Semua Bab Pembalasan Tuan Muda Terkuat: Bab 421 - Bab 430

501 Bab

Bab 421 - Hancurnya Keluarga Quins

Ryan tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada musuh-musuhnya. Ini adalah prinsipnya. Sejak kembali dari Gunung Langit Biru, ia telah memutuskan untuk menghabisi siapapun yang berani menyinggungnya tanpa ampun. "BERANINYA KAU MEMBUNUH ANAKKU!" Raungan murka Karl Quins memecah keheningan. Dia tahu betul kekuatan Ryan belum pulih sepenuhnya setelah pertarungan dengan Marco Luigi. Tanpa pikir panjang, dia meraih pedang dan menyerang maju bagai orang kesetanan. Kilatan dingin memenuhi udara saat Karl Quins menusukkan pedangnya ke arah Ryan dengan kecepatan mengerikan. "Apakah kamu butuh bantuan?" tanya gadis kecil itu dengan nada riang. "Tidak," Ryan menggeleng sambil memasukkan beberapa pil pengumpul qi ke dalam mulutnya. Senyum dingin tersungging di bibirnya saat ia melesat maju menghadapi serangan itu. Dalam sekejap mata kedua pihak telah berada dalam jarak serang. "BAJINGAN KECIL, MATI SAJA!" Karl Quins berniat menusuk kepala Ryan untuk membalas kematian Oliver. Meski l
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-08
Baca selengkapnya

Bab 422 - Taktik

Ryan sedang terluka, dan bahkan berdiri saja membuatnya merasa tidak nyaman sekarang. Namun Ryan tetap mempertahankan sikap acuhnya, mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya dengan gerakan santai. "Kalian benar-benar efisien ya?" ujarnya sambil menghembuskan asap rokok ke udara. "Apa kalian sengaja menunggu momen ini? Mengapa kalian harus bersusah payah hanya untuk berhadapan denganku?" Ekspresi Fariz membeku mendengar nada mengejek itu. "Jika kami tidak datang tepat waktu, kau pasti akan membunuh semua orang di sini untuk membungkam mereka," desisnya dingin. "Kami tidak akan membiarkan kekejaman seperti itu terjadi di bawah pengawasan kami!" Ryan tersenyum tipis sambil mematikan rokoknya. "Aku tidak suka membunuh orang, dan aku tidak membunuh orang yang tidak bersalah." 'Tidak suka membunuh orang?' Sudut mulut Fariz berkedut menahan amarah. "Aku akan memberimu dua pilihan," ujarnya tak sabar. "Pertama, ikut dengan kami dan beri penjelasan tentang apa yang terjadi. Atau ked
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-08
Baca selengkapnya

Bab 423 - Gejolak Di Dalam Kuburan Pedang

Bagaimanapun, Galahad terluka parah karena menyelamatkannya. Ryan merasa berhutang setidaknya sebanyak ini padanya. "Master, saya baik-baik saja..." Galahad berusaha bangkit dengan susah payah setelah menelan pil itu. "Jangan sok kuat. Aku masih butuh bantuanmu untuk banyak hal," Ryan menggeleng tegas. "Pendarahanmu memang sudah berhenti dan pil itu akan menstabilkan lukamu. Tapi ingat, kau tidak boleh menggunakan kekuatanmu untuk sementara waktu." "Baik, Master!" Ryan beralih menatap para praktisidari Guild Round Table. "Masih ada dua sandera dari Keluarga Snowfield di villa. Kawal mereka kembali ke kediaman mereka dengan selamat. Jika ada yang mencoba menghalangi, bunuh tanpa ampun!" Ia lalu menghampiri Rindy dan menggenggam tangannya lembut. "Sudah berakhir sekarang. Ayo pulang." Hanya dengan mendengar kata 'pulang', mata Rindy memerah. Dia bisa melihat betapa lelahnya Ryan. Namun untuk pertama kalinya, dia merasakan kedamaian yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Sejak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-08
Baca selengkapnya

