Home / Lainnya / SEPIRING SINGKONG REBUS / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of SEPIRING SINGKONG REBUS : Chapter 101 - Chapter 110

121 Chapters

101. Kuli Panggul

Jam lima sore Dani dan yang lainnya pulang namun, langkahnya terhenti saat mobil kembali datang."Sebaiknya dibongkar besok saja, sudah tidak ada orang lagi, semua karyawan sudah pulang." Ujar pria yang ia panggil bos itu."Tapi kami harus balik lagi pak, pekerjaan dan barang harus segera dikirim kembali, karena yang di sana sudah disiapkan. Apa tidak sebaiknya hubungi mereka pak, supaya kembali lagi dan mengerjakan semua ini. Tapi itungannya jadi lembur untuk mereka," ucap sang sopir, tidak mungkin dia menunggu sampai esok hari. Bahkan bisa dikatakan akan menunggu sampai siang dan itu akan menghambat semua pekerjaannya, sedangkan barang yang harus mereka kirim sudah menumpuk. "Gimana ya, kalau dihubungi percuma aja karena mereka masih berada di jalan. Bagaimana kalau kita tunggu tiga puluh menit lagi?"Belum mendapat jawaban dari sopir, terdengar ucapan salam dari arah samping mereka."Assalamualaikum, bos, apa ada masalah?" ujar Dani."Waalaikumsalam, Alhamdulillah, kamu belum pula
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

102. Tuntutan Sely

Dani semakin giat bekerja, mengingat keinginan Sely yang ingin melihatnya kayak dulu lagi. Menjadi seorang manajer adalah impian Sely, namun sampai detik ini tak kunjung mendapatkan pekerjaan yang lain selain menjadi tukang panggul.Sambutan Sely yang selalu ketus, membuat Dani harus lebih sabar lagi menghadapinya. Tidak mudah untuk Sely mengikuti gaya hidupnya yang sederhana. "Belum tidur nak? Perlu ibu buatkan teh hangat lagi?" Bu Irma, yang tanpa sengaja melihat putranya begitu gelisah di depan rumahnya. Jam yang sudah menunjukkan dua belas malam namun Dani masih duduk di teras rumah seorang diri tanpa ada segelas air pun. "Nggak perlu buk, aku cuma lagi nyari angin,""Angin kok, di cari. Sudah malam masuklah, kamu butuh istirahat biar besok badan kamu fit lagi. Angin makam nggak baik untuk kesehatan,""Kenapa ibu belum tidur? Ini sudah malam loh buk,""Ibu sudah tidur dari tadi. Ibu mau ambil minum lihat pintu ke buka, ibu pikir ibu lupa kunci pintu,""Maaf buk, aku bikin khawat
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

103. Kesempatan

Pagi yang begitu indah, dengan kehadiran orang yang lama tak berjumpa dan bersamaan acara syukuran di kediaman Yoga, hal ini tentu membuat Arumi dan Bayu bahagia. Bagaimana tidak, akhir-akhir ini mereka jarang sekali bertemu hanya anak-anak yang sering berkunjung."Sudah siapa dek?" "Sudah mas, Salwa sama Azka kemana?" Arumi mencari dua anaknya yang sejak tadi tak terdengar suaranya."Mereka ada di depan mbak, ada ibu sama bapak. Mereka lagi temu kangen sampai di panggil nggak ada yang dengar," ujar bude Narsih. "Pantas aja bik, biarin lama mereka tidak bertemu,""Sudah siap dek? Ayok, Bude juga ikut ya," ajak Bayu yang sudah siap."Ada, apa?" sambung Bayu."Nggak mas, aku nggak papa kok, ayok!" Bayu menyatukan dua alisnya melihat sikap Arumi yang tak biasa."Dek, mas perhatikan kamu sering melamun, ada apa? Cerita sama mas," tanya Bayu, yang mengejutkan Arumi."Ya, mas. Kamu bilang apa, tadi?""Tuh kan melamun lagi! Katakan pada mas, jangan buat cemas," ujar Bayu, mengajak Arumi
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

