Semakin hari hubungan Bagas dan Dini semakin meningkat. Layaknya orang pacaran, mereka telah sampai di tahap serius. Percaya satu sama lain."Gas, hari ini aku pulang malam. Lembur ada yang dikerjakan," ucap Dini sambil terus menatap layar komputer."Aku tunggu kamu di cafe depan kantor kamu aja ya. Aku dari kantor sekitar jam enam.""Iya, Gas. Kamu-kamu hati ya," pesan Dini."Iya, Sayang." Sahutan Bagas membuat Dini senyum-senyum sendiri.Tiara, rekan kerja Dini yang duduk di sebelahnya, memperhatikan ekspresi Dini."Ehem, ehem. Senyum-senyum aja nih," ujar Tiara yang duduk di atas kursi mendekati Dini."Gak papa, Ra.""Pak Hasan nih, padahal kemarin sudah aku kasih laporan yang biasa. Eh, tadi bilang hilang.""Print lagi aja, Ra. Ini aku mau minta tanda tangan ke ruangan Pak Hasan, mau sekalian aku bawain laporan kamu?""Boleh." Tiara memberikan satu map coklat pada Dini.Membawa beberapa berkas di tangannya, Dini menuju ruangan Hasan yang berada di pojokan. Dari jendela, Dini dapat
Read more