau bilang turut berduka cita buat perginya Om—” “Nggak perlu,” potong Amaya tak mau tahu. Rama te

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18

Bab terbaru

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    226. Kembali Ke Kampus

    Sudah saatnya kembali ke kesibukan kampus, Amaya sebagai mahasiswa dan Kelvin sebagai dosen.Tapi mungkin ada yang sedikit membedakannya mulai semester ini. Kelvin tak lagi menjadi dosen mata kuliah Amaya, melainkan dosen yang lain.Tak apa ... mereka juga masih bisa bertemu di kampus, mereka bahkan menghabiskan banyak waktu di rumah juga, bukan?Pagi ini di dalam ruang ganti—Kelvin seringnya menyebut begitu sehingga Amaya turut mengatakannya demikian padahal anak-anak muda sekarang akan menyebutnya sebagai walk in closet—Amaya sudah selesai bersiap. Ia dengan dress di bawah lutut yang ia kenakan, ia pilih yang warnanya broken white, baju yang dibelikan oleh Kelvin saat mereka berbulan madu di Kanada.Jika biasanya Amaya akan menyiapkan setelan jas lengkap untuk Kelvin pergi ke Rajs Holdings sebagai kepala konsultan, pagi ini Amaya menyiapkan yang tak terlalu formal untuk suaminya itu pergi ke kampus.Kelvin ia pilihkan jas broken white dengan kemeja putih. Tapi setelah ia siapkan it

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    225. Cinta Buta

    Kaluna masuk ke dalam ruang ganti di dalam hotel dengan keadaan hati yang tak karuan rasanya.Jika sebelumnya ia berjalan dengan anggun, kali ini tidak sama sekali. Ia mengangkat bagian depan gaun pengantin dengan model ball gown itu dengan sedikit gegas dan gusar.“Pelan-pelan, Nona,” ucap salah seorang staf dari make up artist yang menyambut kedatangannya dan memintanya untuk duduk di kursi yang menghadap ke cermin untuk dibantu dilepaskan aksesoris di rambutnya.Kaluna mendorong napasnya dengan kasar, ia menoleh pada salah seorang perempuan—temannya yang mengenakan pakaian bridesmaid—setelah sedikit tenang dan memintanya melakukan sesuatu.“Bisa tolong panggilin Calista nggak, Rin?”Temannya yang dipanggil ‘Rin’ itu mengangguk tak keberatan.“Bisa,” jawabnya seraya meletakkan ponsel milik Kaluna di atas meja yang ada di hadapannya. “Ini HP-mu, tunggu bentar, jangan marah-marah loh tapi, Lun ....”“Nggak janji!” jawab Kaluna dengan sedikit ketus. “Yang sabar ....”Kaluna tidak bis

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    224. Ikan Hiu Ketemu Patrick, I Love You Cantik

    “Tapi, gimana soal yang pernah kita omongin waktu itu?” tanya Kelvin setelah tawa di antara mereka perlahan menjadi lirih.“Apa?” tanya Amaya balik.“Resepsi, Sayang,” jawabnya mengalihkan pembicaraan ke topik lain. “Kamu setuju nggak kira-kira?”“Aku sih mau-mau aja, tapi coba besok kita bilang ke Mama sama Papa dulu,” usul Amaya. “Aku juga belum bilang itu ke Kak Gafi sama Kak Rena.”“Menurut kamu, mereka bakalan setuju nggak?”Amaya mengangguk lebih dari satu kali. “Setuju aja sih kayaknya. Bagi Mama Riana dan Papa Rajendra itu adalah momen buat ngumpulin semua rekan sama kenalannya karena Mas Vin satu-satunya anak mereka, ‘kan?”“Kalau beneran setuju, kamu mau kayak gimana kira-kira?”Amaya mengangkat sekilas kedua bahunya. “Belum ada pandangan sih ... mungkin kayak Kak Gafi dulu?”“Adat Jawa pagi, modern malam?” sambung Kelvin setelah mengingat seperti apa dulu pernikahan Gafi dan Serena.“Iya. Mas Vin sekalipun kadang ngomongnya suka pedes, tapi kalau lagi mode ‘mengayomi’ tuh u

