Semua Bab Istri Tak Diinginkan: Bab 11 - Bab 18

18 Bab

Leon Cemburu

Ayana cukup terkejut saat Darel mengusap puncak kepalanya. Itu adalah kebiasaan Darel sejak kecil dan mungkin dia spontan melakukannya. Ayana memilih tidak mempermasalahkan hal itu.“Hati-hati. Terima kasih sudah mengantarku Kak,” ucap Ayana sambil tersenyum tipis.Darel mengangguk dengan senyum mengembang. “Sama-sama. Kalau begitu, aku pamit.” Darel melambai singkat sebelum masuk ke mobilnya.Ayana memperhatikan mobil Darel yang melaju pergi untuk sejenak, kemudian melangkah masuk ke halaman rumah.Sementara itu, di belakangnya, Leon yang melihat Ayana mulai memasuki halaman rumah segera menyuruh Pak Ujang untuk mengejar Ayana dengan mobilnya.“Jangan ke garasi Pak, langsung ke halaman,” kata Leon dengan kesal.Pak Ujang yang bingung hanya bisa menurut dan membawa mobilnya mengikuti Ayana sampai ke depan rumah. Suara mobil membuat Ayana menoleh dan ia terkejut saat Leon langsung keluar dari sana.'Kenapa mobil Mas Leon tidak langsung berbelok ke garasi rumah?' Pikir Ayana bingung, te
Baca selengkapnya

Ayana Makan di Lantai

“Mama, aku pulang!”Chelsi yang baru masuk ke dalam rumah dengan cepat berteriak heboh. Ia melangkah dengan riang menuju ruang tamu dengan paper bag yang memenuhi tangannya.Leon menyusul di belakang dan berjalan mengikuti Chelsi. Ia baru saja menjemput wanita itu di bandara, mengingat waktu liburan Chelsi di Bali telah habis.“Ah, Sayang, akhirnya kamu pulang juga!” kata Rita dengan wajah cerah. Ia berdiri dari sofa dan memeluk ringan menantu kesayangannya itu. “Mama udah kangen banget sama kamu. Selama tiga hari ini, rumah terasa sepi tanpa kamu.”Chelsi langsung memasang wajah sedihnya mendengar hal itu. “Aku jadi merasa bersalah karena harus ninggalin Mama,” ucapnya, dengan lembut mengelus lengan Rita. “Maafin aku ya, Ma. Tapi ini berkaitan sama pekerjaan aku. Mama tahu 'kan itu penting banget buat aku?”Rita mengangguk. “Mama bisa ngerti, tapi kamu jangan sedih begitu dong. Ayo senyum. Menantu kesayangan Mama jangan sampai sedih.”Senyum Chelsi perlahan terbit dan dalam hati ia i
Baca selengkapnya

Perasaan Bersalah Leon

“Mas Leon?”Leon segera mengalihkan pandangan dan berdehem pelan. Entah kenapa ia mendadak merasa gugup karena Ayana menangkapnya tengah memperhatikannya makan.“Mas Leon kenapa di sini? Apa Mas Leon butuh sesuatu?” tanya Ayana sambil berusaha berdiri dari duduknya. Ia agak kesulitan karena perutnya yang buncit.Leon yang melihat hal itu hendak membantu, tetapi kemudian tertahan oleh gengsinya.Ia tidak mau Ayana berpikir kalau ia merasa kasihan pada wanita itu. Lagi pula, selama ini ia selalu berusaha mengabaikan Ayana dan membuatnya menjauh.Leon mengepalkan tangannya dan hanya berdiri kaku saat memperhatikan Ayana yang telah berhasil untuk berdiri.“Aku butuh sendok,” ucap Leon asal. Sebenarnya ia lupa ingin mengambil apa dan terpaksa mengatakan benda yang ia lihat secara acak.Ayana mengernyit heran. “Sendok? Apa di depan tidak ada sendok, Mas?" Ayana kembali bertanya dengan bingung. Seingatnya, satu tempat sendok telah ia letakkan di meja makan sebelum ia ke dapur tadi.“Kamu den
Baca selengkapnya

Kesusahan Ayana

“Sayang, hari ini aku mau pergi ke mall sama Angel, boleh 'kan?” tanya Chelsi sembari merapikan dasi sang suami. Leon memakai dasi yang ia berikan dan dalam hati Chelsi bersorak senang.Leon sangat mencintainya. Dan dengan fakta itu, Chelsi bisa terus memanfaatkan hal itu demi kesenangan pribadinya bersama Raka.Leon mungkin memang cerdas dalam hal berbisnis, tetapi tidak dengan percintaan. Dia terlalu kuno saat menganggap bahwa pernikahan akan mengikat Chelsi layaknya simpul untuk tetap bersamanya.Seperti yang Chelsi katakan sebelumnya, Leon itu membosankan.“Boleh saja, tapi kamu harus pulang sebelum matahari terbenam, ya,” ucap Leon. Tangannya dengan lembut mengelus pipi Chelsi dan wanita itu tersenyum sumringah. Senyum Leon otomatis ikut terbit. “Ya sudah, kalau begitu aku berangkat dulu.”Chelsi mengangguk dan mengusap jas Leon sebelum melangkah mundur. Leon meraih tas kerjanya, lalu keduanya berjalan beriringan menuju pintu utama.Tetapi begitu mereka tiba di sana, Ayana secara
Baca selengkapnya

