All Chapters of Terjebak Jadi Istri Kedua sang CEO: Chapter 71 - Chapter 80

109 Chapters

Bab 71

Malam kembali hadir, ketegangan terasa memenuhi rumah megah Albian. Setelah diskusi tegang antara Sonia, Albian, dan Jessica sebelumnya, suasana menjadi lebih dingin dari biasanya. Albian menyimpan dokumen penting yang menunjukkan rencana Jessica di laci meja kerjanya, berjanji untuk mempelajarinya lebih lanjut. Namun, di balik ketenangan semu, ada gerakan yang tidak terlihat—Julian telah diperintahkan oleh Jessica untuk mengambil dokumen itu sebelum Albian sempat membaca lebih jauh.Julian adalah lelaki yang licik dan tangguh, sempurna untuk menjadi kaki tangan Jessica. Malam itu, dia menyelinap masuk ke rumah melalui pintu belakang, menggunakan rencana yang telah diatur dengan matang. Jessica memberinya informasi detail tentang lokasi dokumen tersebut dan cara menghindari penjaga malam serta beberapa pelayan yang masih berpihak pada Sonia.Di ruang kerja Albian yang remang-remang, Julian mulai mencari dokumen itu. Dia memeriksa laci meja kerja dengan cepat, tetapi mendapati semuanya
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

Bab 72

Jessica yang sedang duduk di ruang kerjanya menarik napas dalam dan mengembuskan perlahan, tangan mengepal di meja, sementara pikirannya dipenuhi kekhawatiran. Rencana liciknya untuk menghancurkan Albian dan menguasai perusahaannya telah terbongkar. Julian gagal mencuri dokumen rahasia yang sekarang ada di tangan Albian. Namun, Jessica bukan tipe wanita yang menyerah begitu saja. Dia tahu bahwa satu-satunya cara untuk mempertahankan posisinya adalah dengan memutarbalikkan fakta dan membangun narasi baru yang membuat dirinya tetap terlihat tidak bersalah.Sehari berlalu, Jessica mulai menjalankan rencananya. Dia memanggil beberapa pelayan yang masih setia padanya, terutama mereka yang telah diuntungkan oleh kemurahan hatinya di masa lalu. Mereka adalah Asri, Erna, dan Dea.“Dengar baik-baik,” kata Jessica dengan nada mendesak, “ada beberapa rumor buruk yang mulai beredar tentang aku. Itu semua adalah kebenaran yang ditemukan oleh Sonia dan Megan. Kalian tahu aku bisa melakukan hal-hal
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

Bab 73

Jessica yang sudah duduk di dalam mobilnya menghela napas berat, wajahnya yang biasanya tenang kini dihiasi gurat-gurat frustrasi. Posisi yang selama ini dia jaga dengan penuh ambisi perlahan terguncang. Albian mulai mempertanyakan kesetiaannya dan Sonia semakin mendapat dukungan. Namun, wanita licik yang menggenggam ambisi itu adalah seorang ahli strategi yang tak mudah menyerah."Aku harus menjatuhkan Sonia, sekali dan untuk selamanya," gumamnya, matanya menyala penuh kebencian.Setelah beberapa saat berpikir, dia menyusun rencana baru. Kali ini, dia akan menjebak Sonia dengan tuduhan palsu yang cukup besar untuk menghancurkan kepercayaan Albian sepenuhnya. Namun sebelum itu, dia merasa harus menenangkan pikiran dan menemui Julian agar tidak mudah tersulut emosi.Jessica tahu betul bahwa seseorang yang berkepala dingin dan terlihat tenang, biasanya lebih mudah menang. Pertempuran antara dirinya dan Sonia tidak akan pernah mencapai akhir sampai salah satu dari mereka terusir dari ru
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

