Share

Part 29

Penulis: Ammanya.L
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Gerald melajukan mobil dalam kecepatan sedang. Ia berkali-kali menarik napas untuk mengendalikan emosinya. Baik dirinya ataupun Ariana tidak banyak bicara. Dan Gerald pun enggan untuk mengakui alasan kenapa ia sampai hilang kendali dan memukuli Aji. 

Hampir sepuluh menit berlalu dalam hening, Gerald melirik istrinya. Wajah Ariana menghadap pintu mobil dan dahi istrinya itu menempel disana. Gerald tidak menduga kalau istrinya itu tertidur. 

Saat berada di lampu merah, Gerald mencoba untuk memposisikan kursi supaya istrinya itu berbaring dengan nyaman. Diperhatikannya wajah Ariana yang selalu terlihat cantik dimatanya.

Entah dia mengenakan riasan atau tidak, Ariana selalu bisa menarik perhatiannya. Pantas jika Aji pun tertarik padanya, karena ia pun tidak bisa melepaskan pandangannya dari istrinya itu begitu saja. 

Ariana tidak perlu berusaha keras untuk menggoda pria manapun. Karena dengan sikap ketusnya pun, istrinya itu sudah terlihat mena

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mempelai Pengganti Tuan Zeroun   Part 30

    Ariana keluar dari walk in closet setelah membersihkan diri dan memperbaiki penampilannya. Ia tidak menduga kalau ternyata Arshaq dan Gerald menungguinya di dalam kamar. Bocah kecil itu tiba-tiba turun dari tempat tidur dan langsung mengulurkan tangannya pada Ariana dan menariknya untuk keluar dari kamar dengan semangat yang menggebu khas seorang bocah kecil."Arshaq, pelan-pelan." Perintah Gerald yang berjalan tepat di samping Ariana. Merengkuh pinggang Ariana yang menerimanya begitu saja tanpa menjauh.Melihat penerimaan Ariana, membuat Gerald merasa bahwa hubungan mereka sudah selangkah lebih baik daripada sebelumnya. Meskipun sebenarnya urusan mereka belum benar-benar terselesaikan dan Gerald masih harus menanyai Ariana tentang keberadaannya selama ini dan apa hubungan sebenarnya antara Ariana dengan Aji.Memasuki ruang makan, mereka melihat tiga orang sudah duduk mengelilingi meja makan. Nyonya Agatha, Nyonya Hestia dan tentu saja

  • Mempelai Pengganti Tuan Zeroun   Part 31

    “Sudah selesai?” Tanya Ariana pada bocah itu. Arshaq menganggukkan kepala. “Ke kamar yuk?” Ajaknya dan seketika Arshaq mengangguk dan menerima uluran tangan Ariana.Ariana menemani Arshaq menggosok gigi dan mengganti pakaian tidurnya. Setelah bocah itu selesai, Arshaq giliran mengantarkan Ariana ke kamar Gerald dan menungguinya mengganti pakaian dengan piama dan juga menggosok gigi. Setelahnya mereka kembali ke kamar Arshaq, membaca buku dan bersiap untuk tidur.“Bunda?” Tanya Arshaq saat mereka sudah berbaring di atas tempat tidur.“Ya?”“Bunda gak akan pergi lagi kan?” Tanya bocah itu dengan tatapan penuh harap pada Ariana.Ariana tersenyum, namun tidak memberikan jawaban yang Arshaq inginkan. Ariana pernah menjadi anak yang menaruh harapan pada orang dewasa, dan kala harapan itu tidak menjadi kenyataan, ia tahu rasa sakitnya. Karena itulah, Ariana tid

  • Mempelai Pengganti Tuan Zeroun   Part 32

    Ariana melangkahkan kakinya masuk ke ruangannya. Setelah pagi yang cukup melelahkan dimana ia harus menghadapi Arshaq yang manja yang melarangnya pergi ke kantor karena takut Ariana tak kembali dan juga Gerald yang mendukung permintaan Arshaq, akhirnya Ariana menang dengan janji bahwa dia akan kembali ke kediaman Zeroun sebelum makan malam.Ariana membalas sapaan rekan-rekannya dan masuk ke ruangannya. Suara mesin-mesin para tukang yang ada di lantai maupun di lantai bawah sudah tidak terlalu mengganggu karena renovasi kamar dan juga dapurnya sudah mencapai sembilan puluh persen.Mereka kini sedang melakukan finishing yang membuat Ariana terpaksa menutup pintu dan jendela seraya menyalakan AC supaya pendengarannya tidak terlalu terganggu.Ariana harus akui bahwa dia menyukai dapur dan lantai tiga restorannya. Meskipun Lani merengek supaya Ariana mengijinkan Gerald untuk mendekor ruangan secara keseluruhan dan juga mengganti perlengkapan kantor mereka dengan yang

