Share

225. Cinta Buta

Penulis: Almiftiafay
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-11 13:26:47
Kaluna masuk ke dalam ruang ganti di dalam hotel dengan keadaan hati yang tak karuan rasanya.

Jika sebelumnya ia berjalan dengan anggun, kali ini tidak sama sekali.

Ia mengangkat bagian depan gaun pengantin dengan model ball gown itu dengan sedikit gegas dan gusar.

“Pelan-pelan, Nona,” ucap salah seorang staf dari make up artist yang menyambut kedatangannya dan memintanya untuk duduk di kursi yang menghadap ke cermin untuk dibantu dilepaskan aksesoris di rambutnya.

Kaluna mendorong napasnya dengan kasar, ia menoleh pada salah seorang perempuan—temannya yang mengenakan pakaian bridesmaid—setelah sedikit tenang dan memintanya melakukan sesuatu.

“Bisa tolong panggilin Calista nggak, Rin?”

Temannya yang dipanggil ‘Rin’ itu mengangguk tak keberatan.

“Bisa,” jawabnya seraya meletakkan ponsel milik Kaluna di atas meja yang ada di hadapannya. “Ini HP-mu, tunggu bentar, jangan marah-marah loh tapi, Lun ....”

“Nggak janji!” jawab Kaluna dengan sedikit ketus.

“Yang sabar ....”
Almiftiafay

haaaai yang 1 bab lagi menyusul yah xixixix... baca dulu RAHASIA HATI: TERPERANGKAP MENJADI ISTRI KEDUA CEO DINGIN ☺️ terima kasih akak....

| 17
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Nissya
dasar si bunglon kok ya ndak nyerah apa nunggu di penjara ya baru nyerah
goodnovel comment avatar
Diahayu Aristiani
bukan kejutan buat amaya tapi buat kamu callista. silakan siapkan mental dan hati buat hadapin amaya
goodnovel comment avatar
meowza lee
gila, udah dipermalukan sedemikian rupa tapi masih kekeh mau deketin kelvin? emang beneran bukan manusia kayanya si bude ini ckckck ¯⁠\⁠_⁠ಠ⁠_⁠ಠ⁠_⁠/⁠¯
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    226. Kembali Ke Kampus

    Sudah saatnya kembali ke kesibukan kampus, Amaya sebagai mahasiswa dan Kelvin sebagai dosen. Tapi mungkin ada yang sedikit membedakannya mulai semester ini. Kelvin tak lagi menjadi dosen mata kuliah Amaya, melainkan dosen yang lain. Tak apa ... mereka juga masih bisa bertemu di kampus, mereka bahkan menghabiskan banyak waktu di rumah juga, bukan? Pagi ini di dalam ruang ganti—Kelvin seringnya menyebut begitu sehingga Amaya turut mengatakannya demikian padahal anak-anak muda sekarang akan menyebutnya sebagai walk in closet—Amaya sudah selesai bersiap. Ia dengan dress di bawah lutut yang ia kenakan, ia pilih yang warnanya broken white, baju yang dibelikan oleh Kelvin saat mereka berbulan madu di Kanada. Jika biasanya Amaya akan menyiapkan setelan jas lengkap untuk Kelvin pergi ke Rajs Holdings sebagai kepala konsultan, pagi ini Amaya menyiapkan yang tak terlalu formal untuk suaminya itu pergi ke kampus. Kelvin ia pilihkan jas broken white dengan kemeja putih. Tapi setelah ia siapk

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-11
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    227. Dosen Baru Itu Wanita Yang Menyukai Suamiku

