Home / Young Adult / Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan / 230. Amaya Solo Vs Geng Para Bude

Share

230. Amaya Solo Vs Geng Para Bude

Author: Almiftiafay
last update Last Updated: 2025-01-14 13:18:47
"IBU-IBU? BHAHAHAK!" Suara beberapa orang yang duduk di kursi pada sudut diagonal dari Amaya berada tampak tak bisa menahan tawanya begitu mendengar ia menyebut Calista dan 'gengnya' itu sebagai 'IBU-IBU'.

"Emang boleh se-ibu-ibu itu?"

"Tapi emang bener nggak sih? Mereka dari tadi keroyokan nyerang si cewek yang dikatain bocil tapi malah maju solo itu loh!"

"Dikira cupu ternyata suhu."

Suara pengunjung kafe Amore saling bersahutan di mana sebagian besarnya memberi dukungan untuk Amaya yang masih tak berpaling menatap Calista, si rok merah, si rambut pendek dan si baju hijau yang tak ia ketahui namanya itu.

Mereka berempat tampak bergerak gugup mendengar tanya yang baru saja terlontar dari bibirnya.

Hal yang berbanding terbalik dengan yang dilakukan oleh teman tiga serangkai Amaya yang bergerak saling sikut karena mereka menahan tawa.

Mungkin karena mereka sungkan pada Calista yang merupakan dosen baru di kampus sehingga tak meloloskan tawa keras seperti pengunjung di sudut kafe
Almiftiafay

yang 1 bab jam 3 an yah akak semuanya. terima kasih, baca juga RAHASIA HATI: TERPERANGKAP MENJADI ISTRI KEDUA CEO DINGIN terima kasih 😹🎉

| 19
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Eva
Ehh tukang ngadu. Lagian kan ente dulu yang mulai tu sama temen2 ehh bude bude maksudnya
goodnovel comment avatar
meowza lee
what, baru aja loh bude dikasih 'warning' sama amaya. dah lupa kah? atau pikun? ckckck
goodnovel comment avatar
Diahayu Aristiani
ngatain amaya bocil giliran di tantang balik ciut. eh malah bilang amaya gak sopan sama dosen.may kasih tunjuk power mu gilas habis tuh Callista gak usah pandang dia dosen liat dia sebagai pelakor aja
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    231. Capek, Mau Dipeluk

    Calista terlihat akan meraih tangan Kelvin tetapi hal itu gagal sebab Kelvin dengan cepat menarik tangannya ke belakang. Ia sembunyikan di belakang punggungnya seraya bertanya, "Kenapa kamu mau pegang aku, Lis?" Calista berdiri kikuk, gerakan itu seperti terjadi di luar kendalinya. Seolah ia digerakkan oleh alam bawah sadarnya, bahwa seperti itulah yang sejak tadi ia pikirkan saat memandang Kelvin. Penolakan itu membuatnya berdeham dan masih dengan senyum yang sama menjawab, "Maaf, aku pikir kita akan jadi dekat karena kita rekan kerja. Tapi—" Calista memandang sekali lagi pada Amaya yang menatapnya dengan sangat enggan. Kesal karena di depan matanya wanita itu dengan pandainya memutar balikkan fakta. Apa tadi ia bilang? Amaya yang bersikap tak sopan? Selain—Amaya rasa—ia tak punya malu, Bude Calista ini juga pintar bicara. Pendongeng yang handal! "Tapi aku serius soal Amaya yang bersikap kurang sopan tadi." Kelvin menghela napasnya sebelum menoleh pada Amaya yang berdiri di

    Last Updated : 2025-01-14
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    232. Tertangkap Kamera Zoom Meeting