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    223. Mekar—Seperti Payung

    Amaya mengikuti langkah kaki Kelvin setelah prianya itu lebih dulu mengambilkan tas miliknya, sebuah aksi yang sepertinya sengaja dibuat Kelvin untuk menunjukkan pada semua orang bahwa ini bukan lagi menjadi tempat yang nyaman untuknya—atau lebih wajar disebut muak!Amaya tak mengatakan apapun sekeluarnya mereka dari pintu ballroom yang terperangkap dalam hening. Kelvin bahkan masih tidak bicara saat mereka tiba di parkiran hotel dan masuk ke dalam sedan miliknya kemudian mengemudikannya menjauh dari sana.Amaya hanya terus memandangnya dari samping, ingin mengajaknya bicara tetapi sepertinya ia masih membutuhkan lebih banyak waktu untuk berdiam sehingga Amaya juga mengunci bibirnya.Ia memikirkan sesuatu agar mood buruk prianya itu kembali baik. Saat ia melihat mini market beberapa jarak di hadapannya, Amaya memintanya untuk menepi.“Bisa berhenti dulu di mini market itu nggak?” tanyanya memberanikan diri.“Bisa,” jawab Kelvin singkat.Kelvin menepikan mobilnya di depan mini market

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    222. Dilema Kelvin

    Biasanya, seorang wanita yang berhasil menangkap buket bunga harus menjadi orang selanjutnya yang dinikahi oleh kekasih mereka.Amaya tahu betul bahwa Calista tengah ingin memainkan psikologi Kelvin dengan memposisikannya di tempat tersudut.Dalam keadaan seperti ini, di antara ratusan pasang mata yang menjadikan mereka sebagai pusat perhatian—dan demi menjaga agar seseorang tidak kena malu—maka si pihak yang tersudut akan memilih untuk menurut, sehingga mau tak mau Kelvin harus menerima buket bunga hasil tangkapan Calista itu.Live music dan hingar-bingar yang semula terjadi di sekitar Amaya seakan terserap, menciptakan ballroom besar itu menjadi hening selain beberapa suara yang menunggu jawaban Kelvin.Salah seorang dari dua pembawa acara yang ada di resepsi Arsha serta Kaluna mendekat pada Kelvin yang hanya bergeming.Sekujur tubuh Amaya rasanya kebas, matanya perih dan berair menatap Calista serta atribut serba hijaunya yang sangat ingin ia cakar dengan garpu di tangannya ini."B

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    221. Hijau Mentereng

    Sepertinya ... bukan hanya Amaya saja yang terkejut, tapi Kelvin juga. Dari samping prianya duduk, Amaya bisa melihat Kelvin yang kedua alisnya terangkat. Sepasang matanya membola dan bibirnya sedikit terbuka dengan kehadiran Calista. Tamu undangan lain yang satu meja dengan Amaya memberi reaksi yang sama. Mereka tercenung untuk beberapa saat sebelum Amaya berdeham dan menjawab lebih dulu wanita itu. “Bu Calista di sini juga?” tanyanya, sehingga Kelvin dan orang-orang yang ada di sekitarnya terjaga dari keterkejutan mereka. “Udah dari tadi atau baru masuk, Vin?” tanya Calista—padahal yang menanggapi tadi adalah Amaya. Bukankah dari sini saja sudah jelas apa tujuannya datang ke meja ini? Untuk menarik perhatian Kelvin! Itu jawabannya. Baik, mulai sekarang Amaya tak akan bicara. Biar Kelvin yang mengambil alihnya. “Barusan,” jawab Kelvin akhirnya. “Kamu udah pulang dari Kanada ternyata.” “Udah lama sih.” “Selamat menikmati acaranya kalau gitu.” Calista melambai kecil pada Kelv

