Semua Bab Pembalasan Putri Tertindas Menjadi Sensasi Global: Bab 21 - Bab 30

50 Bab

Bab 21

Bisa-bisanya Yanisa terpikirkan cara seburuk ini. Tadi, Natalie sudah memperingati Yanisa. Namun, Yanisa sendiri yang bersikeras mencari masalah dengannya....Setelah Natalie kembali ke aula, Vivian yang berdiri di tengah-tengah aula langsung melambaikan tangannya ke arah Natalie.“Nattie, ini sampanye yang dipersiapkan putraku. Coba kamu cicip dulu!” ujar Vivian sambil mengambilkan segelas sampanye untuk Naomi.Natalie menyesap sampanye itu, lalu menjawab, “Emm, rasanya lumayan enak. Ini barang bagus.”Begitu mendengar pujian Natalie, Vivian pun tersenyum. Pada saat ini, Daniel berjalan mendekat dan bertanya pada Vivian, “Kok Liam belum sampai? Acaranya sudah dimulai, tapi masih belum terlihat batang hidungnya.”Saat sedang menunggu Vivian menyelesaikan percakapannya, tiba-tiba terdengar orang yang memanggilnya, “Kak ....”Begitu mendengar suara itu, tatapan Natalie pun menjadi tajam. Kemudian, dia berbalik dan menatap orang itu. Pada saat yang sama, dia sudah menyimpan kembali semua
Baca selengkapnya

Bab 22

Semua kejadian ini terjadi dengan terlalu mendadak dan di luar dugaan.Saat jatuh, Natalie menabrak piramida sampanye sehingga gelas-gelas sampanye itu jatuh ke lantai dan membasahi lantai serta gaunnya.“Nattie, kamu nggak apa-apa, ‘kan?” Vivian menaruh gelas sampanye yang dipegangnya ke tangan Daniel, lalu buru-buru menghampiri Natalie dan memapahnya berdiri.“Nattie, kenapa kamu bisa-bisa jatuh?” tanya Vivian dengan cemas. Saat melihat ada bekas luka merah di wajah Natalie, dia langsung berseru marah, “Cepat panggilkan penanggung jawab hotel ini! Aku mau tanya kenapa piramida sampanye ini bisa tiba-tiba roboh ....”Baru saja Vivian mengangkat tangannya, Natalie langsung mengulurkan tangan untuk menariknya dan menjawab, “Aku baik-baik saja.”Melihat keadaan Natalie yang menyedihkan, Vivian pun berseru dengan ekspresi muram, “Apanya yang baik-baik saja! Lihat, kamu sudah terluka! Apa masih ada bagian lain yang terasa sakit?”Natalie menggeleng pelan, lalu menatap Yanisa yang masih ter
Baca selengkapnya

Bab 23

“Ckck, tak disangka, ternyata Yanisa orang seperti itu? Sepertinya, masih ada banyak hal yang disembunyikannya.”...Kenapa situasinya menjadi seperti ini? Yanisa sangat ingin langsung berseru dan menyuruh semua orang untuk diam. Saat ini, situasinya sudah mencapai tahap yang tidak dapat dikendalikannya. Ditambah Vivian sudah bersuara, dia tidak mungkin bisa keluar dari masalah ini tanpa minta maaf.“Kak, maaf. Aku nggak nyangka akan terjadi masalah seperti ini. Waktu berbalik tadi, aku mungkin nggak sengaja menginjak gaunmu. Makanya, kamu jatuh.” Yanisa menunduk dan lanjut berkata dengan serius, “Kak, aku benar-benar nggak berniat untuk melukaimu. Dulu, kita itu teman baik. Karena ada sedikit kesalahpahaman, hubungan kita rusak. Sejak kecil, aku bahkan nggak berani membunuh semut. Mana mungkin aku tega melukaimu.”Yanisa menunjukkan ekspresi tidak berdosa, seolah-olah dia adalah gadis polos nan baik hati yang bahkan tidak berani melukai bunga maupun rumput. Setelah melihat ekspresin
Baca selengkapnya