    Ah—kenapa Amaya tak menyadari itu? Kelvin tengah mengenakan kemeja hitam lengan panjangnya, sebuah tampilan yang sekiranya terlalu formal untuk seseorang yang berada di dalam kamar. Pada jam seperti ini, biasanya Kelvin sudah mengenakan piyama tidurnya atau kaos berkerah yang lebih nyaman alih-alih sebuah kemeja lengan panjang. Tapi karena Amaya suka melihat prianya itu dalam balutan kemeja, maka ia membiarkannya saja. Dan rupanya rasa terpesonanya itu membuatnya tak memperhatikan sekitar sehingga ia dengan nyamannya duduk di pangkuan Kelvin, menjatuhkan kepalanya dengan manja di bahunya yang bidang dan meminta agar ia dipeluk karena moodnya buruk. Tak ada yang salah dengan hal itu sebenarnya, tapi itu telah menjadi konsumsi para rekan dosen Kelvin yang sedang bergabung dalam zoom meeting. Menyadari itu, Amaya segera pergi dari pangkuan Kelvin. Ia pergi dari sana dengan gegas, berlari meninggalkan walk in closet sementara Kelvin yang masih duduk di mejanya mengatakan, "Maaf tem

    Last Updated : 2025-01-15
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    233. Addicted To You

    “Mau nggak?” tanya Kelvin dengan mendekatkan wajahnya pada wajah Amaya yang memerah dan panik. “A-apa?” tanya Amaya balik, memilih untuk mengulur waktu agar debar jantungnya yang membuncah ini tak didengar oleh Kelvin. Agar lebih tenang sebelum malam menjadi saksi bagaimana keheningan di sekitar mereka akan terkoyak. “Kamu tahu, Sayang,” jawab Kelvin. Ia tersenyum saat memindah tangannya yang semula menggenggam pergelangan kecil Amaya pada dagunya. Meraihnya dengan lembut, menunduk dan memberinya kecupan di sana. “Kalau kamu nggak mau kita tidur aja, aku nggak akan maksa.” Kelvin memejamkan matanya karena Amaya tak kunjung menjawab. Tapi baru sepuluh detik hal itu ia lakukan, suara Amaya kembali terdengar. “Lampunya belum dimatiin,” katanya, sehingga Kelvin membuka kembali matanya. “Kamu mau aku yang matikan?” “Aku juga nggak apa-apa, tapi lepasin dulu pelukannya.” Kelvin memberinya anggukan samar. Tangannya yang memeluk Amaya ia lepaskan sehingga istri kecilnya itu beranjak

    Last Updated : 2025-01-15
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    234. Menjadi Amaya

    Sepertinya ... bukan hanya postingan di sosial media milik Kelvin yang membuat kampus pagi ini menjadi heboh. Calista yang masih berdiri di sana—dan mengabaikan rasa sakit atau kesemutan pada kakinya sebab ia telah terlalu lama berdiri—mendengar seorang dosen yang ia kenal sebagai Lucy mengatakan pada Andrew, "Gokil banget Kelvin semalam." Mendengar nama 'Kelvin' disebutkan tentu saja membuat kedua telinga Calista berdiri. 'Kelvin?' ulangnya dalam hati. 'Ngapain dia emang semalam?' Ia akan menemukan jawabannya sebentar lagi jika ia terus menguping di sana. Dan itu benar .... "Sumpah iya! Manis banget tuh kulkas berjalan kalau lagi di rumah. Zoom meeting malah istrinya minta pangku." "Clingy wife and Cool Husband banget nggak sih mereka?" sahut dosen lain yang bernama Sonya. "Kalian sebelumnya denger nggak Amaya bilang 'Laptop terus akunya kapan' gitu?" Louise ikut menimpali dari tempat ia duduk. "Denger," jawab yang lainnya hampir bersamaan. "Itu 'kan sebelum dia minta pangku

    Last Updated : 2025-01-16
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    235. Bukan Sembarang Orang

    Rasanya ... justru Arsha yang malu melihat tingkah Calista itu. Wanita itu adalah sepupu istrinya, yang secara tak langsung mereka memiliki hubungan keluarga, bukan? Arsha sudah melihatnya sejak tadi pagi apa saja yang dilakukan olehnya. Ia berganti pakaian yang hampir sama dengan yang kemarin dilihatnya dikenakan oleh Amaya. Sepertinya ia membelinya secara online dengan sistem beli sekarang kirim sekarang juga—pengiriman instan—sehingga ia bisa mendapatkannya dengan cepat. Pagi tadi Arsha masih sempat melihatnya mengenakan pakaian berwarna kuning tetapi pada jam makan siang ini ia telah berganti dress broken white. Arsha tak tahu apa yang tengah dipikirkannya, tapi sepertinya ia harus memberi sepupunya Kaluna itu sebuah teguran. Arsha berjalan memasuki ruang dosen di mana Calista berada dan menghampirinya. Keadaan di dalam sedang tak begitu ramai sehingga ia lebih memilih untuk bicara di sini. “Bisa stop sekarang?” ucap Arsha langsung pada pokok persoalan. Yang merasa diajak