  • Mempelai Pengganti Tuan Zeroun   Part 33

    Ariana pikir kehidupannya bisa lebih tenang setelah konfrontasi antara ibunya, Nyonya Hestia dan juga Ava. Dan ia pikir, harinya akan lebih baik setelah ia makan siang bersama Aji. Namun harapannya salah karena saat ia kembali ke ruangannya ia dibuat terkejut dengan kehadiran tamu tak diundang yang tengah duduk dengan anggun, memainkan ponsel mahalnya dengan jemari lentik cantik terawat.Sosok yang membuat Ariana terjebak dalam kondisinya saat ini.Sosok yang beberapa saat lalu menghilang secara tiba-tiba dan Ariana dijadikan tersangka yang menyembunyikan keberadaannya."Kau sudah kembali?" tanya kembarannya itu dengan santainya. Dengan perlahan gadis itu menunjukkan senyum manis tak bersalahnya pada Ariana."Bukankah seharusnya pertanyaan itu diajukan untukmu?” Jawab Ariana dengan ketus. “Aku selalu ada disini, di tempatku, dan tidak berniat menghilang tanpa kabar dalam waktu dekat.” Jawabnya ketus.Ia buk

  • Mempelai Pengganti Tuan Zeroun   Part 34

    "Loe gak ngisi lemari es?" Keluh Ariana saat dilihatnya lemari es apartemen kosong."Iya, gue lagi males belanja." Jawab Lani dengan nada santainya. Gadis itu tengah berbaring di atas sofa sambil memainkan ponselnya.Ariana menarik napas panjang dan hanya bisa memandang sepupunya itu kesal. “Loe itu ya, kebiasaan.” Ucapnya kesal.Lani malah mengedikkan bahu.“Ngapain juga gue belanja kalo gak ada yang masak. Kan yang suka masak itu loe.” Ucapnya seraya nyengir lebar. “Lagian mana gue tahu kalo loe bakal balik kesini. Gue pikir loe bakal selamanya dirantai di rumahnya si Gerald.” Ucapnya lagi yang membuat Ariana memutar bola matanya. “Eh tapi asli, gue penasaran. Loe kenapa balik? Loe udah dibuang ya sama si Gerald?” Tanyanya antusias yang membuat Ariana memandangnya kesal.“Kalian kenapa? Berantem? Dia udah dapat apa yang dia mau ya, makanya itu dia buang loe?” Tanyanya lagi yang

  • Mempelai Pengganti Tuan Zeroun   Part 35

    Ariana mengangkat sudut mulutnya. Menertawakan adik kembarnya dan sifat tak tahu malunya. Jadi adiknya itu benar-benar datang pada Gerald dan mengklaim haknya? Rupanya didikan Mahiswara dan Juliarty sudah menyerap sangat baik pada adiknya itu."Itu sudah haknya." Jawab Ariana ketus. "Jadi, apa masalahnya?"Gerald mengubah posisi duduknya, pria itu memandang Ariana dengan tajam. "Aku tidak suka dengan nada bicaramu." Ucapnya dingin.Ariana turut memutar badannya dan memandang pria itu dengan sama dinginnya."Lalu aku harus bagaimana?" Tanyanya ketus. "Dia kembali untuk menuntut posisinya, itu haknya. Karena kalau kau lupa, kontrak yang kutandatangani dengan Wiryawan dengan jelas mengatakan kalau aku akan mengembalika