104. Keputusan

Tiga bulan sudah Sely, meninggalkan rumah suaminya. Rumah masa kecilnya yang kini menjadi tempat berteduh Dani dengan putranya."Apa istrimu tidak ada kabar lagi? Setidaknya istrimu ingat kalau dia memiliki anak yang tinggal sama kamu," Bu Irma, memberikan kopi untuk Dani. Terlihat jelas lelah nampak di wajahnya, belum lagi harus memikirkan tentang istrinya yang tak kunjung datang meski Dani tahu bahwa semua ini akan terjadi. "Kita tidak usah memikirkan Sely, buk. Terserah sama dia kalau memang kami harus berpisah maka biarlah itu sudah menjadi keinginannya,""Tapi nak, bagaimana dengan Geo? Anakmu masih membutuhkan Ibu, apa sebaiknya kamu datang ke sana?""Nggak buk, aku capek terus mengalah dan aku lelah mengikuti keinginannya. Biarkan saja kalau Sely ingat anak pasti akan kembali, jika tidak maka biarkan aku sendiri bisa mengurusnya aku akan cari orang untuk mengasuh Geo, biar ibu tidak terlalu lelah,""Bukan itu nak. Ibu masih sanggup mengurus cucu ibu, kamu fokus aja bekerja jan
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

105. Pilih Pisah

Pria itu membuktikan ucapannya, setelah meninggalkan apartemen mereka pergi menuju showroom mobil mewah. Di sana terjejer rapih mobil dengan harga fantastis, Sely berusaha untuk tidak berteriak melihat mobil yang tadinya hanya dalam angannya kini ada di hadapannya."Om, aku ambil yang ini aja," lirih Sely, suka manja dan tentu gengsi."Oh, tidak sayang. Mobil ini terlalu murah untuk kamu, aku pilih itu untuk kamu."Sely bersorak dalam hati. Sedikit pura-pura merendah dan jual mahal, maka hasilnya sempurna. Itulah yang kini terlintas dalam benaknya."Makasih ya, Om, aku suka banget,""Ya, sayang apa sih yang nggak buat kamu. Apapun akan Om berikan padamu, yang penting kamu bahagia," "Makin sayang nanti aku sama kamu om,""Itu yang om mau sayang,"Sely bergelayut manja dalam dekapan pria paruh baya, yang tak lain adalah Broto.'kali ini aku yakin. Aku pilih pisah, lebih baik aku sama Om Broto yang kasih aku banyak uang dan mobil mewah ini, biarin mas Dani yang urus anak itu, aku nggak
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

106. Ketuk Palu

Sely menghampiri Dani yang tengah tengah memindahkan karung demi karung berisi bahan untuk olahan dan beras, dari jauh Sely tersenyum sinis. "Bagaimana aku bisa bertahan sama kamu mas, kalau kamu aja begini. Aku tidak bisa hidup tanpa uang dan kekayaan ini, aku mau uang yang banyak, tapi kamu tidak mampu untuk mengabulkan itu semua dan aku juga tidak ingin mengurus anak kita. Biar anak itu akan menjadi anakmu selamanya, aku tidak akan pernah mendekati kalian lagi." Gumam Sely, ia turun dari mobil mewahnya menghampiri Dani yang tengah sibuk bekerja, beberapa teman Dani yang melihat kedatangan Sely, mencolek pria yang sebenarnya tampan."Dani ada cewek cakep bener, lihat itu!" ujar temennya, awalnya Dani tidak peduli tetapi ia pun penasaran. "Sely," lirih Dani, yang membuat sahabatnya menghentikan pekerjaannya dan menoleh kearah Dani yang menyebut nama wanita itu. Sely melangkah menuju ke arahnya begitu angkuh dan penampilan yang berbeda bukan hanya itu saja mobil mewah yang ia bawa me
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

107. Manajer

Kehilangan adalah salah satu hal yang menyakitkan, begitu pula yang di rasakan oleh Dani setelah membaca satu pesan yang dikirim oleh Sely untuknya.Dani mengabaikan pesan itu, ingin sekali memblokir nomer mantan istrinya tapi ia tidak ingin. Suatu saat anaknya akan bertanya tentang ibunya hal itu akan memudahkan untuk berkomunikasi."Dani kamu di panggil sama Bu Arumi. cepetan sana jangan sampai Bu Arumi nunggu!""Baik bos!" Dani berlari menemui Arumi di ruangannya. Wanita yang begitu baik padanya, sampai berapa kali menitipkan susu untuk Geo."Assalamualaikum buk Arumi,""Waalaikumsalam, masuk!""Ibu panggil saya?" "Ya, duduklah. Begini Dani, kebetulan cabang gudang ini tidak ada yang mengawasi. Aku mau kamu ambil alih di sana, gunakan kesempatan ini sebaik mungkin. Jika kamu berubah dan tidak melakukan kesalahan maka kamu akan kembali menjadi manajer! Tapi sebaliknya, jika kamu melakukan kesalahan untuk kedua kalinya aku tidak akan pernah memberikan kamu ampunan."Brugh!!Dani me
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