    Last Updated : 2025-01-17
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    236. Wanita Yang Menyerupai Istriku

    “Pikirkan dengan matang sebelum kamu bertindak,” lanjut Arsha. “Kecuali kamu mau berakhir sama kayak si Hakim Rasyid itu, aku persilakan kamu melakukan apapun sesuka hatimu. Tapi nanti kalau kamu hancur, hancurlah sendiri.” Arsha menutup kalimatnya dengan rahang yang menggertak. Ia memalingkan wajah dan mengayunkan kakinya pergi meninggalkan meja milik Calista. Punggungnya lambat laun menghilang selagi Calista merapikan rambutnya agar senantiasa cantik. Ia tatap pantulan wajahnya pada cermin kecil yang ada di atas meja, wajah yang terlihat gugup setelah mendengar semua kalimat bernada penjelasan dari Arsha soal apa yang terjadi sebelum ia masuk ke tempat ini. ‘Harusnya aku cari tahu dulu nggak sih apa aja riwayat anak itu?’ gumam Calista dalam hati. ‘Didengar dari penjelasan Arsha ... emang kayaknya dia tengil juga, dan tahan banting. Mentalnya itu kayak bukan mental anak-anak.’ Calista membasahi bibir berlipstick matte miliknya dengan lidah, rasanya mendadak kering saat ia mengi

    Last Updated : 2025-01-17
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    237. Hampir Saja ....

    “Kelvin?” panggil sebuah suara manis yang datang dari belakang Kelvin. Ia menoleh ke belakang dan melihat Amaya yang berjalan bersama dengan Alin dan Randy serta disusul oleh Naira di belakangnya. Meminimalisir terjadinya kesalahpahaman yang bisa saja terjadi antara mereka, Kelvin dengan cepat mengayunkan kakinya mendekat pada Amaya. Tapi, Calista tak mengizinkannya begitu saja. “Kelvin!” panggilnya dengan suara mengiba. Lorong sunyi itu membuat suaranya menggema. Tapi, Kelvin tak menjawabnya. Ia bahkan tak menoleh saat meraih pergelangan tangan Amaya dan menariknya untuk pergi dari sana. Memilih untuk mencari jalan lain. Tak ada yang bicara, teman-teman Amaya yang ada di belakangnya pun juga terdiam untuk tak memperkeruh suasana hingga mereka tiba di kantin. Barulah saat itu Kelvin mengakhiri ‘lomba diam-diaman’ itu dengan mengatakan, “Kalian pesanlah, saya yang akan bayar.” “E—“ Randy yang mendengarnya terlebih dulu memberi reaksi. “E—sungkan sih sebenernya, tapi mungkin kare

    Last Updated : 2025-01-17
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    238. Agenda Sabtu Pagi

    Agar bibirnya yang terus mengerucut itu berhenti, atau agar yayasan yang menaungi berdirinya kampus itu tak benar-benar dibeli oleh kakak iparnya—Gafi—Kelvin berusaha melakukan sesuatu. Berpikir bahwa Calista sengaja berusaha melemahkan mental Amaya yang seperti baja itu dengan menduplikasi dirinya, Kelvin harus menegaskan bahwa pernikahannya dengan Amaya tak bisa diganggu gugat oleh siapapun juga. Pada Sabtu pagi yang cerah ini, Amaya baru saja keluar dari rumah dan berdiri memandangi pohon tabebuya yang bunganya tak selebat sebelumnya. "Mau pergi nggak?" tanya Kelvin tiba-tiba dari belakangnya yang membuat Amaya segera menoleh. "Ke mana?" tanyanya balik. "Bikin foto postwedding," jawabnya. "Aku udah minta temanku yang punya studio buat nyiapin tempat, jadi aku harap kamu mau." "Foto postwedding?" ulang Amaya dengan kedua alis yang terangkat penuh rasa terkejut—karena memang ia benar terkejut. "Iya." "Tiba-tiba aja?" "Hm ... udah dari lama sih ngerencanainnya, cuma kayaknya a