  • Mempelai Pengganti Tuan Zeroun   Part 36

    Ariana membuka mata dan merasakan lengan Gerald memeluk perutnya. Sial! Mereka kembali melakukannya lagi. Dan Ariana tidak bisa menghitung sudah berapa kali mereka melakukannya. Dan yang lebih sialnya lagi, mereka melakukannya tanpa pengaman.Ariana mencoba melepaskan tangan Gerald yang masih memeluknya dengan perlahan, berharap tindakannya tidak membangunkan pria itu dan setelahnya dengan langkah pelan ia masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.Ariana tidak terlalu terkejut saat melihat tubuhnya memiliki beberapa bercak kemerahan. Tentu saja ia tahu ini akan terjadi mengingat apa yang Gerald lakukan padanya semalam.Ia menggelengkan kepala, mencoba menjernihkan pikirannya. Berkali-kali dia mengatakan pada dirinya sendiri bahwa apa yang ia lakukan dengan Gerald itu hanya sex semata, namun anehnya, hatinya tidak bisa menerima pernyataan itu begitu saja.Gerald tidak memperlakukannya dengan semena-mena, itu yang pertama. Pria itu dengan sangat jelas m

  • Mempelai Pengganti Tuan Zeroun   Part 37

    Ariana hanya terdiam. Seperginya Lani dari kamar ia kembali membaringkan tubuhnya dan menutup mata. "Ambil, pertahankan, perjuangkan." Tiga kata itu terus terulang di kepala Ariana. Bisakah ia melakukannya? Bisakah Ariana bersikap egois seperti yang Lani sarankan padanya. Ariana menarik napas panjang dan menghembuskannya. Ingatannya kembali ke masa-masa yang lalu.Flashback OnAriana kecil berdiri di depan pintu gudang lantai dua rumahnya dan meneliti kardus-kardus yang berisi barang yang sudah tidak keluarganya pakai lagi. Pikirannya memilah kardus mana yang akan dia sortir terlebih dahulu. Ini hari liburnya, dan neneknya memintanya untuk memilah barang-barang yang tidak digunakan namun masih layak pakai untuk mereka sumbangkan pada yang butuh atau nantinya akan mereka jual ke loakan.Tradisi. Itulah kata yang tepat.Tradisi yang selalu keluarga mereka lakukan setiap tahun ajaran berakhir. Dimana Ariana dan

Bab terbaru

  • Mempelai Pengganti Tuan Zeroun   Part 68 - End

    "Karen, Sayang. Kamu sudah sadar?" Pertanyaan Nyonya Juliarty membuat semua orang yang ada di ruangan itu mendongakkan kepala. Tuan Toni Sadhana dan sang ibu mendekati tempat tidur Karenina sementara Gerald masih terduduk di kursinya dan tersenyum menatap sang istri yang masih menutup mata."Sayang, Karenina sudah kembali." Ucapnya berbisik pelan."Mami..." Lirih Karenina dan gadis itu menangis terisak begitu saja dalam pelukan sang ibu yang berdiri dan membungkuk susah payah menahan rasa sakitnya hanya untuk memberikan putrinya ketenangan. "Maafin Karen. Maaf." Lirihnya masih terisak."Mami maafkan kamu, Sayang. Selalu." Ucap Nyonya Juliarty menenangkan."Ana?" Karenina teringat saudara kembarnya. Ia menoleh dan melihat Ariana yang masih menutup mata. Tangan kanannya yang terpasang selang transfusi memegang tangan kiri Ariana yang terpasang infus. "Ana, kenapa kau tidak bangun?" Tanyanya lirih seraya mengguncang lengan Ariana. "Ana, bukankah Ayah menyuru

  • Mempelai Pengganti Tuan Zeroun   Part 67

    Tempat yang luas dengan cahaya matahari yang yang sangat terang membuat Ariana mengangkat tangannya untuk menghalau cahaya yang membuatnya tak bisa melihat jelas.Dimana ini? Tanya Ariana pada dirinya sendiri. Ia berusaha untuk duduk dan melihat sabana luas tanpa ujung. Tidak ada binatang, tidak ada pohon tinggi yang membuatnya bisa berteduh."Kamu sudah bangun?" Ariana mendengar suara wanita yang sangat ia kenal dan menoleh pada Karenina yang berdiri menjulang di sampingnya mengenakan gaun putih sebatas betis. Kembarannya itu menggeraikan rambut hitam panjangnya.Ariana berdiri. Mengibaskan roknya yang ia yakini ditempeli rumput karena tadi ia sudah berbaring dan Karenina membantunya membersikan potongan-potongan yang nakal dan enggan pergi. Kini setelah sama-sama berdiri Ariana memperhatikan kalau jenis pakaian mereka sama. Gaun putih berbahan lembut dengan rok menyentuh betis dan bentuk lengan yang panjang dengan potongan dada berbentuk persegi. Ia juga melih

