Semua Bab Cinta Kontrak: Bab 1 - Bab 10

50 Bab

Bab 1

Di malam yang gila.Di dalam kamar tidur yang remang-remang, cahaya samar-samar dari lampu, di samping tempat tidur, menyinari laki-laki dan perempuan telanjang yang sedang berbaring di tempat tidur.Punggung lebar lelaki itu seakan menyelimuti wanita itu, yang wajahnya memerah dan mengerang pelan.…Dua jam kemudian.Pria itu bangun dari tempat tidur dan menelepon. Tak lama kemudian, seseorang mengantarkan setelan jas baru yang dibuat khusus.Pria itu mengenakan pakaiannya, berbalik untuk pergi, dan kembali menatap wanita telanjang yang terbaring di tempat tidur.Dia mengerutkan kening, lalu meraih sprei dan melemparkannya.Saat dia mau pergi, tangannya tiba-tiba dicengkeram, dan terdengar suara lemah yang memaksa. “Kamu tidak boleh pergi!”Daniel Fins menoleh dan melihat wajah yang cantik dan dingin itu. Dia begitu sibuk melakukannya sehingga lupa untuk memperhatikan rupa wanita itu.Akan tetapi, meskipun wanita itu cantik, hal itu tidak ada hubungannya dengan dia.Dia hanya membeli
Baca selengkapnya

Bab 2

Felis menjawab telepon dan berkata dengan suara serak, “Halo, siapa ini?”Suara rendah dan dalam terdengar dari ponsel. “Ini Daniel Fins.”Siapa Daniel Fins? Felis sama sekali tidak tahu.Mendengar Felis tidak menjawab, Daniel menjelaskan lebih lanjut, “Orang yang bersamamu tadi.”Felis menggertakkan giginya, dia melihat ke arah bawah tubuhnya dan merasakan sakit yang semakin parah.Felis mengutuk pria itu di dalam hati. “Apa ada hal lain yang mau kamu bicarakan?”“Ayo bertemu di pintu masuk KUA jam 10 pagi besok. Jangan lupa bawa KTP dan kartu keluarga.”Felis pun bingung.Pria itu baru saja menolaknya mentah-mentah, seolah-olah pria itu adalah CEO dari keluarga kaya dan dia merasa tidak setara dengannya. Kenapa pria itu tiba-tiba setuju dengannya sekarang?“Tuan Daniel, tidak masalah jika Anda tidak mau. Hal semacam ini memerlukan persetujuan bersama dan tidak bisa dipaksakan.”Di dalam hati Daniel. “Wanita itu tidak bisa memaksanya, tetapi kakeknya bisa.”Keluarga Fins adalah keluar
Baca selengkapnya

Bab 3

Selama sesi foto, dua orang itu duduk bersama, tetapi ada sedikit ruang di antara mereka yang cukup untuk orang lain bisa duduk.Staf KUA itu tersenyum pahit dan berkata, “Pak Daniel, bisakah Anda mendekat ke Nona Felis?”Jarak antara mereka terlalu lebar dan staf itu takut tidak bisa mengambil gambar wajah Daniel.Daniel mendekat ke Felis dengan ekspresi datar.Ruang di antara mereka tersisa sedikit, tetapi masih belum cukup.“Nona Felis, bisakah Anda mencondongkan kepada ke arah Pak Daniel? Ini akan membuat gambarnya terlihat lebih intim.”Intim?Felis memandang Daniel dengan sedikit kaget.Daniel hanya diam dan hampir tidak ada perubahan pada ekspresi wajahnya.Felis tersenyum canggung dan mencondongkan kepalanya ke arah Daniel.Setelah sesi foto, keduanya langsung mendapatkan surat nikah.Felis memandangi surat nikah yang baru didapatnya dan dengan hati-hati memasukkannya ke dalam tas kuliah.Setelah mendapatkan surat nikah, Daniel langsung meninggalkan KUA tanpa mengucapkan kata p
Baca selengkapnya