    Last Updated : 2025-01-18

Latest chapter

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    255. Penyusupnya Diam-diam Kembali

    Ziel benar saat mengatakan bahwa jam tangan itu tak asing. Sebab saat Amaya menyebut nama pemiliknya, dan siapa orang yang telah membuatnya berakhir seperti ini, Kelvin mengenalnya.Bukan hanya mengenal ... mereka bahkan terlibat banyak peristiwa, dan barangkali itulah yang mendasarinya untuk orang itu melakukan semua ini."Aku akan atasi nanti," ucap Kelvin seraya mengusap puncak kepala Amaya setelah ia mengambil kursi dan menariknya agar bisa duduk di sebelah brankar sementara itu."Yang penting sekarang kamu di sini dulu," pinta Amaya. "Aku takut dia tiba-tiba datang dan—""Ssht!" Kelvin menggeleng, mencegah Amaya untuk tak mengatakan lebih banyak dari pada itu. "Dia nggak akan ke sini, dan akan aku pastikan dia pergi sejauh mungkin dari kamu setelah ini, Sayangku."Kelvin menunduk membiarkan Amaya memeluknya.Tak lama kemudian mereka berpindah dari ruang di IGD ke kamar rawat tempat Amaya akan berada di sini setidaknya untuk tiga hari ke depan—paling lama.Riana yang lebih dulu da

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    254. Vacate Et Scire

    "Ini bukan punyanya Amaya," kata Kelvin seraya mengangkat wajahnya, menatap Miranda dan Ziel bergantian."Barang punya Amaya udah dikasih ke saya pas kalian masih parkir tadi," lanjutnya seraya menunjuk pada plastik klip berisikan jam tangan milik Amaya, cincin dan kalung miliknya yang ada di samping tas selagi si empunya mendapat perawatan di dalam.Ungkapan itu membuat Miranda dan Ziel terangkat kedua alisnya secara bersamaan.Mereka mendekat dan menatap jam tangan yang ada di tangan Kelvin. Memastikan dengan mata mereka sendiri.Yang jika dilihat ... sepertinya itu memang 'terlalu tua' untuk selera Amaya yang cenderung feminim dan menyukai warna-warna pastel. "T-terus p-punya siapa?" tanya Miranda dengan gugup. "T-tadi saya nemuin itu di bawah tasnya Amaya, Pak Kelvin. Makanya saya kasih ke Bapak soalnya saya nggak lihat kalau Amaya tadi udah pakai jam tangan.""Kok kayaknya nggak asing ya?" sahut Ziel. Ia menunduk lalu menghela dalam napasnya. "Apa sebenarnya tadi Amaya jatuh dar

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    253. Dia Yang Dicurigai

    Kelvin mengetuk jari telunjuknya beberapa kali ke atas setir mobil dengan resah sebab Amaya tak kunjung datang seperti dugaannya."Kok lama?" batinnya.Ia bukannya tak sabar menunggu, tapi bukankah sebelumnya Amaya mengatakan akan segera tiba di parkiran?Ia hendak memeriksa ponselnya dan sekali lagi mengirim pesan pada Amaya sebelum jendela mobilnya diketuk oleh seseorang.Tadinya ... Kelvin berpikir bahwa itu adalah istri kecilnya. Tapi rupanya ia salah. Itu adalah salah seorang mahasiswanya.Kelvin menurunkan jendela mobil miliknya dan segera saja mahasiswa lelaki yang ada di luar—yang ia kenal bernama Roby—itu dengan ekspresi wajah yang sedikit ketakutan mengatakan apa maksudnya ia ke sini."Pak Kelvin, Amaya jatuh dari lantai dua. Bapak bisa ke sana sekarang?"Sejenak ... waktu seolah berhenti.Detiknya membeku.Dengung asing memenuhi indera pendengarannya hingga ia sadar harus bertindak."Di lantai dua mana?" tanyanya dengan suara yang gemetar, beringsut pergi meninggalkan kursi