Bab 24

Vivian menjawab sambil tersenyum, “Di dalam tasku. Waktu bantu Nattie di ruang istirahat tadi, aku melepasnya.”Seusai berbicara, Vivian pun membuka tasnya, tetapi tidak menemukan kalungnya. Dia pun bergumam, “Eh, aku jelas-jelas menaruh kalungnya dalam tas. Kenapa kalungnya tiba-tiba hilang?”Begitu mendengar ucapan Vivian, Daniel langsung mengambil tas Vivian dan memeriksanya sendiri. Selain lipstik, tidak ada benda lain lagi dalam tasnya.“Apa mungkin kamu meletakkannya di tempat lain?”“Nggak mungkin. Waktu bantu Nattie beres-beres, aku sendiri yang melepasnya dan menaruhnya dalam tas. Baru saja kami selesai beres-beres, seorang karyawan sudah datang untuk sampaikan kamu lagi menunggu kami. Jadi, kami langsung datang bersama.”Setelah menceritakan seluruh kejadiannya, Vivian berkata dengan bingung, “Dari meninggalkan ruang istirahat, tas ini nggak pernah lepas dari tanganku. Kenapa kalungnya tiba-tiba hilang?”Daniel segera menyuruh karyawan untuk pergi mencari kalung Vivian di rua
Baca selengkapnya

Bab 25

Begitu memikirkan kalung itu mungkin dicuri, suasana di seluruh lokasi pun menjadi tegang. Ini adalah pesta ulang tahun Vivian dan yang membantu menyelenggarakan pesta ini adalah Keluarga Cendana. Semua orang yang hadir memang merupakan tokoh terkemuka dari kalangan atas Kota Burka, tetapi masih perlu mengandalkan bantuan Keluarga Cendana kelak. Siapa yang berani mencuri di area kekuasaan Keluarga Cendana, apalagi mencuri barang tokoh utama malam ini?Berhubung sudah menimbulkan keributan sebesar ini, masalah ini pasti harus diselidiki dengan jelas. Ada beberapa orang yang mulai merasa khawatir. Malam ini, pelakunya seharusnya tidak akan selamat.“Kayaknya, yang selalu bersama Bu Vivian itu Bu Natalie, ‘kan?”Begitu ucapan itu dilontarkan, semua orang langsung mengalihkan pandangan mereka ke arah Natalie. Setelah insiden Natalie jatuh, semua orang melihat Vivian membawa Natalie ke ruang istirahat pribadinya. Kemudian, mereka berdua juga kembali ke aula bersama. Selama waktu itu, hanya
Baca selengkapnya

Bab 26

Setelah menerima isyarat dari Yanisa, Tiffany lanjut berkata, “Bu Natalie, hanya ucapanmu saja nggak akan bisa meyakinkan orang lain. Lagian, yang kamu bawa malam ini juga cuma tas pesta itu, ‘kan? Kalau nggak, kamu tunjukkan saja tasmu pada semua orang. Dengan begitu, kamu bisa membuktikan semuanya tanpa perlu memberi terlalu banyak penjelasan.”Begitu mendengar ucapan itu, Natalie pun menatap Tiffany. Di sisi lain, Tiffany yang ditatap seperti itu merasa agak ragu. Dia sengaja berkata seperti itu karena ingin menantang Natalie. Setelah menemukan bukti dari tas Natalie, apa pun yang dikatakan Natalie juga tidak akan berguna lagi.Namun, Natalie sama sekali tidak terlihat gugup. Sebaliknya, tatapan Natalie yang agak menakutkan itu malah membuat Tiffany merasa gugup dan takut. Apa mungkin Natalie sudah menyadari sesuatu? Tidak mungkin! Dia telah melakukan segala sesuatu dengan sempurna. Meskipun ada yang ingin menyelidiki hal ini, tidak akan ada bukti yang bisa ditemukannya.“Pak Daniel
Baca selengkapnya

Bab 27

Yanisa terlihat sombong dan sudah tidak sabar untuk menonton pertunjukan. Namun, baru saja dia selesai berbicara, dia langsung merasakan tatapan tajam seseorang tertuju padanya. Dia pun mendongak, lalu melirik ke arah Harrison. Apa ini hanya perasaannya? Kenapa Harrison sepertinya sudah bertambah marah?“Bu Natalie, bukalah tasmu. Kalau kamu memang nggak curi kalung itu, seluruh aula ini benar-benar harus disegel supaya para karyawan bisa menggeledah semua tamu. Dengan begitu, kalungnya Bu Vivian pasti ditemukan,” tambah seseorang dari kerumunan.“Natalie, buka saja tasmu. Kalau kamu lanjut menolak, orang-orang malah akan makin menyalahkanmu dan juga mencurigaimu,” ujar Merry. Kata-katanya memang terdengar perhatian, tetapi dia sebenarnya memiliki niat lain.“Natalie, kamu ....” Chandra menatap Natalie dengan kecewa, lalu menghela napas.Saat melihat ayahnya merasa begitu yakin bahwa dirinya yang mencuri kalung Vivian, Natalie mau tak mau teringat ucapan dingin yang dilontarkannya 6 ta
Baca selengkapnya