    "Sekalipun kita nggak satu fakultas, tapi sepertinya saya akan sering ke sini karena saya ada kenalan di fakultas ini," kata Calista. "Saya duluan, have a good day." Amaya melihat wanita itu berjalan melewatinya, membuat Amaya dan teman-temannya yang mengikuti pandang ke mana perginya Calista pun dibuat bingung. Wanita itu lambat laun menjauh, suara kakinya yang terbalut oleh stiletto tak lagi terdengar sementara Amaya mendengus dengan kesal. 'Astaga,' batinnya. 'Siapa kenalan yang dia maksudkan di fakultas ini? Arsha? Kelvin?' "Siapa, May?" tanya Alin yang datang dari samping kanan Amaya. "Sepupunya Bu Kaluna." "Siapa Bu Kaluna ?" "Istrinya Pak Arsha," jawab Amaya. "Kalian kenal?" Naira ikut penasaran. "Kenal sebatas kenal aja, Namanya Bu Calista. Aku nggak suka sama sikapnya yang agak lain." "Bukannya udah kelihatan ya?" tanya Randy. "Sorry—maksudku bukan bermaksud nggak sopan dan mau ngatain dosen baru. Tapi ... bajunya itu agak ... sedikit terbuka." "Emangnya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    228. Duduk Di Samping Kelvin

    Amaya tak menjawab permintaan bergabung dari Calista. Tangannya yang ada di bawah meja tiba di atas paha Kelvin, memberinya sedikit remasan, sebuah isyarat ia tak setuju jika wanita itu turut duduk bersama dengan mereka. "Di sebelah Pak Kelvin ada kursi yang kosong tuh satu," tunjuk Calista sekilas. "Saya gabung ya?" Calista hampir beranjak tetapi hal itu urung ia lakukan sebab Randy tiba-tiba saja berdiri dan menjawab, "Maaf, Bu ... tapi ini udah ada yang nempatin," ucapnya. "Siapa?" Randy memandang ke arah kanan dan menunjuk pada seorang pemuda yang mengenakan hoodie warna putih tengah membawa nampan berisi makanan miliknya, Ziel. "Itu anaknya udah datang," kata Randy. "Dia kakinya agak pincang gara-gara ditabrak becak kemarin, maaf ya, Bu ... saya yang nyimpan tempat buatnya tadi—BANG ZIEL!" seru Randy seraya melambaikan tangannya pada Ziel. Yang dipanggil tampak bingung. Ia berhenti dan mengangkat kedua alisnya. Sepasang matanya memindai Randy dan semua orang yang duduk di m

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    229. Sendiri Saja, Jangan Keroyokan!

    Setelah pertemuan dengan dosen berakhir, Amaya berjalan keluar bersama dengan Alin yang dengan bingung bertanya, "Jadi mulai semester lima ini dosen ekonometrikanya bukan Pak Kelvin?" Amaya mengangguk menjawabnya, "Iya." "Kamu udah dikasih tahu sama Pak suami ya?" "Jangan nyebut begitu kalau di kampus ah!" "Iya, maaf ...." Alin merangkul bahunya sebelum tangan lain menyela di tengah-tengah mereka, seolah tak ingin ketinggalan kegiatan berpelukan itu, Naira. "Mau beli es kopi nggak?" tanyanya. "Ada varian yang baru launching, dari namanya sih kelihatannya enak." "Emang apa namanya?" tanya Amaya lebih dulu. "Leci Latte." Amaya dan Alin sama-sama mengangguk. "Boleh," jawab mereka hampir bersamaan. Dan tiba-tiba Randy yang datang dari belakang mereka berlari lebih dulu seraya berseru, "Yang paling akhir sampai di kafe pacarnya si Boneng!" "RANDY!" panggil Alin yang berlari mengikutinya. "Curang!" Naira pun turut berlari meninggalkan Amaya yang tak siap dengan pernyataan tiba-

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    230. Amaya Solo Vs Geng Para Bude

    "IBU-IBU? BHAHAHAK!" Suara beberapa orang yang duduk di kursi pada sudut diagonal dari Amaya berada tampak tak bisa menahan tawanya begitu mendengar ia menyebut Calista dan 'gengnya' itu sebagai 'IBU-IBU'. "Emang boleh se-ibu-ibu itu?" "Tapi emang bener nggak sih? Mereka dari tadi keroyokan nyerang si cewek yang dikatain bocil tapi malah maju solo itu loh!" "Dikira cupu ternyata suhu." Suara pengunjung kafe Amore saling bersahutan di mana sebagian besarnya memberi dukungan untuk Amaya yang masih tak berpaling menatap Calista, si rok merah, si rambut pendek dan si baju hijau yang tak ia ketahui namanya itu. Mereka berempat tampak bergerak gugup mendengar tanya yang baru saja terlontar dari bibirnya. Hal yang berbanding terbalik dengan yang dilakukan oleh teman tiga serangkai Amaya yang bergerak saling sikut karena mereka menahan tawa. Mungkin karena mereka sungkan pada Calista yang merupakan dosen baru di kampus sehingga tak meloloskan tawa keras seperti pengunjung di sudut kafe