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    252. Berita Baik, Berita Buruk

    Amaya sejenak tercenung mendengar apa yang dikatakan oleh Miranda.Terdengar sangat tulus, seperti ia telah memulai kembali dirinya dari nol.Kalimatnya sederhana tetapi membuat Amaya terenyuh saat ia mengatakan bahwa dirinya adalah seorang pendosa."Nggak, cuma Tuhan yang berhak menilai apakah kita ini pendosa atau bukan," ucap Amaya akhirnya. Ia menyambut tangan Miranda, menerima amplop putih darinya itu seraya mengangguk, "Akan aku baca nanti, Mir," lanjutnya. "Thanks udah bawain.""Aku udah bilang ke dia biar sebaiknya dia ngomong langsung ke kamu," tanggap Miranda. "Soal apa yang udah kita lakuin ke kamu, biar dia minta maaf secara langsung. Tapi dia nggak mau, dia bilang dia udah nggak punya muka buat ngelakuin hal itu. Jadi dia bikin surat itu, May.""It's okay.""Kami salah. Dan kami nggak akan memungkiri itu, tapi karena itu kami jadi belajar kalau jadi orang dewasa itu sulit," tutur Miranda. "Kami jadi dapat pelajarannya, kami punya waktu buat merenung, mengasingkan diri da

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    251. Tak Ingin Mengenang Luka Lama

    Amaya melarikan diri sesegera mungkin dari sana, mengabaikan panggilan Kelvin atau ucapannya yang memintanya untuk hati-hati.Ia tiba di teras ruangan lain dan berhenti, menghentakkan kakinya sebanyak beberapa kali untuk meredam rasa malu yang menghampirinya akibat apa yang ia lakukan sebelumnya diungkit oleh Arsha.Yang jelas bukan hanya temannya Kelvin itu saja yang tahu, tapi semua rekan dosennya mengingat Amaya duduk di pangkuan Kelvin saat prianya itu melakukan zoom meeting."Rasanya beneran mau menghilang aja dari bumi ini sekarang," gumamnya seraya mengipasi wajahnya yang terasa panas.Pembicaraan soal dirinya dan Kelvin telah mendapatkan topik baru. Kali ini tentang betapa bucin suaminya itu, yang tak sengaja tertangkap mata para mahasiswa lewat wallpaper laptop dan folder 'MY LOVE' yang dipertontonkan olehnya di depan semua orang."Eh ada My Love lewat," ucap salah seorang mahasiswa yang tadi hadir di kelas yang sama dengan Amaya, yang disambut oleh beberapa mahasiswa lain s

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    250. Dosen Bucin Itu Suamiku

    'Apa tadi yang mau dibilang Kelvin itu kalau dia mau gantiin Bu Sonya sementara waktu?' batin Amaya saat ia menatap ke depan dengan bibir yang terbuka tanpa kata. Sementara teman-temannya yang duduk di sekitar, di belakang, di sampingnya mulai mendadak batuk tanpa alasan. "Uhukk—" "Uhuk—duh serak amat." Saling bersahutan penuh dengan godaan. "Emang kalau jodoh tuh nggak ada yang tahu," celetuk Randy, mengetuk meja Amaya beberapa kali yang dengan segera ia pukul punggung tangan temannya itu. "Dikira semester lima udah nggak barengan tapi tetep aja ketemu akhirnya," sahut suara lain yang datang dari belakang Amaya. Matanya sesaat terpejam, pena yang ada di tangannya ia remas dengan erat. Ia menunduk sebelum mencuri pandang pada Kelvin yang hanya tersenyum di balik meja. Pria itu meletakkan ransel miliknya di atas meja sebelum beranjak pergi dari sana dan berdiri—seperti menjadi kebiasaannya—kala berujar, "Mari kita mulai pertemuan kita pada pagi hari dengan berdoa menurut agama