  • Mempelai Pengganti Tuan Zeroun   Part 66

    Seminggu setelah Ariana dipulangkan, ia mendengar kabar baik dari Gerald kalau mereka berhasil mendapatkan pendonor yang cocok untuk ibunya. Meskipun tahu kalau keberadaannya akan membuat Karenina marah, Ariana tetap ingin menemani ibunya sebelum ibunya masuk ke ruang operasi."Apa kau tidak malu?" Tanya Karenina saat mereka sedang menunggu hasil lab akhir keputusan dokter untuk proses tranplantasi yang akan dilakukan Nyonya Juliarty."Malu kenapa?" Ariana balik bertanya. "Kau sudah merebut calon suamiku dan sekarang kau dengan terang-terangan menunjukkan kemesraanmu didepanku. Bukankah tindakanmu ini sangat jahat? Kalau kau memiliki perasaan, seharusnya kau tidak berbuat seperti ini terhadapku.""Maafkan aku, Karen. Tapi aku tidak bisa mengelak kalau suamiku ingin menyentuhku dan menunjukkan betapa dia mencintaiku. Dan kusarankan lebih baik kau berhenti mencintainya karena sampai kapanpun, bahkan jika aku matipun dia tidak akan pernah menjadi milikmu apalagi me

  • Mempelai Pengganti Tuan Zeroun   Part 65

    "Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Karenina saat melihat Ariana muncul dengan menaiki kursi roda didorong oleh Gerald di belakangnya. Tatapan gadis itu tampak marah. Wajahnya terlihat lebih lelah dibandingkan beberapa hari yang lalu saat gadis itu menemui Ariana di penthouse. Saudara kembar Ariana itu jelas tidak baik-baik saja."Dia ingin menemui ibunya, apa itu salah?" Gerald mewakili Ariana menjawab pertanyaan Karenina dengan nada yang tak kalah ketusnya. Karenina berdecih, namun tatapannya tak mengarah pada Gerald. Jelas gadis itu tak sanggup memandang Gerald secara langsung."Untuk apa? Untuk mengejek kami?" Tanya Karenina lagi pada Ariana."Aku hanya ingin melihatnya." Jawab Ariana pada saudara kembarnya namun tatapannya mengarah pada Nyonya Juliarty. "Biarkan kami bicara berdua." Itu bukan permintaan, itu perintah supaya Karenina dan Gerald meninggalkan ruangan Nyonya Juliarty."Kenapa? Mencari celah untuk membunuh ibumu sendiri?" Tuduh Karenina

  • Mempelai Pengganti Tuan Zeroun   Part 64

    "Pergilah bekerja." Dorong Ariana pada suaminya yang kini sudah mengenakan atribut kantor lengkap."Aku masih mau liburan." Ucap Gerald manja seraya kembali memeluk Ariana yang langsung Ariana tolak."Jangan berlebihan. Ingat, anak kita dua. Kau harus bekerja ekstra keras untuk membuat mereka bisa mendapatkan pendidikan terbaik." Ucap Ariana kembali mendorong Gerald menjauh darinya."Hanya dua? Gak mau anak ketiga, keempat, kelima?" Tanya Gerald menggoda."Kamu pikir aku ini kucing?" Pekik Ariana kesal karena pertanyaan suaminya."Kucing liar yang terlalu mempesona." Ucap Gerald kembali mencoba memeluk Ariana yang membuat Ariana memekik menghindarinya. "Apa aku sudah mengatakan padamu kalau kau terlihat semakin cantik saat hamil?" Goda Gerald lagi yang membuat Ariana berdecih."Berhenti Gerald. Apa kamu gak malu dilihat Arshaq seperti ini?" Gumam Ariana seraya mengedikkan kepala ke arah dimana Arshaq tengah sarapan."Kenapa harus malu