Bab 74

Jessica berdiri di depan jendela kamarnya, menatap malam yang gelap dengan senyum penuh kebencian. Semua rencana sebelumnya untuk menghancurkan Sonia gagal total. Keberadaan Megan, yang terus melindungi Sonia, menjadi batu sandungan terbesar. Jessica tahu, selama Sonia masih bernapas, posisinya di hati Albian dan rumah ini tidak akan aman."Kalau dia hilang, semuanya akan selesai," bisik Jessica kepada dirinya sendiri.Dia memutar otaknya, mencari cara paling keji untuk memastikan Sonia tidak akan selamat kali ini. Hingga akhirnya, Jessica menyusun rencana baru yang memanfaatkan seseorang yang tidak pernah mencurigainya: Dea, seorang pelayan muda yang baru bekerja beberapa bulan di rumah itu.Dea sedang membersihkan rumah ketika Jessica menghampirinya dengan senyuman manis. Dea menunduk hormat, merasa sedikit gugup. Meski Jessica selalu terlihat ramah di depannya, ada sesuatu dalam tatapan wanita itu yang membuatnya tidak nyaman.“Dea, aku mau bicara sebentar,” ucap Jessica lembut.“Y
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

Bab 75

Rumah besar itu dipenuhi kesunyian pagi, hanya denting jam modern di ruang tengah yang sesekali memecah keheningan. Sonia berdiri di dekat gazebo, menatap taman luas yang disiram cahaya matahari. Tangannya mengelus perut yang semakin membesar. Hatinya terasa berat, bukan hanya karena beban fisik kehamilan, tetapi juga segala intrik yang terus menghantui kehidupannya.Megan mengetuk pintu yang menghubungkan ruang tengah dan taman lalu masuk dengan hati-hati. Dia membawa sebuah map tebal berwarna cokelat yang terlihat usang.“Aku menemukan ini tadi malam, Sonia,” ujar Megan sambil menunjukkan map tersebut.Sonia mengernyit. “Apa isinya?”Megan duduk di gazebo kayu yang terlihat cantik itu, membuka map itu dengan hati-hati. Di dalamnya, terselip beberapa dokumen yang tampak seperti salinan kontrak bisnis dan surat-surat pribadi yang ditulis dengan tangan. Salah satu surat itu menarik perhatian Sonia karena ditandatangani oleh Julian.Megan menunjuk paragraf tertentu. “Lihat ini, Sonia. S
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

Bab 76

Tidak seperti saat pertama datang ke rumah itu, mereka masih sering sarapan dan makan malam bersama meskipun sikap Albian tentu saja dingin atau bahkan menganggap Sonia tidak ada di sana. Sekarang mereka memang sering bertemu, tetapi untuk menciptakan konflik.Albian yang selalu sibuk dengan urusan pekerjaan terkadang merenung hampir sepanjang malam. Lelaki itu menatap langit-langit kamar seraya bertanya dalam hati, kapan semua akan selesai dengan semestinya tanpa menutupi kebenaran? Benarkah Jessica sudah berubah?Tidak ada lagi canda dan tawa, semua hanya ketegangan. Bahkan hari itu, langit sore mulai meredup, menyisakan semburat jingga di cakrawala. Megan yang duduk di tepi tempat tidur di kamar Sonia, menatap lantai dengan ekspresi yang sulit ditebak. Sonia yang sedang membaca salah satu dokumen rahasia Jessica melirik ke arah Megan.“Megan, kamu kenapa?” tanyanya pelan.Megan mengangkat wajahnya, tetapi tidak segera menjawab. Mata cokelatnya menyiratkan sesuatu yang dalam, sepert
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

Bab 77

Matahari menyinari halaman rumah megah keluarga Albian dengan lembut. Di ruang kerjanya, Albian duduk di balik meja besar yang penuh dengan dokumen. Sebagian besar adalah laporan keuangan perusahaan, tetapi di tengah tumpukan itu, sebuah amplop cokelat mencolok perhatian.Tangan Albian terhenti sejenak, matanya tertuju pada amplop itu. Amplop tersebut adalah bukti tambahan yang Megan dan Sonia temukan beberapa hari lalu. Awalnya, dia menolak mempercayai apa yang tertulis di dalamnya, tetapi sesuatu di dalam hatinya memaksanya membuka amplop itu lagi.Kertas di dalamnya kusut, seolah-olah telah digenggam terlalu erat oleh seseorang. Isinya adalah surat-surat rahasia antara Jessica dan Julian. Kalimat-kalimat di sana jelas mengindikasikan bahwa keduanya bersekongkol untuk menghancurkan perusahaan Albian. Namun, ada satu bagian yang benar-benar menghantam dirinya:“Julian, kita harus segera memastikan dokumen ini tidak jatuh ke tangan Albian. Jika tidak, dia akan tahu bahwa aku hanya men
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