Bab 424 - Keterkejutan Jackson

'Awalnya aku berniat menggunakan kekuatan batu nisan ketiga di Villa Quins,' batin Ryan memikirkan apa yang terjadi tadi. 'Tapi untunglah gadis kecil itu muncul tepat waktu.' Kepala Ryan berdenyut memikirkan sosok misterius itu. Namanya Lina Jirk–sosok yang memiliki reputasi cukup mengerikan di Gunung Langit Biru, mirip raja iblis dalam wujud gadis kecil. Bahkan sang Guru harus berhati-hati menghadapinya. Jika bukan karena sesuatu yang terjadi padanya, gadis itu tak akan sepatuh ini. 'Mengapa dia mendadak meninggalkan Gunung Langit Biru?' Ryan bertanya-tanya. 'Mungkinkah sesuatu yang besar telah terjadi di sana?' Namun ia segera menggelengkan kepalanya. Bahkan jika sesuatu besar benar-benar terjadi, apa yang bisa ia lakukan dengan kekuatannya saat ini? Tidak ada! "Lupakan saja, aku tak ingin memikirkannya sekarang," gumamnya pelan. "Akan kupikirkan nanti." Ryan kembali memejamkan mata dan mengedarkan teknik Matahari Surgawi. Auranya melonjak drastis, diiringi raungan samar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

Bab 425 - Tujuan Lina

"Ryan sayang," Adel menelan ludah sebelum bertanya dengan nada takjub, "bagaimana kau bisa mengenal gadis kecil ini? Rindy bilang dia datang mencarimu... tapi astaga, nafsu makannya luar biasa!" "Aku bahkan sudah memesan makanan cepat saji untuknya. Bagaimana perut sekecil itu bisa menampung begitu banyak makanan?" Lina Jirk mengalihkan perhatiannya dari bungkus keripik yang nyaris kosong. Dengan santai dia menjilati jari-jarinya yang berminyak sebelum menatap Ryan dengan senyum puas. "Ryan, ingat dulu kau pernah bilang makanan di luar enak? Ternyata kau tidak bohong. Kalau saja aku tidak harus kembali dalam beberapa hari, aku bisa betah tinggal di sini hanya untuk makanannya." Ryan memutar bola matanya mendengar komentar itu. "Dengan nafsu makanmu yang seperti monster begini, kau bisa membuatku bangkrut dalam seminggu!" Lina Jirk meraih sebungkus keripik kentang baru, membukanya dengan gerakan ahli. "Jangan berlebihan. Kalau bukan karena aku menghabisi kakek tua itu tadi, kau
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

Bab 426 - Undangan Jackson

"Aku tanya sekali lagi," desis Lina Jirk berbahaya. "Di mana makananku?" Tekanan spiritual yang mencekam membuat pria itu terhuyung mundur hingga jatuh terduduk. Sedikit darah mengalir dari sudut bibirnya–kekuatan gadis ini terlalu mengerikan! Selain dua praktisi terkuat di ranking grandmaster Nexopolis, siapa lagi yang bisa menahan tekanan spiritualnya? "A-aku tidak tahu..." jawabnya terbata. Tepat pada saat itu, seorang petugas keamanan berlari mendekat sambil membawa kantong plastik besar. Sesuai protokol, makanan pesan antar tidak boleh langsung masuk ke vila dan harus melalui pos keamanan terlebih dahulu. "Permisi, ini makanan pesanan..." belum selesai ia bicara, sosok Lina Jirk telah berubah kabur. Dalam sekejap mata kantong itu telah berpindah tangan dan gadis itu melesat kembali ke dalam vila. Petugas keamanan itu hanya bisa menatap tangannya yang kosong dengan wajah linglung. Ryan melangkah ke pintu, berniat menutupnya. Namun matanya menyipit saat mengenali pri
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

Bab 427 - Kenangan Gunung Langit Biru

Atmosfer ruangan itu begitu berat hingga terasa mencekik. Fariz tahu betul tabiat tuannya–membunuh bawahan yang gagal bukanlah hal aneh bagi Rendy Zola."Jadi," suara berat Rendy Zola memecah keheningan, "Ryan belum mati?""Ya..." Fariz menelan ludah pahit, merasakan badai yang akan datang."Kau membawa begitu banyak orang, tapi tak bisa membunuh satu sampah kecil?"Nada dingin dalam suara Rendy Zola membuat bulu kuduk Fariz meremang."Ya... tapi..."BRAK!Belum selesai ia bicara, tendangan keras Rendy Zola telah menghantam dadanya."Jangan berani memberi alasan!" raung Rendy Zola murka. "Kalau menghadapi bocah ingusan saja tak mampu, lebih baik kau mati saja!"Fariz berlutut dengan wajah pucat. "Tuan, saya memang tidak berguna. Saya siap menerima hukuman apapun."Rendy Zola mendengus kasar. "Ryan punya identitas khusus. Setelah percobaan pembunuhan yang gagal, aku sudah dapat peringatan! Kita tak bisa menyerangnya terang-terangan sekarang."Otak Fariz berputar cepat mencari jalan kelu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