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    249. Versace On The Floor

    "Mas Vin, stop!" cegah Amaya seraya menahan dada Kelvin dengan menggunakan kedua tangannya. "Apanya yang stop?" tanya Kelvin. "Kamu mau meloloskan diri dari hukuman?" "Ini di meja makan. Gimana kalau ada yang lihat?" "Maksudnya kalau nggak ada yang lihat kamu aslinya mau, gitu?" tanya Kelvin balik yang seketika membuat kedua pipi Amaya semakin panas. Ia pasti sudah merona sejak Kelvin mengatakan 'Kita lihat siapa yang akan meneriakkan namaku sepanjang malam di meja makan' yang dibersamai dengan jemari besarnya yang melepas kancing kemeja teratasnya. Sebuah tindakan seduktif yang membuat tubuh Amaya meremang. Tapi sekalipun godaan itu manis dan penuh dengan rayuan agar Amaya sebaiknya menerima saja, tapi ia mencoba menjaga bibirnya yang suka 'bocor' itu agar tak mengiyakan Kelvin begitu saja. Memangnya bagaimana mereka akan berposisi di atas meja makan? Apakah Amaya harus berbaring dan meletakkan kedua kakinya di bahu Kelvin atau— 'STOP OTAK MESUMMU NGGAK, MAY?!' teriak Amaya d

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    248. Tidak ... Bukan Sepenuhnya Salahmu

    'A-apa dia bilang?' ulang Amaya dalam hati. 'Buat kasih kejutan ulang tahunku?' Minggu depan? Benarkah ia berulang tahun Minggu depan? Amaya tak ingat. "Aku pergi itu perginya ke vila punya Kak Gafi yang jauh di sana itu," kata Kelvin. "Aku mulai bikin dekorasinya sendiri, pas bilang cari inspirasi itu buat desain yang sekiranya akan kamu suka yang bisa aku bikin sendiri biar lebih berkesan karena ada effort-nya. Tapi malah dicurigain selingkuh sama Ondel-ondel." Kelvin mendorong napasnya dengan tak percaya. Sedang Amaya mengedipkan matanya beberapa kali untuk sepenuhnya mencerna kalimat prianya itu. Ia bersedekap, memandang Amaya dan berujar, "Jadi gagal 'kan sekarang surprise-nya? Coba jangan marah dulu ... kenapa sih curiga aku selingkuh sama dia?" "Ya ...." Pupil mata Amaya bergoyang gugup, mencari alasan. Tapi bukankah ia tak perlu beralasan? Apa yang dilakukan oleh Kelvin lah yang membuatnya berpikiran buruk! "Ya karena sikap Mas Vin itu nggak seperti biasanya," terangny

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    247. Tidak Seperti Itu, Sayangku ....

    Kebekuan mengungkung mereka untuk lebih dari enam puluh detik berlalu. Mereka berdiri berhadapan dengan manik yang saling mengunci dengan dua keadaan yang berbeda. Kelvin dengan teduh sementara Amaya dengan sepasang matanya yang basah. Di bawah lampu ruang makan malam itu, bibir mereka saling mengatup. Meraba kira-kira siapa yang akan bicara lebih dulu setelah ini. Keheningan itu akhirnya hancur saat Kelvin lebih dulu mengalah untuk memperdengarkan suaranya. "Maksudnya ... kamu nuduh aku selingkuh?" tanya Kelvin yang segera dibenarkan oleh Amaya. "Iya," jawabnya. "Kenapa?" "Karena kamu kelihatan banget kalau lagi menyembunyikan sesuatu. Sikapmu tuh udah aneh sejak beberapa hari terakhir, semakin aneh dari semalam karena kamu pulang dengan nggak pakai bajumu yang sebelumnya," tutur Amaya. "Mau nyembunyiin apa? Ada bekas lipstik wanita lain? Atau biar nggak ketahuan kalau kamu baru ketempelan sama makhluk halus yang bau parfumnya wangi sampai jarak satu kilometer?" Cecarannya s

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status