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    231. Capek, Mau Dipeluk

    Calista terlihat akan meraih tangan Kelvin tetapi hal itu gagal sebab Kelvin dengan cepat menarik tangannya ke belakang. Ia sembunyikan di belakang punggungnya seraya bertanya, "Kenapa kamu mau pegang aku, Lis?" Calista berdiri kikuk, gerakan itu seperti terjadi di luar kendalinya. Seolah ia digerakkan oleh alam bawah sadarnya, bahwa seperti itulah yang sejak tadi ia pikirkan saat memandang Kelvin. Penolakan itu membuatnya berdeham dan masih dengan senyum yang sama menjawab, "Maaf, aku pikir kita akan jadi dekat karena kita rekan kerja. Tapi—" Calista memandang sekali lagi pada Amaya yang menatapnya dengan sangat enggan. Kesal karena di depan matanya wanita itu dengan pandainya memutar balikkan fakta. Apa tadi ia bilang? Amaya yang bersikap tak sopan? Selain—Amaya rasa—ia tak punya malu, Bude Calista ini juga pintar bicara. Pendongeng yang handal! "Tapi aku serius soal Amaya yang bersikap kurang sopan tadi." Kelvin menghela napasnya sebelum menoleh pada Amaya yang berdiri di

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    232. Tertangkap Kamera Zoom Meeting

    Ah—kenapa Amaya tak menyadari itu? Kelvin tengah mengenakan kemeja hitam lengan panjangnya, sebuah tampilan yang sekiranya terlalu formal untuk seseorang yang berada di dalam kamar. Pada jam seperti ini, biasanya Kelvin sudah mengenakan piyama tidurnya atau kaos berkerah yang lebih nyaman alih-alih sebuah kemeja lengan panjang. Tapi karena Amaya suka melihat prianya itu dalam balutan kemeja, maka ia membiarkannya saja. Dan rupanya rasa terpesonanya itu membuatnya tak memperhatikan sekitar sehingga ia dengan nyamannya duduk di pangkuan Kelvin, menjatuhkan kepalanya dengan manja di bahunya yang bidang dan meminta agar ia dipeluk karena moodnya buruk. Tak ada yang salah dengan hal itu sebenarnya, tapi itu telah menjadi konsumsi para rekan dosen Kelvin yang sedang bergabung dalam zoom meeting. Menyadari itu, Amaya segera pergi dari pangkuan Kelvin. Ia pergi dari sana dengan gegas, berlari meninggalkan walk in closet sementara Kelvin yang masih duduk di mejanya mengatakan, "Maaf tem

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-15
  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    233. Addicted To You

    “Mau nggak?” tanya Kelvin dengan mendekatkan wajahnya pada wajah Amaya yang memerah dan panik. “A-apa?” tanya Amaya balik, memilih untuk mengulur waktu agar debar jantungnya yang membuncah ini tak didengar oleh Kelvin. Agar lebih tenang sebelum malam menjadi saksi bagaimana keheningan di sekitar mereka akan terkoyak. “Kamu tahu, Sayang,” jawab Kelvin. Ia tersenyum saat memindah tangannya yang semula menggenggam pergelangan kecil Amaya pada dagunya. Meraihnya dengan lembut, menunduk dan memberinya kecupan di sana. “Kalau kamu nggak mau kita tidur aja, aku nggak akan maksa.” Kelvin memejamkan matanya karena Amaya tak kunjung menjawab. Tapi baru sepuluh detik hal itu ia lakukan, suara Amaya kembali terdengar. “Lampunya belum dimatiin,” katanya, sehingga Kelvin membuka kembali matanya. “Kamu mau aku yang matikan?” “Aku juga nggak apa-apa, tapi lepasin dulu pelukannya.” Kelvin memberinya anggukan samar. Tangannya yang memeluk Amaya ia lepaskan sehingga istri kecilnya itu beranjak