Bab 28

Berhubung buktinya sudah sangat kuat, tidak ada lagi yang perlu dikatakan.“Kenapa jadi begini ....”Begitu melihat kalung itu dikeluarkan dari dalam tasnya Natalie, Chandra merasa sangat terkejut hingga tidak dapat berkata-kata.“Natalie, kenapa kamu berbuat begitu ....” Merry juga berpura-pura terkejut dan lanjut berkata, “Biarpun kamu hidup susah di luar selama ini, kamu juga nggak boleh melakukan hal seperti ini dong! Mana boleh kamu curi barang Bu Vivian!”Berhubung pertunjukan sudah dimulai, Yanisa juga mulai bersandiwara dan berkata, “Kak, Bu Vivian sudah mengundangmu ke pesta ini, kenapa kamu malah membalas kebaikannya dengan melakukan hal seperti ini? Kamu bukan orang seperti itu. Ini semua pasti hanya salah paham, ‘kan?”Saat menatap Natalie, ada kilatan dingin yang melintasi mata Yanisa.Yanisa bergumam dalam hati, ‘Natalie, kamu sendiri yang mengeluarkan kalung itu. Sekarang, sidik jarimu sudah tertinggal di kalung itu. Nggak peduli apa pun yang kamu lakukan, kamu nggak mun
Baca selengkapnya

Bab 29

“Natalie, aku tahu kamu nggak menyukaiku. Dulu, setelah mengkhianati ayahmu dan meninggalkan Keluarga Kurniawan, ibumu nggak pernah menghubungimu lagi sehingga nggak ada yang menjagamu. Aku juga kasihan sama kamu yang hidup menderita. Aku harap kita bisa menyelesaikan salah paham di antara kita, lalu mendengar kamu memanggilku ibu.”Merry sengaja mengungkit tentang ibunya Natalie yang mengkhianati Chandra dulu. Dia ingin orang-orang tahu Natalie memiliki kehidupan pribadi yang kacau karena menapaki jejak ibunya.“Kak, Ibu benar-benar tulus menyayangimu. Selama ini, Ibu selalu merindukanmu,” tambah Yanisa.“Konyol banget!” cibir Natalie. Dia malas meladeni ibu dan anak itu lagi. Hari ini adalah hari ulang tahun Vivian yang patut dirayakan. Namun, wanita-wanita jalang ini malah tidak berhenti menimbulkan masalah. Jika begitu, jangan salahkan dirinya lagi.“Pak Harrison ....” Natalie menatap Harrison lekat-lekat, lalu bertanya, “Kamu sendiri yang bilang Keluarga Cendana nggak akan memfitn
Baca selengkapnya

Bab 30

“Aku sudah puas mendengar kata-kata itu.” Natalie menggenggam tangan Vivian sambil tersenyum.Kemudian, Natalie lanjut berkata, “Sekarang, ada orang yang sengaja menjebakku. Aku rasa, orang itu harus ditemukan. Kalau nggak, bagaimana aku bisa mempertanggungjawabkannya pada semua orang yang ada di sini? Mereka sudah menyaksikan pertunjukan yang begitu panjang. Sudah saatnya mereka menonton pertunjukannya sampai akhir.”Saat berbicara, Natalie terlihat penuh percaya diri. Sepasang mata indah Natalie juga berhasil membuat Vivian terlena.“Pak Harrison, ada sedikit masalah ....” Saat ini, Felix sudah kembali. Dia berjalan ke sisi Harrison, lalu berkata dengan suara yang rendah, “CCTV dalam ruang istirahat Bu Vivian bermasalah. Kami sudah minta orang untuk memperbaikinya, tapi ....”Kemudian, Felix hanya menggeleng pelan. Artinya sudah sangat jelas, CCTV itu tidak bisa diperbaiki dan rekamannya sudah musnah. Dengan begitu, Natalie pun tidak bisa membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah.“Re
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status