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    220. Selamat Tinggal, Kanada

    "Jangan merasa bersalah atau bahkan merasa gagal," ucap Kelvin saat ia melepas Amaya dari dekapannya. "Nggak apa-apa kalau belum berhasil. Lagian kita juga baru aja ngerencanain itu, 'kan? Dan perlu kamu ingat ini—" Kali ini, Kelvin tak lagi berdiri. Postur tubuhnya yang tegap dan tinggi hilang saat pria itu berlutut di depan Amaya. Sementara tangan kiri Amaya masih memegang botol kaca, Kelvin Meraih tangan kanan istri kecilnya itu dan ia letakkan di pipinya—seolah meminta Amaya untuk menyentuhnya. "Berhasil sekarang atau nanti, atau bahkan sekalipun itu nggak berhasil, aku nggak ada masalah," lanjutnya dengan suara baritonnya yang hangat dan membuat debaran memenuhi dada Amaya. "Aku nggak pernah menuntutmu, Amaya. Aku mencintaimu karena kamu adalah dirimu, bukan karena kamu harus melakukan A, atau nggak bisa melakukan B, nggak seperti itu." Tak ada yang tak membuat Amaya berdebar, satu demi satu kalimatnya membuat Amaya merasa bahwa seperti itulah harusnya cinta terjadi, tanpa s

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    219. Rencana Belum Berhasil

    Waktu liburan di Kanada sudah hampir habis. Meski Amaya tak akan secepat itu untuk kembali ke kampus, tapi mereka tetap harus lebih dulu kembali ke Jakarta. Pagi ini, saat ia keluar dari kamarnya, kepalanya terasa pusing. Bukan hanya kepalanya yang bermasalah, tapi perutnya juga. Ia memanggil Kelvin yang tak dijumpainya di atas ranjang sejak membuka mata. Seperti biasa, prianya itu sering kali lebih dulu bangun dan membuatkan Amaya sarapan. Hampir sebagian besar sarapan yang dinikmati oleh Amaya selama mereka di Kanada adalah hasil karya Kelvin. Langkahnya terseret saat ia menuju ke ruang makan. Seperti dugaannya, prianya itu ada di sana, berdiri dan meletakkan dua piring spaghetti bolognese yang asapnya masih mengepul. "Selamat pagi," sapa Kelvin seraya menoleh pada Amaya. Senyumnya mendadak hilang saat manik mereka berjumpa. "Kenapa?" tanya Kelvin seraya melepas apron hitam yang melilit pinggangnya sebelum ia meletakkannya di atas meja. Kaki panjangnya menghabisi jarak dan

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    218. Kembang Api Di Tahun Baru

    "Kalau kak Gafi sama Kak Rena kepingin, kalian juga bisa jadi vacum cleaner yang saling sedot loh," balas Amaya atas ucapan kakak lelakinya. Kedua pipinya menggembung kesal sebelum menunjuk dengan jarinya, "Kalau bukan anaknya yang ngerusak momen, ya bapaknya! Terus aja gitu kalian sampai Wonderland jualan ubur-ubur transparan!"Riana yang tertawa lebih dulu, disusul Kelvin yang memandang Amaya tanpa berpaling. Suka jika istrinya itu sudah saling ejek dengan si Abang.Sementara yang dibalas tampak tidak terima dan mengarahkan tangannya ke depan, mencubit hidung Amaya."Udah pinter sekarang ngocehnya ya ... banyak banget kosa katanya. Ketularan siapa sih?!"Sudut matanya mengarah pada Kelvin yang kemudian berdeham."Aku, ketularan aku," jawabnya sebagai sebuah pengakuan. "Tapi selain itu emang Amaya udah ada bakat sih ....""Ya udah, pantes jodoh, sama soalnya!" timpal Gafi kembali.Amaya meraih tangan Kelvin agar selangkah mendekat padanya—setelah mengusap hidungnya yang terasa panas

DMCA.com Protection Status