"Kangmas Bardasena, makanlah bubur ini agak banyak ya," ucap Nyi Nariti, seraya tersenyum lembut."Terimakasih Nariti. Maaf aku selalu saja merepotkanmu selama ini," ucap Eyang Bardasena lirih. Luka dalamnya memang masih membutuhkan waktu agak lama, untuk pulih seperti sediakala.Ya, sejak kemarin Nyi Nariti terus menerus mengalirkan hawa murni yang dimilikinya, untuk menyelamatkan lelaki sepuh yang pernah masuk dalam kehidupannya itu.Satu abad yang lalu, Nariti Puspadewi adalah seorang putri pertama dari Raja Prahasta. Jauh sebelum kerajaan Prahasta dilebur menjadi sebuah wilayah kadipaten. Hubungan kasihnya yang terjalin dengan seorang pendekar muda bernama Bardasena, mendapat tentangan keras dari sang ayahandanya, Prabu Narendra.Hingga akhirnya demi kebahagiaan sang kekasihnya, Bardasena pun meninggalkan Prahasta. Bardasena langsung menyebrangi lautan dan memutuskan untuk tinggal di Tlatah Klikamuka.Dan di Tlatah Klikamuka itulah dia bertemu dengan Begawan Sopala, yang adalah se
Read more