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-15

Bab terbaru

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    252. Berita Baik, Berita Buruk

    Amaya sejenak tercenung mendengar apa yang dikatakan oleh Miranda.Terdengar sangat tulus, seperti ia telah memulai kembali dirinya dari nol.Kalimatnya sederhana tetapi membuat Amaya terenyuh saat ia mengatakan bahwa dirinya adalah seorang pendosa."Nggak, cuma Tuhan yang berhak menilai apakah kita ini pendosa atau bukan," ucap Amaya akhirnya. Ia menyambut tangan Miranda, menerima amplop putih darinya itu seraya mengangguk, "Akan aku baca nanti, Mir," lanjutnya. "Thanks udah bawain.""Aku udah bilang ke dia biar sebaiknya dia ngomong langsung ke kamu," tanggap Miranda. "Soal apa yang udah kita lakuin ke kamu, biar dia minta maaf secara langsung. Tapi dia nggak mau, dia bilang dia udah nggak punya muka buat ngelakuin hal itu. Jadi dia bikin surat itu, May.""It's okay.""Kami salah. Dan kami nggak akan memungkiri itu, tapi karena itu kami jadi belajar kalau jadi orang dewasa itu sulit," tutur Miranda. "Kami jadi dapat pelajarannya, kami punya waktu buat merenung, mengasingkan diri da

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    251. Tak Ingin Mengenang Luka Lama

    Amaya melarikan diri sesegera mungkin dari sana, mengabaikan panggilan Kelvin atau ucapannya yang memintanya untuk hati-hati.Ia tiba di teras ruangan lain dan berhenti, menghentakkan kakinya sebanyak beberapa kali untuk meredam rasa malu yang menghampirinya akibat apa yang ia lakukan sebelumnya diungkit oleh Arsha.Yang jelas bukan hanya temannya Kelvin itu saja yang tahu, tapi semua rekan dosennya mengingat Amaya duduk di pangkuan Kelvin saat prianya itu melakukan zoom meeting."Rasanya beneran mau menghilang aja dari bumi ini sekarang," gumamnya seraya mengipasi wajahnya yang terasa panas.Pembicaraan soal dirinya dan Kelvin telah mendapatkan topik baru. Kali ini tentang betapa bucin suaminya itu, yang tak sengaja tertangkap mata para mahasiswa lewat wallpaper laptop dan folder 'MY LOVE' yang dipertontonkan olehnya di depan semua orang."Eh ada My Love lewat," ucap salah seorang mahasiswa yang tadi hadir di kelas yang sama dengan Amaya, yang disambut oleh beberapa mahasiswa lain s

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    250. Dosen Bucin Itu Suamiku

    'Apa tadi yang mau dibilang Kelvin itu kalau dia mau gantiin Bu Sonya sementara waktu?' batin Amaya saat ia menatap ke depan dengan bibir yang terbuka tanpa kata. Sementara teman-temannya yang duduk di sekitar, di belakang, di sampingnya mulai mendadak batuk tanpa alasan. "Uhukk—" "Uhuk—duh serak amat." Saling bersahutan penuh dengan godaan. "Emang kalau jodoh tuh nggak ada yang tahu," celetuk Randy, mengetuk meja Amaya beberapa kali yang dengan segera ia pukul punggung tangan temannya itu. "Dikira semester lima udah nggak barengan tapi tetep aja ketemu akhirnya," sahut suara lain yang datang dari belakang Amaya. Matanya sesaat terpejam, pena yang ada di tangannya ia remas dengan erat. Ia menunduk sebelum mencuri pandang pada Kelvin yang hanya tersenyum di balik meja. Pria itu meletakkan ransel miliknya di atas meja sebelum beranjak pergi dari sana dan berdiri—seperti menjadi kebiasaannya—kala berujar, "Mari kita mulai pertemuan kita pada pagi hari dengan berdoa menurut agama

