"Mas, kenapa kita harus ke sini? Kamu yakin ini cuma pertemuan keluarga biasa?" Citra berbisik dengan cemas, menggenggam tangan Raka saat mereka melangkah masuk ke rumah besar milik Kakek Bramantyo. "Tenang, Citra. Kita diundang, pasti ada sesuatu yang penting," Raka menjawab dengan suara tenang, tapi matanya waspada, seolah sudah tahu lebih banyak dari yang ia ungkapkan. Begitu mereka masuk ke ruang tengah, Nadya, yang sudah duduk dengan percaya diri, langsung menatap Citra dengan senyum sinis. "Oh, Citra... akhirnya datang juga. Sebaiknya kamu siap-siap saja dimarahi habis-habisan oleh Kakek. Setelah keguguran yang aku alami, Kakek pasti sangat kecewa. Apalagi setelah berita itu menyebar, Kakek nggak pernah menghubungi kamu lagi, ‘kan?" Citra terdiam. Kata-kata Nadya membuat kecemasannya semakin menjadi. Benar, sejak berita tentang keguguran Nadya, Kakek Bramantyo memang tidak pernah menghubunginya. Apakah benar dia akan disalahkan? Raka, merasakan kegelisahan Citra, menggengga
Last Updated : 2024-10-09 Read more