Nasib Istri Terabaikan

“Hai, Chelsi!” Angel melambaikan tangannya dan mengisyaratkan Chelsi untuk segera masuk.Chelsi dengan senyum mengembang duduk di samping Angel. “Yuk, berangkat. Udah terlambat nih kita.”Angel mengangguk dan membawa mobilnya melaju keluar dari perkarangan rumah. Sementara itu, Rara bergegas menuju mobil yang telah ia parkir tidak jauh dari kediaman Agaditya.Untuk berjaga-jaga, Rara sengaja meminjam mobil temannya agar Chelsi tidak mencurigainya. Ia segera menyalakan mesin mobil dan menunggu sampai mobil Angel berbelok ke jalan raya.‘Pokoknya hari ini aku harus dapat buktinya! Nggak mungkin Kak Chelsi sesenang itu kalau cuma buat belanja di mall!’Firasat Rara mengatakan bahwa Chelsi akan menemui selingkuhannya lagi. Sama seperti saat di Bali, Angel pasti hanya sekadar alibinya.Tidak butuh waktu lama untuk sampai ke mall di pusat kota. Rara memperhatikan Angel dan Chelsi yang berjalan masuk, lalu ia segera memasang maskernya.Di depannya, Chelsi langsung mengunjungi tempat biasa ia
Baca selengkapnya

Anak yang Tak Dipedulikan

“Itu ... aku udah janji sama ibu buat periksa ke bidan dekat rumah, Mbak. Besok pagi aku udah mau ke sana sama ibu,” jelas Ayana, ia menatap Chelsi dan Leon secara bergantian. “Jadi, Mbak Chelsi saja yang pergi dengan Mas Leon. Terima kasih buat tawarannya, Mbak,” tolak Ayana dengan sopan.Chelsi mengangguk mengerti, padahal dalam hati merasa kecewa. Ia sebenarnya berniat untuk mempermalukan Ayana di sana, tepatnya ketika dokter bertanya siapa suami Ayana nantinya.“Oh, ya sudah kalau gitu, besok aku pergi berdua sama Leon aja,” kata Chelsi dengan suara riang palsunya. Ia bergelayut manja di lengan Leon yang tidak mengatakan apa-apa.Tetapi sekali lagi, tatapan Leon terpaku pada wajah kelelahan Ayana yang terlihat jelas dari raut wajahnya. Teringat dengan kejadian pagi tadi, rasa bersalah itu mendadak kembali menelusup ke dalam hatinya.Leon memalingkan muka dan menghela napas berat. Ia mengelus bahu Chelsi, berusaha mengalihkan perhatiannya, tetapi Ayana yang berdiri di hadapannya be
Baca selengkapnya

Chelsi yang Hampir Ketahuan

‘Sial, aku nggak pernah mikirin itu!’Chelsi melirik suaminya dan merasa panik bukan main. Sudah jelas Leon terkejut mendengar penjelasan itu, pasalnya keduanya tidak pernah berhubungan badan sejak Chelsi dinyatakan hamil.Ini bencana!Jantung Chelsi mulai berdetak dua kali lebih cepat—takut dan gugup di saat bersamaan. Ia menelan ludah susah payah dan memaksa keras otaknya untuk membuat alasan yang logis. Jika Leon sampai curiga, maka tamat sudah riwayatnya.Bukan hanya ia, tetapi Raka dan Angel juga pasti akan terlibat masalah. Leon akan tahu kalau selama ini Chelsi berselingkuh di belakangnya.‘Aku nggak pernah mikir jauh pas berhubungan sama Raka karena cuma itu yang aku mau. Tapi sekarang ... ini gawat banget! Aku harus mikir sesuatu.’Dengan tangan yang mulai gemetar, Chelsi mencoba memikirkan alasan yang masuk akal. Bagaimana ia mencari alasan perbandingan yang sama dengan Raka yang selalu kasar saat mereka bercinta?Chelsi mengumpat keras dalam hati. Leon sudah hendak membuka
Baca selengkapnya

Menjemput Ayana Pulang

“Kakak sedang apa di situ?”Leon yang mendengar suara Rara sontak berbalik. Wajahnya yang berkerut cemas membuat Rara menatap heran.‘Kenapa Kak Leon terlihat cemas sekali dan berdiri di pintu? Bukannya Kak Chelsi udah tidur di dalam?’Rara mendekat dan kembali mengulang pertanyaannya melihat Leon yang diam saja. “Aku tanya, Kak Leon ngapain mondar-mandir terus di pintu? Kenapa nggak istirahat?”Leon menggaruk tengkuknya dan terlihat ragu-ragu bicara. “Ah, itu ... hm aku sedang ...”“Sedang apa?” tanya Rara tidak sabaran.Leon menghela napas keras. “Aku sedang nunggu Ayana pulang,” jawabnya kelewat cepat.“Hah? Nunggu Kak Ayana pulang?” Rara perlahan menyeringai tipis, tetapi Leon buru-buru menambahkan.“Jangan salah paham dulu, bukan tanpa alasan, tapi kalau dia kenapa-kenapa, 'kan Kakak juga yang susah,” kata Leon dengan dingin, berusaha menutupi kekhawatirannya yang sudah tidak bisa dibendung.Rara tahu benar Leon sedang berbohong, tetapi ia tetap mengangguk. “Oh, begitu ya.” Rara
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status