Bab 4

Mobil melaju kencang dan Felis berlari lebih kencang lagi. Pengemudi mengerem mendadak, tetapi Felis tetap jatuh dengan kepala lebih dulu.Felis terlempar sepuluh meter jauhnya dan langsung hilang kesadaran.Lili yang mengikuti Felis dari belakang melihatnya terpental jatuh, dia mengerutkan kening dan langsung berhenti.Yang menabraknya adalah mobil mewah dan menurut Lili, Felis harus sepenuhnya bertanggung jawab.Heru dan Zidan juga mengikuti, lalu Lili segera menghentikan mereka. “Kembalilah, cepat kembali, gadis sialan itu lari terlalu jauh, kita tidak bisa melihatnya lagi, abaikan dia untuk saat ini, ayo kita pergi dan mengirimkan hadiah pertunangan.”Heru jelas mendengar suara rem mendadak dan menjulurkan kepalanya untuk melihat. “Apa semuanya baik-baik saja? Felis tidak tertabrak mobil, kan?”Lili menatapnya kesal. “Gadis sialan itu sudah lama melarikan diri. Dia sangat kuat dan tidak bisa mati sama sekali.”Felis jelas-jelas bertanggung jawab penuh. Mobil mewah itu tiba-tiba men
Baca selengkapnya

Bab 5

Felis baru saja mengemas barang-barangnya ketika pintu terbuka.Seorang wanita paruh baya masuk, menatapnya dengan lembut, dan bertanya dengan heran, “Nona Felis, Anda sedang apa?”Felis tersenyum pahit. “Bibi, siapa Anda dan kenapa Anda di sini?”Bibi Lisa meletakkan piring-piring di atas meja, mencuci tangannya, dan berkata sambil tersenyum, “Saya adalah pengasuh yang disewa oleh keluarga yang menabrakmu. Saya bertanggung jawab untuk merawatmu. Lukamu belum sembuh, kenapa ingin pergi?”Bibi Lisa mengambil tas kuliah Felis, menaruhnya di atas meja, dan berkata sambil tersenyum, “Nona Felis, istirahatlah dulu. Aku akan memanggilmu saat makanannya sudah siap.”Felis terdiam.Bangsal macam apa ini? Bahkan ada ruangan untuk memasak dan pengasuh. Pasti ini sangat mahal.Dia mengikuti Bibi Lisa dari belakang dan bertanya dengan lembut, “Bibi, apa kamu tahu berapa biaya untuk menginap di sini untuk satu malam?”Sebagai anak dari keluarga miskin, dia benar-benar tidak mampu untuk menyewa ruan
Baca selengkapnya

Bab 6

Daniel ragu-ragu sejenak, tetapi tetap menjawab panggilan telepon itu.Kakeknya bertanya, “Daniel, bagaimana kabarmu dan Felis sekarang?”Kakeknya berangan-angan kapan dia bisa menggendong cicit?Daniel mengerutkan kening. “Kakek, apa maksudnya bagaimana?”Lelaki tua itu tiba-tiba tidak senang. Daniel basa-basi kepadanya walaupun dia sudah tahu jawabannya.Kakeknya merasa apakah dia perlu mengajari Daniel perihal masalah antara suami dan istri?Kakeknya ingin memukulnya dengan tongkat sekeras-kerasnya karena bersikap bodoh dan naif.Karena cucunya tidak berbicara tentang hal itu, dia mengalihkan pembicaraan. “Apa kamu sudah memberi Felis uang bulanan? Kondisi keluarganya tidak terlalu baik. Kamu harus mengurusnya setelah menikah. Kamu tidak bisa membiarkannya menderita lagi. Itu hal paling minimum yang harus kamu lakukan.”Daniel terdiam.Dia belum pernah memberikan Felis uang sepeser pun.Setelah mendapatkan surat nikah, mereka berpisah. Felis naik bus dan Daniel naik mobil. Bukan han
Baca selengkapnya

Bab 7

Daniel menoleh ke belakang tanpa bereaksi apa pun, lalu berbalik dan pergi.Felis juga menoleh ke belakang. Wanita itu sangat menawan dengan tubuh yang sangat indah dan wajah yang sangat cantik.Tidak ada laki-laki yang tidak terpana dengan kecantikan wanita itu, tetapi Daniel malah tidak peduli dengan wanita itu.Felis diam-diam merasa senang karena itu menunjukkan kalau Daniel bukanlah seorang playboy.Felis mau melihatnya lagi ketika Daniel tiba-tiba menariknya dan memberi isyarat pada wanita itu untuk menjauh.Meski diabaikan, Sinta Carl tidak tampak patah semangat. Dia melangkah cepat, menoleh ke arah Daniel, dan berkata dengan ekspresi kecewa, “Daniel, aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi hari itu. Aku tidak menyangka kakakku akan menghasut paman keduamu untuk melakukan hal semacam itu. Maafkan aku, ya?”Sinta memohon dengan putus asa, air mata mengalir di wajahnya. Dia tampak begitu ingin dikasihani.Namun, Daniel tampaknya tidak melihatnya. Matanya yang dalam seakan mema
Baca selengkapnya

