Lani meninggalkan Ariana yang masih mematung di ruangannya untuk kembali ke lantai bawah dan bersiap menerima pesanan dari pelanggan. Jelas kedatangan semua orang secara serempak membuat mereka kewalahan.Ariana yang biasanya jarang bergabung dengan tim dapur kini terpaksa turun tangan. Setelah mengunci ruang kerjanya, ia turun dan langsung memakai apronnya dan bersiap untuk membuat hidangan.“Loe yakin mau bantuin masak? Ini gak sedikit loh An.” Lani menunjukkan catatan menu di tangannya.“Gue gak mau dapat nilai buruk dari mereka.” Jawab Ariana singkat dan mulai menyalakan kompor. Lani tidak banyak berkomentar, dia kembali ke bagian depan dan kembali melayani tamu sesekali membawa minuman untuk pelanggan.Dua jam berlalu dengan sangat melelahkan. Ariana, Edwin, Lani, Dini dan anggota tim lainnya akhirnya bisa merebahkan kaki mereka menutup gerbang dan memasang tanda tutup di depan restoran.“Sumpah, ini hari tersibuk
Baca selengkapnya