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    249. Versace On The Floor

    "Mas Vin, stop!" cegah Amaya seraya menahan dada Kelvin dengan menggunakan kedua tangannya. "Apanya yang stop?" tanya Kelvin. "Kamu mau meloloskan diri dari hukuman?" "Ini di meja makan. Gimana kalau ada yang lihat?" "Maksudnya kalau nggak ada yang lihat kamu aslinya mau, gitu?" tanya Kelvin balik yang seketika membuat kedua pipi Amaya semakin panas. Ia pasti sudah merona sejak Kelvin mengatakan 'Kita lihat siapa yang akan meneriakkan namaku sepanjang malam di meja makan' yang dibersamai dengan jemari besarnya yang melepas kancing kemeja teratasnya. Sebuah tindakan seduktif yang membuat tubuh Amaya meremang. Tapi sekalipun godaan itu manis dan penuh dengan rayuan agar Amaya sebaiknya menerima saja, tapi ia mencoba menjaga bibirnya yang suka 'bocor' itu agar tak mengiyakan Kelvin begitu saja. Memangnya bagaimana mereka akan berposisi di atas meja makan? Apakah Amaya harus berbaring dan meletakkan kedua kakinya di bahu Kelvin atau— 'STOP OTAK MESUMMU NGGAK, MAY?!' teriak Amaya d

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    248. Tidak ... Bukan Sepenuhnya Salahmu

    'A-apa dia bilang?' ulang Amaya dalam hati. 'Buat kasih kejutan ulang tahunku?' Minggu depan? Benarkah ia berulang tahun Minggu depan? Amaya tak ingat. "Aku pergi itu perginya ke vila punya Kak Gafi yang jauh di sana itu," kata Kelvin. "Aku mulai bikin dekorasinya sendiri, pas bilang cari inspirasi itu buat desain yang sekiranya akan kamu suka yang bisa aku bikin sendiri biar lebih berkesan karena ada effort-nya. Tapi malah dicurigain selingkuh sama Ondel-ondel." Kelvin mendorong napasnya dengan tak percaya. Sedang Amaya mengedipkan matanya beberapa kali untuk sepenuhnya mencerna kalimat prianya itu. Ia bersedekap, memandang Amaya dan berujar, "Jadi gagal 'kan sekarang surprise-nya? Coba jangan marah dulu ... kenapa sih curiga aku selingkuh sama dia?" "Ya ...." Pupil mata Amaya bergoyang gugup, mencari alasan. Tapi bukankah ia tak perlu beralasan? Apa yang dilakukan oleh Kelvin lah yang membuatnya berpikiran buruk! "Ya karena sikap Mas Vin itu nggak seperti biasanya," terangny

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    247. Tidak Seperti Itu, Sayangku ....

    Kebekuan mengungkung mereka untuk lebih dari enam puluh detik berlalu. Mereka berdiri berhadapan dengan manik yang saling mengunci dengan dua keadaan yang berbeda. Kelvin dengan teduh sementara Amaya dengan sepasang matanya yang basah. Di bawah lampu ruang makan malam itu, bibir mereka saling mengatup. Meraba kira-kira siapa yang akan bicara lebih dulu setelah ini. Keheningan itu akhirnya hancur saat Kelvin lebih dulu mengalah untuk memperdengarkan suaranya. "Maksudnya ... kamu nuduh aku selingkuh?" tanya Kelvin yang segera dibenarkan oleh Amaya. "Iya," jawabnya. "Kenapa?" "Karena kamu kelihatan banget kalau lagi menyembunyikan sesuatu. Sikapmu tuh udah aneh sejak beberapa hari terakhir, semakin aneh dari semalam karena kamu pulang dengan nggak pakai bajumu yang sebelumnya," tutur Amaya. "Mau nyembunyiin apa? Ada bekas lipstik wanita lain? Atau biar nggak ketahuan kalau kamu baru ketempelan sama makhluk halus yang bau parfumnya wangi sampai jarak satu kilometer?" Cecarannya s