Bab 78

Angin berembus kencang, menggoyangkan ranting-ranting pohon di halaman rumah besar itu. Langit mendung seperti mencerminkan suasana hati Jessica yang gelisah. Dia berdiri di tepi jendela kamarnya, memandang ke luar dengan tatapan tajam. Wajahnya yang biasanya licik kini diliputi ketakutan dan frustrasi.Di meja samping tempat tidurnya, sebuah koper terbuka, terisi penuh dengan pakaian dan beberapa dokumen penting. Jessica melirik ke arah pintu, memastikan tidak ada yang mendengar lalu mengangkat ponselnya. Jari-jarinya gemetar saat dia menekan nomor Julian.“Julian,” bisiknya tegas begitu suara di ujung sana menjawab, “kita harus pergi malam ini. Aku nggak punya pilihan lain.”Suara Julian terdengar enggan. “Malam ini? Kamu yakin? Ini terlalu berisiko.”Jessica memutar bola matanya dengan frustrasi. “Berisiko atau tidak, aku nggak akan tinggal di sini lebih lama. Mas Al mulai mencurigai aku. Kalau aku tetap di sini, semuanya akan berakhir.”Julian terdiam sejenak sebelum akhirnya meny
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

Bab 79

Langit mulai beranjak gelap ketika Jessica duduk di sebuah sudut ruangan hotel kecil, jauh dari kemewahan rumah besar Albian yang selama ini menjadi tempatnya. Dia memandang keluar jendela, matanya kosong namun pikirannya penuh gejolak. Kopi yang baru saja dipesannya sudah dingin, sama seperti harapannya yang perlahan memudar.Julian duduk di hadapannya, memandang Jessica dengan campuran rasa simpati dan frustrasi. Dia meneguk kopinya, kemudian meletakkan cangkir itu dengan keras di atas meja, membuat Jessica tersentak.“Jessica,” katanya akhirnya, memecah keheningan, “kamu mau terus seperti ini? Lari tanpa tujuan? Kita sudah terlalu jauh dan ini sudah dua hari berlalu.”Jessica mendesah, wajahnya tampak lelah. “Apa lagi yang harus aku lakukan, Julian? Semua yang aku rencanakan hancur. Mas Al nggak percaya padaku lagi. Sonia ... dia berhasil memenangkan hatinya.”Nada Jessica terdengar pahit dan Julian mengerutkan dahi. “Ini semua tentang Sonia, ya? Selalu tentang Sonia. Sampai kapan
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

Bab 80

Malam itu, angin membawa udara dingin yang menyelinap melalui celah-celah rumah besar keluarga Albian. Di ruang kerja Albian, lampu gantung berkilauan lembut, tetapi kehangatan ruangan itu tidak mampu menyamarkan suasana tegang yang memenuhi udara. Albian duduk di kursinya, tubuh tegapnya tampak goyah, seperti dihimpit beban berat yang tidak terlihat. Di hadapannya, meja kayu besar penuh dengan dokumen-dokumen penting yang berhasil diambil dari tangan Julian sepekan sebelumnya.Satu dokumen terbuka, memperlihatkan rencana yang sangat rinci—rencana Jessica untuk mengambil alih perusahaan Albian jika sesuatu terjadi padanya. Di pojok dokumen itu, ada catatan tangan Jessica yang begitu jelas hingga tidak bisa disangkal lagi."Hancurkan Sonia, ambil perusahaan."Albian mengusap wajahnya dengan kasar, mencoba mencerna apa yang selama ini dia abaikan. Sekarang semua terasa seperti pecahan kaca yang menancap di dadanya. Jessica, wanita yang dia pikir mencintainya, ternyata telah merencanakan
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more
PREV
1
...
67891011
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status