  • Mempelai Pengganti Tuan Zeroun   Part 63

    Ariana merasakan usapan lembut di dahinya. Ia membuka mata dan melihat Gerald yang tengah menatapnya. Ariana tidak perlu heran ataupun mempertanyakan bagaimana caranya Gerald bisa masuk ke kamar padahal semalam ia sudah yakin menguncinya. Gerald selalu memiliki banyak cara untuk melakukan hal yang tidak Ariana duga."Sudah lebih baik?" Tanya Gerald masih mengusap wajah Ariana dengan ujung jemarinya. Ariana hanya memandang wajah pria itu tanpa memberikan jawaban apapun. "Sudah pagi, waktunya sarapan." Gerald menyelipkan tangannya ke bawah leher dan lutut Ariana dan mengangkat tubuhnya dan membawanya menuju kamar mandi.Gerald tidak menurunkan Ariana, dia mendudukan Ariana di meja wastafel dan membuka keran air lalu mengusap wajah Ariana lembut dengan tangannya yang basah. Setelah selesai pria itu mengecup dahinya dan kembali menggendong tubuh Ariana membawanya keluar kamar.Ariana terkejut saat melihat Lani yang sudah duduk di meja bersama dengan Izzan."B

  • Mempelai Pengganti Tuan Zeroun   Part 62

    Ancaman Karenina membuat Ariana tidak bisa berpikir jernih. Dia menjadi waswas dan memandang semua orang dengan curiga.Mana orang suruhan Gerald?Mana orang suruhan Mahiswara?Dan mana orang suruhan Ava?Ava? Kenapa wanita itu tidak berhenti mengusiknya? Apa yang wanita itu inginkan darinya?Ariana takut. Ya, dia takut sesuatu terjadi bukan padanya tapi pada bayi yang dikandungnya. Dan ucapan Karenina tentang penyakitnya. Ariana jelas tidak menyangka kalau kembarannya itu tahu dan lebih tidak menyangka kalau kembarannya itu berbahagia atas penyakit yang dideritanya dan bahkan menantikan kematiannya.Dan semisal hal itu terjadi, mungkinkah Ariana akan rela jika anaknya nanti dirawat oleh Karenina?Tidak.Ariana jelas harus membuat wasiat yang memastikan kalau jika kelak dia mati meninggalkan anaknya, maka dia harus memastikan Karenina, Mahiswara, Hestia, Rosaline dan bahkan Juliarty tidak boleh menyentuh bayinya sama sekali. An

  • Mempelai Pengganti Tuan Zeroun   Part 61

    "Aku mencintai Gerald dengan segenap hatiku." Bisik gadis itu lirih."Kalau kau memang mencintainya, kenapa kau pergi sebelum hari pernikahanmu?" Tanya Ariana ingin tahu. Dan meskipun ia enggan mengakuinya, pertanyaan itu memang memenuhi benaknya selama ini."Aku tidak lari." Desis Karenina dengan kesal. "Sudah kukatakan padamu kalau aku pergi karena aku membutuhkan waktu untuk mempertimbangkan semuanya kembali."Dan kenapa aku melakukannya?"Karena ada satu hal yang tidak aku katakan padamu yaitu, bahwa aku dan Gerald sudah membuat perjanjian pra nikah, dan saat aku menyadari aku tidak bisa memenuhi isi perjanjian itu, itu membuatku gundah." Ucap gadis itu dengan dingin disertai seringai sinis di wajahnya."Rencana pernikahanku dengan Gerald memang bermula karena perjanjian yang dibuat antara dia dan Papi. Karena uang." Karenina menjelaskan dengan nada santai. Gadis itu kembali menyandarkan punggungnya ke sofa dan melipat kedua lengannya di depan

  • Mempelai Pengganti Tuan Zeroun   Part 60

    Waktu kembali berlalu. Ariana yang kini mulai dikenal sebagai istri sah Gerald jelas mendapatkan perlakuan yang berbeda dari karyawan pria itu. Sekalipun sebenarnya Ariana jarang sekali memunculkan wajahnya karena kesehariannya di dominasi ruang kerjanya dan juga kediaman mereka, namun sesekali ia terpaksa mengikuti Gerald ke Zeroun Tower saat Gerald harus mengikuti rapat umum yang tak bisa dia tinggalkan. Dan saat itu terjadi mereka bersikap amat sangat sopan pada Ariana, tak seperti sikap mereka pada awalnya yang tak acuh.Ariana juga tak bisa memungkiri kalau berkat campur tangan Gerald dan Izzan, restoran mereka kini mendapatkan banyak konsumen. Bukan hanya dari kalangan menengah ke bawah seperti konsumen-konsumen sebelumnya, namun juga klien kalangan menengah keatas yang seringnya menyewa privat room saat melakukan transaksi bisnis di restorannya.Ariana juga tahu kalau sebagian dari konsumen yang datang ke restorannya bukan hanya ingin mencoba masakan yang dibuat

DMCA.com Protection Status