Bab 8

”Daniel, aku tidak butuh …”“Ini, aku mau menyetir.”Suara Daniel datar dan sulit untuk disangkal.Felis tanpa sadar mengulurkan tangan dan mengambil tas itu.Melihat Felis nurut dan menerima tas itu, Daniel tersenyum kecil.Dia menyalakan mobil, meninggalkan rumah sakit, dan menuju Universitas Nikolsky.Universitas Nikolsky adalah universitas berakreditasi A. Universitas ini bukan hanya universitas terbaik di Kota Nikolsky, tetapi juga terkenal di negara itu.Mereka yang bisa diterima di Universitas Nikolsky adalah mahasiswa-mahasiswa dengan kecerdasan luar biasa.Dahulu, Felis diterima di Universitas Nikolsky dengan nilai terbaik di kota itu.Felis pulang dengan gembira sambil membawa surat penerimaan masuk kampus, tetapi tanpa diduga, ibunya, Lili, berkata dengan wajah tegas, “Apa yang harus disyukuri? Bukankah kamu harus membayar biaya kuliah karena sudah berada di peringkat pertama? Biaya kuliah sangat mahal, berjuta-juta per tahun. Lagi pula, kamu hanya bisa menghabis-habiskan ua
Baca selengkapnya

Bab 9

Felis berkata, “Aku ada masalah, tapi sudah terselesaikan. Sekarang sudah tidak apa-apa. Jangan khawatir.”Derio adalah teman Felis, tetapi lebih tepat disebut sebagai seorang pengikut daripada seorang teman.Tujuannya dekat dengan Felis sangatlah jelas, yaitu hanya untuk menyontek PR dan jawaban ujian.Jika bukan karena Felis, Derio mungkin akan membeli jimat agar bisa lulus ujian.Ujian sebentar lagi, tetapi Felis tidak bisa ditemui.Derio begitu cemas hingga dia melompat-lompat gelisah dan hampir meminta tolong kakaknya.Namun, saat teringat wajah kakaknya yang seperti es batu, Derio merasa takut. Akhirnya, dia menunggu sedikit lebih lama.Di siang hari itu, Derio baru saja kembali dari luar dan teman sekamarnya, Bagas Maulana, berkata padanya, “Derio, bosmu sudah kembali.”Dia begitu gembira sampai lupa meletakkan bola basketnya. “Benarkah?”Bagas menyipitkan matanya dan tersenyum. “Benar. Aku melihatnya dengan mataku sendiri. Dia membawa tas kuliah dan kopernya. Dia seperti habis
Baca selengkapnya

Bab 10

Keesokan harinya, jam 6 sore. Begitu bel kampus berbunyi, Hani menyeret Felis keluar kelas.Dia menyeret Felis ke dalam bus tanpa melepaskannya. Setelah mendorongnya duduk, dia terengah-engah sambil berkata, “Felis, berat badanmu bertambah banyak akhir-akhir ini. Aku hampir tidak bisa menggendongmu lagi.”Dulu, Hani bisa menggendong Felis di punggungnya dan berlari mengelilingi lapangan sebanyak tiga kali, tetapi sekarang dia mungkin tidak akan mampu berkeliling satu putaran pun.Felis sedikit malu. “Berat badanku tidak bertambah terlalu banyak kok. Hanya karena aku sakit dan berbaring di tempat tidur, tidak banyak bergerak, makanya berat badanku lumayan bertambah.”Dia tidak akan pernah mengatakan kalau makanan yang dimasak Bibi Lisa begitu enak hingga dia tidak bisa menahan diri untuk menghabiskan bermangkuk-mangkuk.Saat dia keluar dari rumah sakit, pakaiannya tidak muat lagi, jadi Bibi Lisa pergi ke mal dan membelikannya beberapa pakaian baru lagi.Hani menyipitkan matanya dan mena
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status