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    246. Karena Sebuah Ketidakjujuran

    "Nggak mau!" tolak Amaya dengan lantang seraya menepis tangan Kelvin yang mencengkeram pergelangan tangannya. Gerakan itu membuat tangannya pergi menjauhi Kelvin yang sepertinya lebih memilih untuk mengalah daripada menyakiti Amaya. "Aku bisa pulang sendiri!" katanya seraya melirik pada ketiga temannya yang berdiri di sebelah kirinya. Melalui sudut matanya itu, Amaya tahu bahwa mereka bertigalah yang pasti mengatakan keberadaan mereka. Kelvin pasti bertanya pada salah satu—atau bahkan mereka semua—apakah Amaya tengah bersama dengan mereka sehingga Kelvin bisa menjemputnya di sini. Amaya tak menyalahkan Alin, Naira dan Randy, mereka pasti menjawab jujur bahwa sedang ada di mall untuk menonton film. Memangnya siapa yang berani berbohong pada dosen mereka? Lagi pula ... mereka juga tak tahu bahwa kepergian mereka ke sini itu karena Amaya kesal setengah mati pada Kelvin. Amaya memandang Kelvin yang kedua bahunya jatuh saat ia menggertakkan rahang kecilnya untuk menahan tangis Ia

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    245. Jawab Jujur Atau Kita Tak Usah Bicara Lagi!

    Amaya bergeming untuk beberapa saat. Jika Alin tak memanggilnya dan menunjukkan soal yang tak ia mengerti dan meminta Amaya untuk mengajarinya, Amaya akan terus terbengong sepanjang sisa hari. Tak ada yang menyenangkan dari hari ini. Bahkan kehadiran Randy yang biasanya membuat Amaya tertawa tanpa henti hanya bisa membuatnya menunjukkan senyum tipis, setipis kesabarannya yang segera ingin bertemu dengan Kelvin dan menanyakan ke mana perginya ia kemarin. Amaya tak ingin menyimpan kegelisahan itu seorang diri, memendamnya dan menjadikannya beban. Menanyakan secara langsung pada orang yang terlibat adalah pilihan yang paling tepat. Hanya ada dua pertemuan yang harus ia hadiri hari ini, itu pun terasa sangat lama. Saat menuju jam makan siang yang biasanya ia sambut dengan hati yang bahagia, siang hari ini Amaya benar-benar kehilangan nafsu makan. Jam makan siang yang biasanya ia sambut dengan suka cita karena artinya ia akan memiliki kesempatan untuk bertemu Kelvin berubah menjadi r

  • Pernikahan Rahasia dengan Dosen Tampan    244. Ada Hal Yang Dia Rahasiakan

    Pagi itu, Amaya duduk terdiam di dalam perpustakaan sembari menunggu kedatangan Alin yang mengajaknya untuk bertemu di sini. Ia menghela dalam napas saat matanya membaca apa yang ditunjukkan oleh layar laptopnya yang menyala itu. Hasil pencarian yang menunjukkan ‘Ciri-ciri suami yang berselingkuh’ dan apa yang dibacanya itu membuat dadanya terasa sesak. Poin pertama, ‘Lebih waspada terhadap ponsel miliknya.’ Poin ke satu saja sudah membuat Amaya menggertakkan rahang kecilnya hingga terasa sakit. Sialnya ... Kelvin seperti itu! Belakangan, ia lebih sering sibuk dengan ponselnya daripada bicara dengan Amaya sebelum tidur. Semalam pun juga begitu! Saat Amaya bertanya, ‘Mas Vin lagi apa?’ prianya itu mengatakan, ‘Sedang mencari inspirasi.’ Entah inspirasi apa maksudnya. Atau jangan-jangan ... itu hanya sebagai alasan agar ia terus dapat berkomunikasi dengan seseorang yang tak Amaya ketahui siapa itu? Bagaimana jika itu adalah Calista? Satu-satunya nama yang terus mengganggunya

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status