Bab 428 - Mengobati Galahad

Lancelot telah mengamankan vila dengan sempurna. Gawain Wealth, Galahad, dan beberapa ahli Guild Round Table bersiaga penuh selama 24 jam untuk melindungi Rindy dan Adel. Mereka tak ingin mengambil risiko sekecil apapun setelah kejadian terakhir. Ryan mengamati kondisi lengan Galahad yang dibalut perban tebal. Lukanya cukup parah, namun setidaknya infeksi berhasil dicegah berkat perawatan cepat. "Master..." Galahad berusaha bangkit memberi hormat, namun Ryan segera menghentikannya dengan gestur tangan. "Tetap berbaring," perintah Ryan tegas. "Lukamu terlalu parah dan lenganmu sudah dipastikan telah hancur. Akan sulit menyelamatkannya." Ia berhenti sejenak sebelum melanjutkan, "Sekarang kau punya dua pilihan. Pertama, Eagle Squad telah mengembangkan lengan bionik yang bisa dipasang ke tubuh manusia. Operasi singkat akan menyelesaikannya." "Pilihan kedua, aku bisa menggunakan kemampuan spiritual dan medis untuk meregenerasi lenganmu, tapi kau harus siap menahan rasa sakit yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

Bab 429 - Pepatah Kuno

Ryan melangkah mendekat. Namun sebelum sempat bicara, Jackson Jorge telah mendahuluinya. "Terlambat tiga menit," ujar pria itu dingin. "Kalau orang lain, mereka pasti sudah jadi mayat." "Di mana ibu dan ayahku?" Ryan balas bertanya tanpa basa-basi. Jackson Jorge menyipitkan mata. "Temperamenmu mirip ibumu. Dia juga suka bicara langsung." "Hentikan omong kosong ini," desis Ryan. "Kau yang mengambil mayat ibuku saat itu. Kau pasti tahu di mana dia! Kalau tidak memberitahuku, kaulah yang akan jadi mayat!" Dalam hati Ryan bersiap mengaktifkan batu nisan ketiga kapan saja. Informasi tentang orang tuanya terlalu berharga–berapapun harga yang harus dibayar, ia siap menanggungnya. Jackson Jorge mengangkat wajahnya, menatap Ryan dengan sorot mata penuh selidik. "Aku benar-benar penasaran. Dari mana datangnya kesombonganmu ini?" ia mendengus. "Lima tahun lalu kau hanya bocah lemah dan pengecut. Apa yang membuatmu berubah sedrastis ini?" "Ditambah lagi, dari mana kekuatan ini berasal?" la
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-10
Baca selengkapnya

Bab 430 - Penjara Catacomb

Setelah beberapa saat menimbang, Jackson Jorge akhirnya memutuskan untuk bercerita. "Semua bermula beberapa dekade lalu," ujarnya dengan nada berat. "Saat ibumu remaja, dia membangkitkan akar spiritual langka–tanda bakat dan kekuatan yang tak tertandingi. Eleanor Jorge adalah putri kesayangan surga, kebanggaan Keluarga Jorge!" Ia berhenti sejenak, matanya menerawang mengingat masa lalu. "Namun masalah muncul. Meski sangat berbakat, ibumu menolak keras berlatih seni bela diri. Setiap hari dia mencari cara untuk kabur dari latihan. Dan karena statusnya sebagai harta Keluarga Jorge, tak ada yang berani memaksanya." "Mungkin karena terlalu dimanja, ibumu menjadi tak terkendali," Jackson Jorge melanjutkan dengan nada mencemooh. "Dia bertemu ayahmu, William Pendragon, di sebuah pesta. Tanpa memikirkan konsekuensi, mereka nekat menjalin hubungan. Saat Keluarga Jorge mengetahuinya, semuanya sudah terlambat–ibumu telah hamil dan diam-diam menikah di Kota Golden River!" Api kemarahan berkob
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-10
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4142434445
...
51
DMCA.com Protection Status