108. Angkuh

Arumi dan Bayu saling pandang mendengar suara yang tidak asing untuk mereka, di sana dua kakak iparnya berdiri, wanita yang tak lain adalah Salsa dan Eni. Terlihat di wajah mereka begitu kecewa padanya, hal itu semakin membuat keduanya kebingungan. "Tunggu sebentar ini ada apa? Kami nggak tahu apa maksud kalian berdua, lagi pula –" Ucapan Arumi terhenti saat Salsa kembali berucap. "Jika kamu menolak ajakan kami setidaknya biarkan anak anak bermain di rumah kamu, jangan biarkan mereka terlalu lama kecewa sama kamu. Tapi dengan kejadian kemarin tentu sudah menyakitinya, kamu bisa lihat bagaimana sikap mereka terhadap kamu," ujar Salsabila, terlihat begitu kecewa pada Arumi. "Tunggu, sebenarnya ini ada apa sih! Kenapa kalian datang langsung menyalahkan istriku? Di mana Mas Duta dan juga Mas Yoga? Aku mau bicara dengan mereka, ini pasti ada yang tidak beres. Siapa yang sudah mengadu domba kalian," ucap Bayu yang kini mulai curiga jika ada seseorang yang ingin memecah belah kan keluarga
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

109. Tidak Menyesal

Dua wanita berbeda usia itu saling senyum, puas bisa melakukan hal yang tentu saja di luar hati nurani. Tak berselang lama wanita lain datang dan bergabung dengan mereka. "Apa perlu kita merayakannya? Lihat sebentar lagi kita akan menghancurkan wanita itu. Mbak, bagaimana dengan kabar cucumu?" Wanita itu duduk dengan anggun, meraih minuman yang sudah tersaji di atas meja tentu kedua wanita itulah yang memesan lebih dulu. "Sangat cantik dan cucuku yang satu lagi, dia sangat tampan. Kapan kamu akan datang ke rumah untuk melihatnya? Sudah berapa bulan terakhir kamu datang cuma sebentar waktu syukuran. Kamu nggak pengen lihat mereka?" tanya Bu Laras setelah berapa saat setelah adiknya menghabiskan setengah gelas just alpukat."Nanti aja mbak, aku malas ke rumahmu. Apa lagi ada wanita itu di sana, kamu sih mbak kenapa bisa punya mantu miskin semua!" Nila mencebik, mengingat menantu baru Bu Laras adalah orang dari kalangan biasa. Baginya itu tidak selevel dengannya."Terus kamu mau aku me
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

110. Niat Yang Gagal

Seminggu setelah pertemuan Arumi dan keluarga kakak iparnya juga Bu Laras. Selama itu pula mereka tidak lagi bertemu, hanya saja Eni beberapa kali menghubunginya agar mereka bertemu di luar agar bebas berbincang. "Mbak sebaiknya kita keluar. Aku takut jika kita bicara di sini akan didengar oleh orang lain mbak tahu sendiri terkadang orang yang kita anggap baik ternyata menikam kita," ajak Eni, mereka akan berbicara serius mengenai Ibu mertua mereka tetapi sepertinya di rumah itu seakan tengah diawasi oleh seseorang sehingga Eni mengajak Arumi bicara di luar terlebih ada hal yang penting yang ingin di katakan oleh Eni."Ya sudah kita pergi besok pagi, kamu bisa datang langsung ke sana, kita ketemu di luar atau di tempat?" Ujar Arumi, jangan tanyakan bagaimana penasarannya Arumi mengenai hal yang akan dibicarakan oleh Eni padanya."Ya sudah mbak, kita ketemu di sana aja biar tidak pada curiga. Aku takut jika ada orang yang mengikuti kita termasuk mbak Arumi juga usahakan tidak menarik
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more
PREV
1
...
8910111213
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status